NovelToon NovelToon
Jadi Pembantu Demi Bayiku

Jadi Pembantu Demi Bayiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh / Pembantu
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alitha Fransisca

Anna diperkosa Dean Monteiro yang menginap di hotel karena mabuk. Anna ancam akan penjarakan Dean. Orang tua Dean memohon agar putranya diberi kesempatan untuk bertanggung jawab. Akhirnya Anna bersedia menikah dengan Dean, tapi Dean berniat ceraikan Anna demi menikahi kekasihnya, Veronica.

Anna terlanjur hamil. Perceraian ditunda hingga Anna melahirkan. Anna yang tidak rela Dean menikah dengan Veronica memutuskan untuk pergi. Merelakan bayinya diasuh oleh Dean karena Anna tidak sanggup membiayai hidup bayinya.

Veronica, menolak mengurus bayi itu. Dean menawarkan Anna pekerjaan sebagai pengasuh bayi sekaligus pembantu. Anna akhirnya menerima tawaran itu dengan bayaran yang tinggi.

Dean pun menikahi Veronica. Benih cinta yang tumbuh di hati Anna membuat Anna harus merasakan derita cinta sepihak. Anna tak sanggup lagi dan memutuskan pergi membawa anaknya setelah mendapat cukup uang. Dean kembali halangi Anna. Kali ini demi Dean yang kini tidak sanggup kehilangan Anna dan putranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alitha Fransisca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 ~ Pulang atau Kembali ~

Anna segera mengangkat wajahnya untuk menatap laki-laki yang berdiri menghalangi langkahnya. Berharap bisa menatap wajah yang mendadak dirindukannya. Menatap mata Nick yang begitu teduh dan senyumnya yang begitu menyejukkan. Tanpa sadar bibir Anna menyinggungkan senyum.

“Kenapa senyum-senyum?” ucap pria di hadapannya itu.

“Oh, Tuan Dean? Ngapain di sini?” tanya Anna dengan senyumnya yang langsung menghilang.

“Aku ingin melihat keadaanmu. Tadi aku ke rumahmu tapi tidak ada siapa-siapa. Jadi aku langsung saja ke sini” jelas Dean.

“Untuk apa melihat keadaanku?” tanya Anna kemudian melanjutkan langkahnya.

“Aku heran kenapa kamu nggak masuk kerja tadi siang. Mommy menunggu kamu ….” 

“Menunggu aku? Kenapa lagi?” tanya Anna heran bahkan menghentikan langkahnya untuk menatap Dean.

“Hmm, sebaiknya kamu siap mental aja besok. Mommy pasti akan damprat kamu lagi. Tapi sebenarnya, aku yang salah. Aku nggak kasih tahu kamu kalau hari ini Mommy mau ajak kamu,” jelas Dean.

“Harusnya sampaikan pesan Ny. Maria padaku?” tanya Anna dan Dean mengangguk. “Lalu kenapa tidak beritahu aku? Ingin aku dimarahi Ny. Maria lagi?” tanya Anna dengan nada yang semakin meninggi.

“Bukan begitu maksudku. Kemarin waktu ayahmu diperiksa, Mommy menelpon. Aku harus sampaikan pesan Mommy tapi aku nggak tega. Aku melihat kamu sedang bersedih karena sakit ayahmu,” jelas Dean.

“Tapi ujung-ujungnya tetap saja aku yang disalahkan, bener kan?”

“Maaf ….”

“Sekali saja Tuan. Sekali saja lakukan sesuatu dengan benar dan berguna. Hingga tidak perlu ucapkan kata maaf lagi, bisa nggak?” tanya Anna.

Dean menatap tajam ke arah Anna. Kata-kata itu terasa sangat menghinanya. Anna sendiri kaget mendengar omongannya sendiri. Anna sadar kalau ucapannya telah menyinggung perasaan putra pemilik hotel tempat dirinya bekerja itu. Anna menghinanya sebagai seorang yang tidak berguna dan selalu berbuat salah.

“Aku ke sini karena cukup peduli padamu. Setidaknya agar besok kamu tidak kaget menerima kemarahan Mommy ku. Apa itu tidak berguna? Baiklah! Baiklah!” seru Dean Monteiro lalu melangkah meninggalkan Anna.

Gadis itu terdiam menatap Dean yang pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Anna sadar sikapnya sudah melewati batas. Status sosial Anna sebenarnya tidak memungkinkan berkata seperti pada seorang Dean Monteiro.

