NovelToon NovelToon
Majikan Yang Lumpuh

Majikan Yang Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: NisfiDA

Bagas Pratama seorang pria lemah lembut serta penyayang.

Namun satu kejadian membuatnya berubah dalam sekejap saja, kecelakaan dua tahun lalu membuat dirinya menjadi pria dingin, kejam serta emosi.
Kecelakaan itu membuatnya dirinya menjadi lumpuh bahkan dia tidak ingin mendekat dengan siapapun, selama dia lumpuh dia hanya mengurung dirinya didalam kamar..

Dia tidak ingin bertemu siapapun, bahkan dia juga membenci wanita terkecuali Sang Ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Dia?

Semenjak Bagas mendengar ucapannya Anna dia selalu kepikiran tentang seorang gadis yang membantu dia keluar dari mobil serta membawanya kerumah sakit.

Namun sayangnya, Bagas tidak begitu jelas sekali melihat wajahnya waktu itu jelas-jelas Bagas masih sangat penasaran sebenarnya siapa dia?

Hari mulai semakin malam, Bagas mulai mencoba untuk tidur dengan tenang namun sebenarnya dikepalanya masih bergelut tentang kejadian 2 tahun yang lalu itu.

Bagas mencoba menutup matanya agar dia bisa tidur, akan tetapi.

" Ya Tuhan, apa yang terjadi?" 

" Apakah anda baik-baik saja tuan?" 

" Tolong, tolong ada orang kecelakaan"

" Tuan, apakah anda mendengarkan saya? Jika anda mendengar suara saya maka ulurkan tangan anda agar saya bisa membawa anda keluar dari mobil"

Duaaaarrrrrrrrr!

Bagas kembali terbangun dengan nafas yang begitu tidak teratur, lagi-lagi mimpi itu kembali datang menghampiri Bagas yang bisa dikatakan seorang gadis membantunya sebelum mobilnya meledak.

Keringat bercucuran diwajahnya Bagas dengan tangan yang gemetaran sekali, Bagas mencoba untuk mengontrol dirinya agar tidak terlalu lepas kendali.

Kini Bagas melihat kearah jam ternyata sudah jam 2 malam namun dia masih tetap belum bisa tidur.

" Sebenarnya siapa seorang gadis itu? Mengapa wajahnya sangat tidak jelas sekali" gumam Bagas dalam hatinya 

Bagas benar-benar sangat frutasi sekali karena dia tidak bisa mengenali siapa gadis yang menolongnya waktu itu.

Sewaktu dirumah sakit, saat Sara tiba gadis itu sudah pergi dan menitipkan Bagas kepada Dokter serta Perawat disana.

Makanya Sara tidak sempat menemui gadis yang membantu Bagas waktu itu. Kini Bagas mencoba mengambil salah satu kotak obat yang ada dibawah bantalnya lalu meminumnya agar dirinya merasa sedikit baikan.

Bagas mencoba merebahkan dirinya kembali dan menutup matanya, dia berharap mimpi itu tidak lagi datang menghampirinya.

*******

Malam telah berganti pagi, tepatnya di jam 5 pagi. 

Anna yang sudah tiba di kediaman Bagas dengan membawa beberapa tas untuk berpindah sampai Bagas sembuh.

Kini Anna melangkahkan kakinya mengarah dapur terlihat Bibi Inah yang sedang mencuci sesuatu.

" Bibi" panggil Anna 

Bibi Inah terkejut mendengar suara Anna.

" Loh Anna? Jam segini sudah tiba disini"

" Hehe udah biasa bi, waktu ditempat majikan dulu biasanya saya tiba jam 4 pagi ini masih mending bi"

" Ya Tuhan, kamu benar-benar tepat waktu ya Anna biasanya loh pengasuh para tuan jam 7 baru tiba disini saat tuan sudah bangun"

" Kan cepat lebih baik bi, Anna juga bisa memasakan untuk tuan, pasti Bibi belum membuatkan sarapan untuk tuan kan?"

Bibi Inah hanya tersenyum mendengar ucapannya Anna.

" Iya Bibi belum membuatkan sarapan untuk tuan, Bibi baru saja mencuci berasnya untuk dimasak"

" Kalau begitu biarkan Anna saja yang membuatnya bi" 

" Boleh, bahan-bahan semuanya ada didalam kulkas ya kamu bisa ambil sendiri" 

" Baik bi terima kasih" 

Bibi Inah menganggukkan kepalanya, namun Anna teringat sesuatu kini dia kembali bertanya kepada Bibi Inah.

" Oh iya bi, kalau boleh tau dimana Anna bisa menaruh barang-barang Anna?" 

" Ya Tuhan Bibi lupa" kata Bibi Inah sambil menepuk jidatnya" Ayo ikut Bibi kekamarmu" sambung Bibi Inah 

Anna hanya bisa tertawa saja melihat Bibi Inah yang begitu pelupa, dimana Anna mengikuti Bibi Inah untuk kekamarnya.

Hanya beberapa meter saja dari arah dapur kekamarnya Anna, saat tiba Anna dengan cepat menaruh semua barangnya. 

" Loh gak kamu tata dulu?" tanya Bibi Inah kepada Anna

" Nanti saya bi, Anna harus membuatkan sarapan untuk tuan dulu siapa tau tuan bangun lebih awal" 

Bibi Inah benar-benar merasa senang sekali dengan Anna, dia lebih memperdulikan tuannya dibandingkan dirinya.

