Valerie Walton tidak pernah sedikitpun terpikir, akan terlibat hubungan asmara dengan Paman mantan pacarnya, dan menjadi posesif padanya.
Dua tahun menjalin hubungan, pacar Valerie selingkuh dengan sepupunya!
Di saat ia jatuh dengan perasaan terluka, Nathan Edmund, Paman mantan pacarnya, mengulurkan tangan kepada Valerie saat ia menangis sendirian.
Nathan Edmund, pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, yang masih melajang itu, seorang CEO yang mendominasi, dan sangat di takuti mantan pacar Valerie. Nathan melamar Valerie, saat di hari pertunangan mantan pacar Valerie, dengan sepupu Valerie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7.
Valerie dapat melihat raut panik pada wajah Lili, dan terlihat gelagapan melirik ke arah Ayahnya.
"Apa kamu mau mencari alasan lagi! kamu tadi tidak mengantar berkas ke kantor Nico! dan aku tidak bertemu dengan mu di kantor Nico, tapi kamu berada di Mansion Edmund, bersama dengan Nico!!"
Dengan lantang Valerie mengatakan yang sebenarnya, agar ke dua orang tuanya tahu, sepupu seperti apa Lili itu sebenarnya.
"Aduh.. duh.. duh, perutku sakittt... aduhh!!"
Tiba-tiba Lili memegang perutnya, dan meringis kesakitan, membuat Philip, Camilla, Ibu Valerie, dan Deana, Ibu Lili terkejut melihat Lili yang kesakitan.
Valerie memutar bola matanya melihat drama basi, yang sengaja di buat Lili, dan membuat ke dua orang tuanya percaya dengan kebohongan Lili.
"Jangan berpura-pura kamu!!" sahut Valerie dengan kencang, mematahkan drama yang di buat Lili.
"Aduhh... tanganku semakin sakit!!" Lili membuat dirinya semakin menderita, agar ke dua orang tua Valerie mempercayai apa yang di rasakannya.
"Valerie!! kamu memang benar-benar kejam! bukannya meminta maaf! ini semua akibat kecemburuan mu yang berlebihan!!" teriak Philip dengan suara yang penuh amarah.
Valerie tidak menjawab teriakan Ayahnya, yang begitu mengkhawatirkan Lili.
Masih merasakan panasnya tamparan Ayahnya di wajahnya, Valerie tidak memperdulikan lagi suasana ruang utama rumah Ayahnya tersebut.
Ia melangkah masuk menuju anak tangga, berniat masuk kamar, dan tidak ingin menyaksikan perhatian ke dua orang tuanya kepada Lili.
"Valerie!! berhenti! kamu belum meminta maaf pada Lili! kembali ke mari!!" teriak Philip melihat Valerie, yang acuh tak acuh berlalu dari sana.
Valerie tidak memperdulikan teriakan Ayahnya, ia terus saja melangkah menaiki anak tangga.
Bukk!!
Tiba-tiba Valerie merasakan kepalanya sakit sekali, sebuah vas bunga di lempar Ayahnya, tepat mengenai kepalanya.
Tubuh Valerie nyaris tersungkur ke anak tangga, dan tindakan Ayahnya tersebut, membuat Valerie membeku di tempatnya, dan dadanya di penuhi rasa amarah.
Sudah terlalu banyak ia di sakiti ke dua orang tuanya, karena terpengaruh oleh setiap perkataan, dan provokasi Lili.
Tubuhnya sudah banyak meninggalkan bekas luka, akibat kekerasan yang di lakukan mereka padanya.
Valerie memejamkan matanya untuk menenangkan perasaan hatinya yang terluka, dan perasaannya yang tiba-tiba terasa dingin.
Ia sudah cukup bersabar dengan apa yang dilakukan Lili kepadanya. Lili yang memiliki kepribadian Narsistik yang sangat dalam padanya.
Sehingga Lili dengan segala cara mengambil semua miliknya, dan bahkan mengambil pacarnya juga.
Lili dan Deana, Ibu Lili, sepertinya tidak akan berhenti mengganggunya, kalau ia terlihat baik-baik saja, dan hidup dengan begitu bahagia.
Perasaan terluka yang ia rasakan hari ini, terasa dua kali lipat sakitnya. Pertama melihat perselingkuhan pacarnya, dan ke dua, Lili memfitnah dirinya menindas Lili, serta ke tiga, orang tuanya menindasnya karena mendengar perkataan Lili.
Sakit kepala akibat di lempar Ayahnya dengan vas bunga, perlahan tidak ia rasakan lagi sakitnya, karena hatinya yang seketika menjadi dingin.
Raut wajahnya terlihat datar, dengan tangan yang terkepal dengan erat, ia melangkahkan kakinya menaiki anak tangga.
Pandangan matanya mulai pudar, akibat hantaman vas bunga pada kepalanya, dan kepalanya terasa sangat pusing, dan sepertinya ia akan pingsan.
"Valerie!! berhenti!!!" kembali Philip berteriak.
Valerie tidak mendengarkan teriakan Ayahnya, ia harus segera masuk ke dalam kamarnya, dan mengunci diri di sana.
Pandangan Valerie semakin berat dan gelap, saat ia berhasil masuk ke dalam kamarnya.
Dengan sisa tenaganya yang sudah mulai lemah, ia mengunci pintu kamarnya, lalu dengan langkah lemah ia menuju tempat tidurnya.
Brukk!!
Valerie menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur, dengan posisi telentang, dan.. ia pun pingsan!
Lemparan vas bunga pada kepala Valerie, membuat kepalanya terluka. Terlihat darah mengalir membasahi sprei, di mana kepala Valerie terbaring.
Sementara itu di sebuah villa mewah, di puncak pinggiran kota, Nathan tidak dapat memejamkan matanya, setelah ia berbaring di tempat tidur mewahnya.
Pikirannya masih mengingat tubuh kecil Valerie, saat gadis itu duduk sendirian di bangku tepi jalan.
Wajah sedih dengan mata yang sembab, tampak begitu menyedihkan dan sangat ringkih.
Dan, bekas luka pada sekitar lututnya sangat mengganggu pikiran Nathan, sehingga ia diam-diam merasa curiga, akan bekas luka yang ada pada lutut Valerie.
Bekas luka yang sepertinya terkena benda tajam, seperti serpihan kaca, atau serpihan benda tajam lainnya.
Bersambung.......
semoga aja 2 orang tua Valerie denger deh percakapan lili sama mama nya... biar tau rasa
biar mereka ngerasain dikecewain, dihianatin, dibohongin,, dan penyesalan yang mendalam... dan tak bisa merubah apapun. 😡
lanjut