NovelToon NovelToon
Love Me Please, Mas Duda

Love Me Please, Mas Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:664.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: pinkanmiliar

( Zona Cinta Manis )

Midea Lestari harus menelan pil pahit ketika difitnah sudah menabrak seorang wanita yang tengah hamil besar hingga tewas. untuk menebus kesalahan yang bukan karena perbuatannya, ia harus mendekam di balik jeruji besi dan merelakan masa depannya.

Satu bulan mendekam dipenjara, akhirnya Dea dibebaskan karena keluarga korban membayar jaminan untuknya. sebagai gantinya Dea terpaksa menikah dengan Shady Hutama, duda tampan yang istrinya tewas dalam kecelakaan itu. Dea menjadi ibu pengganti untuk putri Shady yang bernama Naura.

Bagaimana lika liku kehidupan rumah tangga Shady dan Dea? Apakah Dea bisa meruntuhkan kerasnya hati Shady yang selalu menaruh dendam padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pinkanmiliar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10 - R A H A S I A

Di sebuah apartemen mewah, seorang pemuda sedang tertidur lelap di ranjang yangnyaman dan mahal. Namun empuknya ranjang miliknya tak mampu menghalau sebuah mimpi buruk yang selalu menghantuinya.

Pemuda itu mulai gelisah. Pelipisnya mulai mengeluarkan keringat. Tidurnya yang semula nyenyak menjadi tidak tenang.

Pemuda itu bermimpi buruk. Sangat buruk hingga membuatnya mengigau.

"To...long..."

Di dalam mimpinya, pemuda itu mendengar sebuah rintihan meminta tolong. Kecelakaan setahun lalu, bukanlah sebuah mimpi. Itu adalah sebuah kenyataan yang hingga kini terus mengejarnya.

"To...long... A...ku..."

Pemuda itu berdiri sambil memandangi sebuah mobil yang ringsek hampir masuk ke dalam jurang. Pemuda itu masih bergeming tanpa melakukan apapun.

"Kakak! Ayo cepat!"

Suara seorang gadis membuatnya tersadar. Namun pemuda itu malah mendekati mobil yang baru saja mengalami kecelakaan itu. Pemuda itu mengenali mobil yang baru saja bertabrakan dengan mobil milik adik sepupunya.

Langkah kakinya terhenti ketika melihat seorang wanita berada di dalam mobil. Pemuda itu mengenali sang wanita.

"To...long... Ra...sya... To...long... A...ku..."

Kaca mobil yang hancur berantakan membuat pemuda itu mendengar rintihan sang wanita yang memanggil namanya.

"Kakak! Ayo cepat! Kita harus segera pergi dari sini!"

Sang adik terus memanggilnya.

"Apa kakak mengenalnya?"

Pemuda itu menatap adiknya. Dia harus segera memutuskan. Apakah dia akan menjadi malaikat atau orang jahat.

"Kakak! Kita harus segera pergi! Sebentar lagi warga pasti akan berdatangan kemari!" Sang adik akhirnya menarik tangan sang kakak dan meninggalkan dua mobil yang baru saja beradu.

Mata sang pemuda menatap seorang gadis yang tak sadarkan diri yang berada di jok pengemudi dalam mobil sang adik. Keputusan yang diambil pemuda itu membuatnya harus menyimpan rahasia besar sepanjang hidupnya.

...***...

Deru napasnya memburu ketika ia akhirnya terbangun dari mimpi buruknya. Ia melirik ke samping tempat tidurnya. Pukul tiga pagi.

Ya, setelah kejadian setahun lalu itu, pria yang tak lain adalah Rasya selalu terbangun pada pukul tiga pagi. Ia mengusap wajahnya kasar.

"Maafkan aku, Nola. Maafkan aku..."

Satu kesalahan yang pernah di lakukannya membuat dirinya menyimpan penyesalan yang amat dalam. Namun semua sudah terlambat.

