NovelToon NovelToon
Mr. D

Mr. D

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat
Popularitas:938
Nilai: 5
Nama Author: Nedl's

Menikah dengan pria yang bahkan belum pernah ia temui? Gila!

Ceira Putri Anggraini tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis dalam semalam. Dari seorang gadis yatim piatu yang berjuang di tengah kemiskinan, kini ia menjadi istri dari Daniel Dartanto, pria berusia 30 tahun yang kaya, dingin, dan penuh misteri.

Pernikahan ini terjadi karena utang budi. Tapi bagi Daniel, Ceira hanyalah kewajiban.

Satu atap dengan pria yang nyaris tak tersentuh emosi, Ceira harus bertahan dari tatapan tajam, sikap dingin, dan rahasia besar yang disembunyikan seorang Daniel.

Namun, semakin lama ia mengenal Daniel, semakin banyak pertanyaan muncul.

Siapa sosok yang diam-diam Daniel kunjungi di rumah sakit?
Kenapa hatinya mulai berdebar di dekat pria yang awalnya ia benci?

Dan yang paling penting—sampai kapan ia bisa bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nedl's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 Kecelakaan

Daniel duduk di balik meja kerjanya, menatap layar laptop dengan ekspresi kosong. Tangannya memijat pelipis, sementara pikirannya mengulang-ulang percakapan terakhir dengan asistennya.

"Katakan kepadanya, saya sibuk. Saya tidak punya waktu."

Asistennya, mengangguk patuh sebelum keluar ruangan.

Bukan karena Daniel takut atau enggan bertemu dengan wanita tua itu. Tapi karena menurut nya tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Dia sudah cukup bertanggung jawab atas apa yang terjadi dengan anak perempuan wanita itu. Lebih dari cukup.

Lagipula, pertemuan itu tidak akan mengubah apa pun. Yang terjadi tetaplah terjadi.

Namun, baru saja ia mencoba fokus kembali pada pekerjaannya, ponselnya tiba-tiba berdering.

Daniel melirik layar. Dahinya mengernyit.

Ceira?

Gadis itu menelponnya? Ini pertama kalinya. Selama ini, jika ada urusan penting sekali pun, Ceira lebih memilih mengirim pesan.

Ada sesuatu yang tidak beres.

Perasaan aneh merayap di dadanya saat ia mengangkat panggilan itu. Namun, yang terdengar di seberang bukanlah suara cempreng istrinya.

Melainkan suara yang cukup asing di pendengarannya. Suara seorang pria.

"Maaf, apa benar ini dengan keluarga korban? Pemilik HP ini baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas dan sekarang sudah dibawa ke Rumah Sakit Dharma."

Deg.

Untuk sesaat, dunia Daniel berhenti berputar.

Jantungnya seakan mencelup ke dalam es. Tangannya menegang di atas meja.

Ceira … kecelakaan?

Tanpa bertanya lebih lanjut, Daniel langsung menutup panggilan. Kepanikannya memuncak, pikirannya dipenuhi berbagai kemungkinan buruk.

Kenapa harus Ceira?

Tidak butuh waktu lama, Daniel sudah meraih kunci mobil dan bergegas keluar dari kantornya. Tangannya gemetar saat ia mencoba menyalakan mesin mobil. Tidak pernah ia merasa setegang ini.

Sial.

Dengan kecepatan tinggi, Daniel melesat di jalanan. Tangannya merogoh ponsel, menghubungi seseorang. Suaranya terdengar putus asa.

"Ma … mama, Ceira kecelakaan."

Di seberang sana, Gina terdiam sejenak sebelum suaranya terdengar panik. "Apa?!"

"Aku lagi menuju ke rumah sakit sekarang," kata Daniel buru-buru. "Aku gak tahu bagaimana kondisinya. Aku akan tunggu Mama di sana."

Gina tidak bertanya lebih lanjut, hanya mengiyakan dengan suara bergetar.

