NovelToon NovelToon
PEMBALASAN ISTRI GENDUT

PEMBALASAN ISTRI GENDUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:207.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dae_Hwa

Hallo Reader's, saya ingin menginfokan bahwa novel PEMBALASAN ISTRI GENDUT merupakan novel yang pernah saya rilis di akun saya yang lain dengan nama pena Zindvl. Novel ini sudah saya hapus di akun lama dan saya rilis kembali di akun baru saya dengan nama pena Dae_Hwa yang memiliki makna mutiara yang berkilau. Saya harap di akun baru saya, saya dapat berkilau bak mutiara yang indah ✨
Mohon selalu dukung karya saya ya 🤜🏼🤛🏼

Berryl adalah seorang wanita bertubuh gemuk dengan penampilan yang cupu dan super Nerd!

Berryl selalu tidak beruntung dalam kehidupan sosialnya. Seolah meminum pil pahit dalam hidupnya, Berryl selalu mengalami pembullyan dan pengkhianatan.

Selalu di hina dan di rendahkan dalam lingkungan kerja, bahkan juga mendapatkan perlakuan yang serupa dari keluarga suaminya.

Merasa sudah tak sanggup lagi, akhirnya Berryl memutuskan kabur dari rumah dan berjanji akan membalas semua orang yang memperlakukan nya dengan buruk.

Akankah Berryl berhasil membalas mereka semua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PIG 18

"Me-meninggal? Penjara? Memangnya apa yang terjadi? Tapi kemarin Kanaya bil-"

"Berryl, kamu masih percaya sama Kanaya? Kamu harus membiasakan diri untuk menerima semua kebusukannya. Kanaya sangat lihai dalam mengarang cerita, memang seperti itu lah dia." Calix memotong ucapanku dengan sebuah fakta yang tak bisa ku tampik.

"Kenapa ibu Kanaya bisa di penjara?" tanya Risma penasaran.

"Bu Sari di penjara karena membunuh ayahku." Calix menyilangkan kakinya dengan santai. Tak ada kesedihan di wajahnya.

"Hey, apa-apaan ekspresi mu itu? Kau akan menceritakan kematian ayahmu dengan wajah seperti itu? Dasar manusia berhati dingin." cicit Risma yang membuat Calix tertawa.

Kalian salah, aku yakin hati pria dingin yang duduk di sampingku ini sudah terpatah ribuan kali ketika mengingat tentang ibu dan ayahnya. Lihatlah tawanya yang di paksakan itu, pria dengan senyum hangat itu sangat lihai dalam menyembunyikan kesedihannya.

Aku kembali menatap Calix, menunggu ia melanjutkan kisah lama yang meninggalkan banyak luka di hatinya.

"Awalnya ayahku merupakan pebisnis yang cukup sukses saat itu. Ya, meskipun namanya belum di kenal banyak orang. Namun, ia mampu mensejahterakan keluarganya. Kami hidup sangat bahagia. Sampai akhirnya dua mahluk tak tau diri itu berhasil masuk di dalam kehidupan ayahku. Harta benda milik ayah dibuat habis tak bersisa oleh mereka. Aset yang tersisa hanyalah rumah atas namaku dan asuransi jiwa milik ayahku. Kanaya dan Bu Sari mengetahui tentang asuransi jiwa ayahku. Mereka kira, jika ayahku mati maka mereka bisa mendapatkan separuh dari uang itu. Mereka merekayasa kematian ayahku tanpa tau peraturan tertulis dari pihak asuransi. Setelah kematian ayah, situasi menjadi lucu. Mereka hanya bisa gigit jari, Kenapa? Karena akulah satu-satunya ahli waris yang sah, hanya namaku yang terdaftar sebagai penerima santunan. Tak lama, mereka berdua diciduk polisi. Saat di persidangan, bu Sari kekeuh mengatakan bahwa dia melakukan perbuatan keji itu sendirian dan tidak melibatkan Kanaya. Memang sih, di rekaman cctv yang menjadi bukti tidak menunjukkan Kanaya sebagai pelaku. Tapi aku yakin, Kanaya juga ikut andil dengan kematian ayahku."