Rasya bangun dari tidurnya. Ia memilih melakukan aktifitas hingga pagi benar-benar menampakkan cahayanya. Semenjak kejadian itu, ia memilih untuk keluar dari rumah dan tinggal di apartemen.

Pukul enam pagi, Rasya berkutat di dapur dan membuat sarapan usai berolahraga. Sambil memasak, ia menghubungi sang asisten untuk mengetahui jadwalnya hari ini.

Rasya membuat makanan sederhana saja untuk ia santap sebagai menu sarapan pagi kali ini, pancake dan segelas susu. Matanya menerawang ketika suap demi suap makanan masuk ke dalam mulutnya.

Tiba-tiba ia teringat tentang Dea. Gadis yang sudah membuatnya memiliki sebuah penyesalan terpendam dan juga rahasia. Bagaimana dia bisa menjalani kehidupannya dengan tenang setelah apa yang diperbuatnya?

Terkadang Rasya bertanya pada dirinya sendiri. Bagaimana ia bisa setega itu terhadap kedua wanita itu?

Rasya menyudahi sarapan paginya. Ia bersiap untuk menuju kantor. Kali ini ia akan bertandang ke kantor ayahnya dulu sebelum mengajar di kampus.

Rasya keluar dari kamar apartemennya dengan setelan formalnya. Ia berjalan tegap menuju ke tempat mobilnya terparkir.

"Selamat pagi, Pak Rasya," sapa seorang sekuriti apartemen.

"Pagi, Pak."

"Oh ya, ini bunga pesanan bapak sudah siap." Seorang petugas cleaning service ikut bergabung dalam obrolan.

"Ah iya, terima kasih." Rasya menerima satu buket bunga lili putih dari tangan si cleaning service.

"Kalau begitu saya permisi dulu," pamit Rasya.

"Baik, Pak."

Kedua pria itu memandangi kepergian Rasya. Mereka sedikit bergosip tentang dosen muda itu.

"Sudah setahun ini pak Rasya selalu memesan bunga. Sebenarnya bunga itu untuk siapa ya, Pak?" tanya si petugas cleanign service kepada si satpam.

"Aku juga tidak tahu. Mungkin saja kekasihnya," jawab si satpam asal.

"Tapi dia tidak pernah terlihat membawa perempuan ke dalam apartemennya. Dan saat aku membersihkan kamarnya, sama sekali tidak ada barang berbau wanita di sana."

"Sudahlah. Kembali kerja sana! Kamu malah mengajak bergosip. Biarkan saja dia hidup begitu. Mungkin dia lebih bahagia dengan hidupnya sekarang."

Kedua pria itu akhirnya menyudahi pembicaraan tentang sang dosen muda.

Sementara itu, Rasya mulai melajukan mobilnya sambil melirik kearah buket bunga disampingnya. Ia akan menuju ke suatu tempat.

Masih pukul 07.30 pagi dan ia sudah tiba di halaman sebuah pemakaman umum. Ia turun dari mobil sambil membawa buket bunga yang selalu dipesannya.

"Selamat pagi, Tuan. Anda sudah datang?" Sapa seorang penjaga makam yang sudah di bayar olehnya untuk tutup mulut perihal kedatangannya ke pemakaman itu.

Rasya hanya mengangguk dan melangkahkan kakinya menuju makam yang selalu ia datangi selama setahun ini. Ia meletakkan buket bunga lili itu diatas makam.

"Bisakah kau memaafkan aku, Nola?" Lirih Rasya.

"Aku selalu bermimpi buruk selama setahun ini. Mimpi yang sama di hari kecelakaan itu."

Mata Rasya menghangat. Genangan air mata mulai membasahi matanya.

"Andai saja waktu itu..." Suara Rasya tercekat. Ia segera menyeka buliran bening yang akan terjatuh.

Rasya memilih pergi usai sedikit bicara dengan makam Nola. Rasa sakit dan sesal selalu menghantuinya. Tapi ia sadar jika waktu tidak akan pernah terulang.

...***...