Entah kenapa, Anna selalu menganggap remeh Dean. Predikat pemabuk, pecundang cinta, manja dan selalu salah telah melekat pada diri Dean. Membuat Anna tidak bisa menghormati Dean seperti layaknya seorang yang berasal dari kalangan atas.

Sepertinya usia mereka tidak jauh beda. Tapi kenapa Tuan Nick lebih tenang. Apa yang dilakukannya membawa kesan yang baik. Beda sekali dengan anak manja itu, batin Anna.

Gadis itu menghembuskan nafas berat lalu melanjutkan langkahnya dengan gontai. Tubuhnya semakin letih, pikirannya semakin suram. Bagi Anna kedatangan Dean membuat mood nya semakin buruk.

Bahkan niat baiknya saja tidak mendatangkan hasil yang positif. Bertolak belakang dengan Tuan Nick. Sekedar mencari perhatian saja Tuan Nick memancarkan aura positif, batin Anna.

Anna akhirnya sampai di halte depan rumah sakit. Gadis itu menunggu bus yang akan menjadi transportasinya pulang ke rumah. Karena tadinya tidak berniat untuk pulang. Juga membujuk ayahnya agar tidak bersedih. Ditambah lagi Dean yang tiba-tiba muncul hingga Anna harus meladeni laki-laki itu bicara. Anna menghabiskan waktu hingga pulang terlalu larut.

Gadis itu mulai cemas karena halte itu sangat sepi. Malam juga semakin gelap. Anna semakin panik, tapi untuk kembali Anna juga merasa ragu.

Aduh, jam segini apa masih ada bus? Kalau nggak ada terpaksa kembali ke rumah sakit, batin Anna.

Bingung antara kembali ke RS atau bertahan menunggu bus. Anna khawatir hanya sia-sia menunggu bus, tapi saat memutuskan untuk kembali, Anna berpikir bisa saja bus segera datang. Pada akhirnya Anna memutuskan kembali ke rumah sakit.

Langkah kaki Anna tiba-tiba terhenti. Dari kejauhan terlihat gerombolan laki-laki melangkah berjalan bersamaan. Anna langsung panik karena melihat tingkah orang-orang itu seperti preman yang sedang mabuk.

Anna melihat ke sekeliling untuk mencari tempat yang lebih terang dan ramai. Namun, tidak bisa menemukan tempat yang tepat. Gadis itu semakin panik. Matanya mulai berkaca-kaca. Anna memutuskan untuk menyebrang. Sedapat mungkin menghindari dari gerombolan preman itu.

Tiba-tiba sebuah sedan sport berhenti tepat di depannya. Anna bahkan hampir saja tertabrak oleh mobil itu. Untung saja Anna segera menghentikan langkahnya.

“Masuklah!” perintah Dean dari dalam mobil.

Air mata Anna tak terbendung lagi. Melihat Dean yang tiba-tiba muncul membuat Anna meraSa sangat tertolong. Gadis itu bahkan meluapkan tangisnya di dalam mobil.

Dean yang mengerti ketakutan Anna, hanya diam sambil sesekali melirik ke arah gadis itu. Selama dalam perjalanan Dean hanya diam sambil menyetir mobilnya. Sementara Anna sibuk menenangkan hatinya yang merasa trauma.

...🍀🍀🍀 ~ Bersambung ~ 🍀🍀🍀...

1
Sering Halu
belum kelar halu nya ya?🤣
Sering Halu
othor mana lanjutannya?
Bang Wind
~semua salahku~
Bang Wind
~anna~
Bang Wind
~pemilik hati~
Sering Halu
☕☕☕
Sering Halu
♥️♥️♥️
Sering Halu
lanjutt thorrr
Sering Halu
/Kiss//Kiss//Kiss/
Sering Halu
hadirrr
Sering Halu
/Drool//Drool//Drool/
Sering Halu
♥️♥️♥️
Bang Wind
lanjuutt thorrrrrr
Sering Halu: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 1 replies
Bang Wind
Benci tapi butuh
Bang Wind
/Coffee//Coffee//Coffee/
Sering Halu: /Beer//Beer//Beer/
total 1 replies
Bang Wind
~jangan seperti ini~
Bang Wind
ada apa dengan mereka?🤣
Bang Wind
~apa salahku?~
Bang Wind
gua dtg lagi thorrr. hahahaha
Bang Wind
hi, othor 🙋
Alitha Fransisca: Tau aja nama lengkapnya 🤣
Bang Wind: say...ton 🤣
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!