HATI YANG KAU SAKITI

 Mendengar ucapan menantu nya membuat Beta mengepalkan tangannya."kurang ajar kamu sama orang tua, berani berani nya melawan ku seperti ini,dari awal pernikahan kalian aku memang tak menyukai mu, seharusnya kau sadar diri!" Ketus nya.

 Romlah yang melihat keributan itu tersenyum senang, dia berhasil memecah belah keluarga ini.

  "Jeng," udah nanti darah tinggi naik loh, gausah diladeni orang seperti menantu jeng yang durhaka ini, yuk kita pergi aja ke rumah ku aja jeng, lihat setiap pasti buat kue di rumah." ucap Romlah yang mengajak beta kerumah nya.

Sedangkan saat ini Sofia terduduk lemah melihat apa yang terjadi di hidup nya, dia merasa sangat bersalah karena telah membentak mertua nya, tapi dia juga tak bisa terus menerus direndahkan seperti ini.

  "Bunda," kenapa nangis?" tanya Fuji yang melihat bunda nya bersedih seperti ini.

   "Ah, kamu udah bangun, ayok siap siap mandi terus pergi ke sekolah!"

  Memang Fuji saat ini sekolah TK di dekat rumah nya, jam masuk nya dari pukul 08.30 dan pulang nya pukul 11.00 wib.

  "Bunda," sedih ya, nenek marahin bunda?" tanya nya dengan wajah sendu.

  "Gpp sayang, bunda," kuat kok, kamu jangan pikirin aneh aneh ya, bunda itu kuat!" ucap nya sambil tersenyum tipis.

 Setelah mengantar anak nya ke sekolahan, kini dia belanja ke warung untuk membeli beberapa sayur untuk hari ini dimasak

Mertua nya selalu berbicara buruk tentang nya, padahal dia sudah berusaha semaksimal mungkin memasak makanan yang enak enak untuk mertuanya, tapi tetap aja selalu salah di mata Beta.

  "Mang", ayam nya 2 kg, ikan nya 2 kg, sama sayur kangkung nya 2 ikat ya." ucap Sofia tersenyum tipis.

  "Siap neng," ada tambahan lagi?"

  "Ga ada mang", itu aja yaudah berapa mang?"

 "150.000 neng." ucap tukang sayur di dekat rumah nya.

  "Terima kasih mang", permisi!" ucap nya tersenyum lalu kembali ke rumah untuk masak siang.

  Dia berkutat di dapur hampir 1 jam an membuat masakan enak untuk suami nya dan anak, mertua nya jarang mau makan masakan nya, pernah sekali dia masak tapi dia buang di depan mata nya dan mengatakan tak enak, padahal anak nya dan suami nya saja makan dengan lahap.

  "Mama mau makan masakan aku ga ya?" batin nya dengan cemas.

 Dia takut nanti nya mama mertua nya tak makan masakan nya dan berakhir dibuang oleh Beta gitu aja.

  "Gpp, kalau Mama! ga mau, kan masih ada mas Dimas dan anak ku Fuji yang akan menghabiskan masakan ini!" ucap nya dalam hati.

  Tak lama mama nya pulang membawa rantang berisi makanan yang dimasak oleh Surti.

  Melihat itu dia hanya menghela nafas berat nya.

  "Cih, sok sokan masak, ga enak aja belagu banget kamu Sofi! lihat ni Surti bawain mama masakan nya, enak mantul gurih nya pas, sedangkan kamu udah asin begitu, mending buang aja!" ketus nya dengan sinis.

  "Astaghfirullah." batin Sofia dengan menatap datar mertua nya itu.

  Dia tak ingin berdebat kali ini, kembali ke kamar tanpa menghiraukan ucapan ibu nya itu.

  "Hei, aku belum selesai ngomong, dasar ga sopan kamu Sofia, kamu mau aku bilang dimas ha!" Teriak nya dengan keras.

 Tapi ucapan nya tak digubris oleh Sofia saat ini, dia lebih mengabaikan ucapan Beta, dan kembali ke kamar.

  Sedangkan Beta yang lapar melahap masakan Surti, tapi dia tergoda saat melihat ayam kecap di depan nya, apalagi masakan Sofia kali ini sedikit menggoda selera nya.

  "Ambil aja kali ya, dia kan ga tau!" batin nya yang diam diam melihat ke Kanan dan kekiri memastikan menantu nya tak melihat.

 "Hmm, tumben enak ini ayam nya, pas lagi bumbu nya, harus cepat abisin ini, biar dia ga tau, nanti kepedean lagi." batin Beta diam diam.