Mengkisahkan Seorang wanita yang akan menikah dengan seorang duda karena Faktor Ekonomi yang membuat ia menerima di nikahi dengan Seorang Pria yang meminta nya untuk melahirkan Seorang putra untuk nya.
Laki-laki duda yang selalu bersikap dingin pada nya. meski tak ingin menikah dan menjadi mesin anak untuk pria seperti itu, Wanita itu tetap mau di nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10 - Hutang Yang Dilunasi
Alyssa duduk di sebuah cafe tepi pantai, ia sungguh sedang tak berselera untuk pulang, ia pun meneguk beberapa kaleng soda.
"Keputusan ku apa sudah benar?, mengunakan tubuh ku untuk mendapatkan uang?." Batin Alyssa.
"Ayo lah Alyssa, kau harus berfikir sedikit Matrealistis, untuk apa mempertahankan kehormatan mu dan terus hidup dalam kesengsaraan." Alyssa menyemangati diri nya dengan kata-kata yang ia rasa pantas untuk di kata kan. Karena ia kini melakukan semua demi Uang.
•••
Saat Alyssa kembali ke rumah, ia melihat kedua adik nya tengah duduk di ruang keluarga menunggu nya. Alyssa tampak heran dan bertanya-tanya ada apa di dalam hati nya.
Ia berdiri di ambang pintu, dan setelah kedua adik nya menyadari kepulangan nya, kedua nya menghampiri nya, senyum adik nya yang datang menghampiri nya membuat ia sedikit lega.
"Kak, coba kakak lihat, Ini sertifikat rumah kita kak." Ucap Emely dengan semangat.
"Benarkah??"
"Kakak gak tanya kenapa bisa kembali ke kita??" Tanya Emely.
Alyssa mendengar pun jadi salah tingkah, karena ia sudah jelas tahu ini semua karena Nyonya Anas.
"Oh Iya." Ucap Alyssa.
"Ha ha ha ha, kakak kenapa bingung begitu, jelas saja kakak tahu kan, Aku tadi dengan dari mereka kalau kakak sudah mencicil hingga Lunas. aku senang sekali Kak." emely sangat semangat hingga ia memeluk Alyssa dengan erat.
"Bagaimana bisa kakak secepat itu melunasi nya?, bukan kah utang papa itu banyak?." Tanya Nando menatap Alyssa penuh selidik.
Ia tahu Persis nilai hutang sang ayah yang tidak sedikit, bahkan 1 tahun 2 tahun gaji mereka di gabungkan tidak akan cukup.
"Em, Dengan bantuan." bingung Alyssa menjawab pertanyaan seperti itu.
"Siapa?." Tanya Nando lagi. setiap kata yang di ucapkan Nando pada nya serasa penuh penekanan. karena ia tahu Nando tak ingin ia melakukan hal yang tidak pantas.
"Pacar ku." Jawab Alyssa reflek.
"Apa..." Emely dan Nando kaget saat mendengar kata pacar. tentu saja mereka terkejut, karena sang kakak di kenal sebagai wanita pekerja keras, tak sekali pun melihat sang kakak memainkan ponsel sembari tersenyum, atau pun mengandeng laki-laki datang ke rumah.
Namun tiba-tiba mendengar kalau Kakak mereka bisa membayar semua hutang karena bantuan Sang kekasih, itu sungguh sulit di percaya oleh Nando dan Emely.
"Kakak sudah punya pacar?." Tanya Emely antusias.
"Iya, sudah." jawab Alyssa singkat dan salah tingkah.
"Kakak serius??"
"Apa kalian akan mengintrogasi ku seperti ini?, Kalian bahkan bertanya tanpa membiarkan aku masuk, Aku sungguh lelah."Ucap Alyssa mencoba mengalihkan pembicaraan yang membuat ia gugup.
"Ayo kak, Masuk, Aku sudah buat makan malam untuk kita."Ucap Emely.
"Benarkah?."
"Iya."
"Kau sudah semakin jago memasak." Emely dan Alyssa masuk lebih dulu, sementara Nando masih berdiri dekat pintu utama memandangi punggung wanita itu.
Meski Nando masih kuliah, tapi ia sudah mampu bersikap dewasa, karena keadaan menuntut nya untuk dewasa lebih cepat. Ia sungguh takut sang kakak akan melakukan hal nekad, untuk bisa keluar dari masalah keluarga yang menjerat mereka selama ini. namun ia juga tak bisa berbuat banyak.
"Nando, kenapa Melamun, ayo makan." Ajak Alyssa.
Nando yang melamun pun tersadar, ia tersenyum kecil lalu melangkah menghampiri kedua wanita itu untuk makan malam bersama.