NovelToon NovelToon
Di Batas Waktu

Di Batas Waktu

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Romansa
Popularitas:434.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Menikah sekali seumur hidup adalah mimpi Adel. Namun, gadis berhijab yang memiliki nama lengkap Dandelion Az-Zahra itu harus menerima kenyataan bahwa pernikahannya dengan orang yang pernah ia sukai di masa putih abu itu bukanlah pernikahan impiannya. Karena, Sakha Rafardhan, menikahinya hanya sebatas rasa bakti kepada sang ayah di akhir hayatnya yang ingin melihat putra semata wayangnya menikah. Sementara sang kekasih yang akan ia nikahi justru hilang bak di telan bumi tanpa meninggalkan pesan apapun kepadanya.

" Jangan berharap lebih dari pernikahan ini. Aku terpaksa menikahimu karena Lisa tiba-tiba hilang tanpa kabar. Jika aku telah menemukannya kembali, maka di saat itu pula pernikahan ini berakhir". Sakha

" Sampai waktunya tiba, izinkan aku tetap melaksanakan tugasku sebagai istrimu. Karena apapun alasanmu menikahi ku, aku tetaplah istrimu." Adel

Bagaimana perjalanan mahligai rumah tangga mereka di saat akhirnya Sakha bisa menemukan Lisa?
Benarkah tidak ada cinta untuk Adel?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBW 18 Kesempatan

Di Batas Waktu (18)

Adel menghela nafas. Dia memang berharap Sakha mengajaknya rujuk. Siapa juga yang ingin menjanda di usia muda dengan usia pernikahan yang baru seumur jagung. Lalu harus menjadi singgel parent. Tapi, Adel berharap bukan anak yang jadi alasan. Karena pernikahan bukan hanya masalah anak.

" Jika alasanmu rujuk dan mempertahankan pernikahan ini hanya demi anak, lebih baik kau tidak usah memaksakan diri untuk rujuk." Jawab Adel akhirnya.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Sakha diam.

" Kau tahu, kesalahan terbesar ku saat dulu aku menerima untuk menikah denganmu?", tanya Adel kemudian.

Sakha menggeleng.

" Aku terlalu terburu-buru dan menganggap enteng bahwa semua akan baik-baik saja. Bahwa apapun masalahnya kita bisa menghadapinya. Karena aku terlalu percaya padamu. Tanpa aku tahu, masalah terbesar justru ada padamu.", Adel mulai mengutarakan isi hatinya. "Sejujurnya, aku merasa terjebak. Maju ataupun mundur seperti makan buah simalakama. Yang aku pikirkan jika pernikahan kita harus berakhir di hari yang sama dengan hari akad kita, bukan hanya perasaanku tapi, perasaan mama dan papa juga akan terluka. Aku menyayangi mereka seperti aku menyayangi orang tuaku. Akhirnya, aku memilih bertahan. Karena kamu sendiri sudah menjatuhkan talak di hari itu, jadi aku pikir aku tunggu waktunya saja. Setidaknya papa tak pernah tahu masalah ini sampai beliau menutup mata ". Adel diam kembali.

" Maaf", Sakha semakin merasa bersalah. Padahal dia hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa pernah memikirkan perasaan orang tuanya yang pasti akan kecewa.

Sejujurnya Adel bosan saat Sakha berulang kali mengatakan maaf untuk kesalahan yang sama.

" Beri aku kesempatan. Kita mulai dari awal ", pinta Sakha.

Adel tersenyum kecil. Ia merasa de Javu dengan perkataan itu.

" Lalu besok kau mengingkarinya lagi?"

Sakha diam. Dia teringat kejadian saat Adel memergoki ia dan Lisa terjadi sehari setelah ia meminta untuk memulai semuanya dari awal.

" Aku tahu kamu sulit untuk mempercayaiku. Tapi, berikan aku kesempatan untuk membuktikan semuanya", pinta Sakha lagi. "Apa kamu tidak kasihan padanya jika kita berpisah?", Sakha mencoba merayu dengan anak yang di kandung Adel. " Dia butuh kedua orang tuanya ", tambahnya.

