NovelToon NovelToon
Asmara Ke-2

Asmara Ke-2

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Enemy to Lovers
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Marsia Niqi

Amara Calista seorang gadis berbadan bongsor, yang mempunyai hobi main basket, jatuh cinta pada seniornya yang bernama Altaf Alfarizi. Altaf yang mempunyai banyak fans, awalnya hanya memandang sebelah mata pada Amara. Amara berusaha sungguh-sungguh untuk merubah penampilannya demi mendapatkan hati Altaf. Dan dengan kekuasaan sang papa Amara bisa mendapatkan Altaf melalui sebuah perjodohan. Namun sebuah musibah membuat Amara pupus harapan dan memilih berpisah dengan sang suami tercinta. Bagaimana kisah cinta Amara dan Altaf? Ikuti kisah lengkapnya dalam "Asmara Ke Dua".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsia Niqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baru Tahu

Malam hari tiba, Altaf sudah bersiap akan pergi ke pesta pernikahan Indra. Dengan celana bahan kain hitam dan kemeja marun dan jas hitam tanpa dasi, Altaf terlihat tampan. Ara menyiapkan kostum untuk sang suami, karena biasanya Altaf tidak terlalu memperhatikan masalah pakaian. Sebelum menikah mamanya yang selalu cerewet mengatur penampilan Altaf. Sedangkan ada Ara, yang mengatur sesui warna selera Ara. 😅😅

Ara mengenakan Dress marun panjang tapi belum merias wajahnya. Altaf menunggu Ara di ruang tamu sambil memainkan ponselnya.

"Loh Ra, Rara kok belum siap?!" Tanya Altaf pada sang istri yang keluar kamar masih dengan rambut berantakan.

"Iya, Ara lagi nunggu teman Ara!" Jawab Ara enteng sambil menjatuhkan bobot tubuhnya di samping sang suami.

"Ra, nanti kita bisa terlambat lho!" Kata Altaf dengan lembut walaupun sebenarnya hatinya kesal.

"Bentar kak, nunggu temen Ara bentar aja!" Dan....

Ting...tung ..

Bel rumah berbunyi, Altaf berdiri membuka pintu.

"Maaf mas, saya mau bertemu sama mbak Amara, saya sudah buat janji!" Kata wanita yang datang dengan tas yang lumayan besar itu pada Altaf.

"Iya mbak, tapi jangan lama-lama ya kami mau pergi ke acara pernikahan saudara!" Kata Altaf ramah pada wanita itu.

"Justru karena itu saya datang mas, karena mbak Amara mau pergi ke pesta, makanya saya diundang!" Jawab wanita usia tiga puluh lima tahunan itu. Altaf mengerutkan keningnya tidak paham.

"Eh mbak Win sudah sampai?

"Ayok mbak masuk, ke kamar tamu aja, nggak usah ke kamar Ara, kamar Ara di atas, kejauhan!" Kata Ara yang menggandeng tangan wanita itu diajaknya masuk kamar tamu yang berada di dekat ruang tamu.

Altaf semakin tak mengerti dengan sang istri, saat harus bersiap pergi malah menerima tamu, diajak ke kamar lagi, seperti membicarakan sesuatu rahasia. Menunggu hampir dua puluh menit Altaf mulai hilang kesabarannya, bolak-balik dilihatnya jam yang melingkar di tangannya.

"Rara....buruan kita bisa telat ini!" Katanya dari luar kamar.

"Bentar kak, bentar lagi selesai kok!" Jawab Ara dari dalam kamar. Dan....

Ta....ra....

Ara keluar dengan riasan wajah yang cantik. Walaupun tidak riasan tidak terang, namun bisa membuat Ara cantik luar biasa.

Altaf melongo melihat penampilan sang istri.

"Gimana mas, mbak Amara cantik kan?" Tanya wanita itu, dan Altaf hanya menjawab dengan mengangkat dua jempolnya membuat Ara tersenyum senang.

"Terima kasih ya mbak, nanti komisinya Ara transfer ya!" Kata Ara dan wanita itu mengangguk.

"Iya mbak, kalau begitu saya permisi dulu, pamit pulang, sukses ke pestanya ya mbak, mas!" Kata wanita itu lalu pamit pulang.

"Kak, gimana penampilan Ara malam ini, cantik nggak?" Tanya Ara memancing penilaian sang suami.

"Lumayan, boleh lah diajak kondangan, nggak malu-maluin!" Jawab Altaf rileks walaupun sebenarnya ia sangat mengagumi penampilan sang istri malam ini.

"Hanya lumayan?" Kakak.....!" Kata Ara cemberut.

"Nah tuh kan, bukan lumayan lagi, jadi jelek! Cemberut kayak ketek!" Jawab Altaf semakin membuat Ara kesal.

"Betul ya, Ara ngambek nih?!" Kata Ara lagi tambah cemberut.

"Rara...Rara....tadi nanya pendapat kakak, ini dijawab kok marah? Udah yuk kita udah telat nih, mama papa, mas Alfin sama Rena juga udah nyampek!" Kata Altaf langsung menggandeng tangan Ara menuju mobilnya.