" Kamu memang benar beda ya dari pengasuh yang lainnya, tidak salah Nyonya memilihmu untuk menjadi pengasuh tuan"

" Hehehe"

Anna dan Bibi Inah kembali kearah dapur, mereka mulai dengan pekerjaannya masing-masing.

Sementara Bagas.

Dia benar-benar tidak bisa tidur dengan nyenyak, mimpi itu selalu menghampirinya hal itu membuatnya menjadi sedikit susah mengontrol dirinya.

Bagas pun bangun dari tempat tidurnya lalu dia berusaha menaikkan kakiknya kearah kursi rodanya.

Terlihat sangat lelah sekali wajah Bagas karena dia sangat kurang tidur, begitulah jika kejadian itu selalu datang menghampiri Bagas maka membuat dirinya kelelahan serta bisa-bisa lepas kendali.

******

Pukul 6 pagi.

Tok. Tok.

" Tuan, ini saya apakah anda sudah bangun?" kata Anna setelah usai mengetuk 

Namun tidak ada jawaban sama sekali dari Bagas,  Anna berpikir bahwa Bagas masih tidur kini dia mencoba membuka pintunya untuk menaruh sarapannya.

Perlahan-lahan Anna membuka pintu kamarnya Bagas, saat terbuka betapa terkejutnya Anna bahwa Bagas sudah bangun.

" A-anda sudah bangun tuan?" tanya Anna dengan gugupnya 

Anna mengira Bagas masih tidur, namun ternyata Bagas sudah bangun serta dia duduk ditempat seperti biasanya yang menghadap kearah jendela.

Mendengar suara tersebut Bagas langsung membalikkan kursi rodanya dan menatap kearah Anna.

" Hmm" dehemnya Bagas 

Anna menaruh sarapannya diatas meja yang disamping tempat tidurnya Bagas.

" Sarapannya sudah siap tuan" kata Anna kepada Bagas 

Tanpa menjawab apapun lagi, Bagas menggerakkan kursi rodanya menghampiri meja tersebut.

Lalu dengan cepatnya Bagas mengambil sendok dan garpu, dimana Anna terfokus melihat tangan Bagas yang gemetaran membuatnya membuka suaranya kembali.

" Tuan, apakah anda baik-baik saja?" tanya Anna kepada Bagas 

Bagas langsung menoleh kearah Anna dengan tatapan yang begitu sangat dingin sekali.

" I-itu t-tangan tuan sangat gemetar sekali m-makanya saya memastikan bahwa anda baik-baik saja kan?" 

" Aku tidak apa-apa" jawab Bagas dengan cepatnya 

" Anda yakin? Jika ada sesuatu yang mengganggu anda bisa katakan saja kepada saya tuan agar membuat anda merasa lebih baik"

" Apakah kamu bisa diam?" bentak Bagas membuat Anna terdiam" Jika tidak ada lagi keperluanmu disini maka pergilah, kau benar-benar mengangguku saja" kata Bagas dengan ketusnya 

Anna benar-benar merasa sedikit tidak enak sekali mendengar ucapannya Bagas, kini dia menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan Bagas.

Setelah kepergiannya Anna, Bagas hanya bisa menarik nafasnya begitu dalam sekali sedari tadi malam tangannya tidak berhenti gemetar hingga sekarang.

Mimpi itu benar-benar terasa hantu karena membuat Bagas yang begitu sangat tidak bisa tenang.

Sedangkan Anna, dia berjalan sambil memikirkan sesuatu dia merasa ada sesuatu yang terjadi kepada Bagas. 

Tanpa disadari Anna dia malah menabrak Sara saat turun dari arah anak tangga tersebut.

Gubrak!

" Anna" tegur Sara yang terduduk dilantai 

Seketika Anna terkejut dan melihat kearah bawahnya.

" Ya Tuhan Nyonya" 

Dengan cepatnya Anna membantu Sara yang sedang terduduk dilantai.

" Nyonya, apa anda baik-baik saja?" tanya Anna dengan begitu khawatirnya 

" Saya baik-baik saja Anna" jawab Sara dengan santainya" Lalu, apa yang kamu pikirkan sehingga tidak sadar saya ada didepanmu?" tanya Sara kepada Anna

Anna menghelankan nafasnya, hal itu membuat Sara menjadi begitu heran sekali.

" Tadi saya melihat tangan tuan sangat begitu gemetar Nyonya, saat saya tanya tuan mengatakan dia tidak apa-apa Nyonya, saya tidak percaya bahwa tuan baik-baik saja pasti ada sesuatu yang terjadi kepada tuan"

Sara terdiam saat mendengar penjelasannya Anna, Sara juga sangat tau apa yang terjadi kepada Putranya.

Mungkin kejadian waktu itu mulai mendatangi Bagas terus sehingga membuatnya seperti itu.

" Iya sudah nanti saya cek keadaannya Bagas, kalau begitu kita sarapan bersama dulu" 

" Baik Nyonya" 

Dimana Sara dan Anna berjalan mengarah meja makan, namun Anna masih saja kepikiran tentang keadaannya Bagas.

Dia sangat tau Bagas sedang menyembunyikan sesuatu, walaupun dia baru dua hari bekerja disini tetapi dia sangat peduli dengan kesehatan Bagas.

1
JANE ARDIANA
Luar biasa
Indah Darma Indah
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!