ini adalah cerita perjalan al yang ingin balas dendam atas kematian ayahnya kepada geng tiger, namun dia harus melakukan hal-hal yang sulit untuk bisa mencapai nya.
karena geng tersebut sangat kuat bahkan yang terkuat di kota.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Forzy Zy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
masalah
Pagi hari nya pun berita tentang beberapa orang yang tewas akibat bom di dekat dermaga batavia, yang di duga kelompok geng, mulai bertebaran di tv maupun koran.
Polisi juga masih terus menyelidiki dan menindak lanjut kejadian tersebut.
Di sebuah gedung dekat flyover stasiun 2.
"Kita harus cepat cari cara untuk bisa ngancurin tiger secepat nya," al.
"Iya gua juga berfikir seperti itu, tapi gimana caranya ya," jawab tati yang juga masih memikirkan caranya.
"Posisi kita sekarang udah sangat menguntung kan banget, kita tinggal cari cara buat bertemu dengan tiger, baru kita bisa melakukan sesuatu," la memberi pendapat nya.
"Tapi gimana caran nya ya, kita aja belum pernah bertemu tiger sampe sekarang, padahal kita udah cukup lama jadi salah satu pembesar nya." Ujar tati.
"Jalan satu-satunya mungkin zidan, soal nya dia satu-satu nya orang yang sering dan mungkin tau keberadaan tiger untuk saat ini," al masih mencoba mencari cara.
"Kayak nya kita harus bekerja sama dengan zidan, tapi itu gak mungkin sih menurut gua," kata tati.
"Apa kita harus habisin zidan, mungkin dengan itu, tiger bisa menjadikan salah-satu dari kita penggantinya," usul al.
"Cuma zidan itu sama kuat nya sama tiger, dia bisa memegang kendali semua bawahan dari tiger," tati masih ragu dengan itu.
"Biar gua pikirin lagi nanti, kita harus menjalan kan beberapa kerjaan hari ini," ucap al.
"Ya udah, gua juga masih ada beberapa kerjaan juga, nanti kalo udah ketemu solusinya kita bisa bicarakan sama saliko juga," balas tati.
Mereka bergegas pergi untuk membereskan beberapa pekerjaan nya masing-masing, untuk saat ini mereka belum tau langkah selanjut nya yang akan mereka perbuat untuk tujuan nya.
Al pergi untuk menemui zidan karena ada sesuatu yang harus di bahas nya.
"Al kita akan menambah lokasi untuk distrik hiburan, karena sayap merah udah gak ada sekarang, jadi distrik hiburan gang 9 kita yang bakal kuasai." Zidan memberi tahu kepada al.
"Terus apa yang harus gua perbuat untuk itu," al masih belum paham dengan maksud zidan.
"Lu gerakin beberapa bawahan lu untuk menguasai gang 9, tempatkan mereka di sana, kalo ada yang macam-macam habisin aja," jelas zidan.
"Oke gua bakal lakuin itu, gua cabut sekarang," al langsung bergegas.
Al langsung menghubungi saliko untuk mengklaim tempat tersebut, karena dia dekat dari area tersebut.
Saliko sering kesana karena kos pacar nya memang dekat dari area itu, maka dari itu al menyuruh nya untuk menguasai gang 9.
Al yang menerima perintah itu dari al dia langsung membawa beberapa pasukan untuk di tempat kan di sana dan dia yang akan menjadi ketua nya.
Semakin hari gang tiger semakin besar dan luas area nya, itu yang membuat tiger menjadi sangat kuat dan tidak tertandingi, apa lagi tidak ada gang yang sebesar itu saat ini selain tiger, satu-satu nya yang bisa menandingi tiger adalah the dog, namun itu di masa lalu sebelum the dog di hancurkan.
Malam hari nya kebetulan al sedang berjalan lewat gang kecil, dia melihat seorang wanita yang mencurigakan baginya, dia langsung mencoba untuk membuntuti wanita tersebut.
Wanita itu menuju keluar area distrik hiburan, setelah beberapa lama al mengikuti terlihat wanita itu menemui gang dan membicarakan sesuatu.
Al mencoba terus memperhatikan wanita itu dan beberapa pria di sana, wanita itu memberikan barang kepada gang tersebut, mereka ternyata sedang ber transaksi, kebetulan wanita itu membuka topi jaket yang menutupi kepalanya.
"Anjing ngapain dia, kenapa dia menjual barang sama gang ini," dalam hati al sambil terus mengawasi.
"Gak beres ini mah," al langsung pergi dari sana.
Dia mencoba menghubungi saliko untuk menemui nya sekarang, al menunggu nya di kosan.
