NovelToon NovelToon
Dinikahi calon kakak ipar

Dinikahi calon kakak ipar

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / patahhati / Balas Dendam / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Pengantin Pengganti / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Alfiana

"Aku mencintainya, tapi jika dia mencintai kakakku, maka aku ikhlas."

Rheana Dwika Chandrama, seorang gadis cantik keluarga kaya yang jatuh cinta kepada seorang pria hanya dalam pandangan pertama.


Namun cintanya harus kandas sebelum dimulai saat dirinya mengetahui bahwa pria yang ia cintai, malah mencintai kakaknya sendiri.


Hati Rheana hancur, namun tidak ada yang bisa ia lakukan selain mengikhlaskan cintanya untuk sang kakak.

Rasa ikhlas dan ketulusan Rheana tidak dipercaya oleh kakaknya, Velia. Wanita itu menganggap bahwa Rheana bersandiwara untuk mendapatkan perhatian kekasihnya, sehingga ia nekat melakukan rencana jahat kepada adiknya.


Tepat di hari pernikahan Velia dan Cakra, Velia dinyatakan hilang usai mengalami kecelakaan mobil, dan Rheana yang dijadikan tersangka karena ia yang terakhir bersama Velia.

Sejak hari itu, kehidupan Rheana yang indah berubah menjadi mengerikan. Dipaksa menikah untuk dijadikan objek balas dendam.

Follow ig : Alfianaaa05_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketidakpercayaan Velia

Velia kembali dari kantor Cakra dengan keadaan yang tidak baik. Wajahnya merah, matanya berair dan siap untuk menangis kapan saja.

Velia yang biasanya pulang mencium tangan mamanya, kini tidak. Gadis itu melewati Mama Erina begitu saja tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Kak, kamu ada masalah sama Mama?" tanya Mama Erina menyindir sang anak sulung.

Velia menghentikan langkahnya. Ia memejamkan mata sesaat lalu menyeka air matanya sebelum membalik badan dan menatap sang Mama.

"Maaf, Ma. Mungkin karena lelah aku sampai nggak lihat Mama." Ucap Velia seraya berjalan mendekati mamanya.

Velia mencium punggung tangan sang Mama, dan hal itu tentu saja membuat Mama Erina geleng-geleng kepala.

"Lagi ada masalah di kantor?" tanya Mama Erina lembut.

Velia menghela nafas. Ia tidak memiliki masalah di kantor, melainkan di hatinya. Namun tidak mungkin ia mengatakan itu, sebab belum ada yang tahu soal hubungannya dengan Cakra.

"Nggak kok, Ma." Jawab Velia singkat.

Mama Erina mengusap kepala putrinya.

"Kamu masuk dulu ke kamar gih, nanti Mama buatin jus mangga kesukaan kamu." Tutur Mama Erina.

Velia tersenyum lebar. Mamanya memang selalu mengerti suasana hatinya, dan memang benar bahwa jus mangga adalah favoritnya.

Velia mengangguk. Ia berniat untuk pergi ke kamar nya, namun terhenti saat suara adiknya yang baru saja pulang.

"Assalamualaikum, eh kakak sudah pulang?" tanya Ryan yang baru saja kembali dari sekolahnya.

Velia mengangguk. "Kamu tumben juga pulang siang, biasanya latihan basket dulu." Sahut Velia.

Ryan menggeleng pelan. "Nggak dulu hari ini, mau ajak kak Rhea jalan-jalan sebagai permintaan maaf aku." Ujar Ryan terkikik.

Velia mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan sang adik. 

"Minta maaf buat apa?" tanya Velia heran.

"Karena dia ngeledek aku terus, Kak." Jawab Rheana yang baru saja turun dari kamarnya.

Velia menoleh, ia menatap adiknya dengan sedikit berbeda. Entah mengapa saat menatap wajah Rheana, Velia teringat penolakan Cakra tadi.

Rheana mendekati keluarganya, ia tiba-tiba menggandeng tangan Ryan.

