Rosana mempunyai orgen tunggal yang sangat laris, setiap minggu selalu saja ada yang meminta untuk organ nya main di setiap pesta. bahkan sampai luar desa juga meminta organ dia, semua nya menganggap itu hal biasa.
tidak ada yang tau apa yang sebenar nya sudah terjadi?
Halim mengetahui ada yang tidak beres pada istri nya, sehingga dia pun berusaha mencari tau apa yang sudah terjadi. terlebih pemain dari orgen tunggal milik musuh mereka mulai mati satu persatu setelah bicara dengan Rosana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Hampir saja
Sela menoleh kebelakang berulang kali saat mendengar suara ranting yang di pijak oleh seseorang di belakang nya, tempat yang paling ia takuti saat pulang sekolah ya cuma hutan jati ini. memang dia tidak seberapa besar luas nya, namun bagian sini sangat lah sepi sehingga bila ada yang ingin berbuat jahat tak akan ada yang tau.
Untuk anak gadis seperti Sela memang itu lah yang di takutkan, bila rampok mau merampok apa pada anak sekolah. pemerkosaan dari orang orang jahat itu yang membuat Sela ketakutan, bila itu sampai terjadi maka hidup dia akan rusak dan sudah pasti orang orang akan bergunjing untuk nya.
"Tidak ada apa apa kok, Ya Allah semoga aku bisa selamat." Sela mempercepat langkah nya.
Teman teman dia sudah pulang semua dan cuma dua orang yang lewat jalan sini, selebih nya lebih jalan lain karena rumah mereka beda dengan perumahan yang Sela tinggali. sekarang memang Sela murni jalan sendirian, suara angin saja mampu membuat hati bergetar kencang.
"Aku harus lari, pokok nya aku harus lari." Sela tidak kuat lagi menahan takut nya.
Setelah melihat kanan kiri dan semua nya masih tetap terasa menakutkan, Sela pun mengangkat rok nya agar bisa berlari lebih kencang meninggalkan hutan jati yang sangat sepi.
"Kejar diaaa!" teriak orang yang ternyata memang bersembunyi.
"Tolooooong!" Sela berteriak keras, berharap ada orang lain.
"Cepat tangkap dia, nanti malah dengar orang orang!" ujar pria jangkung itu tak sabar.
"Baik, Bos!" Teguh berlari kencang untuk menangkap gadis mungil itu.
"Ibu tolong aku, Bu! huhuhuuu tolong lah aku." Sela mulai menangis.
"Berhenti kau, Sela!" teriak Teguh terus mengejar.
Sela antara takut dan juga kaget karena orang itu adalah Teguh, padahal sebelum nya pria ini sangat baik pada dia. bahkan pernah Sela di bonceng saat mau pergi kerja panen cabe, namun sekarang malah berubah dan punya niat jahat untuk mencelakai.
"Berhenti kau gadis sialan!" teriak Teguh saat berhasil menarik tas Sela.
"Lepaskan aku! kenapa Mas Teguh jahat padaku?" Sela menangis kencang.
Plaaaak.
"Bukan aku yang jahat padamu, tapi kau sangat sombong." Teguh menampar wajah Sela.
"Aaaahhh aku harus berlari gara gara gadis satu ini." juragan ayam berhasil mendekat.
"Lepaskan aku! tolooooong, siapa pun tolong aku." jerit Sela meronta ronta.
"Sebaik nya bawa masuk kedalam hutan, kalau di jalan begini nanti ada orang lewat." ajak juragan ayam.
"Biar ku gendong saja dia, Juragan naik lah keatas." ujar Teguh menggendong Sela di pundak nya.
"Lepaskan, aku mohon lepaskan!" Sela memukuli pinggang nya Teguh.
Kedua pria membawa Sela masuk kedalam hutan agar tidak ketahuan oleh orang yang kebetulan lewat, di atas batu yang agak lebar Sela di baringkan di sana membuat gadis ini kian ketakutan saja. wajah mesum Juragan membuat Sela jijik dan juga ngeri, apa lagi Teguh yang ia kira orang baik malah dengan tega melakukan itu pada nya.
"Ku mohon jangan, jangaaaan!" teriak Sela.
"Tidak usah takut begitu, kamu juga akan menikmati nya nanti." seringai Juragan.
