NovelToon NovelToon
CEO Tampan Dingin Dan Manja

CEO Tampan Dingin Dan Manja

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitren

Zara Nabila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana untuk bisa membiayai kedua orangtuanya yang sedang sakit.

Tiba-tiba terjadi sesuatu yang membuatnya terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"Gila nih cewek kalau di lihat dari dekat cantiknya senatural iniz bibirnya yang tipis dan pink alami itu bikin gemes," batin Alfa meronta ronta ingin sekali mencicipi bibir pink itu.

Sedangkan Zahra dia juga terkejut dengan keadaan yang mendadak membuat hatinya berdebaran takkaruan.

"Masyaallah nih manusia kutub ganteng banget, anak siapa sih." Batin Zahra.

Pipinya kini merah merono seperti buah tomat. Alfa yang menyadari langsung mengubah posisinya menjauh dari Zahra, begitupun sebaliknya. Keduanya nampak canggung, akhirnya Zahra embuka suaranya.

"Tu-uan apa kue pisangnya mau lagi?" Ucap Zahra dengan gerogi.

"E-emm gak." Ucap Alfa yang juga ikutan gerogi.

"Kalau begitu saya ijin ke dapur dulu menyiapkan makan untuk tuan."

"Silahkan."

Kini makanan itu sudah tersaji diatas meja. "Silahkan tuan". Ucapnya.

"Saya permisi mau menyiram tanaman". Pamitnya.

"Disini saja, temani saya makan, kamu pasti juga belum makan kan?" Ucapnya sembari mengambil satu centong nasi.

"Nanti saja tuan setelah pekerjaan saya selesai." tolak Zahra dengan secara halus.

"Makan atau saya cium kamu." ancam Alfa menaik turunkan alisnya.

Zahra yang mendengarnya langsung terkejut dan dia kembali duduk untuk menuruti kemauan tuannya itu.

"Ja-jangan tuan, baik saya temani makan ". Ucapnya sambil gugup.

"Kenapa, kamu gak mau dicium orang ganteng kayak saya?" ucap Alfa sambil melirik Alfa.

"Kumat nih pasti gilanya," Gumam Zahra lirih tapi masih terdengar oleh Alfa.

"Saya dengar, cepat habiskan jangan banyak ngomong." Ucapnya sembari menyodorkan makanan ke mulutnya.

Zahra hanya mengangguk patuh. Keduanya menikmati makan sore hari ini.

Beberapa menit mereka sudah menyelesaikan makanannya, kini Zahra bangkit dan membawa piring itu dari dapur untuk dicucinya, sedangkan Alfa menikmati kembali kue buatan Zahra, rasanya bikin nagih di mulutnya yang tak berhenti mengunyah sampai habis tak tersisa.

Saat Zahra kembali dilihatnya kue itu tinggal piring kosong, dia terkejut padahal baru saja dia tinggal masih banyak, dan saat ia kembali namun sudah rata.

"Tuan habiskan semua kuenya?" Ucap Zahra terkejut.

"Iya kenapa, gak boleh?" tanya Alfa menaikkan sebelah alisnya.

"Boleh dong tuan," jawab Zahra gelagapan.

"E-emm tuan," panggil Zahra gugup.

Alfa menoleh kearah Zahra."Kenapa?" tanyanya.

"Boleh gak saya minta satu permintaan?" ucap Zahra dengan menunduk takut.

"Apa?" tanya Alfa lagi.

"Saya pengen kerja lagi dikantor tuan," jawab Zahra gugup.

"Nanti saya pikirkan lagi," ucap Alfa sambil beranjak pergi ke kamarnya sambil mengelus elus perutnya yang sedikit buncit karena masakan fara.

"Kamu harus tanggung jawab karena sudah membuat perut saya gemuk, saya mau olahraga dulu dilantai 3." Ujarnya sembari melajuhkan langkahnya ke tangga.

"Ya ampun dia yang gendut kenapa aku yang harus tanggung jawab, salah sendiri makan sudah kayak sapi." Gumam Zahra ketawa sembari menutup mulutnya.

***

Tut

Tut

"Halo Acha, apa kabar?" Ucap Zahra yang sedang duduk di taman belakang rumah Alfa.

"[Baik Ra, Lo juga apa kabar]" Ucap Acha.

"Baik cha, tumben ada apa nelpon?"

"[Pulang bareng yuk, nanti ikut gua bentar beli coklat. Gua pengen banget coklat yang katanya disana enak banget]"

"Gak usah beli coklat Cha, aku punya banyak nanti kamu aku kasih."

"[Serius Ra, Lo dapat dari mana?]" Seru Acha.

"Dari tuan Alfa, tadi dia beli banyak banget katanya ada promo".

"[Apa, promo. Ya udah gua mau lanjut kerja dulu ya. 2 jam lagi gua jemput, nanti gua kabari lagi]"

"Oke deh yang rajin ya kerjanya". Zahra lalu sambungan telpon itu mati.