"Ada apa lu tiba-tiba manggil gua," ucap saliko yang baru tiba.
"Lu dari mana tadi," al membalikan pertanyaan.
"Gua abis dari tempat baru," jawab nya sambil menyalakan rokok.
"Lu udah ketemu pacar lu," al terus bertanya.
"Belum, mungkin nanti malem gua bakal ke sana, soal nya tadi masih ada urusan di gang 9.
"Lu harus hati-hati sama pacar lu, tadi gua liat dia ketemu sama geng tengkorak, kayak nya sih transaksi," al menjelas kan kejadian yang ia lihat barusan.
"Gak mungkin lah, dia gak mungkin ngelakuin itu, soalnya dia udah gua kasih tau kalo tengkorak gak mau bayar upeti jadi kita gak ngasih barang ke dia." Saliko masih ragu dengan perkataan al.
"Sebelum lu ajak cw lu masuk, gua udah pernah ingetin ke lu, jangan sampe pacar lu jadi penghalang bagi kita. Masih inget kan," al terlihat serius.
"Gua masih inget perkataan lu itu, tapi gua mesti pastiin dulu, siapa tau lu salah liat," balas saliko.
"Intinya gua gak percaya sama cw lu itu, untuk sementara, jangan libatkan dia dalam transaksi," al menegaskan.
"Kalo ucapan lu salah, gua bisa bunuh lu al, tapi kalo emang bener ucapan lu itu, gua sendiri yang bakal bunuh cw gua, lu paham kan. Gua tau kita temen, tapi kalo lu nuduh cw gua tanpa bukti gua gak bakal terima," saliko balik mengancam al.
"Gua terima tantangan lu, mulai sekarang lu harus selidiki itu pacar lu," al tidak gentar dengan ucapan saliko.
"Oke gua bakal selidiki dia mulai sekarang, gua cabut," saliko langsung pergi dari kosan tersebut.
Saliko tidak terima dengan ucapan al yang tiba-tiba menuduh pacarnya berhianat, karena dia tau jika pacarnya tersebut sangat baik dan tidak mungkin melakukan hal tersebut.
Saliko langsung pergi ke kosan cw nya untuk memastikan, sampai di sana dia melihat pacar nya sedang ada di dalam sambil menonton.
"Lagi ngapain," saliko basa-basi.
"Gua lagi nonton aja soalnya gabut banget," jawab nya.
"lu gak kerja malam ini," tanya saliko yang duduk di dekat nya.
"Kebetulan nggak sih, gua juga belum nganter barang yang lu kasih tadi malam, itu masih ada di lemari," balasnya.
"Berarti lu belum keluar kemana-mana malam ini," saliko.
"Belom, di bilang gua masih gabut banget," gaby menjawab.
"Maaf ya, untuk saat ini, lu berenti dulu untuk bantuin gua, soalnya masih ada beberapa masalah dari atasan." Saliko mencoba memberi tahu.
"Emang kenapa, eh tapi kalo emang begitu gak papa sih," ujar gaby dengan santai.
"Cuma sementara aja kok, gak papa kan," saliko juga merasa tidak enak.
"Ya udah barang nya gua balikin yang kemarin," gaby mengambil barang dan memberikan kepada saliko.
"Ini demi kebaikan lu juga, gua takut lu kenapa-napa," saliko kembali menjelaskan alasan nya.
"Iya gak papa kok," gaby sambil tersenyum dan menyandarkan kepalanya ke bahu saliko.
Tapi barang gang gua kasih kemarin masih ada, gua yakin lu salah orang al, lagian juga gaby belum kemana-mana malam ini," dalam hati saliko yang masih memikirkan hal tersebut.
"Jangan sampe lu mau ngibul gua al," dalam hatinya.
"Lu kenapa sih, malah bengong, gua ambilin minum ya." Gaby bergegas.
"Gak papa kok, cuma ada masalah dikit tadi," jawab saliko.
"Ini minum dulu," gaby memberikan segelas minuman kepada saliko.
Saliko masih bingung dengan perkataan al, yang tidak sesuai dengan kenyataan, namun saliko masih harus menyelidiki pacar nya tersebut, walaupun dia tidak percaya akan hal tersebut.
"Kayaknya lu kecapean ya, kalo gitu lu tidur di sini aja," gaby menawarkan.
"Iya-iya kebetulan gua sedikit banyak kerjaan hari ini, makasih ya lu udah perhatiin gua," saliko tersenyum.
Kali ini saliko akan membuktikan jika yang di lihat Al itu bukan lah pacarnya Melain kan orang lain yang mungkin mirip dengan gaby.