Seorang gadis sederhana berusia 19 Tahun merupakan anak dari seorang petani yang menjadi mahasiswi kedokteran dan sudah menempuh semester 3. Mengejar cita-cita menjadi seorang Dokter, untuk menggapai cita-cita dengan membiayai pendidikannya ia harus bekerja di sela-sela kuliahnya. Namun, ada suatu hal yang sebenarnya ia sembunyikan dari semua orang!
Keinginannya menjadi seorang Dokter sirna ditelan ombak terjang oleh sebuah keterbelengguan dengan seorang pria. Yang di mana keluarga pihak pria datang meminta ia menikah dengan putranya dan sebelum hal itu terjadi ia sempat menolak.
Namun, Takdir tetap membawanya dalam perangkap itu sehingga harus menggugurkan cita-citanya yang tidak bisa dilanjutkan.
Dia terus terbelenggu dengan seorang laki-laki yang berprofesi sebagai CEO di perusahaan tempatnya bekerja yang memiliki penyakit aneh disembunyikan dari semua orang!
Dia menjadi salah satu seorang wanita di dunia ini yang tidak membuat seorang Tuan tidak bereaksi pada penyakitnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dnrfitri_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Permintaan
"Ya ampun, iya aku lupa. Eh, Tapi itu kan sudah menjadi tugas si cupu. Heh cupu,,, kemari kau!" Ucap Shasa
"Iya kak ada apa?" Tanya Dini
"kau lupa ya dengan tugas mu sendiri." Kecam Shasa
"Tugas?? Saya sudah mengerjakan semua tugas dari membersihkan lantai 40-80, memberikan berkas dari karyawan kepada karyawan lainnya, Dan juga mengantarkan minuman untuk karyawan." Jawab Dini
"Alah, Kau pasti lupa kan mengantarkan minuman itu semua?"
"Tidak, Saya baru saja selesai." Balas Dini
"Bohong kau, Kau lupa mengantar minuman pada CEO kita iya, kan? Dan gara-gara dirimu, aku berada dalam masalah."
"Astaghfirullah... Saya lupa, Kak. Padahal Resepsionis kemarin mengatakan juga harus mengantar minuman pada atasan kita tanpa harus di minta."
"Nah tuh kan... Ya ampun cupuuu!! Kau itu bodoh atau cupu sih, mengurus hal sekecil ini saja kau tidak bisa, dan sekarang aku yang terkena imbasnya." Marah Shasa
"Maaf, kak, saya benar-benar lupa. Saya hanya ingat saya harus mengantar minuman pada karyawan atau pegawai saja. Saya kira tugas itu sudah ada yang mengerjakan."
"Kau juga lupa jika atasan kita tidak perlu memesan minuman dan tugas kita hanya mengantar minuman itu tepat waktu yang sudah dijadwalkan. Dan lihat saat ini dia pasti marah besar, bisa-bisa kita di pecat gara-gara ulah mu."
"Ya sudah, Saya akan membuatkan minuman nya saja, lalu saya antar ke ruangannya. Dan kakak tenang saja, saya akan menjelaskan semuanya jika saya yang salah."
"Baiklah bagus jika begitu, itu tandanya kau tahu diri." Ketus Shasa
"Iya, Kak,,," Jawab Dini lalu membuat minuman dan pergi mengantarkan minuman itu keruangan CEO dengan terburu-buru
"Eh sha... Memangnya anak itu tahu minuman apa yang harus dia buat dan antarkan pada atasan kita." Tanya Radit
"Eh iya juga yah... Jika dia salah bisa ribet urusannya. Tapi bodoh amatlah, Aku tidak ingin mengurusi dia, jika dia salah bukan aku juga yang terkena imbasnya. Mungkin dia yang di marahi." Tidak peduli Shasa
"Baiklah...yuk lanjut lagi." Ajak Radit
Shasa dan teman se-rekan kerjanya pun melanjutkan mengobrol dan bersenang-senang di meja dapur.
Di dalam Arya dan Asistennya sedang menunggu kedatangan Shasa.
Dini pun datang.
