NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Sambung Sahabatku

Menjadi Ibu Sambung Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Seorang gadis yang terpaksa menikah dengan ayah dari sahabatnya sendiri karena sebuah kesalahpahaman. Apakah dirinya dapat menjalani kehidupannya seperti biasanya atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Istri mungilku

Kediaman Atmadja

Terlihat bunda Wulan sedang santai sambil menonton acara TV kesukaannya. Saking serunya terbawa alur cerita di televisi, sampai-sampai bunda Wulan tidak menyadari jika suaminya sudah pulang dari kerjanya.

"Assalamu'alaikum,"

Ayah Leo masuk ke dalam rumah.

"Bunda,"

Tidak ada sahutan sama sekali.

"Bunda kemana ini kok kelihatannya sepi sekali?" Heran ayah Leo.

Terdengar suara samar-samar dari ruang keluarga. Ayah Leo pun langsung menuju ke sana. Ayah Leo menaikkan sebelah alisnya.

"Rupanya di sini, pantas saja gak ada sahutan." Batin ayah Leo.

Seketika ide jahil pun terlintas. Ayah Leo diam-diam mengambil remote TV yang berada di meja sebelah istrinya guna mengganggu istrinya yang sedang serius itu. Ayah Leo pun mengganti channel TV tersebut sambil menahan tawanya.

"Loh, loh, loh, ada apa ini? Kok gambarnya tiba-tiba berubah?" Heran bunda Wulan. Dia clingak clinguk ke kanan dan ke kiri mencari remote TV.

"Apa bunda mencari ini?" Ucap ayah Leo sambil memperlihatkan benda yang dia pegang.

"Loh, ayah, sejak kapan ayah pulang? Kok gak manggil bunda sih?" Ucap bunda Wulan yang sedikit kaget dengan adanya suami sudah pulang dan memegang remote TV.

"Ayah dari tadi sudah mengucap salam, juga memanggil bunda loh. Tapi, ternyata yang dipanggil lagi asik nonton sinetron. Sini salim dulu." Ucap ayah Leo.

"Eh iya ayah, hehe. Maafin bunda ya, yah. Abisnya itu tuh terbawa suasana. Ya udah yuk, ayah ganti dulu terus kita makan siang bareng." Ucap bunda Wulan.

Drrt drrt drrt

"Bentar, bun. Ayah angkat telfon dulu." Ucap ayah Leo.

Ayah Leo pun menjawab panggilan telepon tersebut.

[Halo, Assalamu'alaikum]

.....

[Ah begitu, baiklah, saya akan segera kesana, pak.]

.....

[Baik, terima kasih, selamat siang.]

Tut tut tut

"Siapa yah?" Tanya bunda Wulan.

"Dari kantor polisi, bun. Mereka sudah menangkap pak Wirya. Jadi, ayah harus segera kesana. Makan siangnya dipending dulu ya, bun. Bunda mau ikut atau di rumah aja?" Ucap ayah Leo.

"Bunda ikut deh, yah. Terus nanti makan di luar gimana?" Ucap bunda Wulan.

"Ya udah. Bunda siap-siap sana. Ayah tunggu di depan ya." Ucap ayah Leo dan bunda Wulan pun langsung pergi ke kamar untuk mengambil dompet dan tasnya.

Kini mereka berdua menuju kantor polisi.

"Silahkan duduk dulu pak Leo, kami akan memanggilkan tahanan." Ucap salah satu petugas kepolisian. Ayah Leo pun duduk,  sementara bunda Wulan duduk di kursi dekat meja petugas.

Tak lama pak Wirya pun datang dengan didampingi polisi. Pak Wirya terlihat malu dan takut.

"Bagaimana hari Anda, pak Wirya?" Ucap ayah Leo.

"Bapak bisa lihat sendiri bagaimana saya sekarang." Ucap pak Wirya dengan sedikit kesal.

"Ternyata Anda masih bisa mengangkat kepala, pak Wirya." Ucap ayah Leo remeh.

"Sa-saya minta maaf, pak. Saya khilaf."

"Anda menggelapkan dana perusahaan sebesar 35M, Anda bilang khilaf pak Wirya? Sedang sebagian dana itu Anda tranfer ke REK anak Anda. Anda sepertinya terlalu memanjakan anak ya, pak Wirya? Sekarang biarkan hukum negara yang mengatur, saya pastikan Anda menyesal." Ucap ayah Leo yang langsung bangkit dari tempat duduknya. Ayah Leo tak mau berlama-lama di sana takut emosinya tak dapat dikendalikan.

Ayah Leo pun langsung mengajak istrinya pergi dari sana setelah mengucapkan terima kasih pada petugas. Dan mereka memutuskan langsung menuju ke sebuah restoran untuk makan siang.

........

Sementara Azalea kini merasa dirinya sedang kurang enak badan. Azalea meminta Dina untuk mengantarnya ke UKK. Sesampainya di UKK, Azalea langsung merebahkan badannya.

"Apa yang kamu rasakan, Zaa? Apa kamu butuh sesuatu? Aku kabarin papa ya?" Ucap Dina yang sedikit khawatir dengan mamanya.

"Tak perlu, Din. Nanti juga baikan kok. Mungkin aku kurang istirahat aja jadi agak kelelahan." Ucap Azalea.

"Ya udah kamu istirahat dulu. Aku ke kantin dulu buat beli cemilan dan minum ya." Ucap Dina dan dibalas anggukan oleh Azalea.