Aku cukup tertegun mendengarkan cerita Calix, mulutku bak terkunci rapat.

"Bagaimana cara mereka membunuh ayahmu?" tanya Risma.

Ah, Risma. Pertanyaan seperti apa itu? Kita juga tidak perlu tau sampai sedetail itu kan! batinku kesal.

"Bu Sari memasukkan puluhan butir obat tidur ke whiskey favorit ayahku. Saat ayah sudah tak sadarkan diri, perempuan gila itu menyeret tubuh ayahku dan menggelindingkan tubuhnya dari atas tangga. Ayah mengalami pendarahan hebat di kepalanya hingga kondisinya tak dapat tertolong lagi. Bu Sari kira di ruangan kerja ayahku tak terdapat cctv. Padahal, di ruangan kerja ayah dan beberapa tempat lainnya terdapat cctv mini yang tersembunyi."

Suasana kembali hening, semua sedang hanyut dalam pikiran dan emosi masing-masing.

...----------------...

"Aku butuh bantuan kalian bertiga." ucapku memecahkan keheningan.

"Bantuan kami?" Risma terlihat bingung.

"Adakan reunian untuk alumni kita, undang Kanaya. Pastikan agar dia datang, bagaimanapun caranya. Jika diperlukan modal yang besar untuk memancingnya, aku yang akan menanggung nya. Aku akan mengabari kalian dimana dan kapan waktunya," pinta ku dengan senyuman licik.

Drrt drrt drrt ... Aku segera meraih ponselku yang bergetar. Sebuah balasan pesan yang sudah ku tunggu-tunggu sejak tadi.

"Calix, bisakah kau mengantarku ke suatu tempat?" pintaku dengan senyuman manis yang membuat kedua pipinya mendadak merona.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Jadi, bagaimana rasanya di blacklist dari seluruh perusahaan di negeri ini?" nyinyir ku dengan senyuman miring pada tiga orang yang pernah mem-bully ku dengan sebotol jus mengkudu busuk.

Tiga orang yang dulu sok menunjukkan taringnya padaku kini tak lebih bagaikan singa ompong. Mereka terus menerus menundukkan kepalanya, tak berani menatap mata ku.

Berdasarkan info dari Renata, setelah di pecat dari perusahaan karena kasus pembullyan mereka terhadapku, mereka di blacklist dari seluruh perusahaan di Indonesia. Aku sangat yakin itu merupakan ulah papa ku. Untunglah pembalasan papa ku hanya sebatas itu, tak bisa ku bayangkan jika papa melakukan hal yang lebih mengerikan.

"Penjaga toserba, sales panci, penjaja kue keliling. Pekerjaan itu memang lah halal, tapi untuk tiga orang yang di kuasai gengsi bukankah pekerjaan kalian saat ini membuat kalian malu?" sindir ku dengan senyuman remeh.

Aku tertawa renyah. "Malang sekali nasib kalian. Bisa-bisanya terjebak dalam rencana busuk Kanaya."

Ku tatap wajah mereka yang sudah memerah. Jika Kanaya ada di sini, sudah pasti mereka akan mencabik-cabik wanita ular itu.

"Kalian pasti sibuk menerka-nerka siapa aku, bagaimana caranya aku bisa membuat karir kalian hancur seperti ini. Ya, aku bukan orang sembarangan yang bisa kalian usik begitu saja." Aku tersenyum puas.

"Aku akan memberikan kalian sebuah tawaran bagus. Kalian akan kembali berkarir, akan tetapi ada sebuah syarat. Tawaran ini hanya berlaku sekali untuk seumur hidup kalian. Apa kalian berminat?" tanyaku serius.

"A-apa syaratnya?"

"Buatlah hidup Kanaya seperti di neraka. Sanggup?"

Ketiganya mengangguk cepat. Sesuai tebakan ku, mereka pasti akan setuju karena aku yakin mereka sudah lelah bekerja dengan gaji yang minim. Di tambah lagi pekerjaan yang tak sesuai dengan standart kegengsian mereka.

