zahra seorang wanita cantik yang sederhana menikah dengan alif. mereka menikah bukan dari hasil perjodohan namun mereka menikah karena mereka saling mencintai.
zahra pikir suami nya ialah suami yang setia, padahal ia menyembunyikan sesuatu dari nya.
bagaimana kelanjutan rumah tangga zahra dan alif, apakah zahra masih mau mempertahankan rumah tangganya demi anak nya atau lebih memilih pergi?
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
"heh mulut nya. kamu do'ain biar bapak mu nikah lagi hah" bentak bu marni , maya terkejut bukan main. dia kan hanya bercanda.
"hehehe ya gak lah bu. maya kan cuman bercanda. mana mungkin bapak nikah lagi. perempuan juga gak ada yang mau sama bapak bu " kata maya
"jangan salah bapak mu itu ganteng, dulu saja ibu harus bertarung dengan 3 wanita yang menyukai bapak mu" kata bu marni, yang mengingat masa lalu waktu merebut hati pak yusuf
"ya itu kan dulu bu sekarang mah sudah tua. anak nya saja sudah ada 2 dan tambah lagi sudah punya cucu " seloroh maya
"sudahlah, cepat kamu yang makan. terus ikut ibu ke kontrakan mas mu" cetus bu marni. maya hanya menganggukkan kepala nya dan melanjutkan makan.
.
"Alif... " Panggil ibu marni langsung masuk ke dalam rumah kontrakan sang anak bersama maya
"Astaga ibu. Kalau masuk ke rumah bisa ucap salam gak bu. " Tegur alif. Kebetulan alif dan yang lainnya berada di depan TV. Karena kontrakan yang di tempati zahra tidak punya ruang tamu.
Alif dan zahra berdiri untuk menyalami bu marni.
"Ibu mau minta uang bulan ini kan belum kamu kasik " Cetus bu marni
"Huf. Sayang mas minta tolong ambilkan amplop di jaket mas . " Pinta arif kepada istri nya. Zahra menganggukkan kepala nya.
Zahra meninggalkan mereka untuk mengambil uang yang di pinta oleh suami nya. Di ruang tengah bu marni berbisik kepada sang putra.
"Lif jangan lupa besok kamu minta ijin, karena besok kamu akan nikah dengan Ratih " Bisik bu marni
"Bu kenapa cepet. Bu jujur alif gak mau bu. Tolonglah jangan begini" Geram alif. Ia shock ibu nya tiba tiba hilang bahwa besok ia akan menikah dengan ratih.
"Kan sama aja kamu nikah lif. Lagi pula juga nikah siri gak ribet ribet amet, dan kamu jangan langgar perjanjian tadi malam. Kamu mau ibu mati sekarang hah! " Bisik tekan bu marni
"Mas ini uang nya " Ucap zahra
"Ahh iya sayang, makasi ya " Kata alif dengan canggung. Alif takut pembicaraan tadi terdengar oleh istrinya.
Alif menyerahkan uang nya kepada ibu nya.
"Mas. Uang jajan ku mana? " Tanya maya menadahkan tangan nya.
Alif merogoh uang yang berada di kantong. Ia mengambil uang sebanyak 3 lembar berwarna merah.
"Mas tambahin dong, maya ada parktek di sekolah" Rengek maya dengan wajah cemberut nya.
"Yaudah ini. Mas hanya bisa tambah 100" Imbuh alif memberikan uang. Bu marni yang sudah selesai menghitungnya uang nya. Menatap anak nya.
"Lif ibu pinta tambahan uang. Soalnya pensiunan bapak mu di ambil bapak stengahnya" Ucap enteng bu marni
"Mana ada setengah. Bapak hanya ambil 1jt" Batin maya
"Bu itu kan sudah alif kasik 2jt bu, lagi pula buat apa bapak ambil setengah nya. Biasanya gak kok. " Ucap alif
"Gak tau lah. Sini mana uang tambahan buat ibu " Kata bu marni menadahkan tangan nya.
Alif dan zahra saling pandang. Zahra menatap suami nya, ia penasaran apa yang akan suami nya jawab. Zahra hanya di jatah 2jt itupun zahra harus mencukupkan. Uang kontrakan 700ribu , listrik 300ribu, air 200ribu, uang sampah 50ribu, uang kemanan 50ribu, sisa 700ribu itu saja harus cukup selama 1bulan.
Untung nya Zahra mempunyai penghasilan dari menulis di salah satu aplikasi. Awal nya Zahra hanya iseng menulis, ia menulis sudah 3tahun lebih. Zahra juga tidak menyangka bahwa ia akan dapat gaji dari menulis nya. Gaji pertama ia mendapatkan 2jt.
Terkadang jika uang yang dikasik oleh alif gak cukup sampai bulan akhir, Zahra diam diam memakai uang pribadi nya. Alif juga tidak mengetahui tentang Zahra yang menulis novel. Zahra memang belum memberitahu, rencananya ia akan menceritakan semua pada waktu yang tepat.