NovelToon NovelToon
Menjadi Selir Mantan Mertua

Menjadi Selir Mantan Mertua

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Nikah Kontrak / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: sayonk

Hasna Az Zahra terpaksa harus menikahi Mantan Mertuanya setelah tunangannya meninggal dunia. Dalam pernikahan ini, dia menjadi orang ketiga, di perlakukan tidak adil, menjadi istri yang tak di anggap. Mantan Mertuanya sangat membencinya dan menyalahkan dirinya atas kecelakaan anak semata wayangnya.

Akankah Hasna bertahan menjadi madu Mantan Mertuanya atau memilih pergi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

istri tak dirindukan

Andreas mengambil sapu tangan di sakunya, dia mengusap bibirnya, lalu menyandarkan tubuhnya. Baru kali ini dia menikmati makanan sederhana, selama ini hidupnya hanya untuk Restaurant, memakan hidangan cepat saji, memesannya, ya dirinya tidak mau ribet, lagi pula bertempur di dapur lebih baik bertempur di medan perang.

Dia pun mengelus perutnya, bisa-bisa ia gemuk. Ah, dia tidak lagi memikirkan gemuk atau apalah, yang jelas masakan Hasna sangat enak.

Dia pun jadi teringat tuan mudanya, yang selalu membawa bekal, jika di tanya pasti dari Hasna. Pantas saja tuan mudanya tidak bisa hidup dari masakan Hasna.

Kedua ekor matanya pun melirik Hasna tak bergeming melihat Serkan, dia melirik sang bos yang telah mengusap bibirnya dengan sapu tangan yang juga ia bawa.

Dia pun tak percaya kalau bosnya bisa makan dengan lahap, bahkan bisa di katakan kalau ia dan bosnya sedang berlomba dan tidak pernah terfikirkan kalau dirinya bisa duduk di kursi yang sama dengan sang bos.

"Aku kenyang," gumam Serkan.

Dia pun menyandarkan tubuhnya ke kursi plastik itu. Menurunkan nasinya dan mengistirahatkan perutnya, baru kali ini ia makan banyak dan tidak memperhatikan tubuhnya.

Drt

Serkan mengambil ponselnya di dalam sakunya. Dia pun mengangkatnya. "Hallo,"

"Kau dimana? ini sudah makan malam? tidak biasanya kau pulang larut malam? aku menghubungi beberapa kali."

Serkan melirik Hasna, wanita itu belum sadar keterkejutannya. Untung perutnya tadi ia isi dengan gorengan, jadi tidak terlalu lapar.

"Aku ada di rumah Hasna?"

"What? buat apa?" pekik seorang di seberang sana. "Pulanglah, aku tidak suka kau berada di rumahnya." Suruhnya dengan nada jengkel.

"Aku tadi kasihan melihat dia jualan di pinggir jalan," ucap Serkan sambil menatap Hasna. "Ya, sudah aku akan pulang."

Serkan mematikan ponselnya, biasanya dia akan menolak untuk pulang jam makan malam. Tetapi kali ini dia tidak menolak karena sudah kenyang dan lebih tepatnya dia libur sendiri.

"Aku pulang," ucap Serkan dengan tegas tanpa mengucapkan terima kasih pada Hasna.

Hasna hanya mengangguk. Dia pun sadar karena suara beku itu menyadarkan keterkejutannya. Apalah dirinya yang memang istri tak dirindukan.

Serkan keluar di ikuti Andreas tanpa berbasa-basi dengan Hasna.

"Bagus, setelah kenyang baru pergi. Untung bapak mertua, dulu. Tetapi sekarang,"

Hasna tak habis pikir dengan jalan takdirnya, yang menuntunnya harus menikahi dengan bapak mertuanya dulu. Tapi mau bagaimana lagi, sekarang dia ingin menjalaninya saja, Azzam pasti sedih kalau dirinya larut dalam kesedihan, setidaknya bisa mengalihkan kesedihannya.

Hasna menaruh piring itu ke lantai, lalu mencucinya. Karena di rumahnya memang tidak ada wastefal.

***

Sedangkan Serkan, dia baru sampai di rumahnya. Makan dengan lahap dan kenyang membuatnya mengantuk. Dia melihat istrinya yang duduk di kursi ruang tamu yang sedang menunggunya.

"Honey, kau sudah pulang. Em, kenapa kamu bisa ke rumah Hasna?" tanya Alena. Sedikit pun dia memang tidak suka pada Hasna.

"Aku sudah menjelaskannya, tadi aku bertemu di jalan," ucapnya.

"Honey, jangan terlalu dekat dengan Hasna. Aku tidak menyukainya, aku sangat mencintai mu."

"Jangan khawatir, aku tidak akan mencintai Hasna, lagi pula aku menikahinya memang ingin balas dendam. Selama aku menjeratnya dengan pernikahan, dia tidak akan menikah dengan siapa pun. Aku juga menyayangi mu." Ucap Serkan.