"Besok kembali lah ke kantor seperti biasa. Temui Pak Handoko, bekerjalah seperti biasa. Dan mulai sekarang, kalian hanya boleh mengikuti instruksi dariku."

Drrtt drrtt drrtt .... Aku merogoh ponselku yang bergetar dan mengecek pesan masuk.

Alby : Kapan kita bisa bertemu?

Aku : Ayo kita bertemu!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aku melangkahkan kaki ku, memasuki pekarangan mansion yang sejak dulu begitu mewah. Ku lirik mobil sport hijau tua kesayangan Alby yang sudah terparkir di parkiran rumah. Adik ku sepertinya sudah tak sabar untuk bertemu denganku.

Beberapa pengawal yang sedang berjaga terlihat bingung melihat tubuhku. Kening mereka berkerut, tak lama mereka membungkuk hormat padaku.

Sepertinya mereka baru sadar bahwa ini aku, ha ha! tawaku dalam hati.

Pelan ku dorong gagang pintu rumah ku, mataku mengedar ke seluruh ruangan. Namun, tak ku temukan satu orang pun.

"Sepi, apa mereka di ruangan keluarga?" gumam ku pelan.

"Ma-maling ...!"

Aku menoleh pada asal suara yang menggelegar memekakkan telinga. Suara yang begitu ku rindukan, suara yang begitu ku hafal, mamaku!

Aku menatap mama yang tengah ketakutan dengan tubuh yang mematung. Dimana malingnya?

"Maling? Di mana malingnya?" tanya papa panik, di susul dengan Alby yang lari berhamburan menghampiri mama.

Jantungku berdegup kencang ketika mama menunjuk jarinya kepadaku, seketika bulu roma ku berdiri. Apa ada maling di belakang ku? Mustahil, keseluruhan pengawal di mansion ini saja nyaris ratusan!

"Mama! itukan Kak Berryl, bisa-bisanya Mama gak ingat?!" cicit Alby. Wajahnya lucu sekali, seperti anak bebek yang mengomel pada ibunya.

Mama kembali menatap ku, meneliti penampilan ku dari atas hingga ke bawah. Aku yakin mama pasti sangat terguncang melihat penampilan ku sekarang.

Satu ...

Dua ...

Tiga ...!

"BERRYL ...?! IT'S YOU ....?!" teriak Mama ku dengan suara yang cukup memekakkan gendang telinga.

Jika ada ajang pencarian bakat penyanyi dengan suara tertinggi, sudah pasti mama ku akan keluar sebagai pemenangnya.

Dengan langkah tergesa-gesa mama berlarian dan memeluk erat tubuhku. Tangannya sedikit kesusahan karena tubuhku tak muat di lingkaran tangan beliau.

Hatiku begitu remuk melihat mata indah mama yang sudah berkaca-kaca. Penyesalan kian terasa di dadaku. Bisa-bisanya aku meninggalkan surga ku demi pria Dajjal seperti Ibnu.

"Maafin Berryl, Ma ...." lirihku dengan suara bergetar. Ku peluk Mama dengan erat, melepaskan semua rindu di dada.

"Ryl ...." Suara lembut mama berbisik di telingaku.

"Iya, Ma...," jawabku dengan suara serak.

"Mama sesak, pelan-pelan peluknya."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah puas melepas rindu, aku lekas berpamitan pulang. Sebenarnya tadi mama dan papa memintaku untuk tinggal kembali di mansion. Namun, aku menolak permintaan mereka. Aku menceritakan semua hal buruk yang menimpaku, aku juga menceritakan sebagian dari rencanaku untuk mendapatkan kembali harga diriku. Untunglah kali ini mama dan papa setuju dengan pendapatku.

Alby mengantarku pulang ke apartemen, sementara mobilku ku serahkan pada Alby untuk menjualnya dengan cepat.

"Gue antar sampai sini atau sampai dalam nih, Kak?" tanya Alby sembari memarkirkan mobilnya di parkiran.

"Sampai sini saja," jawabku.

Aku bergegas turun dari mobil dan melangkah masuk ke apartemen dan disusul Alby dari belakang.

