NovelToon NovelToon
Hati Seorang Ibu (Single Mom)

Hati Seorang Ibu (Single Mom)

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Janda / Mengubah Takdir / Keluarga
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kirana, wanita berusia 30 an pernah merasa hidupnya sempurna. Menikah dengan pria yang dicintainya bernama Arga, dan dikaruniai seorang putri cantik bernama Naya.

Ia percaya kebahagiaan itu abadi. Namun, segalanya berubah dalam sekejap ketika Arga meninggal dalam kecelakaan tragis.

Ditinggalkan tanpa pasangan hidup, Kirana harus menghadapi kenyataan pahit, keluarga suaminya yang selama ini dingin dan tidak menyukainya, kini secara terang-terangan mengusirnya dari rumah yang dulu ia sebut "rumah tangga".

Dengan hati hancur dan tanpa dukungan, Kirana memutuskan untuk bangkit demi Naya. Sekuat apa perjuangan Kirana?

Yuk kita simak ceritanya di novel yang berjudul 'Single mom'

Jangan lupa like, subcribe dan vote nya ya... 💟

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 13 - Promosi Catering

Ep. 13 - Promosi Catering

🌺SINGLE MOM🌺

Setelah membuat testi kemarin, hari ini pagi-pagi sekali, Kirana sudah bersiap dengan semangat baru.

Di meja dapurnya, brosur-brosur hasil cetakan semalam tersusun rapi. Foto-foto menu masakannya terlihat menggoda, lengkap dengan daftar harga yang terjangkau.

"Baik, ini saatnya," ucap Kirana sambil menggulung brosur-brosur tersebut.

"Ibu, itu apa?," tanya Naya yang sedang menggambar di ruang tamu.

"Ini brosur, sayang. Ibu akan bagikan ke tetangga supaya mereka tahu ibu punya usaha catering," jawab Kirana sambil tersenyum.

Naya pun mengangguk sambil tersenyum. "Semoga banyak yang pesan ya, Bu!," serunya meski sebenarnya ia tidak tau betul tentang hal itu.

Kirana pun tersenyum lalu mencium kepala Naya, kemudian ia melangkah keluar rumah bersama Naya di sampingnya.

Kirana dan Naya mulai berjalan berkeliling ke rumah-rumah tetangga. Dan Kirana pun kini mengetuk pintu rumah pertama.

Tok tok tok!!!

Seorang ibu paruh baya pun membuka pintu dengan wajah penuh penasaran.

"Pagi, Bu. Maaf mengganggu. Saya Kirana, tetangga baru. Ini brosur usaha catering saya. Kalau ada acara atau butuh makan siang praktis, bisa pesan dari saya," ucap Kirana dengan ramah.

Ibu itu mengambil brosur dan membaca sekilas. "Oh, catering ya? Hmm, menu-menu seperti ini kok mirip dengan yang dijual Bu Ani di blok sebelah."

Mendengar hal itu, Kirana tetap tersenyum sambil membalas perkataan ibu tersebut, "Iya, Bu. Tapi saya juga punya menu spesial, seperti ayam mentega dan tumis seafood. Boleh dicoba kapan-kapan."

"Baiklah, saya pikir-pikir dulu," jawab ibu itu sebelum menutup pintu.

Kemudian, Kirana melangkah ke rumah berikutnya. Di sana, ia bertemu dengan dua ibu-ibu yang sedang duduk di teras lalu lanjut promosi.

"Catering? Hmm, jangan-jangan makanannya mahal," kata salah satu dari mereka, berkomentar sambil melirik brosur.

"Tidak, Bu. Harganya sesuai kok, mulai dari Rp20.000 per porsi," jelas Kirana dengan sabar.

"Ya, lihat saja nanti. Kalau enak, mungkin pesan. Kalau tidak... ya, maaf saja," kata yang lainnya dengan sinis.

Kirana hanya menahan napas sambil menundukkan kepalanya dengan sopan, lalu berpamitan.

"Sabar Kirana... Semua ini proses," batinnya.

Namun tidak hanya sampai disitu, saat Kirana berjalan menuju rumah lain, ia mendengar bisikan-bisikan dari beberapa ibu yang berkumpul tak jauh dari sana.

