NovelToon NovelToon
Cintaku Luar Biasa

Cintaku Luar Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:17.9k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Permintaan Rumi untuk mutasi ke daerah pelosok demi menepi karena ditinggal menikah dengan kekasihnya, dikabulkan. Mendapatkan tugas harus menemani Kaisar Sadhana salah satu petinggi dari kantor pusat. Mereka mendatangi tempat yang hanya boleh dikunjungi oleh pasangan halal, membuat Kaisar dan Rumi akhirnya harus menikah.

Kaisar yang ternyata manja, rewel dan selalu meributkan ini itu, sedangkan Rumi hatinya masih trauma untuk merajut tali percintaan. Bagaimana perjalanan kisah mereka.

“Drama di hidupmu sudah lewat, aku pastikan kamu akan dapatkan cinta luar biasa hanya dariku.” – Kaisar Sadhana.

Spin off : CINTA DIBAYAR TUNAI

===
follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CLB - Gagal Lagi

“Yang benar saja, Rumi jatuh dan Kaisar ingin menolong lalu kalian dinikahkan?” Mihika seakan tidak percaya dengan cerita dari Kaisar.

“Ya memang begitu kejadiannya. Aku sudah bilang itu tempat umum, bagaimana bisa orang yang datang harus sebagai pasangan halal.” Kaisar sama tidak setujunya dengan Mihika.

“Lalu kamu menyesal menikahi Rumi?” kali ini Mae membuka suaranya dan Kaisar langsung menjadi perhatian, bahkan Rumi menatap dengan wajah datar.

“A-pa, aku hanya cerita dan itu pun kalian bertanya. Mana aku bilang menyesal, sekarang Rumi istriku aku sayang dia dan tidak permasalahkan alasan kita dinikahkan,” tutur Kaisar rupanya ia sempat salah bicara dan orang yang mendengar jadi salah paham.

“Sudahlah, kenapa juga malah bahas masalah itu. Mihika, apa kamu lupa bagaimana kamu menikah dengan Arka. Kalian dituduh sedang berbuat asusila. Masih mending Kaisar dan rumi, tapi kalian dalam kamar hanya berdua tanpa pakaian,” tutur Johan dan Arka terkekeh mendengar itu.

“Tapi kami tidak macam-macam, Mas Arka alergi dingin. Aku panik dan buka pakaiannya untuk hangatkan tubuhnya.”

“Benarkah? Daebak, Ibu Mihika … ternyata aku mengikuti jejakmu.” Kaisar balas mengejek Mihika, sepertinya dia tahu rahasia yang akan bisa dimanfaatkan.

“Hah, sudahlah. Tidak usah bahas bagaimana aku menikah dan kamu menikah. Statusmu apa akan terus dirahasiakan?” tanya Mihika

“Ah, betul itu. Bagaimana Kaisar?” Johan pun memiliki pertanyaan yang sama dengan Mihika.

“Tidak, bahkan aku menjawab telepon Rumi di tengah rapat. Lihat saja mulai besok, aku akan jadi gosip hangat seminggu ke depan.”

“Bukan itu masalahnya, apa kalian akan adakan resepsi pernikahan dan kapan temui mamamu bersama Rumi?”

Bukan hanya Johan yang menunggu jawaban Kaisar, Rumi pun sama. Mereka belum membahas hal ini, meski pada akhirnya Rumi akan ikut apa keputusan suaminya.

“Akhir minggu ini, aku akan ambil cuti di hari jumat. Setelah mengunjungi mama, langsung ke Surabaya menemui pamannya Rumi. Tentu saja kami akan adakan resepsi, seluruh dunia harus tahu kalau Kaisar Sadhana sudah tidak jomblo lagi. Yang penting kapan kalian akan berikan aku hadiah bulan madu, dalam negeri pun tidak masalah.”

“Resepsi dulu baru bulan madu,” usul Mihika. “Enak saja kamu baru kembali sudah minta libur bulan madu. Tidak bisa.”

“Ck, ayolah! Kapan aku bisa unboxing, kasih kami waktu berdua dan tidak diganggu dengan urusan dunia.”