"Permisi,,, Maaf Presdir, Saya melakukan kesalahan hari ini. Tapi saya sudah membuatkan minuman anda." Ujar Dini belum menyadari
"Kauu..." Ucap Arya terkejut melihat Dini ada di sana
"Tu-tuan kau?" Kejut Dini juga
"Sedang apa kau di sini?" Ketus Arya
"Sa-saya pegawai baru di sini Tuan, saya bekerja sebagai office girl sekaligus yang mengantarkan minuman untuk presdir." Jawab Dini biasa saja
"Kau bekerja di sini?" Pekik Arya
"Iya Tuan,,," Dini menunduk tak berani menatap
"Siapa yang sudah menerimamu untuk bekerja di perusahaan ini?" Hardik Arya
"Tentu saja perusahaan ini, Tuan. Dengan persetujuan CEO kami."
"Bawa minuman mu itu pergi." Hardik Arya lagi
"Maaf Tuan, Saya tidak ada keperluan dengan anda. Saya kemari hanya ingin mengantarkan minuman ini untuk CEO kami. Presdir ini minuman anda.mohon maaf atas keterlambatan dan kesalahan yang saya lakukan, tolong jangan marahi saya." Dini pun langsung menghampiri Asisten Damar yang dikiranya adalah Presdir perusahaan
Asisten Damar pun kebingungan dan tidak enak hati dengan Arya.
"Em...a-aku, aku bu-" Bingung Asisten Damar
"Siapa yang kau anggap CEO perusahaan ini, hah?" Tanya Arya sambil menyabarkan diri menahan dari emosi
"Tentu saja beliau, Tuan." Tunjuk Dini pada Damar
"Apa kau tidak tahu siapa Presdir utama di perusahaan ini?" Mulut Arya terlihat bergetar dan giginya menggertak
"Tentu saja saya tahu, Tuan. Presdir Utama kami adalah orang yang sedang anda ajak untuk bekerja sama di perusahaan kami. Tuan Damar!" Jelas Dini yang membuat Arya darah tinggi dan panas dingin
"Dasar wanita bodoh! Mengenali atasanmu saja kau tidak tahu. Yang kau anggap CEO di perusahaan itu, dia adalah Asisten pribadiku! dan aku, aku lah Presdir utama di perusahaan ini." Nada tinggi Arya
"Apa??" Dini pun sangat terkejut sampai ia menjatuhkan nampan yang di atasnya adalah minuman segelas kopi, sampai gelas itu pun pecah dan air minuman yang tumpah itu mengenai pakaian Arya terutama jas dan kemeja Arya yang menjadi kotor, Arya pun berusaha menghindar sebelum nodanya semakin mengenai dirinya.
"Kau CEO di perusahaan ini!?" Pekik Dini dengan masih tidakk menyangka
"Dasar wanita gila! Setiap aku bertemu denganmu kenapa aku selalu sial dibuatmu. Lihat sekarang apa yang kau lakukan padaku, kau mengotori pakaian dan ruangan ku." Marah Arya
"Ma-maaf Tuan ma-maksud saya Presdir, saya sangat terkejut mendengar penjelasan bahwa anda CEO di perusahaan ini." Jelas Dini ketakutan dengan menunduk
Arya pun berusaha menenangkan diri dengan memijat pelipisnya yang sudah dibuat pusing.
"Ambilkan pakaianku!" Ujar Arya memerintah pada Asisten Damar, dan berbicara dengan sedikit tenang
"Baik Presdir." Asisten Damar pun pergi ke ruangan sebelah untuk mengambilkan pakaian Arya yang sudah tertera dalam lemari
Jangan heran jika perusahaan AMB Pratama grup memiliki fasilitas yang begitu memungkinkan, selain ruangan untuk bekerja mereka juga menyediakan tempat untuk istirahat, perpustakaan dan tempat menyimpan baju untuk sewaktu-waktu mereka dalam keadaan masalah. Kita anggap saja seperti hotel didalam perusahaan.
"Presdir Arya, Ini pakaian anda yang anda minta." Kata Asisten Damar yang sudah kembali
"Letakkan di sana, aku akan menangani wanita ini dulu." Perintah Arya sambil menatap tajam Dini
Asisten Damar pun menuruti perintah Arya dan meletakkan pakaian itu di sofa.