"Cepet ganti baju, katanya mau ngajak nonton gue." Ucap Rheana kesal.

Ryan berdecak, andai saja bukan karena maaf, maka ia akan menolak untuk mengajak kakaknya jalan-jalan.

Lebih enak meledek kakaknya daripada bersikap manis.

Ryan pun berlalu menuju kamarnya untuk bersiap-siap pergi. Mama Erina juga pergi ke dapur untuk membuat jus mangga yang Velia inginkan.

Kini tinggal Rheana dan Velia yang ada disana.

"Kak, kakak tumben udah pulang?" tanya Rheana tersenyum manis.

"Kenapa? Lo nggak suka gue balik cepet?" tanya Velia balik, kemudian langsung pergi begitu saja.

Rheana menatap kepergian kakaknya dengan alis mengerut. Ia heran mengapa Velia tiba-tiba jutek padanya, bahkan tidak seperti biasanya.

Velia mirip dengan Mama Erina yang lembut dan selalu hangat, entah mengapa tiba-tiba demikian.

Ingatan Rheana berpusat pada malam itu, disaat dirinya menangis dan melihat Velia sempat datang ke kamarnya, namun tidak masuk.

"Apa kak Velia benar-benar salah paham?" gumam Rheana khawatir.

Setelah menunggu hampir 1 jam, Rheana dan Ryan akhirnya pergi bersama dengan mengendarai mobil. Tentu Rheana yang mengemudi, sebab jika Ryan yang melakukannya, maka bisa-bisa ia dibunuh oleh Mama Erina.

"Lagian lo berlagak banget, Kak. Segala marah, kan gue jadi nggak enak." Celetuk Ryan menoleh ke arah sang kakak.

"Siapa suruh lo ngeledek gue terus, ya gue marah lah." Sahut Rheana tanpa menatap adiknya.

"Ck, tapi nggak sampe diemin gue juga. Gue kan jadi risih, biasanya bercanda sama lo eh malah diem-dieman." Timpal Ryan diakhiri helaan nafas.

"Yaudah, yang penting sekarang gue udah nggak marah lagi." Ucap Rheana.

"Ya tapi kan gue harus ajak lo jalan-jalan, pasti berjam-jam deh lo belanja." Sahut Ryan bersungut-sungut.

Rheana tertawa mendengar ucapan adiknya. Ia memang kerap menghabiskan waktu untuk berbelanja, namun belanja yang bermanfaat.

Terkadang Rheana beli buku, sepatu atau tas yang harganya masih terbilang standar.

Ia tidak seperti Velia yang memakai barang branded.

Sementara itu di rumah kediaman Chandrama, tampak seorang gadis tengah duduk di depan meja rias sambil menatap pantulan dirinya sendiri.

Gadis itu adalah Velia. Ia menatap dirinya sendiri sambil membayangkan wajah Rheana, membandingkan kecantikan diantara mereka.

"Aku lebih cantik kok dari Rheana, dan aku yakin Cakra tidak akan berpaling padanya." Gumam Velia tersenyum simpul.

Saking takutnya Cakra berpaling, Velia sampai membandingkan kecantikannya dengan Rheana dan memang benar bahwa Velia lebih cantik, hanya saja Rheana memiliki wajah manis yang tidak membosankan.

***

Sore harinya, usai kembali dari mall. Rheana masuk ke dalam kamarnya dan langsung bersih-bersih.

Ryan dan Rheana kembali di jam mendekati waktu makan malam, sehingga mereka tidak makan diluar dan memilih untuk makan di rumah saja.

Saat Rheana sedang mandi, ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya. Dia adalah Velia.

Gadis itu duduk dipinggir ranjang adiknya, menunggu Rheana sampai selesai mandi untuk membicarakan sesuatu.

Sambil menunggu, Velia tidak henti menatap kamar adiknya yang rapi dan estetik. Rheana memang terkenal sebagai orang yang rapi dan anti berantakan.

