Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
###Happy Reading###
Isabell" Suara bentakan Zain membuat ruangan itu sepi, bahkan musik klasik yang sejak tadi dimainkan oleh orcesta berhenti.
"Gadis miskin yang kau hina ini adalah calon istriku, calon menantu keluarga D Abraham, jadi jaga sikapmu
selagi aku bersikap baik" "Isabel, terkjut begitupun dengan semua tamu yang hadir. bliss kamera wartawan kelap kelip mereka tentu tidak ingin melewatkan momen ini seorang Zain Putra kedua D Abraham mengumumkan calon istrinya.
Tak ada lebih terkujut dari gadis mungil bergaun merah dan sekarang statusnya menjadi calon istri tuan Zain pria terkaya di negeri ini.
Haruskan dewi berterima kasih karena pria itu telah menyelamatkannya dari ganti rugi ratusan juta, atau marah karena dia sudah memberi pernyataan bohong ke semua orang. Andai itu bukan seorang Zain Malik tentu tidak masalah baginya orang tidak akan menyorotinya.
Dikediaman D'Abraham, Roger dan Prima, sedang bersantai di sebuah gazebo di halaman belakang rumahnya dengan secangkir teh hijau, mereka dibuat terkejut oleh teriakan Aurelia
" Kau kenapa sayang kau terluka?" tanya prima khawatir dia membawa gadis kecil bermata indah kedalam pelukannya.
'No Oma, lihat ini (menyodorkan Tablet milikny) uncle Zain sama seorang gadis apa itu auntiku?"
prima mengambil Tablet milik cucunya, tangan lentiknya dengan kuteks bening men-skrol Jurnal itu, untuk memastikan berita ini Roger memanggil sekertarisnya untuk memastikan berita ini.
Alea yang baru saja muncul dari bilik toilet melewatkan sesuatu yang penting, dia melirik kesan kemari mencari sahabatnya tapi tidak dia temukan, kemudian benda pipih menjadi jalan terakhir menemukan sahabatnya itu. Tidak aktif, hingga dia sadar jika hp gadis itu rusak.
"Kemana juga tu anak? Nggak diculikkan?" Guman Alea seraya keluar dari ball room
#...
"Dr. Primus sedang melakukan operasi Dok 10 menit lagi selesai' ucap salah satu pendamping dokter.
Kejadian Sebelum Di Rumah Sakit
Disebuah taman yang tidak jauh dari hotel tempat bergelarnya acara kini dua pasang mata saling menatap, dewi yang emosinya sudah memuncak setelah pengakuan Zain tadi, sedangkan pria itu hanya santai tampa memiliki sedikit rasa bersalah sdikitpun."
"Calon istri? aku? Tuan apakah kau sadar apa yang kau lakukan tadi?
" Tentu aku sadar, kau calon istriku dan akan menjadi milikku"
"Tuan mari kita perjelas, bagaimna bisa kau menikah dengan gadis yang baru pertama kali kau temui… Tidak ini yang kedua kalinya. kita tidak saling kenal ataupun saling mencintai dan kau mengatakan aku adalah calon istrimu, yang benar saja?"
"Memang kenapa? Apa pernikahan harus dengan ikatan cinta atau harus zaling menegal dulu"
"Tentu, pernikahan bukan permainan. Apa tuan mau menikah dengan wanita yang tidak kau kenal?"
"Hemm... Aku sudah mengatakannya tadi jika kau calon istriku kan."
Dewi menutup matanya entah kenapa kepalanya sangat sakit.
"Terserah tuan saja, jangan seret aku dalam masalah ini."
Dewi berbalik meninggalkan Zain namun hanya beberapa langkah gadis itu ambruk duatas tanah.
"Hey... Ada apa dengan mu?" Zain terus menepuk pipi Dewi namun sia-sia gadis itu masuh tidak sadarkan diri.
#
"Keributan apa lagi yang kau buat Zain?" Suara boriton terdengar dari pintu masuk Kamar VVIP membuat semua yang berada diruangan itu menoleh kenapa dengan wajah itu meski acak-acakan habis operasi ketampanannya makin bertambah.
"Kalian boleh keluar" ucapnnya. hanya beberapa perwat yang tinggal.
"Siapa dia? Apa dia calon kaka iparku?"
Dr. primus sibuk dengan stetoskop miliknya
"Tutup mulutmu Prim, lakukan saja keahlianmu, buat dia sembuh, itukan pekerjaan mu"
"Ck... Tidak buruk, seperti ya dia gadis baik-baik jauh dibanding gadis tempo hari "
"Sekali lagi kau membuka mulutmu aku akan meratakan rumah sakitmu."
"Oke.. Oke... Aku sudah selesai"
"Jadi kenapa dia?"
Zain mendekat kesisi kasur Dewi, matanya tak leput dri wajah Dewi yang masih teepejam
**Bersambung🍑🍑🍑🍑
#Happyreading
jangan lupa tombol like dan ❤❤❤❤**
si bos yang ngga ngerti,,, malah anak buah yang di suruh kursus