NovelToon NovelToon
Gadis Licik Milik Jenderal

Gadis Licik Milik Jenderal

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Nona kedua Li Yue An dari keluarga pejabat merusak nama baiknya, Kehormatannya membuat semua orang membenci bahkan mengucilkannya. Namun siapa Sangka siasat jahatnya membuat dirinya menjadi seorang Permaisuri. Setiap langkah yang ia ambil akan membuatnya mengorbankan semua orang yang peduli dengannya.

Di tahun ke sepuluh setelah Li Yue An menjadi seorang Permaisuri. Dia di jatuhi hukuman mati oleh Kaisar yang merupakan suaminya karena berkolusi dengan pemberontak.

Semua kebetulan seperti sebuah mimpi semata. Dia justru terbangun kembali saat usianya tujuh belas tahun. Dimana dirinya masih di perlakukan tidak adil oleh keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eksekusi yang tertunda

Walikota Hong Bing melebarkan senyumannya dengan terpaksa, "Wakil Jenderal Wang, aku hanya menjalankan tugas ku. Pria itu telah bersalah karena membunuh banyak wanita muda. Hukuman mati tentu harus di jalankan. Untuk bukti," melirik kearah pasukan pengawal kota. Seorang pasukan pengawal kota maju membawakan dokumen yang di inginkan. Walikota mengambilnya, "Wakil Jenderal Wang," berjalan segan memberikan dokumen di tangannya.

Wakil Jenderal Wang mengambilnya lalu menyerahkannya kepada Li Yue An. Saat dokumen di buka gadis itu diam mengamati setiap isi tanpa ekspresi. Dokumen di tutup kembali, senyuman samar terlihat lebih menakutkan. "Apa ini yang kamu maksud dengan bukti?" melemparkan dokumen ke arah depan. "Walikota, apa kamu kira kami sebodoh itu? Isi di dalamnya bahkan sangat konyol. Dokumen itu menjelaskan pria itu menyeret tubuh wanita muda setelah menyiksanya sepanjang waktu. Mayat di buang di kanal besar dalam jarak satu kilo meter," Li Yue An berjalan maju. "Sekarang aku ingin bertanya satu hal," matanya sangat tajam. "Sekalipun tidak ada orang yang dapat membuktikannya bersalah. Setidaknya ada bukti fisik alat yang ia gunakan untuk melakukan eksekusi. Bukti tidak ada, motif pelaku tidak di jelaskan. Pria itu juga tidak mengakui kejahatannya," menghela nafas dalam. "Aku kira sebelum seseorang di tugaskan menduduki jawaban tinggi, mereka harus melewati ujian kenegaraan yang penuh dengan orang pintar," kedua matanya penuh tatapan merendahkan. "Walikota kepintaran harus di pertahankan bukan di biarkan hingga menghilang setelah tua."

Mendegar perkataan kasar dan merendahkan dari gadis muda di depannya Walikota Hong Bing menekan penuh kekesalan di hatinya. Kedua matanya memerah penuh amarah. Namun dia sadar tidak mampu menyinggung orang dari Jenderal tinggi.

Boqin dari belakang berjalan maju. Dia memberikan dokumen yang ada di tangannya kepada Li Yue An. "Pada awalnya kasus ini di tangani pihak pertama di biro pemerintahan. Tapi karena mereka tidak menemukan hasil. Mereka memindahkan dengan sengaja ke biro tiga di bagian empat. Semua informasi yang kami dapatkan membuktikan satu pelaku. Tapi karena kurangnya bukti kami masih harus mendalaminya. Namun entah mengapa saat kasus di tangan kami baru berjalan empat hari. Mereka sudah menangkap semua orang di biro empat dengan tuduhan pembunuhan. Dan Ketua Chen di anggap sebagai dalang utama."

Setelah membaca bukti lain dari tangan Boqin, Li Yue An menatap lembut kearah adiknya. "Apa kamu bisa menangkap pelaku aslinya jika aku memberi mu waktu?"