"Mas Teguh tolong lah aku, ku mohon tolong aku." Sela menangis kencang.
Namun Teguh sama sekali tidak menggubris nya karena dia pun ingin mencicipi tubuh gadis cantik ini, belum lagi tawaran uang dari Juragan ayam membuat pikiran Teguh sudah di kuasai oleh setan jahat dan menjadi tega pada gadis ini.
"Aaaaakk!" Sela menjerit kencang karena kesakitan saat Juragan ayam meremas gunung nya kasar.
Greeeek.
Baju seragam di koyak oleh Juragan ayam dan menampakan bra kecil berwarna pink, sudah pasti dalam nya juga pink karena kulit Sela yang sangat mulus itu. Juragan ayam menelan ludah dan bagian bawah sudah tegang tidak karuan, melihat mangsa nya yang sangat ranum.
"Tidaaaaaak! jangan lakukan itu, aku tidak mau." pekik Sela saat Juragan ayam melumat dengan lidah nya.
"Hemmmppp, Hemmmp." Juragan ayam dengan rakus menjilat nya.
Teguh yang sedang memegangi tangan Sela jadi terangsang juga melihat pemandangan begitu, namun giliran nya masih nanti saat Juragan ayam sudah selesai dan puas.
"Toloooongg, tolooooong!" Sela tetap saja berteriak karena ketakutan.
"Sumpal mulut nya dengan milik mu, Teguh!" suruh Juragan ayam yang takut ketahuan.
"Hah?!"
"Milik mu masukan kedalam mulut dia." ulang Juragan.
"Aku takut di gigit, lebih baik pakai kaos kaki dia saja." tolak Teguh yang ketakutan.
Kaki Sela menendang nendang karena dia memang sedang berusaha berontak, bila tidak berontak maka kehormatan nya akan rusak dan hilang akibat perbuatan dua pria bejat ini.
"Kok suasana jadi mendung begini." Teguh melihat kesana kemari.
"Ah hujan pun akan tetap ku tunggangi gadis ini." Juragan ayam tidak peduli.
Buaaaaak.
"Rasakan ini!" Bastian menghantam kepala Juragan ayam hingga bocor berdarah.
"Kurang ajar kau!" Teguh ingin menghajar Bastian.
Namun langkah pria ini terhenti saat mendongak keatas melihat di cabang pohon, kesempatan itu Bastian gunakan untuk menolong Sela yang sudah hampir separuh telanjang.
"Ayo bangun, kita lari sekarang." Bastian mengajak Sela lari.
"B-bastian...ituuu..itu apa, Bastian?!" Sela juga mendongak keatas.
"Tidak usah pedulikan, ayo lari sekarang!" Bastian tidak ingin melihat nya karena dia pun sudah ketakutan.
Kedua anak muda yang masih sama sama labil ini segera berlari keluar dari hutan karena tadi motor Bastian ada di jalanan sana, sebab hari ini dia mau ambil gaji kerumah Rosana Ibu nya Sela. namun di tengah hutan malah mendengar suara gadis berteriak minta tolong, semula Bastian mengira itu suara jin yang ingin usil.
Namun ada juga suara pria yang sedang tertawa, sehingga Bastian pun yakin bahwa itu adalah gadis yang akan di perkosa oleh pria jahat. saat sudah masuk kedalam hutan, semakin kaget lah Bastian karena gadis itu adalah Sela, teman sekaligus anak bos nya.
"Pakai jaket ku, kita harus pergi sekarang." Bastian membuka jaket milik nya.
"Terima kasih." Sela mengambil dengan tangan gemetaran.
"Mereka belum melakukan itu padamu kan?" tanya Bastian hati hati.
"Belum, untung nya kau cepat datang menolong ku." Sela sangat bersyukur.
"Tidak apa apa, jangan sampai ada orang yang tau karena nanti malah hanya akan jadi gosip saja." ucap Bastian.
"I-iya! aku juga berharap tidak ada orang yang tau." angguk Sela dengan wajah pucat.
"Cepat naik, kita pulang sekarang." Bastian menghidup kan motor nya.
Sela naik dengan kaki gemetar tak berdaya karena baru saja selamat dari kecelakaan yang sangat fatal, belum lagi mata nya malah melihat sosok pria berkepala kuda yang sedang meringkik di atas pohon tadi.