“Jadi, kalian belum ….” Johan tidak melanjutkan ucapannya, menatap bergantian Kaisar dan Rumi.

Rumi mendelik kesal karena ulah Kaisar, semua jadi tahu urusan mereka.

“Be-lum,” ucap Kaisar lirih.

Suasana hening dan canggung, kemudian Arka dan Johan terbahak dan Mihika juga Mae hanya bisa tersenyum.

“Aish, masalah begini harus juga dibahas,” gumam Rumi dan Kaisar hanya bisa menggaruk kepala.

“Ya sudah, ayo pulang. Gimana Rumi bisa luluh kalau kelamaan di sini.”

Setelah pamit, pasangan itu meninggalkan kediaman Johan. Rumi masih kesal dengan ulah Kaisar lalu memukul pelan lengan pria itu.

“Bikin malu aja.”

“tapi kenyataan, aku belum berhasil unboxing kamu Rum. Keperkasaan aku seakan diragukan, kita hampir dua bulan menikah masa cium4n dalam keadaan sadar aja baru semalam.” Kaisar bicara sambil fokus pada kemudi, jalanan sudah tidak padat.

Sampai akhirnya mobil yang membawa mereka sudah terparkir rapi, Rumi kembali membahas masalah tadi.

“Dalam keadaan sadar, maksudnya gimana? Memang pernah kita …. tidak sadar.”

Kaisar menoleh lalu terkekeh. “Aku pria normal Rum, tidur seranjang dengan lawan jenis dan sudah halal pula. Nggak mungkin jiwa raga aku biasa aja, pasti aja ada yang tegang. Apalagi kamu suka peluk dikira aku guling.”

“Terus?”

“Ya … cobain dikit,” sahut Kaisar lirih, tapi bisa didengar oleh Rumi.

“Apanya?”

Kaisar tidak menjawab, setelah melepas seatbelt ia malah menatap bibir Rumi lalu turun menatap bagian depan tubuh istrinya.

“Astaga, dasar mesum.” Rumi memukul pelan lengan Kaisar yang tergelak geli lalu menahan tangan itu. Keduanya mendadak terdiam dan saling tatap menciptakan suasana mendukung untuk mereka melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar pegangan tangan.

Wajah Kaisar mendekat dan Rumi tidak menolak. Ia pun mengakui ada perasaan lain dihatinya pada sang suami. Bukan mudah jatuh cinta setelah patah hati, bisa jadi selama dengan Ardi bukan cinta. Kaisar sudah terang-terangan mengakui status mereka dan mulai menunjukan bucin serta posesif.

“Kali ini aku akan selalu lakukan dalam keadaan sadar.”

Tangan Kaisar menyentuh tengkuk Rumi lalu menyatukan wajah mereka. Pagutan lembut dan dalam berubah menjadi lebih panas.

“Pak ….” Rumi menahan tubuh Kaisar saat mengurai pagutannya. “Kita masih di parkiran.”

Kaisar menyadari kalau mereka masih berada dalam mobil dan tubuh Rumi sudah berada dalam dekapannya.

“Ayo naik, kita lanjutkan di kamar.”

“Tapi … pak!”

“Aku sudah tidak sabar Rum, kita pasangan halal dan aku serius dengan pernikahan ini. Tiga puluh tahun aku jaga pedangku dan sudah waktunya diasah. Jadi boleh aku minta … hak sebagai seorang suami, malam ini?” tanya Kaisar dengan tangan Rumi dalam genggamannya.

“Itu … ehm. Gimana ya, kayaknya nggak bisa malam ini dan beberapa hari ke depan.”

Wajah Kaisar langsung berubah murung. “Jangan bilang kamu …. “

“Sabar ya pak, Cuma seminggu kok. Tiga puluh tahun aja bisa, masa seminggu nyerah.”

“Astaga … Rumi!”

***

Berbeda dengan Kaisar dan Rumi yang sudah mulai menikmati keseruan hubungan mereka, tidak dengan Ardi dan Mela. Kedatangan Mela tadi sore di kantor membuat Ardi panik. Untuk apa pula istrinya memaksa datang.