Tak lama Zahra bangkit dari duduknya, dia berjalan masuk ingin segera membersihkan tubuhnya yang terasa lengket karena aktifitas seharian.

Alfa keluar dari kamarnya dan turun kebawah, saat dibawah ia melihat Roy datang kerumahnya.

"Ada apa?" tanya Alfa.

"Saya kesini karena ada yang mau saya bicarakan, dan tadi sudah saya hubungi terus tetapi tuan tidak mengangkatnya makanya saya kesini tuan." Ujar Alfa.

"Saya gak tau kalau kamu menghubungi saya. Memangnya ada hal penting apa sampai membawamu kesini?" ucap Alfa.

"Perusahaan kita yang berada di Singapura mengalami masalah, ada salah satu karyawan disana telah menggelapkan dana perusahaan senilai 10milyar tuan," ucap Roy.

"Apa? kurang ajar, siapkan tiket untuk 3 orang kita akan berangkat hari ini!" perintah Devan dengan tangannya sudah mengepal kuat.

"3 orang? Memangnya satunya lagi buat siapa tuan?" tanya Roy heran.

"Zahra." Jawab Alfa singkat.

"Nona Zahra? Kok bisa?" ucap Roy keheranan.

"Tidak usah banyak tanya, lakukan atau gajimu saya potong," Ucap Alfa sembari meninggalkan Roy yang mematung.

"Apa dia sudah tidak waras?" Gumam Roy dengan menyipitkan matanya.

***

Kini Zahra sudah selesai membersihkan tubuhnya, dia sudah bersiap siap untuk segera pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 17:00, dia juga sudah ada janji sama Acha sahabatnya untuk pulang bareng.

"Tuan saya mau ijin pulang, besok saya kembali kesini seperti biasanya." ujar zahra seraya pergi dari hadapan Alfa.

"Tunggu." kata Alfa.

Zahra menoleh kebelakang menatap bosnya itu dengan bingung."Ada apa tuan?"

"Siapkan diri kamu, kita akan pergi ke singapura hari ini." jawab Alfa.

"Apa?" Pekik Zahra terkejut.

"Kamu tadi pengen balik lagi kerja di kantor saya kan?" tanya Alfa.

Zahra mengangguk pelan.

"Kamu boleh kerja lagi dikantor, tapi kamu harus ikut ke Singapura," ucap Alfa lalu pergi dari hadapan Zahra menaiki anak tangga.

Sedangkan Zahra diam dan mematung, dia masih tidak percaya dengan apa yang bosnya katakan barusan, Roy yang melihatnya segera menghampiri.

"Kamu saja heran apa lagi saya?" ucap Roy.

"Turuti saja tuan Alfa, kalau kamu memang pengen kerja lagi dikantor yaudah turuti aja. Dari pada dipotong dan bukan itu saja kau akan dipecat apa kamu siap?" Ujar Roy membuat Zahra ketakutan.

"Jadi bagaimana? Mau gak ikut?" tanya Alfa yang sedang turun ditanggal.

"Baik tuan saya mau." jawab Zahra.

Sebenarnya Alfa bisa saja berangkat dengan asistennya tanpa mengajak Zahra, namun rasanya ada yang kurang kalau gadis berpipi tembam itu tidak ikut, baginya Zahra sekarang mood boosternya.

"Roy, apa kau sudah lakukan tugasmu?" Ucap Alfa.

"Sudah beres semua tuan, kita bisa berangkat sekarang?" balas Roy.

Kini mereka sudah berada di dalam mobil, Alfa dan Zahra duduk di bagian penumpang, sedangkan Roy duduk di sebelah pengemudi. Mereka di antar oleh supir pribadi Alfa yang sudah di hubungi oleh sang asisten.

Sudah 10 menit perjalanan namun didalam mobil terasa hening, tak ada oborolan sama sekali, Alfa melirik Zahra yang sedang gugup dengan mamainkan jari-jari tangannya sedikit meremas-remas sambil menunduk, sesekali gadis itu melihat ke arah luar jendela.

Sedangkan Zahra yang sibuk membalas beberapa email yang masuk dari kliennya namun masih bisa mencuri pandang ke arahnya.

"Ekhem." Deheman Alfa membuyarkan lamunan gadis itu, seketika gadis itu menoleh ke sumber suara tersebut.

"Ada apa tuan, apa tuan sedang ingin minum?" tanya Zahra dengan sedikit panik.

"Roy, Kita mampir dulu ke supermarket." Ucap Alfa tak menghiraukan pertanyaan Zahra.

"Baik tuan."

Sedangkan Zahra melengos karena perhatiannya tak di hiraukan. Alfa yang mengetahui itu tersenyum penuh kemenangan.

Kini mobil itu sudah terparkir di depan supermarket, Roy dan pak Heru sang supir bergegas turun lalu segera masuk ke supermarket untuk menemani sang asisten tuannya itu, untuk membeli minuman dingin dan beberapa camilan meskipun Alfa tak mengatakannya. namun, Roy tau kebiasaan bosnya seperti apa. Sedang Zahra memilih untuk berada di mobil bersama Alfa. Tak lama benda berbentuk pipi itu berdering dan dengan cepat Zahra mengambil di tas kesayangannya. Sontak Zahra terkejut saat melihat nama si penelpon tersebut adalah Acha sang sahabat. Dengan cepat Zahra menggeser keatas gambar berwarna hijau itu.