"Ih, baru datang udah cari duit aja."

"Kayaknya nggak bakal laku deh. Udah banyak catering di sini."

Kirana hanya pura-pura tidak mendengar, tapi hatinya tergores. Ia pun menenangkan dirinya sambil berkata dalam hati, "Aku melakukan ini untuk Naya. Jangan menyerah, Kirana."

**

Tidak hanya promosi ke tetangga, Kirana juga mulai mempromosikannya lewat sosial media namun tidak semudah itu.

Ketika malam malam menjelang, Kirana duduk di ruang tamu dengan ponselnya.

Wajahnya terlihat muram dan terus melihat akun media sosial catering miliknya. Meski sudah tiga hari mempromosikan usahanya, tetap saja belum ada pesan yang masuk.

"Kenapa tidak ada yang tertarik? Apa masakanku kurang menarik?," gumam Kirana, putus asa. Lalu, ia melirik Naya yang sedang bermain boneka.

Naya pun mendekat karena melihat ibunya termenung. "Ibu, kenapa sedih? Ada yang salah?."

Kirana hanya tersenyum kecil dan mengusap kepala Naya. "Nggak apa-apa, sayang. Ibu cuma lagi mikir, gimana caranya biar catering ibu ini bisa dikenal banyak orang."

Saat sedang termenung, Kirana melihat video promosi dari akun lain di media sosial. Dalam video itu, seseorang membagikan makanan gratis sebagai cara memperkenalkan usaha mereka.

Seketika matanya pun berbinar. "Ini dia! Aku harus coba ini," ucap Kirana bersemangat.

Ia segera mencatat rencana di buku kecilnya, lalu membuat menu andalan untuk dibagikan gratis.

Rencana pertama, ia akan menyiapkan meja dan kursi di depan rumah untuk membuat suasana menjadi nyaman.

Lalu, ia akan mengumpulkan ulasan dari orang-orang dan merekamnya untuk diunggah di media sosial.

Setelah mencatat semua rencananya, Kirana pun tersenyum lebar dan merasa sangat bersemangat. "Mudah-mudahan cara ini lebih baik!," batinnya.

Keesokan harinya...

Sejak pagi buta, Kirana sibuk di dapurnya. Ia memasak menu-menu andalannya, ayam bakar madu, tumis buncis daging cincang, dan nasi uduk lengkap dengan sambal dan kerupuk.

Setelah beberapa saat, "Ibu, baunya enak banget!," seru Naya sambil membantu membungkus makanan ke dalam kotak kardus.

"Terima kasih, sayang. Kamu bantu ibu dengan doa ya, supaya banyak yang suka masakan ibu," ujar Kirana sambil tersenyum.

Naya pun mengangguk penuh semangat. "Siaap Ibu...!!."

Siang harinya, Kirana sudah menata meja dan kursi di depan rumahnya dengan sebuah papan kecil bertuliskan "Mencoba Gratis Makanan Catering Kirana" yang diletakkan di dekat meja.

Namun, hingga beberapa saat berlalu, tak ada seorang pun yang mampir. Orang-orang hanya melirik dari kejauhan dan berjalan pergi begitu saja.

"Kenapa tidak ada yang datang, Bu?," tanya Naya yang duduk di samping ibunya.

Kirana hanya menghela napas dan mencoba tetap tegar. "Sabar ya, sayang. Kita tunggu lagi."

Saat hampir putus asa, seorang pria paruh baya yang sedang berjalan melintas berhenti. Ia membaca papan kecil itu dan mendekati meja.

"Ini benar gratis?," tanya pria itu sambil menunjuk makanan yang tertata rapi.

"Iya, Pak. Silakan dicoba. Saya sedang memperkenalkan usaha catering saya," jawab Kirana ramah.

Pria itu pun mengambil satu kotak, lalu duduk di kursi yang telah disediakan. Ia membuka kotak itu dan mulai mencicipi.

"Hmm... ayamnya empuk, rasanya pas di lidah. Sambalnya juga mantap," kata pria itu sambil tersenyum puas.