" Kamu benar. Dia butuh kedua orang tuanya." Adel membenarkan. " Tapi, selama hubungan kita masih seperti ini, itu tidak baik juga untuk tumbuh kembangnya jika kita memaksakan diri untuk hidup bersama." tambahnya.

" Maksudnya?"

" Sudah aku katakan, pernikahan bukan semata-mata masalah anak. Aku sadar, anak yang akan jadi korban jika orang tuanya berpisah. Aku sadar itu. Tapi, masalahnya disini adalah rasa percaya ku padamu sudah berkurang. Itu akan menjadi masalah dalam hubungan kita. Hubungan takkan berjalan dengan baik tanpa adanya rasa saling percaya."

" Lisa hanya masa laluku ", timpal Sakha.

" Sebelumnya juga kamu bilang begitu ". Lagi dan lagi Sakha di ingatkan akan kesalahannya .

" Lalu aku harus apa agar kamu percaya?", Sakha mulai frustasi.

Adel dilema. Dia takut memberikan Sakha kesempatan tapi, tanpa kesempatan itu, Sakha juga tidak bisa membuktikan bahwa ia sungguh-sungguh pada setiap ucapannya.

" Kau tahu. Aku sudah dalam tahap benar-benar kecewa pada Lisa. Dia tidak sebaik yang aku kira...." . Akhirnya Sakha menceritakan apa yang terjadi pada Lisa. Tentang kebohongan yang ia lakukan serta semua hal yang ia sembunyikan.

Sejujurnya Adel merasa iba. Kasihan juga. Namun, hati tak bisa di bohongi. Rasa takut bahwa semua akan berakhir sama lagi juga seolah terbayang di depan mata.

" Jika Lisa masih sebaik yang kamu kira, apa mungkin kamu akan tetap mau rujuk?", entahlah Adel benar-benar tak yakin.

" Aku yakin akan tetap rujuk", ucapnya namun terdengar tak yakin di pendengar Adel.

" Baiklah. Beri aku waktu untuk berfikir". Memikirkan lagi dan lagi. Mungkin itu yang harus ia lakukan saat ini. Meminta petunjuk pada Yang Kuasa. Apakah kembali adalah pilihan yang benar atau malah sebaliknya.

" Berapa lama?"

" Seminggu", jawab Adel yakin.

" Baiklah". Setidaknya Adel memilih untuk memikirkan kembali dan tidak langsung menolaknya.

" Jika ternyata masih ada Lisa di hatimu, walaupun sedikit. Jangan pernah meminta kembali karena pasti akan berakhir sama", tambah Adel.

Cinta kadang tak ada logika. Walaupun sudah di kecewakan bisa saja rasa itu masih ada. Dengan dalih cinta memaafkan sebesar apapun kesalahan yang dilakukan orang yang di cintanya.

" Semingguan ini, mari kita sama-sama shalat istikharah. Karena pilihan Allah, insya Allah yang terbaik bagi kita".

Pembicaraannya dengan Sakha tadi masih terngiang di telinga Adel. Ya, akhirnya ia meminta untuk sama-sama berfikir dan meminta petunjuk. Agar pilihan mereka bukan karena hawa nafsu.

Adel tak ingin terlalu terburu-buru. Ia tak ingin melakukan kesalahan yang sama. Walaupun ia akui rasa itu masih ada.

Adel mengeluarkan print hasil USG dari tasnya. "Apapun yang terjadi kedepannya, itu untuk kebaikanmu, sayang", ucapnya.

Di tempat lain hal yang sama juga di lakukan Sakha. Memandangi gambar hitam putih yang sebenarnya tampak tak jelas. Namun yang pasti itu gambar janin yang kini ada di rahim Adel . Sakha memintanya untuk mengobati rasa rindunya. Adel pun tidak masalah karena dirinya sudah membayangkan ini akan terjadi. Jadi, ia meminta dua untuk hasil USG nya.