"SSekarang karena kau sudah melakukan kesalahan yang begitu banyak. Mungkin menurut mu kau hanya melakukan satu kali kesalahan, tapi bagiku kau sudah melakukan kesalahan yang begitu banyak dan fatal. Maka dari itu, Kau aku pecat!!!" Jelas Arya yang memecat Dini di hari pertama ia baru bekerja, dan belum juga lama
Dini pun membelalakkan matanya.
"Ampun Tuan, Maafkan saya. Tolong jangan pecat saya dari pekerjaan ini, saya sangat membutuhkan pekerjaan, untuk menghidupi kebutuhan saya." Mohon Dini sambil berlutut
"Bekerja sebagai office girl saja kau begitu bangga. Apa karena perusahaan ku mengaji pekerjaan rendah dengan tinggi dari seorang pegawai negeri sipil?" Hardik Arya
"Apapun itu, pekerjaan yang saya dapatkan saya akan mengerjakannya Tuan. Tanpa melihat besaran gaji yang diberikan. Karena saya sangat membutuhkan pekerjaan ini, saya berjanji pada Tuan akan melakukan apa yang diperintahkan Tuan sebagai ganti ucapan terima kasih karena tetap mempertahankan pekerjaan saya di sini."
"Seberapa miskin nya kehidupanmu sampai kau harus bekerja untuk membiayai kuliahmu itu. Jika kau miskin, kenapa kau harus berkuliah? Menikah saja, dengan kau memiliki suami, Kau akan hidup dibiayai olehnya, Jika pun suami yang kau nikahi adalah pria kaya raya, jika bukan kau sama saja tetap menderita." Cela Arya
Dini pun tak menjawab ia hanya menunduk.
"Bawa dia pergi dari hadapan ku sekarang juga!" Perintah Arya pada Asisten Damar
Asisten Damar pun menyeret paksa Dini.
Setelah sampai ingin membuka pintu keluar dari ruangan tiba-tiba Arya menghentikan mereka.
"Tunggu." Teriak Arya menghentikan
Asisten Damar pun terdiam dan menghentikan langkahnya membawa Dini.
"Tadi kau mengatakan, kau akan melakukan apapun yang aku perintahkan asalkan aku tetap mempertahankan mu?" Ujar Arya berubah pikiran
"I-iya Tuan, Saya berjanji." Yakin Dini
"Ok baiklah, kesepakatan yang begitu luar biasa. Jika begitu aku tidak jadi memecat mu dan kau masih bisa bekerja di perusahaan ku sebagai office girl yang kau banggakan itu."
"Terima kasih Tuan. Anda begitu baik. Saya berjanji akan melakukan apapun yang Tuan perintahkan kepada saya sebagai gantinya." Senang Dini
"Ok... Dan sekarang aku ingin memerintah kan mu." Ujar Arya sudah menyiapkan permintaan pertama
"Baik Tuan, Dengan senang hati saya akan mengerjakan sekarang juga." Balas Dini
"Sebagai pegawai di perusahaan ku ini semua orang wajib memanggilku dengan Presdir, kenapa kau masih memanggilku dengan Tuan. Apa kau masih meremehkan posisiku di sini?" Ancang-ancang Arya untuk menindas
"Ti-tidak Tuan. Ma-maksud saya Presdir. Saya berjanji akan memanggil anda dengan Presdir mulai sekarang."
"Bagus ternyata kau menepati janjimu." Kata Arya mengetes pegawainya itu
"Terima Kasih, Presdir." Jawab Dini sedikit tertekan
"Dan sekarang perintahku yang kedua." Pinta Arya lagi
"Saya juga akan melakukan perintah anda." Balas Dini
"Tinggalkan kami berdua!" Perintah Arya pada Asisten Damar untuk pergi
Dengan sigap Asisten Damar pun pergi dari ruangan itu dan meninggalkan Arya dan Dini berdua di ruangan itu.
Dini semakin terhimpit hanya ada dia dan pria itu di dalam ruangan. Dini sangat takut. Apa yang akan terjadi padanya? Dan apa yang akan Arya lakukan?
rambut boleh sama hitam tp hati org tidak ada yg tau bkn
bergaul boleh seperlunya saja