Daniel menekan pedal gas lebih dalam. Kendaraan lain seakan hanya siluet kabur di tepi jalan.

Ceira…

Jangan kenapa-kenapa.

Rumah Sakit Dharma

Daniel tiba dengan napas memburu. Kakinya melangkah cepat menuju lobi, mencari petunjuk ke mana ia harus pergi.

Gina sudah ada di sana, wajahnya tegang.

"Daniel, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Ceira bisa pergi sendirian?"

Daniel tidak menjawab. Pagi tadi mereka sudah pulang ke apartemen, lalu dia berangkat kerja. Ceira tidak mengabari jika ingin pergi. Biasanya, dia selalu izin kemanapun perginya, bahkan walaupun hanya lewat pesan.

Ini … tidak seperti Ceira.

Tanpa membuang waktu, mereka berjalan menuju UGD.

Di sana, Gina langsung menghampiri seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang tindakan.

"Pras, bagaimana keadaan menantuku?"

Dokter Pras—sahabat SMA Gina—menatap mereka dengan ekspresi hati-hati. "Sabar, Gin. Dia masih dalam penanganan dokter Yura. Kondisinya cukup serius saat dibawa ke sini. Setahuku, dari polisi, mobil yang ditumpangi menantumu mengalami kerusakan parah di bagian belakang—tepat di kursi tempat dia duduk."

Daniel menatap ke dalam ruang tindakan melalui kaca besar.

Di sana, Ceira terbaring dengan wajah pucat. Darah yang mulai mengering masih menempel di pelipisnya. Perban melilit lengannya. Nafasnya tersengal di balik selang oksigen.

Daniel merasa tubuhnya melemas.

Tidak pernah sekalipun ia melihat Ceira dalam kondisi seperti ini.

Kepalanya menunduk, tangannya mencengkeram kuat kursi di sebelahnya. Ini … salahnya. Seharusnya dia memastikan Ceira tetap di rumah.

"Ini tidak benar," gumam Gina tiba-tiba.

Daniel mengangkat kepalanya, melihat ibunya yang baru saja menerima sesuatu dari orang kepercayaannya, Viero.

"Nyonya, saya sudah menyelidiki mobil dan siapa supir yang mengendarainya," kata Viero, menyerahkan sebuah tablet. "Ini bukan taksi ataupun mobil biasa. Ini … mencurigakan."

Gina menghela napas panjang.

Daniel yang mendengar itu segera mengusap wajahnya dengan gusar.

Ada sesuatu yang tidak beres.

Dari Ceira yang tidak izin kepadanya, hingga dia ditemukan dalam mobil yang mencurigakan. Seharusnya, jika Ceira pergi, dia akan naik taksi—bukan mobil ini.

"Ada apa ini sebenarnya?" gumam Daniel.

"Aku akan mencari tahu lebih lanjut," kata Viero. "Tapi sementara itu, kita harus menunggu sampai Nona Ceira sadar untuk mendapatkan jawaban langsung darinya."

Daniel mengepalkan tangan.

Rasanya seperti ada yang berusaha menyeret istrinya ke dalam masalah yang lebih besar.

Dia tidak akan tinggal diam. Tidak kali ini.

Ceira, bertahanlah. Aku akan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas semua ini.

Dan jika seseorang benar-benar berniat mencelakakan istrinya…

Mereka akan menyesal.

...----------------...

Daniel berdiri di depan ruang ICU, matanya tidak lepas dari sosok Ceira yang masih terbaring dengan selang oksigen yang terpasang di hidungnya. Wajah istrinya tampak pucat, membuat dadanya terasa sesak.

Dia mengeratkan genggaman tangannya, berusaha menahan gelombang emosi yang menghantamnya bertubi-tubi.

Dia yakin seseorang pasti sengaja melakukan ini.

Gina yang berdiri di sampingnya hanya bisa menghela napas panjang, menatap anaknya dengan ekspresi penuh kekhawatiran. “Daniel, mama tahu kamu marah. Tapi kita harus bersabar sampai Ceira sadar dan bisa menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.”

