NovelToon NovelToon
Love You More Than Ever

Love You More Than Ever

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta Terlarang / Menikah Karena Anak
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

kisah seorang wanita yang berjuang hidup setelah kehilangan kedua orang tuanya, kemudian bertemu seorang laki-laki yang begitu mencintainya terbuai dalam kemesraan, hingga buah hati tumbuh tanpa pernikahan.
sungguh takdir hidup tak ada yang tahu kebahagiaan tak berjalan sesuai keinginan, cinta mereka Anita dan seno harus terpisah karena status sosial dan perjodohan dari kedua orang tua seno.
bertahun-tahun Seno menjalani kehidupan tanpa cinta, takdir tak terduga dan kini mereka di pertemuan kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENGAMBIL ASET

Preman itu pun kaget telah menusuk Risman.

"Bos.. Apa yang bos lakukan, bukankah Kita tidak boleh membunuhnya"

"Diam.. Aku tahu itu, tapi sudah terlanjur mau bagaimana lagi"

Memang dasar tabiat seorang preman adalah menyakiti atau bahkan mungkin membunuh sudah menjadi darah daging bagi Mereka.

"Kalau Bu Riana tahu bagaimana?"

Lalu pemimpin Preman Itu menelpon Riana dan mengatakan yang terjadi saat ini.

"Bodoh.. Ingat Saya hanya menyuruh Kalian untuk mengancam dan menakut-nakuti Mereka bukan untuk membunuhnya"

"Lalu bagaimana Bu.. Maaf saya terbawa emosi"

Nasi sudah menjadi bubur Riana pun bingung menyikapi semua ini, akhirnya Riana menyuruh pemimpin preman membunuh saksi mata.

"Artinya Arini Kita bunuh juga begitu Bu"

"Ya...tapi ingat Setelah itu, Kalian pergi sejauh mungkin dari kota ini, Saya akan kirim uangnya sekarang"

"Baik Bu"

Risma baby sitter Andini, kini sudah pulang dari tempat Playground.

Saat akan memasuki rumah, Risma mendengar teriakan Bu Arini yang begitu kencang dan terasa menyakitkan, Risma penasaran apa yang terjadi hingga Bu Arini berteriak seperti itu, Risma pun membuka sedikit pintu niat hatinya hanya untuk mengintip kemungkinan Bu Arini bertengkar dengan Pak Risman.

Namun Risma kaget bukan main saat melihat Bu Arini sedang di tusuk tusuk oleh pisau dengan beberapa kali hentakkan, Risma syok akan hal itu hingga matanya terbelalak lebar, berkaca-kaca tak tega melihat Bu Arini dalam keadaan kesakitan, Ia pun menutup mulutnya dengan kencang.

"Ya Allah apa yang sudah ku saksikan, Bu Arini dan pak Risman di bunuh orang"

Risma merasa Andini kini nyawanya dalam bahaya, Ia pun segara membawa Andini keluar dari rumah itu.

Tak lama Riana pun datang ke rumah Arini, Risma yang belum jauh melihat kedatangan seorang wanita yang sedang memasuki kediaman rumah Arini.

Risma menitipkan Andini di taksi, dan Ia mengatakan pada supir taksi jika Ia lupa membawa botol susu anaknya.

"Sebentar ya Pak supir, Saya ambil botol susu anak Saya dulu"

Dan saat itu juga Risma memperhatikan Mereka dari luar pagar.

"Arini maafkan Saya, tapi Saya harus lakukan ini"

Arini sudah merasa tak berdaya dengan rasa sakit yang tak tertahankan, dan mata yang mulai sendu, rasanya nafasnya kini sudah di ujung tanduk.

Sedangkan sang suami sudah meninggal dari tadi, Ia hanya memandangi Riana dengan wajah penuh kecewa dan berharap Riana mau menolongnya.

"Kenapa, Kamu ingin bicara apa?"

"To..to.. long Aku ri..ana"

Namun Riana tak menolongnya justru Ia menolong Arini dengan mempercepat nafasnya agar hilang.

satu tusukan lagi ia tekan tepat di bagian dada Arini, Arini kesakitan untuk kesekian kalinya, dan Risma sungguh sangat terkejut melihat kejadian di depan matanya itu, Risma melihat dengan jelas wajah seorang wanita yang menusuk Arini untuk terakhir kalinya.

Setelah selesai dengan pembantaian ini, Riana melakukan skenario seolah-olah ini terjadi karena pertengkaran suami dan istri, para preman menaruh tangan suaminya di tubuh Arini yang terkena tusukan.

