Mempunyai suami kaya, tampan, dan juga setia, itu tentu menjadi dambaan oleh semua wanita. Riri Anastasya, ia begitu sangat beruntung di nikahi oleh seorang lelaki yang begitu sempurna, dari segi fisik maupun finansial.
Namun di dalam pernikahannya, Riri merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Pernikahan yang awalnya berjalan mulus, damai, dan harmonis, menjadi porak-poranda, seketika berubah menjadi kata PERCERAIN, karena Samuel Malio Edwin suami Riri berselingkuh dengan salah satu sahabat istrinya sendiri.
Akankah Samuel memilih Riri, atau malah sebaliknya memilih sahabat istrinya tersebut.
Simak sama-sama yuk cerita mereka.
Jangan lupa tinggalkan jejak, seperti like, comment dan Vote, terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lipstik merah merona
Riri sudah merebahkan tubuhnya di atas ranjang, padahal waktu sudah menunjukan pukul 11 malam, namun Riri juga belum bisa tidur, ia terus saja ke fikiran tentang bekas lipstik yang ada di kemeja suaminya. Di ruang yang begitu besar namun sepi, Riri hanya diam sambil meringkukkan tubuhnya menatap pada foto besar pernikahnya bersama Samuel yang menempel pada dinding kamar.
Lama kelamaan Riri pun merasa mengantuk, dan sedikit demi sedikit mata pun sudah mulai memejam, dengan badan memeluk guling empuk di sampingnya, tidak sadar Riri sudah terlelap dalam tidurnya.
Waktu terus berjalan ke kanan, dan tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 3 dini hari. Riri kembali terbangun kala mendengar pintu kamar terbuka. Riri tahu bahwa itu suaminya yang baru saja pulang, namun Riri masih ber pura-pura tidur, seakan tidak tahu bahwa suaminya sudah pulang.
Riri bisa mendengar bahwa Samuel berjalan mendekat ke arahnya, Riri bisa merasakan sentuhan tangan suaminya yang membelai rambutnya, dan kecupan lembut suaminya mendarat ke arah pipinya, seketika Riri kembali berfikir apakah benar laki-laki selembut dan seperhatian Samuel berselingkuh.
Setelah membelai rambut Riri dan mengecup pipi mulus Riri, Samuel berjalan pelan masuk ke dalam toilet. Riri yang mendengar suaminya masuk ke dalam toilet pun sudah membuka matanya, dan menatap ke arah jam dinding, ternyata jam sudah menunjukan pukul 3 pagi.
"Apakah benar mas Samuel pulang sampai sepagi ini karena lembur, atau malah menemui seorang wanita di luar sana?." Riri yang ber monolog di dalam hatinya.
Samuel sudah keluar dari dalam toilet, Riri yang sudah melihat suaminya keluar dari toilet, kembali memejamkan matanya untuk pura-pura tidur. Samuel sudah mengganti bajunya dengan kaos polos dan celana boxser yang sangat pendek. Samuel langsung naik ke atas ranjang menyusul istrinya, dan sudah merebahkan tubuhnya di samping sang istri dengan satu tangan memeluk tubuh sintal istrinya.
Riri yang mendapat pelukan dari sang suami, bisa mencium aroma khas parfum suaminya yang beraroma musk. Seketika membuat Riri menjadi tenang dan nyaman, seakan fikiran jelek tentang suaminya yang berselingkuh hilang begitu saja, namun Riri juga masih mengganjal tentang bekas lipstik di kemeja suaminya.
"Ah.. sudahlah Ri, mungkin itu lipstik seorang wanita yang tidak sengaja, menempel pada tubuh suamimu." Riri yang kembali ber monolog agar tidak terus berfikir negatif tentang suaminya.
Riri pun kembali mencoba untuk tidur, di pelukan Samuel, dan melupakan tentang lipstik yang selalu mengganggu fikiran nya.
Pagi Hari.
Riri sudah bangun lebih dulu dari Samuel, karena hari semakin siang. Seperti biasa rutinitasnya di pagi hari menyiapkan keperluan suami. Setelah mandi Riri sudah menggunakan kemeja putih ketat terdapat blazer di luarnya di padukan rok span mini di atas lutut. Lalu Riri berjalan dan duduk di depan meja rias untuk memoles wajah mulusnya, setelah make up selesai, Riri segera keluar dari kamar, namun sebelum keluar Riri membangunkan suaminya terlebih dahulu.
"Mas, bangun.. sudah siang, nanti kamu terlambat ke kantor." ucap Riri sambil mengusap pipi Samuel secara lembut.