Aku mengernyitkan kening ku. "Lo ngapain turun juga, By?"

"Gue mau ketemu sama temen gue, Kak. Kebetulan juga dia tinggal di sini." Alby mengulas senyuman tipis.

Aku mengangguk pelan kepalaku. Aku dan Alby gegas melangkah masuk ketika pintu lift telah terbuka dan segera menekan tombol angka untuk tujuan masing-masing.

Selagi lift mengudara, aku dan Alby membahas sedikit rencana yang akan kami jalankan nantinya. Sesekali kami tertawa saat membahas faktor naiknya berat badan ku, berkali-kali Alby mengatai aku bodoh. Tersinggung? tentu saja tidak, kenapa? Karena aku memang bodoh, bisa-bisanya terjebak dalam permainan Kanaya selama bertahun-tahun.

Obrolan kami terhenti ketika pintu lift terbuka, mengantarkan kami pada tujuan masing-masing. Aku bergegas keluar setelah memeluk erat adikku.

Begitu sampai di apartment ku, aku berjalan menuju sofa untuk duduk sebentar. Tubuhku terasa lemas, suhu tubuhku juga kian meningkat. Sepertinya aku akan demam.

Waktu terus berlalu hingga senja menunjukkan aurora nya. Aku melirik jam dinding kemudian melirik pintu apartment ku. Perutku sudah sibuk berdemo, harusnya jam segini Calix sudah membawa menu makanan sehat yang harus aku konsumsi.

Aku meraih ponselku yang bergetar di atas meja. Barangkali Calix memberi kabar kenapa belum juga memberi ku sesajen buatannya.

Mata ku membulat seketika melihat pesan dari Renata. Dadaku bergemuruh sangking terkejutnya.

Renata : Kanaya hamil gaesss ...!

*

*

*

1
Eva Trimardiyati
lanjut dong.. penasaran dengan ceritanya
Dae_Hwa: hehehe sore yah kaka🧡
total 1 replies
Mr. EL
wakakakakaka cerita yang seru
Dwi Agustina
Ya Allah,syukaaaa bngt SM cerita novel ini😍,meski telat br tau novel ini semlm tp g telat kan KL br ngasih iklan1,bunga1,SM secangkir kopi🫰semangat up nya yaaaaa👍🙏🙏🙏
Dae_Hwa: duh, saya jadi terhuraaa.
Terimakasih banyak ya kakak 🧡🧡🧡🧡
total 1 replies
sri ekawati
bagus
Dae_Hwa: Terimakasih kakak 🧡
total 1 replies
Swarna Lubis
Luar biasa
Dae_Hwa: Terimakasih kakak 🧡
total 1 replies
Sugem
/Joyful//Joyful//Joyful/
Rona Risa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Dae_Hwa: /Curse/
total 1 replies
Rona Risa
udah biasa juga kan ryl, cuma dulu punya si ex 🤧🤣🤣🤣
Dae_Hwa: mungkin yg ex gak pernah di lihat kak 😵‍💫
total 1 replies
Rona Risa
dibahas dong 🤣🤣🤣🤣
Dae_Hwa: 😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫
total 1 replies
Rona Risa
gapapa nanti paling kebayang terus 🤣🤣🤣
Rona Risa
sanca... bukan kecoak 🤣🤣🤣

segede itu sampai dibilang sanca? *ehh
Dae_Hwa: Ehhhhhh
total 1 replies
Rona Risa
plis cuma lihat kecoa kan ryl?
Rona Risa
bisa gitu ya 🤣🤣🤣
Rona Risa
belum mati, masih napas 😤
Juhairiah
ku beri vote utk mu kaka
Dae_Hwa: xiexieeee
total 1 replies
Juhairiah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Dae_Hwa: /Curse/
total 1 replies
Juhairiah
👍👍👍👍👍
Juhairiah
lo kenapa pake nanya lix 🤣
Dae_Hwa: tau tu dia 😎
total 1 replies
Juhairiah
Astaga wkwkwkwkwk
Juhairiah
/Whimper/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!