FOLLOW IG @THALINDALENA
Jika seluruh wanita di dunia ini sangat mengagumi dan mengidolakan Leo Launder yang merupakan penyanyi solois ternama dunia. Tapi, bagi Danna Capela, Leo tak lebih dari seonggok sampah. Kisah masa lalu Leo yang membuat gadis bernama Danna sangat membenci pria itu.
Tapi, bagaimana jadinya kalau mereka menghabiskan malam panas bersama, hingga pada akhirnya Danna mengandung benih Leo? Apakah Danna akan membuka hatinya atau justru sebaliknya?
Simak kelanjutannya, jangan lupa subcribe agar tidak ketinggalan notif update-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengerikan!
"Gila!" Mack memaki Leo dengan penuh amarah. "Kenapa kau bisa berbuat seperti itu, Leo!" Mack tak henti-hentinya memaki Leo dengan kata-kata kotor.
"Mack! Aku menceritakan masalahku padamu karena aku yakin kau bisa memberiku jalan keluar, bukan malah memakiku seperti ini!" keluh Leo, seraya menghenyakkan punggungnya ke sandaran sofa lalu memijit pangkal hidungnya seraya menundukkan kepala. Ia pikir managernya itu akan memberikan solusi padanya, tapi malah sebaliknya, Mack marah besar padanya. CK! Leo berdecak ketika kepalanya mendadak pening, karena tidak pernah ia mengalami hal seperti ini.
Mack berdiri dengan jarak 10 langkah dari Leo. Dia berkacak pinggang, menatap tajam pria tersebut yang tampak frustrasi. "Sudah berapa banyak wanita yang kau tiduri?"
"Cih! Pertanyaan macam apa ini!" Leo memaki Mack.
"Jawab saja, Leo!" sergah Mack, sangat kesal.
Dengan ragu Leo menjawab, "Tidak terhitung." Wajah Leo terlihat merona malu karena harus memberikan jawaban yang menggelikan menurut.
"Shiit!" Mack mengumpat dengan gaya elegant. "Aku hampir lupa kalau kau adalah Leo Launder yang di gandrungi banyak wanita!"
"Hei! Jangan mengolokku bajingan!" sergah Leo, menatap tajam managernya itu.
"Terserah! Tapi, dari sekian banyak wanita yang kau tiduri apakah kau pernah menumpahkan benihnya di rahim mereka?"
"NO!!!" jawab Leo dengan cepat. "Meski aku bercinta dengan banyak wanita tapi tidak sedikitpun aku menumpahkan benihku di rahim mereka kecuali ..."
"Kecuali?" Mack menatap Leo dengan lekat, menunggu kelanjutan kalimat yang terjeda itu.
"Kecuali Danna, tadi malam aku menumpahkan benihku di rahimnya berulang kali! Oh ... shitt!" Maki Leo seraya menangkup wajah dengan kedua tangan.
"What? Kau baru sadar akan kesalahanmu Leo?" Mack bertanya dengan raut mengejek.
"Oh ... my god! Apakah Danna akan hamil anakku?"
"Iya, itu sudah pasti, Leo!"
Leo mengeraskan rahangnya seraya meninju udara sambil mengumpat berulang kali. "Cari dia sekarang juga, Mack! Aku menginginkan gadis itu!" titah Leo dengan sangat tegas.
"What? Kau menyuruhku mencari gadis itu? Hei! Apa kau pikir aku tidak memiliki pekerjaan?" balas Mack, menolak perintah Leo.
"Kau berani menentangku Mack! Kau sudah bosan menjadi managerku?" desis Leo, emosi, dan menatap penuh permusuhan.
Mack tertawa renyah sambil bertepuk tangan beberapa kali di depan dada, kemudian raut wajahnya kembali datar dan tawanya juga lenyap. "Jangan marah, Bro! Aku hanya bercanda. Aku akan minta bantuan pada kepolisian untuk mencari keberadaan gadis itu," jawab Mack segera beranjak dari sana, sebelum lehernya hilang di tebas oleh Leo.
Hih! Mack bergidik ngeri saat melihat tatapan Leo yang sangat mematikan seperti ujung pedang yang siap menikam musuh.
Mengerikan!
.
.
Esok harinya. Leo kembali datang ke rumah keluarga Eugino tapi kedatangannya kembali di tolak.
"Sudah kami tegaskan berulang kalau Danna sudah tidak bekerja di sini!" seorang bodyguard berkata penuh penekanan pada Leo.
"Kau bercanda 'kan?" Leo membalas dengan rasa tidak percaya.
"Ck! Danna sudah pergi dari sini sejak kemarin, Bung!" Bodyguard lain menegaskan.
"Kalian serius?" Leo kembali meyakinkan.
"Yeah! Kami serius. Jadi, silahkan pergi dari sini sebelum kami menendang bokong Anda!" Salah satu Bodyguard menarik tangan Leo agar kembali ke mobil.
"Hei! Tunggu dulu. Apakah kalian tahu ke mana gadis itu pergi?"
"Tidak!" Bodyguard itu langsung menjejalkan Leo dengan paksa ke dalam mobil.
"Kau tidak perlu kasar begini!" protes Leo, marah.
"Anda sangat keras kepala, jadi terima resikonya!" balas Bodyguard itu seraya mengacungkan jari tengah.'
"Dobel shittt!" umpat Leo dengan elegant.
Bonus ...
Kepala udah miring ke kiri dan ke kanan kok masih nggak kelihatan yak? 🤣🤣🤣