Dina pun meninggalkan Azalea di UKK dan langsung menuju kantin.

Sementara di kamar sebelah ada Alex di sana. Alex yang tadi mendengarkan pembicaraan kedua gadis tersebut tersenyum. Mengetahui Dina sudah keluar dari UKK. Alex pun langsung membuka gorden. Azalea pun terkejut karena tiba-tiba gorden terbuka. Kagetnya lagi yang membuka adalah Alex.

"Zaa, kamu sakit?" Tanya Alex.

"Em, eh, iya ka, sedikit kurang enak badan. Kakak sendiri kenapa?" Ucap Azalea dengan balik bertanya.

"Ah, aku hanya bolos aja. hehe." Jawab Alex sambil nyengir.

Azalea melihat Alex sedikit aneh.

*Kenapa kak Alex mendadak beda ya? Biasanya kaya kulkas berjalan.* Batin Azalea.

Akhirnya mereka berdua pun terlibat obrolan ringan. Azalea tak jadi istirahat karena tak enak dengan Alex. Sampai dimana Dina kembali dari kantin.

"Ehh ada kak Alex, kayaknya lagi pada asik nih, ngobrolin apa sih?" Ucap Dina.

"Oh, ini ngobrolin kak Alex gak sengaja nabrak pintu gara-gara keburu ke toilet nahan bak. Kamu beli apa aja sih, Din? Banyak banget ini." Ucap Azalea yang heran dengan apa yang dibawa Dina.

"Hehe,, kan buat kita berdua, jadi biar aku juga gak gabut kan sambil ngemil enak, Zaa. Nah, ini ada kak Alex juga, bertiga kan nanti abisnya bisa cepet." Ucap Dina.

"Ah gue mah, kalau cuma suruh ngabisin makanan oke. Sini sini. Pas banget nih gue laper." Ucap Alex yang memang sedari tadi dia menahan lapar tapi malas kalau harus makan sendiri. Dua temannya sedang ada urusan jadi mereka absen.

Alex pun langsung memilih makanan yang Dina bawa. Dia begitu lahap memakan cemilan itu, seperti sudah beberapa hari tak makan saja. Azalea dan Dina pun sesikit melongo melihat Alex. Tapi, keduanya keburu sadar, kalau hanya melihat nanti bisa-bisanya makanan dan minuman habis oleh Alex. Akhirnya bertiga menikmati dan mengobrol ngalor ngidul.

......

Sore hari Azalea dan Dina baru sampai rumah. Terlihat papa Damian sudah menunggu mereka di ruang tamu sambil menikmati secangkir kopi. Azalea dan Dina masuk dan bergurau tanpa menyadari keberadaan papa Damian.

"Ehem,,," papa Damian pun berdehem.

Seketika Azalea dan Dina pun terkaget.

"Pa-papa."

"Mas, sejak kapan mas ada di situ?" Ucap azalea.

"Kompak sekali sih kagetnya, lagian kalian masuk kok gak salam dulu." Ucap papa Damian.

"Eh, Assalamu'alaikum, mas."

"Assalamu'alaikum, pa."

"Kan, kalian kompak lagi. Wa'alaikumussalam wa rahmatullah, kalian kenapa baru pulang?"

"Maaf, mas. Tadi, aku agak kurang enak badan. Jadi, aku istirahat dulu di UKK." Ucap Azalea.

"Iya, pa. Tadi, mama sempat gak enak badan. Jadi, sambil nunggu kegiatan ospek maba selesai kita ijin dulu istirahat di UKK. Eh, ternyata malah mulur begini karena saking asiknya ngobrol." Jelas Dina.

"Kenapa gak ijin pulang aja sih sayang? Tapi, sekarang gimana?" Ucap papa Damian menghampiri istrinya karena khawatir.

"Aku sudah baikan, mas." Jawab Azalea menenangkan suaminya.

"Kalau gitu, Dina duluan naik ya, ma, pa. Mau mandi, lengket nih." Ucap Dina yang pamit duluan dan dibalas anggukan oleh mama papanya.

"Yakin, kamu udah gak kenapa-kenapa sayang? Udah minum obat belum tadi?" Tanya papa Damian.

"Iya, mas. Aku udah baikan kok. Mungkin tadi masuk angin aja, sama, emb.. kelelahan mungkin. hehe." Jawab Azalea sedikit malu.

Papa Damian yang sadar akan maksud istrinya pun langsung tersenyum. Memang benar beberapa hari ini papa Damian selalu meminta jatah sebelum tidur. Azalea yang tak mau mendapat dosa pun tak kuasa menolak setiap suaminya meminta. Mereka berdua sama-sama menikmati.

"Maafin, mas ya sayang. Mas terlalu menggempurmu. Kamu selalu membuat mas tergoda." Ucap papa Damian.

Seketika wajah Azalea pun memerah karena malu. Bagaimana bisa suaminya begitu vulgar mengatakannya di ruangan terbuka begitu. Walaupun hanya mereka berdua di sana tapi, Azalea kadang masih terlihat malu-malu.

"Ihh, mas. Apa sih? Udah ah, aku mau mandi." Ucap Azalea yang tiba-tiba mencium pipi papa Damian dan langsung berlari pergi meninggalkan suaminya.

Papa Damian yang melihat tingkah istrinya pun menggelengkan kepala.

*Perasaan sudah sering tapi, kenapa dia masih suka malu begitu ya? Humm,,Istri mungilku.* Batin papa Damian dan tersenyum.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!