"[Hallo Ra, gua udah siap-siap setelah ini gua akan on the way menjemput lo]" Ucap Acha di sebrang telpon sana.

Zahra langsung mengarah pandangannya ke Alfa dan Alfa langsung menyuruhnya mengatakan. "Bilang kamu sedang banyak pekerjaan pulangnya malam." ucapnya dengan pelan. Kemudian Zahra menyampaikan kepada sahabatnya sesuai arahan tuannya itu.

"Ma-af Cha, aku sedang banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, jadi pulangnya mungkin malam".

"[Ya sudah deh Ra gak papa, kalau lo butuh tebengan lo kabarin gua aja gak usah sungkan]"

"Terimakasih ya Cha, kalau begitu udah dulu ya."

"Iya, Lo semangat ya," Ucap Acha.

Kemudian panggilan itu sudah berakhir.

Tak lama Roy dan sang supir sudah kembali, mereka segera melanjutkan perjalanannya ke bandara.

"Nih minum biar tenggorokan kamu gak kering," Ucap Alfa sembari menyodorkan minuman dingin penambah ion tubuh itu. Kemudian Zahra segera mengambilnya dari tangan Alfa.

"Terimakasih tuan," Ucap Zahra.

Kini mereka sudah sampai di bandara.

Sebentar lagi mereka akan terbang ke singapura. Ini pengalaman pertama Zahra naik pesawat.

Saat mereka sudah berada di dalam pesawat, Zahra berada di posisi sebelah jendela, sedang Alfa ditengah disusul sang asisten di sebelahnya, kali ini Alfa tak memakai jet pribadinya, dia ingin menggunakan pesawat penumpang saja. Sebelumnya sang asistennya itu sudah mengurus paspor untuk Zahra karena mereka pasti akan melakukan transit. Sebenarnya dia juga juga mempunyai pesawat milik keluarga dan punya milik khusus Alfa sendiri.

Kini burung besi itu sedang berjalan pelan, sedikit cepat dan sudah berada diatas, Zahra langsung memeluk lengan Alfa sambil menyembunyikan wajah cantiknya. Alfa terkejut dengan tindakan gadis itu, tak hanya Alfa saja namun Roy juga. Namun Alfa menganggap hal biasa karena Zahra tak pernah merasakan naik pesawat.

"Jangan takut, sekarang buka mata kamu dan lihatlah di luar jendela itu kamu pasti akan takjub dan senang," Ucap Alfa perlahan Zahra membuka matanya dan menatap pandangannya ke arah jendela itu dan di lihatnya.

"Masyaallah, ini indah banget tuan." Ucapnya keras.

Sontak Alfa langsung menutup mulut Zahra dengan cepat.

"Kamu bisa gak sedikit mengontrol suara cempreng kamu itu, lihatlah mereka memandang kamu penuh heran," Ucap Alfa perlahan melepaskan tangannya dari mulut Zahra, sedang Zahra melihat beberapa orang yang melihatnya dengan menggeleng-gelengkan kepala mereka. Seketika Zahra tersipu malu.

"Ma-afkan saya tuan, ini pengalaman pertama saya naik pesawat." Ucapnya lugu. dan rasanya Alfa ingin mencubit pipi Zahra yang chubby itu.

"Berarti kamu harus berterimakasih sama saya karena berkat kamu bekerja dengan tuan Alfa yang ganteng ini kamu bisa keluar negeri." Ujar Alfa, Zahra melirik wajah tuannya malas.

Zahra sedari tadi melihat ke arah jendela tanpa bosan dan capek, dia menikmati keindahan malam hari saat di dalam pesawat.

"Apa mata kamu gak capek sedari tadi kamu memandang luar jendela saja?" tanya Alfa.

Zahra menggeleng geleng kan kepalanya namun perlahan dia menutup matanya beberapa menit. Kepala Zahra menempel ke lengan Alfa, sontak Alfa terkejut saat kepala gadis yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah pribadinya itu berada di pundaknya.

"Nih anak cepet banget meremnya, baru aja gue bilang, eh belom ada 10 menit udah molor," Ucap Alfa penuh keheranan. Namun siapa sangka Alfa malah menyikap rambut Zahra yang menutupi wajah cantiknya.

"Pipi chubby bikin gua pengen gigit, dia terlihat sangat polos dan menggemaskan," gumam Alfa dalam hatinya.

Lama memandangi wajah gadis desa itu sampai panggilan dari seseorang membuyarkan lamunannya.

"Tuan."

1
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lah loh mulai suka kan alfa...

semoga cepet sadar de alfa kalo dia suka sama zahra...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lanjut...
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan boleh juga mampir karya aku ya 'Kesayangan Tuan Sempurna'..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!