"Bisa," jawab Boqin tegas.

"Baik. Aku beri kalian waktu satu minggu untuk menyelesaikan kasus ini. Jika masih tidak ada bukti jelas siapa pelakunya. Aku tidak bisa lagi membantu," ujar Li Yue An dengan tatapan kehangatan.

Boqin menatap kearah Walikota yang telah menatap tajam kearahnya.

Li Yue An tersenyum, "Jangan takut, ada aku. Dia tidak akan bisa menyentuh orang yang ingin aku lindungi," melihat kearah Walikota Hong Bing. "Walikota, apa tidak masalah?"

Pria bermuka masam itu menatap dengan senyuman penuh paksaan. "Baik. Dalam satu minggu tanpa bukti yang jelas mereka semua harus mati," dia pergi meninggalkan alun-alun bersama putra pertamanya di ikuti semua pasukan pengawal kota.

"Wakil Jenderal, tolong belikan aku kediaman di tengah kota. Tidak perlu menawar berapapun yang mereka minta aku bisa berikan. Aku mungkin akan tinggal beberapa waktu di sini," menatap Wakil Jenderal Wang di dekatnya.

"Nona kedua, ini sudah lewat tengah malam. Bagiamana kita bisa mendapatkan kediaman?" melirik kearah banyaknya orang yang masih melihat dari kejauhan. "Sepertinya tidak perlu mencari," berjalan mendekat kearah masyarakat yang masih ada di sana. "Semuanya. Nona muda ku ingin membeli kediaman di tengah kota. Siapa pun yang memiliki rumah kosong dengan keadaan yang terawat kami akan membeli tanpa menawar. Berapapun harga yang kalian inginkan akan langsung di berikan," teriaknya kuat.

Beberapa pria dari kerumunan bergumam. Salah satu dari mereka maju, "Tuan aku memilikinya," satu-persatu pria paruh baya maju menawarkan kediaman mereka. Membeli kediaman tanpa menawar adalah sebuah keberkahan bagi mereka, siapa pun tentu tidak ingin melewatkan kesempatan berharga.

Hanya butuh lima menit saja untuk memilih kediaman mana yang Li Yue An inginkan. Dia Langsung memilih dua kediaman besar yang ada di tengah kota.

Sekitar pukul dua malam semua rombongan mulai pergi menuju ke kediaman yang telah di beli Li Yue An. Boqin dan Ketua Chen juga di bawa bersama mereka. Gadis itu takut orang dari Walikota akan membuat perhitungan. Li Yue An juga telah memerintahkan Afu untuk menjemput kedua orangtua angkat adik ketiganya. Dan Wakil Jenderal Wang di minta untuk datang ke penjara membebaskan semua orang dari biro pemerintahan yang di jadikan tersangka pembunuhan.

Di salah satu ruangan kamar, Ketua Chen sudah di periksa tabib militer. Boqin duduk diam menemani Ketua Chennya dengan wajah penuh kekhawatiran. Li Yue An masuk ke dalam kamar dan duduk di kursi.

"Pergilah. Temui kakak perempuan mu," ujar lirih Ketua Chen.

Boqin mengangguk mengerti. Dia mendekat kearah kakak perempuannya dan duduk di depannya. Wajahnya menunduk tidak berani melihat wajah di balik kain sutra.

Li Yue An melepaskan penutup wajahnya. "Sekarang nama kamu siapa?" ujarnya lembut.

Pemuda itu tidak pernah menyangka jika kakak perempuannya sangat cantik dan anggun. "Boqin, ayah yang telah memberikan nama ini."

"Boqin dengan arti 'terhormat' ayah dan ibu mu sangat mencintai mu. Memberikan nama yang indah," kelembutan itu membuat pemuda di depannya sedikit luluh. "Kalung merpati itu di buat langsung oleh ibu dan kakak ikut melihat setiap prosesnya," kesedihan menekan hati Li Yue An. "Maaf. Karena kakak baru bisa menemukan mu."

