Seyra Adlina, wanita muda 23 tahun sosok cantik dan elegan, menjalani kehidupan ganda yang menarik. Di siang hari dia bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe kecil dan di malam hari bertransformasi menjadi pelayan di sebuah club malam. Hubungannya dengan sang pacar harus berakhir karena pengkhianatan yang ia saksikan sendiri. Perasaan patah hati dan marah, membuatnya melakukan tindakan tidak masuk akal dalam keadaan mabuk
Takdir kemudian mempertemukannya dengan seorang CEO yang mengetahui identitas dan latar belakangnya yang selama ini disembunyikan. Situasi tak terduga memaksa mereka untuk menikah kontrak dengan tujuan masing-masing.
Mampukah benih-benih asmara tumbuh diantara mereka setelah melewati berbagai tantangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maisaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Pertama
Nadin semakin mendekati Virsha, sehingga mereka hanya berjarak beberapa sentimeter. Nadin mengalungkan tangannya ke leher Virsha, lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Virsha.
"I love you Virsha Andra" bisik lembut Nadin
Pupil mata Virsha seketika membesar mendengar bisikan Nadin, ia langsung melepaskan tangan Nadin dan mendorongnya pelan.
"Jangan datang buat ganggu hidup gue lagi" tegas Virsha menunjuk depan mata Nadin
Virsha langsung meninggalkan Nadin tanpa menoleh sedikitpun. Tapi entah kenapa tiba-tiba suara air kolam terdengar keras seperti ada orang yang terjatuh. Virsha berhenti sejenak, menoleh ke belakang, dan terkejut melihat Nadin tengah melambaikan tangannya meminta pertolongan dari dasar kolam.
Tanpa pikir panjang, Virsha langsung berlari menuju kolam dan terjun ke dalam air untuk menyelamatkan Nadin. Karena Virsha tau kalau Nadin sangat payah dalam berenang, apalagi menyelamatkan dirinya dalam air.
Meskipun Virsha dengan bergerak cepat menolong Nadin, tapi Nadin yang tenggelam mulai kehilangan napas dan akhirnya pingsan di dalam air.
Virsha berusaha menyadarkan Nadin di dasar kolam., namun tidak berhasil. Dengan bergerak cepat, Virsha langsung menyeret Nadin ke tepi kolam.
"Nad, Nadin" Virsha menepuk pipi Nadin dengan lembut untuk membangunkannya setelah berhasil menyelamatkannya ke tepi kolam
Setelah mencoba beberapa kali memanggil nama Nadin, namun tetap tidak ada reaksi apapun darinya. Dengan terpaksa Virsha harus memberikan napas buatan, karena tidak ada cara lain.
Dengan hati yang berdebar, Virsha memulai proses resusitasi. Dia menutup hidung Nadin dan memberikan napas melalui mulut, sambil melakukan pijat jantung dengan menekan dada Nadin berkali-kali untuk memulihkan detak jantungnya.
"Virsha" panggil Agung, berlari menuju Virsha dan Nadin
"Nadin kenapa Sha?" tanya Agung panik
"Dia tadi tiba-tiba jatuh ke kolam Gung" jawab Virsha masih berusaha memijat jantung Nadin dan sesekali memberikan napas buatan lagi
"Sini gue bawa ke rumah sakit aja Sha" saran Agung bersiap untuk menggendong Nadin
"Gausah Gung, gue aja" ujar Virsha dan langsung menggendong Nadin
Tanpa Virsha sadari, ternyata dari tadi Seyra melihat semuanya. Saat hendak mengangkat Nadin, Virsha melihat Seyra berdiri tidak jauh darinya. Namun Virsha tetap berjalan ke luar area kolam, sehingga matanya bertemu dengan mata Seyra. Tidak ada percakapan, Virsha melewati Seyra dan memilih untuk cepat-cepat membawa Nadin ke rumah sakit terdekat.
"Joya, kamu ajak Seyra ke kamar VIP lantai atas ya, ini kartu kuncinya!" titah Agung ke Joya yang berdiri disana bersama Seyra, dan langsung menyusul Virsha
Joya melihat kepergian mereka, sedangkan Seyra tidak menoleh ke mereka sama sekali. Seyra masih mematung, masih kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Dia masih bertanya-tanya, apakah dengan menikahi Virsha, dia telah melukai hati wanita lain?
"Sey, ayo naik, istirahat" ucap Joya merangkul Seyra yang terlihat masih membeku
"Sey?" panggil Joya karena Seyra tidak bereaksi apa-apa
"Eh sorry Jo, gue gak denger" ucap Seyra, tersadar dari lamunannya
"Ayo, gue juga udah cape banget dari tadi pagi" Seyra langsung berbalik dan berjalan sendirian meninggalkan Joya
"Sey, tungguin!" teriak Joya, mengekor di belakang Seyra
Acara pesta pernikahan telah selesai, karena tadi Virsha sebagai pengantin prianya meninggalkan acara. Walaupun di ballroom masih ada tamu-tamu undangan yang belum pulang, karena mereka masih menikmati pesta tanpa pasangan pengantin.
