NovelToon NovelToon
Menggoda Boss Arogan

Menggoda Boss Arogan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Badboy / Cintamanis / Tamat
Popularitas:11M
Nilai: 5
Nama Author: RizkiTa

Sekuel SEKRETARIS KESAYANGAN

~

Meira pikir, setelah direktur marketing di perusahaan tempat dia bekerja digantikan oleh orang lain, hidupnya bisa aman. Meira tak lagi harus berhadapan dengan lelaki tua yang cerewet dan suka berbicara dengan nada tinggi.

Kabar baik datang, ketika bos baru ternyata masih sangat muda, dan tampan. Tapi kenyataannya, lelaki bernama Darel Arsenio itu lebih menyebalkan, ditambah pelit kata-kata. Sekalinya bicara, pasti menyakitkan. Entah punya masalah hidup apa direktur baru mereka saat ini. Hingga Meira harus melebarkan rasa sabarnya seluas mungkin ketika menghadapinya.

Semakin hari, Meira semakin kewalahan menghadapi sikap El yang cukup aneh dan arogan. Saat mengetahui ternyata El adalah pria single, terlintas ide gila di kepala gadis itu untuk mencoba menggoda bos

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizkiTa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anda mau memecat saya? silakan!

Meira terus meronta, sebisanya. Dirinya penuh atas kuasa Darel, hingga dia kesulitan bernapas. Otaknya sendiri sebenarnya mulai tidak beres saat dia menikmati tiap sentuhan bibir Darel di atas bibirrnya. Masalahnya, sekarang, mereka sedang berada di kantor. Jika ada orang yang masuk tiba-tiba, entah bagaimana nasibnya nanti.

Hingga aksi Darel yang sudah puas mempermainkan bibir Meira selama sepuluh menit itu terhenti saat lawannya memberanikan diri untuk menggigit bibirnya. Meira terpaksa berlaku kasar, jelas saja dia amatir karena ini pengalaman pertamanya.

“Aw,” keluh Darel, mengusap bibirnya yang perih. “Kasar.” ucap lelaki itu, lalu tersenyum gemas mengingat kelakuan Meira selama berada dalam kuasanya tadi.

Saat ini, keduanya sama-sama sedang menetralkan detak jantung yang berantakan. Meira tiba-tiba melemah. Padahal, dia sudah tak lagi terkunci. Namun dia masih tidak bergerak dari tempatnya, pangkuan Darel. Atau lebih tepatnya tidak berani bergerak karena merasakan sesuatu yang sangat keras sedari tadi, menusuk-nusuknya di bawah sana.

pengalaman paling gila seumur hidup Meira, ciuman pertamanya di ambil oleh bosnya sendiri, yang baru dia kenal selama tiga hari. Sungguh luar biasa.

“Apa buktinya masih kurang? kalau aku masih normal!” Darel mengusap bibir Meira yang sedikit membengkak akibat ulahnya.

Ingin sekali Meira menampar lelaki ini, yang telah mencuri ciuman pertamanya, tapi dia justru takut jika di pecat. Meira ingin, ciuman pertamanya itu berkesan dan dilakukan dengan orang yang dia cintai. Bukan dalam keadaan yang sedikit tidak normal seperti ini? dengan atasannya sendiri. Darel memang masih muda, tampan dan tentu dia menjadi idaman setiap wanita. Tapi sifatnya yang arogan membuat Meira harus berhati-hati dengan lelaki ini.

Meira turun dari pangkuan Darel secara paksa, “Kalau sekedar ciuman, siapapun bisa melakukannya, bahkan untuk cowok yang nggak normal sekalipun.” gadis itu seperti kehabisan akal, dia berucap tanpa berpikir, hingga membangkitkan emosi Darel yang merasa ditantang.

“Kamu mau lebih dari ciuman?” Darel bangun dari kursinya, dan mencekal lengan Meira yang hendak keluar dari kamarnya.

Penyesalan menerpa Meira saat dia merasa tak bisa menjaga mulutnya dan menyaring ucapannya. “Lepaskan saya!” hentak Meira menepis tangan Darel.

“Itu pertama kalinya untukmu?” tanya Darel. Lalu dia tertawa, seakan meremehkan.

“Kalau iya, kenapa? ada masalah?” Meira yang sudah di rundung emosi pun tak peduli lagi, dia berucap dengan siapa saat ini.

“Nggak masalah, kita sama-sama pengalaman pertama, tapi aku nggak nyangka responmu akan seburuk itu.” Darel tertawa lagi. bahkan dia tak lagi berbicara formal pada Meira.

Baru kali ini, Meira melihat lelaki itu tersenyum, lalu tertawa seolah-olah menunjukkan kalau dia sedang bahagia. Meira berbalik menghadap Darel lagi. “Apa Anda sangat bahagia, karena baru merasakan ciuman pertama? agak aneh sih, untuk lelaki seperti Anda. Kalau ini, ternyata ciuman pertama.” Meira balas mengejek lelaki itu.