Padahal sudah merencanakan lembur membahas konsep yang harus direvisi sesuai perintah Kaisar, tapi telpon dari lobby mengatakan ada istrinya datang langsung membuat konsentrasi Ardi bubar dan membatalkan timnya untuk lembur.

“Tidak ada yang keberatan aku datang, tapi kamu malah lebay begini,” keluh Mela saat mereka sudah tiba di apartemen. “Security aja sopan, bagian informasi juga nggak ada judesnya nyambut aku. Malah tadi aku ketemu karyawan di sana waktu tanya ruangan kamu di mana, dia jawab biasa nggak ada melarang istri dari karyawan untuk datang berkunjung. Padahal itu karyawan ganteng, lebih ganteng dari kamu.”

“Ya memang tidak ada yang larang, tapi kamu tidak usah bilang kamu itu istri manajer dan apa pula hubungan karyawan yang lebih ganteng dengan aku?”

“Yang lebih ganteng nggak sombong, tapi kamu makin sombong nggak jelas.”

Ardi mengacak rambutnya karena kesal,  tidak ingin terbawa emosi menghadapi Mela.

“Maksud aku kamu tidak perlu bilang suami kamu manager di perusahaan itu. Bukan Cuma aku yang manager di sana. Kantor besar, jabatan manager itu biasa dan jabatan yang lebih tinggi dari manajer itu banyak.”

“Hah, terserah. Kamu terlalu pandai beralasan, jangan-jangan kamu ada main dengan perempuan lain di kantor.”

“Tidak Mela, mana ada begitu. Kita sudah menikah dan aku setia sama kamu.”

“Setia, buktinya kamu jalan denganku waktu masih sama Rumi bahkan sampai aku hamil.”

Ardi mengusap wajahnya, entah harus bagaimana menghadapi Mela. Tidak mungkin ia melakukan kekerasan. “Aku berkhianat dan kamu yang memancing aku dan menggodaku dengan … tubuhmu.”

“Kamu!”

“Sebaiknya hentikan membahas ini, pernikahan kita bisa berakhir kalau kamu tidak berubah.” Ardi memilih menuju kamar tamu bahkan membanting pintu kamar, Mela berteriak memanggil namanya dan diabaikan.

 

\=\=\=\=

Kaisar : rasain lo ae, jgn cuma gue aja yg susah di bab ini

Ardi : kita demo author

author baca sambil makan kuaci

1
Siti Dede
Jadi inget Dara & Sultan
CintaAfya
sabar Kai cuma seminggu aja..
rmhtangga Ardi semakin hari semakin berantakan.. Mela tu istri gk sedar diri
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Eva Karmita
Gatot ya kasihaaaann 🤣🤣🤣🤣🤣
Iccha Risa
kesabaranmu teruji kembali mas Kaisar wkwkwk
Purnama Pasedu
mela lebay
Dewi kunti
awas keselek kulite
Mrs.Riozelino Fernandez
wow... ya bosan la klo gini terus kelakuan si Mela...😒
Mrs.Riozelino Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
gagal total...sabar ya Kai...
Vita
q d belakang author dech
klo ardi yg demo q yg maju
klo kaisar yg demo q ikut othor makan kuaci smbil liat kaisar ngomel kagak jelas smp klimpungan mikirin tu pedang 🤣🤣🤣
Farida Razigi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Farida Razigi
Semoga berkah kaisai
Farida Razigi
Assalamualaikum thor salam kenal ya...aq ngikuti Ig km thor...
Siti Dede
Laaah kenapa aku baru tahu agda karya barumu thooor
aliifa afida
lanjut thor
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Eva Karmita
sabar ya Kai mungkin Mak otor masih belum seratus persen merestui mu jadi kamu harus berusaha lebih keras lagi untuk mengambil hati Mak otor 🤣🤣🤣🤣
Eva Karmita
mulai dah si Mela ganjen lupa tu perut udah kayak bola kaki , masih aja gatel so" kecantikan jadi orang 😏😏
Eva Karmita
Rumi sayang ngk tuuuuuhhhh...👻🙈😂😂😂😂😂😍
Dewi kunti
sakne kaisar, author edan 😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!