"Terima kasih banyak, Pak. Kalau berkenan, bolehkah saya merekam ulasan Bapak untuk diunggah di media sosial?," pinta Kirana dengan sopan.

"Tentu saja," jawab pria itu sambil melanjutkan makannya.

Setelah pria itu, perlahan orang-orang mulai berdatangan. Ada yang penasaran, ada juga yang tertarik setelah mencium aroma masakan Kirana.

"Ibu, boleh coba?," tanya seorang ibu muda yang datang bersama seorang anak kecil.

"Tentu, Bu. Silakan," jawab Kirana dengan tersenyum lebar.

Orang-orang pun mulai duduk sambil mencicipi makanan, dan memberikan ulasan.

Sementara, Kirana sibuk merekam momen itu dengan ponselnya sambil terus melayani tamu yang datang.

"Enak banget, Mbak. Bumbunya berasa, porsinya juga pas," komentar seorang pemuda.

"Kalau catering harian, harganya berapa, Mbak?," tanya ibu-ibu lain.

Kirana pun menjelaskan sambil mencatat nomor kontak mereka yang tertarik. Ia sangat bersemangat dan bersyukur, karena usahanya hari ini tidak sia-sia.

Saat semua makanan habis, Kirana duduk di depan rumah sambil menghapus peluh di dahinya.

"Ibu, tadi ramai banget!," seru Naya yang terlihat senang.

Kirana mengangguk sambil memeluk Naya. "Iya, sayang. Semoga ini awal yang baik untuk usaha kita."

Tidak merasa lelah, Kirana pun segera mengedit video dan foto-foto yang telah direkam tadi, lalu mengunggahnya di media sosial dengan caption,

"Terima kasih untuk semua yang sudah datang dan mencicipi masakan kami. Semoga ke depan bisa melayani kebutuhan catering Anda dengan lebih baik!."

Bersambung...

1
mbok Darmi
Alhamdulillah naya dpt sekolah lagi tetap semangat kirana jgn patah semangat hidup penuh perjuangan jgn menyerah ingat orang2 yg merundung dan menghina mu akan melihat kesuksesan mu nanti
mbok Darmi
sabar kirana semoga setelah ini kebahagiaan buat kamu dan naya segera hadir, ku doakan ada laki2 baik yg tulus mencintai kamu dan naya sehingga ngga akan ada lagi yg berani menggunjing mu sebagai pelakor bila perlu laki2 tersebut orang kaya dan berpengaruh
Aurora: Hahahah... 😄😄Siap di tampung 😅👍
mbok Darmi: iya kak munculkan tokoh baru yg kaya tampan dan bucin sama Kirana 😂
total 3 replies
🌹Nabila Putri🌹
tidak perlu menjelaskan apapun pada mereka Kinara... karena orang yg membenci mu tidak butuh itu... mereka tetap beranggapan bahwa kamu salah.
serahkan semua sama Allah minta petunjukNya. Allah tidak diam. tugasmu hanya berdoa meminta... selebihnya biar Allah yg bekerja 💪💪💪
Aurora: Setuju...
total 1 replies
Suanti
kenapa tak di pecat aja si rini 🤣🤣🤣
Aurora: Pengennya 😅😅😅
total 1 replies
Queen
salam kenal kakak
aku sudah mampir ya kak, ceritanya baguss😍
jangan lupa mampir ya kak kecerita aku..lagi belajar menulis novel 😊🤭
Aurora: Salam kenal juga... Terima kasih... 😊
total 1 replies
Queen
Semangat up kaka
ceritanya menarik 😍
Aurora: Terima kasih... 😊
total 1 replies
🌹Nabila Putri🌹
semangat up nya kak
Aurora: Siap...
total 1 replies
mbok Darmi
apakah arga blm meninggal ?
mbok Darmi
yg sabar dan tegar ya... semoga kebahagiaan akan datang ditempat yg baru
dewidewie
salam kenal kakak, aku sudah tambah subscribe ya kakak, nanti mampir juga di karyaku
Aurora: Salam kenal juga kakak... Terima kasih... Siap aku mampir
total 1 replies
dewidewie
Sadis bener tuh mulut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!