Kau Khianati Aku, Kurebut Ayahmu

Alexa tersenyum manis menatap Niko, Para klean menghampiri Niko dan juga Alexa. Termasuk Pak Bram, Dia berjabat tangan dengan Alexa.

"Wah senang sekali rasanya bisa bertemu dan bersalaman dengan Nona Alexa," Ucap Pak Bram saat bersalaman dengan Alexa, Alexa tersenyum mendengar itu

"Dengan sangat senang lagi, Saya bisa bersalaman dengan laki laki hebat seperti anda Pak Bram." Ujar Alexa yang membuat Niko sedikit tersindir akan perkataan Alexa

"Tuan Niko, anda sangat beruntung mendapatkan Istri seperti Nona Alexa, Dia sangat sempurna."

Wajah Nabila memerah saat semuanya memuju dan menyanjung Alexa, Alexa tersenyum sinis menatap ke arah Nabila yang tengah mengepalkan tanganya.

Alexa menggandeng tangan Niko, "Anda bisa saja Tuan, Justru saya yang beruntung."

"Tapi keberuntungan itu hanya sesaat saja," Lanjut Alexa yang membuat Niko membulatkan matanya

"Hanya sementara?"

Alexa mengangguk, "Apa Tuan Niko menduakan anda Nona?" Tanya Adri rekan kerja Niko

"Sangat di sayangkan jika Tuan Niko menduakan anda, Tapi anda tidak perlu khawatir Saya siap menerima janda anda Nona." Ucap Para klean dengan sedikit bercanda, Alexa tertawa mendengar itu.

"Ahh kalian ini terlalu sangat serius, mana mungkin suamiku ini menduakan aku." Alexa menatap Niko

"Iyakan sayang?"

Niko gugup, Dia mengangguk. "I-iya,"

Semua tamu undangan duduk di kursi yang sudah tersedia, Tak lama Tuan Dav selaku pemilik perusahaan ini maju ke depan. Membuat semua orang bertepuk tangan.

Sedangkan itu, Nabila menarik tangan Alexa untuk pergi dari depan. Dia membawa Alexa ke tempat lebih jauh dari depan.

"Kamu sengaja kan hah ingin membuat aku cemburu? Haha tapi sayangnya tidak!"

Alexa mengerutkan alisnya mendengar ucapan dari Nabila, "Cih!"

"Aku ingatkan sekali lagi wanita mandul! Aku adalah satu-satunya berlian di hati Mas Niko! Dan kamu hanyalah sampah yang tidak berguna!" Ujar Nabila yang justru membuat Alexa menahan tawanya, Alexa memutar bola matanya malas mendengar ucapan dari Nabila.

Saat hendak menjawab perkataan dari Nabila, Terlebih dulu Niko memanggil dirinya sebagai seorang istri.

"Saya ucapkan terimakasih terutama kepada istri saya, Dia adalah wanita yang sangat sempurna. Saya sangat mencintai dan menyayanginya, Istriku Alexa? Kemarilah sayang." Niko memanggil nama Alexa sebagai istrinya, Alexa tentu sangat senang karna kini Nabila dan Dewi semakin terpanas akan apa yang di ucapkan oleh para tamu undangan.

Alexa menatap sinis ke arah Nabila, "Yang namanga BERLIAN, seharusnya dipamerkan, bukan disembunyikan!" Bisik Alexa, Dia sangat puas melihat Nabila yang semakin terbakar jenggot.

Senyuman manis terhias di wajah cantik Alexa, Dia maju ke depan menghampiri Niko. Ya walaupun hanya sekedar sandiwara tetapi sandiwara ini sangar menguntungkan Alexa yang bisa membalas Nabila dan Juga Dewi.

Alexa maupun Niko memberikan sepatah katanya.

Tak lama alunan musik terdengar, Semua pasangan di minta untuk berdansa bersama pasanganya. Niko menarik tangan Alexa untuk berdansa denganya

Semua orang berdansa bersama dengan pasangannya masing masing, Niko menatap kagum ke arah Alexa dia meletakan tanganya di pinggang Alexa dan meletakan tangan Alexa ke lehernya.

Adegan itu tentu membuat Nabila semakin terbakar, Tak hanya Nabila tapi sekarang lelaki yang kini tengah berdansa juga ikut terbakar menyaksikan adegan antara Niko dan juga Alexa.

Tibalah saat pergantian pasangan, Davies langsung menangkap tubuh Alexa yang tengah memutar. Tepat kini Alexa berdansa dengan Davies, sedangkan Niko kini berdansa dengan Nabila.

Senyuman manis kembali terhias di wajah Alexa, Dia sangat senang berdansa dengan Davies yang tak lain adalah kekasihnya. Alexa dengan lihai mengalungkan tanganya ke leher Davies, "kenapa Papa sangat garang?" Lirih Alexa yang membuat Davies menatapnya

"Aku tidak suka Niko menyentuhmu, Kamu hanya miliku Alexa!" bisik Davies yang membuat Alexa tertawa kecil

"Papa cemburu?" Tanya Alexa

"Ti...."