Setelah itu Mereka semua pergi dan tak lupa Preman menghapus seluruh jejaknya dan jejak Riana.

"Biarkan Dia mati kehabisan darah, Saya yakin besok akan menjadi berita tranding di sosmed dan di televisi, Kalian segera pergi saat ini juga"

"Baik Bu, Kami sudah menghapus semua jejak Kita"

"Bagus"

Setelah semua orang pergi Risma mencoba masuk ke dalam untuk memastikan apakah Mereka masih hidup atau Mereka sudah benar-benar meninggal.

Namun Ia menghentikan langkahnya, Ia takut jadi tersangka atas pembunuhan ini, Ia pun melihat Andini yang berada di taksi.

"Tidak, kalau Aku di penjara karena hanya tertuduh, bagaimana nasib Andini"

Ucapnya dalam hati berkata nelangsa melihat seorang anak yang ditinggal mati oleh kedua orangtuanya.

Lalu Risma memutuskan untuk pergi dari rumah itu selamanya dan memulai kehidupan baru bersama Andini, karena takut akan keselamatan Andini, Ia pun merubah nama Andini menjadi Anita, Risma mengurus Anita dengan sangat telaten dan menganggapnya sebagai anaknya sendiri, hingga sampai saat Anita dewasa Ia hanya tahu bahwa yang merawatnya selama ini adalah kakak dari ibunya.

Risma sengaja membohongi Anita karena Ia takut jika Anita tahu yang sebenarnya bahwa dirinya adalah seorang baby sitter, Anita pasti akan bertanya.

Sementara setelah kepergian Arini dan suaminya, Riana masih mencari dimana putri Arini, sebenarnya Riana merasa bersalah akan tindakan kejahatan yang pernah Ia lakukan maka itu untuk menebusnya Ia ingin mengurus dan membesarkan putri Arini namun sampai saat ini Ia tak mengetahui keberadaan dimana putri Arini.

Di satu sisi Riana mengambil alih seluruh aset milik Arini, Ia mengatakan pada semua direksi Arini pernah mengatakan jika terjadi sesuatu padanya nanti, Ia akan menyerah seluruh kekuasaan dan asetnya pada Riana.

"Tapi Kami butuh surat wasiat itu Bu Riana, Kami tidak bisa memproses sembarangan apalagi ini harta buka sedikit nilainya"

Ucap pengacara Arini kepada Riana, lalu Riana menawarkan untuk membagi 20 persen harta Arini dan saham perusahaan kepadanya.

Karena rasa abdi yang kesetiaan yang besar pada Arini, sang pengacara menolak tawaran Riana.

"Tidak.. Saya tidak bisa melakukan itu Bu Riana, Andini pasti ketemu, Kita hanya harus menunggu kedatangannya dan menunggunya hingga dewasa, selama itu harta Bu Arini tidak akan bisa di utak Atik oleh siapapun"

Merasa kesal dan marah pada sang pengacara Riana tak tinggal diam, Dia akan melakukan apapun yang penting Ia bisa mengelola semua aset yang ditinggalkan Arini.

Kini Ia merencanakan hal yang sama seperti Ia melakukan rencana pada Arini.

"Tapi Saya tidak ingin ada korban, lakukan dengan hati-hati"

Setelah itu teror terus menerus di lakukan Riana kepada keluarga si Pengacara dari kecelakaan putranya, hingga mencoba menjatuhkan citranya sebagai seorang pengacara.

Karena semakin hari semakin mengerikan ancaman dari Riana, akhirnya dengan sangat amat terpaksa pengacara itu menyetujui pemindahan seluruh aset Arini atas nama Riana.

"Bagus.. Akhirnya Bapak setuju juga, tenang Pak Irwan, Saya akan berikan harta Arini 20 persen sesuai janji yang saya ucapkan"

Namun sang pengacara menolak menerima harta itu, Ia memilih untuk tetap hidup sederhana dari pada makan uang haram ungkapnya.

"Dasar munafik, tapi baiklah Kalau Pak Irwan tidak ingin harta itu, jadi silahkan lakukan sekarang pemindah kepemilikan itu"

"Satu Minggu baru bisa di proses Bu Riana"

"Baiklah, Saya akan tunggu, kalau begitu Saya permisi"

Merasa sangat amat bersalah pada Arini Pak Irwan hanya bisa meminta maaf dalam hatinya, lalu Ia terpikirkan akan kematian yang mengenaskan yang di alami Bu Arini juga Pak Risman.