" Maaf. Ini semua salah ayah, sayang. Bundamu sudah kecewa. Buat Bundamu memaafkan ayah dan bisa mempercayai ayah lagi", pintanya.

Sakha akui kehadiran sang anak bukanlah hasil dari cintanya. Karena ia melakukannya hanya sebatas menyalurkan h4sr4tnya saja. Tapi, ketika ia hadir, tidak bisa ia pungkiri jika ia menyayangi anak itu. Menyayangi darah dagingnya.

Lalu sekarang, apakah ia sudah mencintai Adel? jawabannya ia tidak tahu. Hanya saja, ia merasa nyaman berada di dekat Adel dan saat pertama kali harus berjauhan, ia merasa rindu. Apakah rasa itu telah hadir tanpa Sakha sadari?. Sakha mencoba menyelami hatinya.

Malam harinya setelah selesai makan malam, Sakha menceritakan semuanya pada sang Mama. Tentang pertemuannya dengan Adel dan apa yang mereka bicarakan.

" Ya, pikirkan baik-baik selama seminggu ini. Adel benar, pernikahan bukan hanya masalah anak. Kalau kau ingin bersama, perbaiki dulu hubungan kalian. Jika masalahnya adalah Adel yang sudah mulai hilang kepercayaan padamu, maka buktikan bahwa kamu serius ingin memperbaiki hubungan dengannya." nasihat Mama Ria.

" Mama juga ingin bisa tinggal bersama cucu mama." tambahnya.

"Do'akan aku, Ma. Semoga Adel mau menerima ku", pinta Sakha.

" Do'a mama selalu menyertaimu tanpa kamu minta sekalipun. Yang pasti, mintalah pada Sang Pemilik Hati yang bisa membolak-balikan hati manusia. Bukankah selama ini Adel melakukan itu hingga dia bisa membuatmu mulai mencintainya?", Mama Ria menggoda Sakha. " Sadar atau tidak, kamu mulai mencintainya. Selama ini dia tak pernah melakukan hal yang membuatmu marah atau menyinggung mu. Padahal kau telah menyakiti hatinya "

Sakha akui itu benar. Dia menyakiti hati Adel. Karena mencintai wanita lain. Maka sekarang, ia akan menetapkan hatinya untuk hanya mencintai ibu dari anaknya. Ia tak mau melakukan kesalahan dengan mencintai wanita yang tidak direstui ibunya. Ternyata restu ibu memang yang paling utama.

1
Primardona Riko
ooo
Primardona Riko
aku suka banget
Nadien Najwa
Luar biasa
Dewi Yanti
katanya orag bodoh itu akan melakukan kesalahan yg sm berulag kali, shaka bodoh g bljr dr kesalahan yg sblmnya.
Dewi Nafisah
pokoknya ngena banget ceritanya. oke dech...
Nurulindah Indah
nice, semangat Thor 👍👍
Olha Alamri
Kecewa
elise rachma
Luar biasa
Erna M Jen
bagus itu pemikiranmu adel biar jelas mau bawa kemana rumah tanggamu ..👍
Nurhayati Lubis
hahahahah...Adel kerja Lembur
Erna M Jen
aku suka jalan ceritanya 👍👍
Rahma Lia
Luar biasa
Uthie
Cerita yg baguss... menarik... sukkkaaa.. 👍👍👍♥️♥️♥️♥️♥️
Uthie
Sukkaaa banget sama ceritanya 👍👍👍😘😘🤗🤗🤗
Uthie
Yaaa dahh ending dehhh 😂😂😂
Uthie
Hahaha... lucu si ayah baru niii 😂😂
Uthie
setelah ini sy Cusss ke cerita mu berikutnya Thor 😘 👍👍👍👍💃💃💃
Uthie
sukurin tuhh si Lisa 😡😡😡
Uthie
harus segera ditindak itu 😡😡😡
Uthie
lebih baik jujur 👍😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!