Di rumah sakit, Dea sudah kembali pulih dan kini sedang duduk sambil bersandar. Seorang dokter memeriksa kondisinya.

"Bagaimana, Dok?" Tanya Shady yang ternyata lebih penasaran ketimbang Dea.

"Nyonya Midea sudah bisa pulang. Tapi ingat, asupan makanan dan juga istirahat yang cukup harus tetap dijaga. Juga jangan terlalu stres dan memikirkan hal berat," pesan dokter.

"Baik, Dok. Terima kasih."

Dea hanya diam dan Shady yang menjawab. Shady mengantar dokter dan perawat keluar dari ruangan. Lalu ia kembali dan menemui Dea yang masih enggan menatapnya.

"Syukurlah kamu sudah diperbolehkan pulang."

Dea tidak menjawab. Ia sibuk menatap kearah lain yang tidak ada Shady disana.

"Umm, kalau begitu aku akan urus administrasinya dulu. Kau bersiaplah!  Apa perlu aku bantu?"

"Tidak perlu, Mas. Aku bisa sendiri." Kali ini Dea menjawab.

Shady mengangguk dan melangkah keluar.

"Mas!" Langkahnya terhenti saat Dea memanggilnya.

"Ada apa?"

Kali ini Dea menatap Shady. "Terima kasih sudah menjagaku."

Shady tersenyum. Sebuah senyum yang sangat jarang dia tunjukkan.

"Itu sudah jadi tugasku." Shady kembali berbalik dan keluar kamar.

Dea menghela napas. "Tugasnya dia bilang?" Gumam Dea dengan senyuman getir.

Dea turun dari tempat tidur dan merapikan barang-barangnya. Selang infus yang sudah tidak terpasang membuatnya bebas bergerak.

Saat sedang merapikan barang-barangnya, pintu kamarnya diketuk.

"Siapa ya? Kenapa tidak langsung masuk setelah mengetuk pintu?" gumam Dea yang merasa sedikit aneh. Pasalnya jika itu petugas rumah sakit, biasanya langsung masuk setelah mengetuk pintu.

Dea membuka pintu dan melihat seseorang di sana.

"Pak Rasya?" Mata Dea membulat sempurna.

"Hai, maaf mengganggu. Boleh aku masuk?"

"Eh?! Ah iya. Silakan, Pak." Dea masih bingung dengan kedatangan Rasya.

"Kau sudah baikan?" tanya Rasya.

"I-iya, Pak. Saya sudah diperbolehkan pulang hari ini," jawab Dea dengan perasaan gugup.

"Kau terlihat bingung."

"Eh? Ah, itu... Saya hanya bertanya-tanya bagaimana Bapak bisa datang kemari?" tanya Dea penasaran.

"Apa Shady tidak mengatakan apapun padamu?"

Dea terlihat makin bingung.

"Kau pingsan di kampus. Dan akulah yang membawamu ke rumah sakit. Aku yakin kau tidak tahu karena kau tak sadarkan diri. Aku pikir Shady sudah mengatakannya padamu."

Rasya sengaja memancing reaksi Dea ketika ia menyebut nama Shady di depannya.

"Jadi, bapak yang sudah menolong saya? Maaf, Pak. Saya tidak tahu. Terima kasih karena bapak sudah menolong saya. Saya tidak tahu harus membalas dengan apa." Dea nampak meremas baju yang dipakainya. Bukan karena gugup dengan kedatangan Rasya. Tapi lebih ke gelisah karena ternyata Rasya mengenal Shady.

Dea bertanya-tanya bagaimana Rasya mengenal Shady. Dea juga takut jika ternyata Rasya tahu perihal pernikahannya dengan Shady.

"Oh ya, apa hubunganmu dengan Shady? Kenapa dia yang datang saat pihak rumah sakit menghubungi keluargamu?" Pertanyaan Rasya membuat Dea tersadar dari lamunannya.

"Eh?!"