"Ini seperti tindak kejahatan yang di sengaja, Saya sangat mengenal Pak Risman, Dia sangat mencintai istrinya apalagi Putrinya, jadi sepertinya tidak mungkin jika Mereka saling membunuh"

Tapi karena ketakutan akan keselamatan keluarganya, Irwan pun tak ingin mencari tahu lebih dalam tentang tragedi itu.

"Maafkan Saya Bu Arini, Saya hanya bisa mendoakan semoga ibu dan bapak bisa tenang di alam sana, Saya berharap bisa segara bertemu dengan Andini Putri ibu"

Ucap pak Irwan menatap papan batu nisan milik Bu Arini.

Dan setelah selesai pemindahan aset atas nama dirinya, Riana kini merasa senang merasa dirinya kini menjadi orang terkaya di jakarta.

"Pah Mamah gak nyangka deh, Kita bisa dapatkan semua ini dengan begitu mudahnya"

"Iya Mah, tapi Kita harus tetap jaga-jaga karena Andini masih belum di temukan"

"Kalaupun Andini ketemu, Mamah yakin Dia tidak akan tahu soal pembunuhan itu"

"Sst... jangan berisik Mah, nanti Seno dengar malah banyak pertanyaan"

"Iya iya Pah"

Begitulah kiranya tragedi kematian Arini dan Risman kedua orangtua Anita.

Saat tidur Riana bermimpi buruk, melihat Seno mati di hadapannya karena Ia selalu menghalangi cintanya kepada Anita, Riana berteriak histeris, hingga Ia terbangun dari tidurnya dengan wajah penuh ketakutan.

Air keringat bercucuran di wajahnya, perasaan yang tak tenang karena kini Anita anak Arini telah kembali.

Pagi-pagi sekali Lia berangkat kerja, lalu Ia membelikan sebuah dasi laki-laki di pasar, Lia bertanya pada sang penjual harga dasi tersebut.

"55 ribu Mbak"

Lia melihat uang di sakunya, uang ini Ia ambil dari celengan dirumahnya, sengaja Ia membelikan dasi untuk Farrel Ia berniat agar sang CEO tak mempersalahkan kelakuannya kemarin-kemarin.

"Gak apak deh uang celengan Aku berkurang, yang penting Gue gak di pecat"

Lalu Ia membayar dasi tersebut dan membungkus layaknya sebuah kado.

Mengingat mimpi yang begitu buruk membuat Bu Riana tak berselera untuk makan.

"Bi...tolong bereskan saja makanannya"

"Tapi nyonya belum makan apapun pagi ini"

"Saya belum lapar"

Tak lama Doni datang memberikan informasi cukup mengejutkan bagi Bu Riana.

"Bu, Saya sudah menemukan siapa keluarga Risma"

Bu Riana terdiam merasa gugup akan hasil informasi yang di dapat Doni.

"Jadi hasilnya apa, siapa Risma?"

"Dia seorang perawat atau baby sitter dulu pernah bekerja di kediaman rumah Pak Risman dan ibu Arini, Saya yakin Bu jika Anita memang benar anak dari ibu Arini"

"Tapi anak Arini adalah Andini, lalu bagaimana bisa Anita menjadi anak Arini"

Tanya rasa penasaran Bu Riana dengan teka teki ini.

"Kemungkinan Risma membesarkan Anita dan mengganti nama Andini menjadi Anita untuk menyembunyikan status Anita"

Semakin masuk akal, karena waktu itu Riana dan suaminya terus mencari keberadaan Andini anak Arini namun tidak pernah ketemu.

"Lalu apakah Anita tahu siapa Risma itu"

"Kalau soal itu Saya tidak tahu Bu"

Tapi disini ada yang janggal jika memang Risma adalah baby sitter yang mengasuh Andini sejak bayi, mengapa Ia tak muncul memberitahukan keberadaan Andini, padahal dikala itu desas desus tentang hak waris aset seluruh milik Arini akan di berikan kepada satu-satunya ahli waris yang masih hidup.

"Doni cari tahu apakah Anita tahu jika ibunya mati di bunuh"

"Baik Bu"

Pagi yang cerah dan hari baru bagi Seno, Ia berdiri di hadapan cermin memandangi dirinya, melihat betapa tampannya Ia hari ini.

"Apa Anita masih ingat ya, ini hari apa?"

Lalu Seno segera menuju rumah sebelah.

1
elaretaa
semangat Kak, ditunggu kelanjutannya 🍒
Arya wijaya: iya kak oke, makasih sudah mampir🥰
total 1 replies
Arya wijaya
thank you kak 😊
Vana Aretta
semangat kakk 😀😀
Arya wijaya: makasih kak😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!