Sampai di mobil, Ara masih cemberut lalu

CUP

Satu ciuman mendarat di pipi Ara, yang membuat sang empunya marah.

"Apa cium-cium, Ara jelek kan, nggak usah paksain diri nyium Ara, nanti katularan jelek!"

"Biarin......istri-istri siapa, siapa berani nglarang-nglarang nyium?" Kata Altaf.

"Nggak jelas banget!" Kata Ara ketus.

"Senyum Ra, biar ada manis manisnya dikit!"

Rayu Altaf.

"Emangnya Ara lee mineral!" Kata Ara jutek.

"Jadi pergi nggak nih?!" Tanya Altaf yang belum menjalankan mobilnya.

"Nggak!" Jawab Ara.

"Waduh.....rugi dong udah dandan cantik-cantik nggak jadi pergi, mana kostum sama sepatu nya mahal lagi!" Kata Altaf lalu memasangkan sabuk pengaman pada sang istri. Yang dipasangkan malah senyum-senyum karena tak sengaja suaminya mengakui dirinya cantik.

Altaf dan Ara berjalan menuju tempat pesta.

Ara menggandeng tangan sang suami dengan mesra, yang digandeng tersenyum bangga dan pede dengan penampilan istri cantiknya. Banyak mata tertuju pada pasangan yang agak terlambat datang itu. Tak terkecuali Dea yang tengah ngobrol dengan Rena. Dengan langkah lebar Dea menghampiri Ara dan Altaf.

"Heh, niat banget lo ya mau goda Altaf, dandan maksimal gitu!" Kata Dea ngegas.

"Eh....kak Dea, kok udah ngerubah panggilan kakak ke Ara. Nggak gajah bengkak lagi? Kaget ya gajah bengkaknya udah jadi top model? Lagian Ara dapat pahala lho kalau goda kak Al, ya kan kak?" Kata Ara yang langsung mencium lembut pipi sang suami.

"Cuih! Murahan banget, nggak ada malu-malunya lo ya! Berapa lo nyogok Al biar mau datang ke pesta sama lo hah?!" Kata Dea kasar.

"Wuih.....nggak banget Ara nyogok kak Al, kakak kan tahu duit kak Al banyak mana doyan duit sogokan. Lagian kak Al kok yang ngajakin Ara, ya kan kak?" Tanya Ara manja. Dan...mak

PLETUK....

Satu sentilan, sentilan sayang mendarat di hidung mancung Ara dari sang suami karena gemas. Dea semakin panas hati melihat cara Altaf memperlakukan Ara.

"Dasar genit, emang lo siapa? Lo siapanya Al? Berani-beraninya main gandeng-gandeng di depan orang banyak!" Kata Dea semakin emosi, Altaf hanya geleng-geleng kepala.

"Oh iya ya, dari dulu kita cuma saling tahu nama, belum kenalan beneran ya! Perkenalkan nama Ara, Amara Calista, putri tunggal bapak David Anggara dan nyonya Dinda Octavia, istri dari Altaf Alfarizi putra bapak Aldi Himawan. Masih ingat kan dengan bapak David Anggara?!" Kata Ara dengan songong nya. Dea kaget bukan main, lalu mendongak ke arah muka Altaf dengan mimik meminta penjelasan.

"Al....?" Kata Dea, dan Altaf hanya mengangguk.

"Al kalian bohong kan, ini hanya sandiwara kan Al?" Tanya Dea dengan muka marahnya.

"Kak Dea tahu ini artinya apa kan?" Kata Ara sambil mengangkat tangan sang suami serta tangannya menunjukkan cicin pernikahan yang melingkar di jari mereka.

Dan Dea menggeleng tak percaya.

"Kurang percaya ini Ara nunjukin, lihat ini!" Kata Ara lagi sambil menyibak rambutnya ke bahu menunjukkan tanda merah yang di buat sang suami, Dea semakin geram.

"Ini baru satu kak, banyak lagi yang di dalam, suami Ara emang jago, bisa membuat maha karya seindah ini, lukisan abstrak tanpa alat dan tanpa cat, hebat kan?!" Bisik Ara di dekat telinga Dea.

"Al, lo punya hutang penjelasan sama gua, kenapa lo nikah rahasia?!" Kata Dea dengan mata berkaca-kaca karena kecewa.

"Nggak ada yang perlu gua jelasin Dea, Rara sudah menjelaskan semua." Kata Altaf enteng.

"Ara sayang....! Sini! dari tadi lho mama cari-cari!" Kata mama Fifi dari jauh sambil melambaikan tangannya.

"Sorry kak Dea, Ara dipanggil mama mertua terbaik Ara, misi ya kak!" Kata Ara. Dengan posesif Altaf merangkul pinggang ramping sang istri menuju tempat mama Fifi. Dea menghentakkan kakinya karena kesal.

"Jangan senang dulu bocah tengil, lo nikah bukan berarti lo udah menang, tunggu kejutan dari gua!" Kata Dea dalam hati lalu tersenyum licik.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!