Boqin memberanikan diri untuk bertanya. "Apa ibu baik-baik saja?"

Li Yue An terdiam untuk beberapa saat. "Ibu telah meninggal beberapa tahun lalu karena sakit yang tidak kunjung sembuh. Dia selalu menyalahkan dirinya setelah kamu di culik. Boqin, apa kamu mau tinggal di ibu kota bersama ku?"

Pemuda itu diam.

Pelayan Cui datang membawakan selimut baru. Dia meletakkannya di samping tempat tidur. "Nona kedua, sudah waktunya untuk kembali."

"Boqin, tidak perlu menjawab dengan terburu-buru. Jika kamu bersedia pergi bersama ku. Ayah dan ibu angkat mu juga bisa ikut pergi. Kakak perempuan tentu tidak akan memisahkan kalian," bangkit dari tempat duduknya. Saat langkah kakinya akan keluar dari pintu kamar, dia diam melirik dari ekor matanya. "Syukurlah kakak tidak terlambat kali ini," melangkah pergi di ikuti pelayannya Cui.

Saat sampai di kamar Li Yue An duduk diam menatap lilin di meja. Perlahan lilin akan terbakar membuat lelehan seperti salju yang mencair. Rasa panas dari api yang menyala tidaklah kuat. Dia arahkan jari telunjuknya menyentuh api. Kehangatan mulai merambat menjadi rasa panas yang semakin kuat.

"Nona kedua," pelayan Cui dengan cepat menepis tangan Nona keduanya. "Apa yang anda lakukan?" mencari obat untuk luka bakar. Dia sangat cemas.

Li Yue An memejamkan kedua matanya. "Aku pantas mendapatkannya," gumamnya. Dia ingin menghukum dirinya yang dulu karena terbutakan akan kekuasaan. Tanpa ia sadari jika adiknya masih hidup.

Pelayan Cui meniup pelan luka di jari telunjuk Nona keduanya lalu mengoleskan obat yang ia temukan. "Kenapa anda menyiksa diri anda sendiri?"

"Cui, apa adik ketiga menyalahkan ku karena baru mencarinya?" ujar Li Yue An tidak berdaya.

"Tentu tidak. Tuan ketiga hanya butuh waktu. Bagiamana pun juga kalian berdua sudah terpisah sedari kecil," jawab pelayan Cui menenangkan.

1
Sri wulandari
Update akan telat hingga tengah malam.
Galaklagak
terimakasih Thor 🙏🏻🙏🏻 tetap semangat dan up banyak banyak Thor ♥️♥️♥️
Galaklagak
up lagi.....lagi ...dan lagi Thor ♥️
Galaklagak
love Thor... semoga sehat selalu dan up banyaak❤️❤️❤️
Galaklagak
up terus Thor ♥️♥️♥️
Widiaaaa
kurang yang banyak thor😆
Ai Maswah
Luar biasa
Widiaaaa
semangat thor/Determined//Determined//Determined/
Galaklagak
lanjutkan thor.. please 🙏🏻🙏🏻
Sri wulandari
Terima kasih untuk semua pembaca "Gadis Licik Milik Jenderal"

Jika tidak ada kendala cerita akan selalu di update setiap hari dengan jam yang tidak menentu. Di pastikan tamat sampai akhir dalam jangka waktu kurang dari satu bulan☺️
Galaklagak
Thor...saya suka karyamu ini ..up terus ya..jangan sampai terputus..🤭🤭😘😘
Siti Hawa
Luar biasa
Galaklagak
lanjutkan thor 👍🏻👍🏻👍🏻
Galaklagak
bagus dan sangat menarik ❤️❤️❤️
Lim Kelly
ceritanya bagus knp hanya sedikit ya yg baca, klo bisa jgn putus ditengah jalan cerita
miilieaa
baru nyicil beberapa bab udah sebagus ini/Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!