Setelah 20 menit, akhirnya Rheana keluar dari kamar mandi dengan piyama biru yang melekat pada tubuhnya.

Rheana kaget melihat kehadiran kakaknya di sana, ia bahkan sampai memegangi dadanya sendiri karena terlalu kaget.

"Kakak, astaga aku terkejut." Ucap Rheana mengusap dadanya pelan.

Velia tidak membalas. Gadis itu bangkit dari duduknya lalu mendekati sang adik.

"Gue nggak mau basa-basi, jadi langsung ke intinya aja." Ucap Velia tanpa senyuman.

"Gue mau lo jauhin Cakra, gue tahu lo suka kan sama pacar gue." Lanjut Velia sedikit meninggikan suaranya.

Rheana melotot, ia melempar handuk di tangannya dan berusaha meraih tangan sang kakak, namun Velia menolak.

"Kak, dengerin penjelasan aku dulu. Aku udah nggak suka kok sama kak Cakra semenjak tahu dia pacar kakak," ucap Rheana mencoba menjelaskan.

"Nggak mungkin!" sarkas Velia.

"Nggak mungkin gimana, Kak. Aku sungguh sudah melupakan kak Cakra, aku sadar bahwa dia cintanya sama kakak." Ujar Rheana masih mencoba menjelaskan.

Velia tersenyum mengejek, ia maju selangkah lalu menepuk bahu adiknya pelan.

"Nggak percaya gue. Gue aja nggak mau berkorban melepas Cakra buat lo, mana mungkin lo mau ngelakuin itu buat gue." Ucap Velia seperti bisikan.

"Cukup mendramatisir keadaan, Rhe." Lanjut Velia membuat Rheana benar-benar melotot tak percaya.

MAKIN PENASARAN NGGAK?

Bersambung.......................

1
Juan Sastra
bagus ceritanya
Juan Sastra
harusnya di apart aja berdua kan biar bebas berexperesi, paling ada maid aja satu buat bantu rhea
Juan Sastra
aku setuju sama riyan
Juan Sastra
nah setelah baca bab ini aku benar benar merasa klimaksnya dapet banget,, baru deh di vaforitin..
Juan Sastra
di sakiti dan di siksa sebegitu rupa masa cintamu tidak mati rhe,, hatimu akan membeku seiring dengan waktu dan perlahan rasa itu hilang di terpa angin,, iyakah,,
Juan Sastra
semua pada bego 2 keluarga terpandang sukses malah di bodohi oleh seorang gadis picik. tidak ada penyelidikan sama sekali
Juan Sastra
agak di luar nalar,, tapi penasaran akhirnya gimana,,
Juan Sastra
kasiahan banget velia,, sakit jiwa tu anak
Juan Sastra
kok ada yahh saudara segitunya dendam sama adiknye padahal kan itu cuma mencintai sepihak dan tanpa pengungkapan sama sekali,, hadeeeh ini ni fix jahatnya hati velia tu sama kayak kejadian pacarnya ponak an ku..
Juan Sastra
ggak suka sama sikap candra kayaknya plin plan,, pakai bingung segala pilih siapa,, preeettt
Juan Sastra
wahh velia sangat mengejutkan di balik wajah cantiknya tersimpan ke busukan hatinya
Juan Sastra
owh jadi dekatin adiknya buat merekap kakaknya.. hadeeehh kasian deh rhea niatnya di modusin
Kawaii 😍
deketin rea cuma buat kakanya 😡
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Langit Jingga
kereeen bgttt nih pasangan
Langit Jingga
ini novel kereen lhoo..w bca udah k 2 kli y .tpi masih dikittt bgtt like y
Caca Marica
Luar biasa
Nurul Aeni
othornya sering typo niiihhh,kdg Ayla kdg Alya🤭🤭
Nurul Aeni
othornya sering typo niiihhh,kdg Ayla kdg Alya🤭🤭
Nurul Aeni
katanya ke Lombok koq malah jadinya ke Bali??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!