“Jangan menantangku, Meira. Aku memang belum berpengalaman, tapi aku bisa membuatmu hancur berantakan, bahkan merasakan kenikmatan. Dan jangan sekali-sekali berpikir, kalau aku bukan lelaki normal.” tegas Darel.

Meira hanya mengangkat bahunya, malas merespon. “Anggap hari ini, nggak pernah terjadi apapun di antara kita. Supaya kita bisa bekerja profesional.” Meira pun juga memberikan penegasan, lalu kembali melangkah.

“Kamu melupakan permintaan maafmu tadi?” tanya Darel, sebelum Meira keluar. “Masih butuh pekerjaan ini?” tantang Darel.

“Anda mau memecat saya? silakan!” Meira kehabisan kata-kata, yang jelas dia hanya kesal dengan perlakuan Darel yang seenaknya.

“Kamu benar-benar nggak butuh maaf dariku? kalau kamu berani keluar dari pintu sekalipun itu hanya selangkah, itu berarti kamu benar-benar nggak butuh pekerjaan ini lagi!” hentak Darel, emosinya tersulut karena merasa di abaikan.

“Oke, surat pengunduran diri secara resmi, akan saya kirimkan besok ke bagian HRD!” tegas Meira. Dia tak peduli lagi, dan tetap melangkah keluar meski Darel sudah mengancamnya. Darel pun terlalu enggan menahan wanita keras kepala itu.

\~

Darel mendesah frustasi, kenapa dengan mudahnya dia mengancam Meira dan membiarkan wanita itu pergi. Bagaimana dengan pekerjaan yang sudah menanti di kemudian hari. Tanpa wanita sigap dan cerdas seperti Meira, Darel tak yakin mampu menjalaninya.

Bukan hal yang sulit, untuk mencari yang baru, hanya saja, Meira adalah orang yang sudah menguasai bagian marketing, tanpa cela. Bahkan dengan paras dan pesonannya, klien bisa dengan mudahnya ingin menjalin kerja sama. Itu cerita yang dia dengar dari sang ayah.

“Meira!!” dia menyebut nama Meira sembari merebahkan tubuhnya di atas sofa.

Masalah lain pasti akan muncul, ketika ayah mengetahui kalau karyawan seperti Meira mengundurkan diri, dan Darel pasti akan tertuduh sebagai penyebab perginya Meira dari perusahaan itu. Walau sebenarnya memang dialah penyebabnya.

Satu jam setelah menenangkan diri dengan memejamkan mata, Darel nyatanya tetap tak bisa tenang. Selain memikirkan masalah yang akan muncul di kemudian hari, jika Meira pergi, bayang-bayang nikmatnya bibirr Meira satu jam yang lalu juga terus terlintas. Bibirr Meira yang basah dan lembut itu, dia ingin menikmatinya lagi. Entah karena ini adalah pengalaman pertamanya, hingga meninggalkan kesan ketagihan, atau Meira sudah berhasil memikatnya.

😚😚😚

1
⋆.˚mytha🦋
orang tinggal baca aja repot.. udah gratis pake komen yg menyakiti hati othor...
ini novel bagus loh... ntu orang bosa bedain apa enggak sih..
skrg klu gak suka yaa gak usah baca, beresss 🤨
⋆.˚mytha🦋
kan haredang km el /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
⋆.˚mytha🦋
darel..darel.. kan km yg nyuruh tadiii... eeh malah dia yg kepanasan 😆😆😆
Gamar Abdul Aziz
meira sakit karja kopi
Gamar Abdul Aziz
boss jutek lama2 bucin
Gamar Abdul Aziz
galak nya..
Duwie Sartika
konon katanya laki-laki jatuh cinta hanya sekali, selebihnya melanjutkan hidup...
dan ininyg sedang Darel lakukan.... melanjutkan hidup..
Duwie Sartika
iya lah, kan meira lg datang bulan... /Chuckle/
Eni Alwan
cerita nya bagus banget 👍👍👍
Gamar Abdul Aziz
baru pertama sudah lembut
Gamar Abdul Aziz
lanjut thor
Gamar Abdul Aziz
awal pertmuan yang menyedihkn
Gamar Abdul Aziz
lanjut
Gamar Abdul Aziz
hallo thor lanjut
Esih Mulyasih
ceritanya bagus, walau sesak di pertengahan cerita karena permasalahan yang ada tapi akhirnya happy ending 😊.
makasih Thor 🙏
semangat buat novel novel selanjutnya 💪🥰😍
Rocky
Mantappp
nana mail
GOOD
Vlink Bataragunadi 👑
syokoooooooor
Vlink Bataragunadi 👑
alaaaah basi!
Vlink Bataragunadi 👑
mwehehehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!