Rasya sedikit berbohong untuk menggali informasi dari Dea. Ia ingin tahu ada rahasia apa diantara Dea dan Shady. Kenapa Shady harus menutupi kebenaran tentang bebasnya Dea dari penjara?

Dea makin gelisah. Ia bingung harus menjawab jujur atau berbohong. Tapi Dea tidak terbiasa berbohong. Rasya pasti akan langsung tahu jika Dea mengatakan kebohongan.

"Dia... Dia adalah..." Jawaban Dea terpenggal.

Sementara di luar kamar, Shady yang sudah selesai mengurus administrasi malah terdiam setelah tahu jika Dea sedang bersama Rasya. Ia urungkan niatnya untuk masuk dan memilih menguping pembicaraan Dea dan Rasya. Shady menelan ludahnya menunggu jawaban yang akan dilontarkan Dea.

Akankah Dea mengatakan kebenaran pernikahannya dengan Shady atau dia memilih berbohong?

1
imhe devangana
dr crt ini yg paling tdk aku mengerti dmn nola meninggal dia dlm keadaan hamil sedangkan naura yg di tinggal berusia 1 bln.
Emak Femes: 😁😁😁enggak kak
coba cek ulang bab awal2.
ada part satu bulan kemudian...
😚😚
dea dipenjara 1 bulan trus dibebasin.
total 1 replies
imhe devangana
2x hamil & bukan anak dr suaminya. luar biasa nola & bodohnya sadhy krn percaya2 sj tanpa menyelidiki kehidupan istrinya.
imhe devangana
nola hamil apakah hamil anak kedua atau gmn ya thor.bkn kah naura sdh lahir saat nola kecelakaan. bingung sbnrnya bc crt ini
Emak Femes: naura belum lahir pas kecelakaan 😁
dia lagi hamil besar pas kecelakaan. Tapi bayinya brhasil selamat, emaknya meninggal 😩
total 1 replies
imhe devangana
nola sdh beda alam dg km Arshad
imhe devangana
kapan mereka bqlaikan thor. aku jd malas lanjutin terlalu banyak masalahnya. maaf thor
imhe devangana
pantas rasya mau jd dosen pembimbing dea krn merasa bersalah & soal nola mungkin dia pernh suka sm nola tp nola lbh memilih shady.
dan yg mengirim bunga ke makam nola adalah rasya.
imhe devangana
shezi yg mengirim bunga itu krn merasa bersalah.
Yunita Rimbe
dihh smua novel, stlah berbuat, trs kjr" blng cinta lngsng luluh,, basihh
panty sari
kalau q baca pemeran wanita yg banyak disukai 4 laki laki nola tapi bukan pemeran utama yah
🎤A-HA🎧
Luar biasa
E L I F I A
Tetap semangat mak othor
ceritanya bagus
Ari Gareng
bapaknya rentenir, anaknya penipu
Becky D'lafonte
oalah, apalagi ini
Becky D'lafonte
nah loh, mau ngapain barang2 dea di pindah ke kamarmu shady
Becky D'lafonte
shady kalap
Becky D'lafonte
tega bgt sm sahabat sendiri
Eriwanti Chen
Kecewa
Emak Femes: Saya juga kecewa Anda memberi bintang 1,
Jika tidak suka lebih baik skip saja. Jika ingin hina, hinalah tokoh2 dalam ceritanya bukan karyanya, karena menuang ide dalam sebuah karya itu tak semudah membalik telapak tangan.
Saya tunggu karya Anda yg tidak membuat orang2 kecewa.
Terima kasih sdh mampir, walau tidak memberi LIKE sedikitpun 🙏
Semoga Tuhan memberi pencerahan pada Anda. Aamiin
total 1 replies
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
S
kota batik yang author maksud itu kota Pekalongan atau bukan ya,, semoga ngk slh tebk
Emak Femes: iya kak betul 😁
total 1 replies
Juragan Jengqol
ini cinta segi berapa thor? 😅🤭
Emak Femes: segi banyak kak 😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!