Samuel yang mendapat sentuhan tangan mulus Riri seketika membuka matanya. "Eh.. istriku sudah cantik aja, good morning sayang." Samuel yang sedikit mengangkat kepalanya lalu mengecup pipi mulus istrinya.
"Good morning juga sayang, udah yuk bangun, aku tunggu di meja makan ya?." ucap Riri lagi.
"Iya sayang, aku akan segera bangun." Samuel yang menggeliat sambil menguap, dari matanya Samuel masih terlihat sangat mengantuk, karena kurang tidur.
Riri pun sudah berjalan keluar dari kamar menuju ke ruang makan, di ruang makan Riri sudah melihat di atas meja sudah di penuhi dengan berbagai masakan.
"Masak apa hari ini bik?." tanya Riri pada ART nya yang bernama bik Wati.
"Masak nasi goreng, dan cumi-cumi asam manis kesukaan tuan Samuel, nyonya." jawab bik Wati sambil menyiapkan buah-buahan di atas meja.
"Wah.. pasti mas Sam suka ni, ya udah siap kan piring nya dulu ya bik, aku mau buatin mas Sam teh dulu." perintah Riri.
"Baik nyonya." jawab bik Wati.
Riri pun sudah membuatkan teh untuk suaminya di dapur, itu sudah kebiasaan Samuel setiap pagi minum teh hangat.
Tidak lama Samuel sudah keluar dari kamar menuju ke meja makan, Samuel begitu terlihat rapi menggunakan jas berwarna Navy dengan rambut kelimis sedikit di naikan ke atas. Aura maskulin nya pun seketika terpancar.
"Ini tehnya sayang." Riri yang sudah menaro teh di depan Samuel.
"Makasih sayang." ucap Samuel sambil tersenyum menatap ke arah istrinya.
"Kamu mau sarapan apa sayang? nasi goreng pake telur? apa nasi putih pake cumi-cimi asam manis? atau roti saja?." Riri yang masih berdiri di samping suaminya.
"Jelas nasi putih hangat pake cumi-cumi dong sayang." jawab Samuel sambil mengusap dagu istrinya.
"Baiklah, akan aku ambilkan." Riri yang sudah mengambil piring lalu menaro nasi putih dan juga cumi-cumi asam manis di dalam piring.
"Ini sayang." Riri yang sudah memberikan sarapan kepada suaminya.
Riri pun sudah duduk di depan suaminya, mereka berdua sudah menikmati sarapan pagi bersama. Suap demi suap Riri masukan nasi ke dalam mulutnya, sambil menatap ke arah suaminya yang begitu lahap menikmati sarapannya. Riri kembali teringat dengan bekas lipstik tadi malam, antara percaya dan tidak percaya kalau suaminya berselingkuh.
"Nanti aku ke kantor sama kamu ya sayang." ucap Riri menatap ke arah suaminya.
"Loh kok tumben minta di anterin, biasanya naik mobil sendiri ke kantor?." tanya Samuel yang juga menatap ke arah istrinya.
"Gak pa-pa sayang, aku pingin aja di anterin sama kamu hari ini." jawab Riri.
"Baiklah, apa sih yang gak buat istriku tersayang." Samuel yang tersenyum, sambil mencium punggung tangan istrinya.
Setelah sarapan selesai, Riri dan Samuel segera masuk ke dalam mobil untuk berangkat ke kantor.
"Sebentar sayang, ada yang ke tinggal." ucap Samuel yang kembali masuk ke dalam rumah.
Riri memutuskan untuk masuk ke dalam mobil terlebih dahulu, namun saat Riri baru saja duduk, ia merasa sedang menduduki sebuah benda, ia merasa ada yang mengganjal di bagian pantatnya. Riri pun segera meraih benda yang di duduki nya.
"Lipstik?." ucap Riri terus menatap lipstik di tangannya. lipstik bermerek brand lokal, namun Riri bisa memastikan bahwa itu bukan lipstiknya, di juga tidak punya lipstik bermerek tersebut apa lagi berwarna merah merona. "Kenapa ada lipstik di mobil mas Samuel, lipstik siapa ini?." Riri yang terus bertanya-tanya.
Samuel sudah kembali keluar dari rumah, dan sudah bersiap akan masuk ke dalam mobil. Riri yang melihat suaminya segera memasukan lipstik ke dalam tas branded nya.
"Apa yang lupa sayang?." tanya Riri menoleh ke arah suaminya.
"Kunci mobil sayang, ternyata masih ada di dalam." jawab Samuel.