Jep....

Lampu tiba tiba saja padam, Davies menggunakan kesempatan ini untuk mencium bibir Alexa. Sejujurnya dia sendari tadi tidak kuat melihat bibir cantik Alexa ini.

Ciuman itu berubah menjadi sebuah lumaatan, Davies menahan tengkuk leher Alexa untuk memperdalam ciummanya.

Alexa tak kalah diam, Dia membalas ciumman dari Davies. Karna takut lampu akan menyala jadi Davies menyudahu ciummanya itu.

Dan tepat,, Lampu kembali menyala.

***

Sedangkan itu, Sekertaris Li berdansa dengan Sindy. Tentu itu membuat Sindy salah tingkah karna kelakuannya kemarin yang mengecup bibir Sekertaris Li.

"Anggap saja kemarin itu hanyalah sebuah kecelakaan saja ya Tuan," Lirih Sindy yang masih terdengar jelas oleh Sekertaris Li.

Bukanya menjawab justru Sekertaris Li menarik pinggang Sindy, Dia merapatkan tubuhnya dengan tubuh Sindy. Tentu itu membuat Sindy semakin salah tingkah, "Ohh astagaaa tenang Sindy tenang,,, akhhh ini tidak bisaa..." Batin Sindy menjerit saat mendapatkan sesuatu yang menonjol ke arahnya.

Sekretaris Li hanya terdiam dan terus melangkagkan kakinya mengikuti alunan musik.

***

Pesta berjalan dengan sangat meriah, Tibalah kini semua tamu undangan satu persatu pergi meninggalkan gedung ini.

Tak banyak dari mereka yang selalu bertanya perihal Alexa, Karna Alexa menjadi bintang malam ini.

"Terimakasih telah menghadiri pesta ini dari awal hingga akhir,"

Alexa pergi dengan di dampingi oleh Putri dan juga Vina, Dia dengan pergi tanpa memperdulikan Nabila yang terus meneriaki namanya

"Dasar wanita siaalan!"

"NABILA!!!" bentak Niko dan juga Tuan Dav yang marah saat Nabila menyebut Alexa sebagai wanita siaalan.

Karna tak mau ambil pusing Tuan Dav pergi dari hadapan Nabila dan Juga Niko, Tentu Dewi menyusulnya.

"Jaga biacaramu Nabila! Jangan membuat kami malu!"

"Mas kok malah bentak aku sih!"

"Aku bukanya bentak kamu, Tapi kamunya yang seperti ini!"

"Aghh sudahlah ayo pulang!" Lanjut Niko, dia menarik tangan Nabila untuk masuk ke dalam mobil dan pulang ke mansion.

"Kenapa Papa seperti terlihat marah tadi?" Tanya Dewi penuh curiga

Davies yang paham, Dia "untuk menjaga nama baik kita! Menantumu itu sangat kurang ajar! Didik dia!"

Dewi langsung terdiam, Karna baru kali ini Davies berbicara panjang leber kepadanya. Dia sangat senang sampai memeluk tubuh Davies, Sejujurnya Davies sangat marah dan tak Terima wanita tersayangnya di teriaki seperti itu.

***

Beberapa hari kemudian..

Davies memberikan libur kepada semua karyawannya termasuk libur kepada Dewi, Dewi sangat bahagia saat Davies menyuruhnya berlibur bebas. Dewi sangat antusias, Tak hanya Dewi tapi Nabila juga namun Niko menolak saat Nabila ingin pergi berlibur tentu itu sangat beresiko terhadap kandungan Nabila

"Kamu bisa berlibur lain kali Nabila! Jangan egois ! "

"Mas! Aku ingin berlibur suntek di mansion terus! Kamu ini kenapa sih hah selalu saja membentak ku!"

Karna tak mau semakin tersurut emosi, akhirnya Niko mengizinkan Nabila untuk berlibur tapi hanya di Indonesia saja.

Davies tersenyum penuh arti, Sesuai dengan rencana. Semua orang sudah pergi berlibur termasuk Dewi, Nabila dan juga Niko.

"Atur semuanya, Aku ingin semuanya berjalan dengan lancar." Ucap Davies di balik telpon.

Dia langsung bergegas masuk ke dalam kamarnya dan bersiap siap, Seakan sudah menyiapkan sebuah kejutan.

Tapi entah untuk siapa itu?

Davies pergi dari mansion dengan menggunakan mobil Jepp putihnya, Mobil yang di kenakan oleh Davies melaju kencang menuju ke kediaman Winata.

...----------------...

Hayy salam hangat dari Author, Mohon terus dukung dan support karya ini dengan cara

LIKE+KOMEN+VOTE!!!

BERI BUNGA JUGA🌹🌹