Daniel menggeleng. “Aku tidak bisa diam saja, Ma. Ini bukan kecelakaan biasa. Aku yakin seseorang mengincar Ceira.”

Gina menghela napas lagi, lalu menoleh pada Viero. “Pastikan kamu menyelidiki semua kemungkinan. Saya tidak ingin ada satu pun celah yang terlewat.”

Viero mengangguk. “Saya akan segera mencari tahu, Nyonya.”

Daniel mendengus pelan. Baginya, menunggu bukan pilihan. Jika ada yang ingin mencelakai istrinya, maka dia akan mencari orang itu dan memastikan mereka menyesal telah mencoba menyentuh Ceira.

Dia baru saja hendak melangkah pergi ketika suara lirih terdengar dari dalam ruang ICU.

“D-Daniel…”

Langkahnya terhenti. Matanya langsung beralih ke Ceira yang mulai membuka mata perlahan.

“Ceira!” Gina lebih dulu masuk ke dalam, sementara Daniel menyusul dengan tergesa-gesa. Dia berdiri di samping ranjang, menatap Ceira yang tampak lemah.

Ceira mengerjap beberapa kali, berusaha fokus. Matanya menatap Daniel dengan bingung sebelum wajahnya sedikit mengernyit. “Kenapa aku di sini?”

Daniel menelan ludah. Dia ingin menjawab, tapi kata-kata seakan tersangkut di tenggorokannya.

Gina yang akhirnya angkat bicara, menenangkan menantunya. “Sayang, kamu kecelakaan tadi siang. Polisi bilang mobil yang kamu tumpangi rusak parah. Tapi beruntung nya kamu masih bisa diselamatkan.”

Ceira tampak berpikir sejenak, lalu matanya melebar. “Mobil? Aku … Aku ingat aku pergi keluar sebentar karena mendapatkan sebuah pesan dari agen yang mencari orang hilang dan mengatakan bahwa tanteku sudah ditemukan. Lalu saat keluar dari apartemen ada seseorang yang akan mengantar aku ke alamat tante ...."

Yup. Ceira yang hidup sebatang kara setelah ayahnya meninggal sudah sejak lama mencari keberadaan tantenya yang merupakan adik kandung dari ayahnya. Hanya tantenya lah satu-satunya keluarga yang Ceira punya, jadi tentu saja mendapatkan kabar bahwa tantenya sudah ditemukan membuat Ceira bahagia dan langsung tanpa pikir panjang pergi ke alamat itu.

 “Seseorang? Siapa?”

Ceira menggeleng pelan. “Setahuku mereka adalah agen yang suka mencari orang hilang dan aku pikir yang menjemput dan akan mengantar aku ke alamat Tante juga merupakan salah satu orang suruhan mereka. Aku … Aku cuma ingat dia bilang akan mengantarku, tapi setelah itu… semuanya buram.”

Daniel mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras. Itu berarti Ceira tidak memilih mobil itu sendiri. Seseorang sengaja melakukan ini.

Gina menatap putranya dengan tatapan tegas. “Kita harus segera menyelidiki ini.”

Daniel mengangguk, lalu menatap Ceira dengan penuh ketegasan. “Aku janji, aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu lagi.”

Di dalam hatinya, api kemarahan mulai membakar. Jika seseorang benar-benar mencoba mencelakai istrinya…

Maka mereka akan menyesal telah menantang Daniel Dartanto.

BERSAMBUNG.....

1
seftiningseh@gmail.com
menurut aku novel nya bagus bgt aju aika bgt sama prolog nya bikin penasaran dan dari Simpsons nya juga bikin penasaran bgt
maka nya aku baru baca prolog nya

oh ya kak jangan lupa baca novel aju judul nya Istri kecil tuan mafia
Lalaluna: terimakasih kak, okaiii siap kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!