Charya , seorang gadis SMA yang sangat nakal , bahkan selalu membuat masalah di sekolahnya , hingga ayahnya sudah tidak kuat dengan sifatnya, dan terpaksa dia di masukkan ke dalam pesantren ya sangat dia benci.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nfzx25r, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Gus Rayyan segera membawa koper dan memasukkannya ke dalam bagasi mobilnya. "Sayang, udah siap belum?" tanya Gus Rayyan meneriakinya dari luar rumah dengan nada sabar.
"Iya, mass, bentar bikin susu sama bawa camilan Alana dulu," jawab Charya berteriak dengan nada ceria.
Tidak lama, Charya keluar dengan membawa tas kecil berisi makanan Alana. "Sini, sayang, tasnya taro kursi belakang aja ya," ucap Gus Rayyan sambil mengambil tas yang dibawa istrinya dengan senyum.
"Jadi, menurut kamu gimana penampilanku sekarang?" ucap Charya sambil berputar menunjukkan gamisnya yang lebar dengan nada percaya diri.
Gus Rayyan menatap istri cantiknya dengan terpukau. "Kamu selalu cantik, sayang," ucapnya sambil mencubit pipi istrinya dengan gemas.
"Hehe," tawa Charya dengan malu dan senang.
Segera Charya melompat masuk ke dalam mobil. "Sayang, hati-hati dong," ucap Gus Rayyan memperingatkan dengan nada khawatir.
"Iya, iya, massss," jawab Charya senang dan ceria.
Mereka sampai di bandara tepat waktu, meskipun begitu, Gus Rayyan tetap menyuruh istrinya untuk berjalan lebih cepat. "Lebih cepet ya, sayang, jalannya," ucap Gus Rayyan setengah berlari dengan nada sabar.
"Ihh, kan aku juga bawa Alana, mas," jawab istrinya dengan marah dan sedikit kesal.
"Yaudah, sini, aku aja yang gendong Alana," langsung mengambil Alana dari pelukan istrinya dengan senyum.
"Gitu kek daritadi," sambil terus berlari dengan nada ceria.
Beberapa menit kemudian, pesawat segera lepas landas. "Pasti pemandangannya bagus banget dehh," ucap Charya melihat dari kaca dengan nada kagum.
"Tutup aja ya, sayang," sambil menutup kaca dengan nada bercanda.
"Ihhh, gk suka banget liat istrinya seneng," sambil cemberut dengan nada bercanda.
"Udah, jangan cemberut gitu dong, sayangg," ucap Gus Rayyan dengan mengambil sesuatu dari tasnya dengan senyum.
Charya terus melihat tangan Gus Rayyan dan sangat bahagia ketika tahu isinya. "Ini, sayang, coba dimakan dulu yaaa," menyerahkan ke istrinya dengan senyum.
"Makasi ya, mass," langsung mengambilnya dan membukanya, kemudian dengan buru-buru melahapnya dengan nada bahagia.
"Jangan buru-buru, sayang, bismillah dulu," ucap Gus Rayyan dengan nada sabar.
"Bismillah," ucap Charya ketika mulutnya sudah dipenuhi makanan, sehingga terlihat pipinya gembul, membuat Gus Rayyan gemas sekali melihatnya.
Diam-diam, Gus Rayyan membuka hp-nya dan memotret kelucuan istrinya yang membuatnya semakin mencintainya dengan raut tersenyum.
...----------------...
Perjalanan panjang mereka akhirnya membuat Charya tertidur. Gus Rayyan langsung sigap menyandarkan kepala istrinya di pundaknya dengan mengelus pipi istrinya lembut. Dengan memandang wajah istrinya yang sangat cantik, dia tidak bisa tidak mengingat masa kecilnya.
Gus rayyan 8th sedangkan charya 5th.
Di teras, dia memandang Charya yang sedang bermain dengan teman laki-lakinya yang selalu bersamanya. Terlihat Charya sangat bahagia karena senyumnya yang mengembang. Gus Rayyan kecil hanya bisa melihatnya dengan tersenyum juga, merasa bahagia.
Ketika dia terus menerus menatap Charya, uminya datang dengan senyuman yang manis. "Kamu mau main ke sana juga, nak?"
"Nggak, umi," jawabnya dengan tetap memandang Charya.
"Yuk masuk dulu ya, umi buatin makanan," menarik tangan Gus Rayyan lembut.
Setiap hari, Gus Rayyan menatap Charya kecil, bahkan tidak pernah melewati hari tanpa menatapnya. Ketika Charya menyadari bahwa dia ditatap oleh Gus Rayyan, dia langsung menjulurkan lidahnya dengan mengejek, kemudian langsung masuk rumah. Sedangkan Gus Rayyan hanya menganggapi ejekan Charya dengan senyum manisnya.
...----------------...
Sudah lama sekali itu terjadi, sekarang Charya sudah bersamanya, menjadi istrinya dan akan menjadi ibu anaknya. Gus Rayyan menatap istrinya dengan senyuman di wajahnya dan menciumnya singkat. Dia bahkan masih belum bisa percaya bahwa gadis yang selalu dilihatnya sewaktu kecil itu ternyata sekarang menjadi istri kecilnya.
"Dia benar-benar milikku sekarang," kata Gus Rayyan dalam hati, merasa bahagia dan bersyukur.
...----------------...
Setelah agak lama Gus Rayyan memandang istrinya, dia mulai tertidur dengan Alana yang selalu dia gendong. Tetapi belum juga Gus Rayyan masuk ke dalam mimpi, tiba-tiba Alana menangis dengan kencang, membuat Charya terbangun.
"Eumm… mas, Alana kenapa?" tanya Charya sambil mengusap matanya, merasa khawatir.
"Gatau sayang, tiba-tiba aja nangis dia," jawab Gus Rayyan sambil mengambil susu di dalam tas, mencoba menenangkan Alana.
"Sini mas, biar aku aja yang gendong," ucap Charya dengan mengangkat Alana dan mendudukkan di pangkuannya, merasa kasihan pada bayi kecilnya.
"Ini sayang, susunya," ucap Gus Rayyan memberikan sebotol susu, membantu Charya menenangkan Alana.
"Repot ya mas kalo punya bayi," ucap Charya dengan menggoyangkan tubuh Alana sedikit, merasa lelah tapi bahagia.
"Tapi lucu kan sayang," menatap Alana yang mulai tertidur dengan susu di tangannya, merasa bahagia melihat bayi kecilnya.
"Iyalah mas, namanya juga masih kecil, kalo kamu gak lucu lagi," jawab Charya dengan tersenyum, merasa gembira.
"Bisa ya kamu sama suami gitu," jawab Gus Rayyan dengan mencubit pipi istrinya, merasa bahagia dan mencintai istrinya.
Akhirnya, setelah ditunggu begitu lama, mereka sampai di Jepang, tempat pertama yang mereka tuju.
"Yeyy, akhirnya bisa makan jajanan di sini lagiii," ucap Charya dengan girang, merasa bahagia dan bersemangat.
Gus Rayyan hanya bisa menatap kebahagiaan istrinya dan terus mengikutinya, merasa bahagia melihat istrinya bahagia.
Mereka menyewa hotel yang sangat dekat dengan tempat hiburan.
"Mas, akhirnya aku bisa ke sini sama kamu," ucap Charya dengan menggandeng lengan suaminya, merasa bahagia dan bersyukur.
"Apa aja asal kamu senang, sayang," tersenyum manis Gus Rayyan, merasa bahagia
🙌💗