Kini, Seyra dan Joya sampai di depan kamar hotel yang dipesan khusus untuk pasangan pengantin baru.
"Sey, kayaknya gue harus pulang deh" ujar Joya saat Seyra hendak membuka pintu kamar dengan kartu kunci yang dikasi Agung tadi
"Loh kenapa?" tanya Seyra mengerutkan dahinya
"Mama gue kambuh lagi" jawab Joya, panik melihat pesan masuk di ponselnya
"Astaga, yaudah cepet sana, hati-hati ya Jo, jangan ngebut" seru Seyra
"Oke, gue pergi dulu ya, maaf gak bisa nemenin lo" ucap Joya memegang bahu Seyra
"Gausah pikirin gue, cepet sana" seru Seyra
Joya langsung pergi dan berlari meninggalkan Seyra. Seyra menghela napas berat, kini ia sendirian di sana. Ia masuk ke dalam kamar, melihat kasur yang sudah bertaburan dengan mawar merah, layaknya ranjang pengantin untuk malam pertama.
"Padahal ini cuma nikah sementara, ngapain mereka harus repot-repot seperti ini" Seyra menaikkan sudut bibirnya, ia merasa aneh karena pernikahan diatas kertas yang dibuat seolah-olah akan abadi selamanya
Seyra menjatuhkan dirinya ke kasur itu, menatap langit-langit kamar hotel yang indah dan bersih. Masih memakai gaun pestanya, memejamkan matanya, melepas rasa lelahnya untuk hari ini.
'Klik' (Suara pintu kamar hotel terbuka)
Orang yang membuka pintu itu adalah Virsha, ia melihat Seyra yang sudah tidur terlentang di atas kasur. Virsha mengangkat sebelah sudut bibirnya, menghampiri Seyra yang sudah terlelap karena kelelahan.
"Maafkan saya Seyra, karena menghancurkan pestanya" batin Virsha, duduk di samping Seyra dan membelai lembut rambutnya
Dalam tidurnya, Seyra seperti merasakan kenyamanan atas belaian Virsha. Ia mengambil tangan Virsha dan menjadikannya sebagai bantal untuk kepalanya. Karena hal itu, Virsha hampir saja jatuh di atas Seyra, namun ia berhasil menahan dirinya agar tidak terjatuh dan mengganggu waktu tidur Seyra.
Baru beberapa menit, tiba-tiba Seyra membuka matanya perlahan. Matanya membulat penuh karena Virsha kini sangat dekat di sampingnya.
"Woy lo ngapain disini" teriak Seyra langsung bangun dari tidurnya dan berdiri menghadap Virsha
Virsha yang melihat Seyra sebegitu kagetnya, terkekeh pelan. Dia juga ikut berdiri, hingga mereka melakukan kontak mata tajam.
"Lo mau ambil kesempatan dalam kesempitan kan?" tanya Seyra dengan suara lantang dan menunjuk ke wajah Virsha
"Kamu kali yang ngambil kesempatan dalam kesempitan" ucap Virsha lembut, menurunkan tangan Seyra
"Ih lepasin gue" tegas Seyra dengan paksa melepaskan tangannya dari Virsha
"Sudahlah, gue mau mandi dulu" langsung membelakangi Virsha dan hendak berjalan ke kamar mandi
"Mau mandi bareng gak?" tanya Virsha dengan nada menggoda Seyra
Mata Seyra terbelalak mendengar pertanyaan Virsha, dan langsung berlari ke kamar mandi tanpa menoleh ke belakang sedikitpun.
"Dasar Virsha mesum" teriak Seyra, langsung menutup keras pintu kamar mandi
Virsha terkekeh melihat kelakuan Seyra yang ketakutan karena diajak mandi bareng.
"Lucu sekali" gumam Virsha
Virsha membuka bajunya, ia tidak nyaman karena bajunya yang basah karena kejadian tadi. Kini tidak ada yang membalut tubuhnya yang kekar, hanya menyisakan celana pendek warna hitam yang pas diatas lutut, menampilkan kakinya yang kuat dan berotot.
Virsha berjalan menuju sofa, terlihat ada botol minuman wine yang sudah disediakan oleh pihak hotel. Virsha menuangkan wine itu ke gelasnya, lalu ia duduk di sofa dan menikmatinya.
Setelah beberapa menit berlalu, Seyra akhirnya sudah selesai mandi dan memakai baju tidurnya.
"Aaaaaaa" teriak Seyra melihat Virsha