Alena tersenyum, sekalipun bukan pengakuan Cinta setidaknya ia bisa lega, Serkan menyayanginya.

Andreas hanya menatap dari jauh, dulu Serkan dengan istri pertama pun dia tidak pernah mengatakan cinta, tapi sayang.

Dia jadi teringat dengan Hasna, kali ini ia merasa kasihan. Hasna tidak bisa bebas dan memilih cintanya. Sedangkan sang tuan hanya menjeratnya, mengikat di setiap tubuhnya bagaikan boneka. Ya, boneka tuan Serkan.

"Jaga hati mu untuk ku, Abhi."

"Tentu," ucap Serkan. Dia mencium kening Alena dan berlalu menuju kamarnya.

***

Sedangkan Hasna, dia memegangi perutnya yang sudah lapar. Terpaksa dirinya memasak mie instan karena sudah tidak ada nasinya. Ingin sekali tadi ia protes, tapi mau bagaimana lagi? ia kasihan pada Serkan yang seperti tidak makan satu bulan.

Dia pun mulai makan mie instan yang masih hangat itu, setidaknya ia bersyukur karena rasanya sangat enak. Sang Pencipta masih memberikan kesehatan untuknya.

Tok

Tok

Tok

"Hasna!" teriak seseorang.

Hasna langsung beranjak membukakan pintu. Dia mengenali siapa yang memanggilnya itu.

"Eli," sapa Hasna. Dia pun memeluk sahabatnya yang dulu pernah bekerja di kafe bersamanya.

Dulu juga ia pernah bekerja di Restaurant, tapi Eli bekerja di Kafe. Karena di pecat dari Kafe dia pun beralih bekerja di Restaurant dan akhirnya bertemu cinta pertamanya itu.

"Bagaimana kabar mu? Aku rindu tahu gak?"

"Masuklah dulu, aku buatkan teh." Ucap Hasna.

Sudah beberapa bulan ini dia tidak mengunjungi Hasna dan hanya bertukar kabar lewat ponsel. Dia pun mengedarkan pandangannya, tidak ada orang yang ia cari.

"Hasna kau sudah berbulan madu?" tanya Eli. Dia tidak tahu kalau Azzam telah meninggal.

Senyum Hasna meredup, dia memang tidak mengatakan apa pun pada Eli. "Aku, aku tidak berbulan madu El,"

"Loh kenapa?" tanya Eli penasaran. "Oh pasti Azzam sibuk ya?" tanya Hasna. Dia pernah bertemu dengan Azzam yang menurutnya memang super ganteng, kayak orang arab.

"Dia pergi Li." Seketika air mata yang tertahankan itu merembas keluar. Hatinya terlalu sakit di tinggal tunangannya selama-lamanya.

"Apa? pergi kemana? biar aku cari." Ucap Eli. Dia kasihan pada sahabatnya yang telah meninggalkannya begitu saja. Bahkan sahabatnya ini sangat mencintai laki-laki yang bernama Azzam itu.

"Sebelum kami menikah, Azzam kecelakaan." Hasna terisak dengan hati pilu. "Kecelakaan itu merenggutnya nyawanya." Dadanya kembali bergetar kesakitan.

Eli langsung memeluk sahabatnya itu dan mengelus punggungnya. "Kenapa kamu tidak menceritakannya pada ku, Hasna?"

"Aku tidak sanggup Li."

Hasna diam dalam tangisannya, dia tidak menceritakan kalau dirinya menjadi istri kedua Serkan. Dia malu, dia sangat malu.

1
SUSANTI SUTISNA
syukaaaa
Sugi Yanto
Serkam serkam jual mahal...
Rahma Putri
luar biasa
Endang Sulistia
jodohnya Andres otewe
Endang Sulistia
lain kali jgn di ajak mmpir na..🤭🤭
Endang Sulistia
sinom malu malu meong
Endang Sulistia
si om modus terus nih
Endang Sulistia
modus si om..
Aqila Humaira Abidah
Luar biasa
Maulidia Okta
ceritanya bagus
Vtree Only
pahaammm pak !!! /Pooh-pooh/
Vtree Only
selicik itu lho serkan istri kedua mu.
makanya Azzam memilih calon istrinya utk mendampingi ayahnya
Vtree Only
jangan² kecelakaan yg dialami Azzam adalah ulah dari si ular aleena
Vtree Only
Lumayan
Rika Fitria
Luar biasa
Dini Mariani s
nah loh....hanya dgn makan masakan sja bisa bikin. jatuh cinta loh
Dini Mariani s
semoga di lembutkan hati mu ,.suami yg dzolim
Etty Mutiara
Luar biasa
Rhenii RA
Memelihara berbulu domba ga tu🤣 apanya yang berbulu domba?
Rhenii RA
Jambe ngga tuh🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!