NovelToon NovelToon
Nikahi Aku, Kak!

Nikahi Aku, Kak!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Perjodohan / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Teen Angst
Popularitas:1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Three Ono

FOLLOW IG AUTHOR 👉@author Three ono

Sebuah kecelakaan menewaskan seluruh keluarga Arin. Dia hidup sebatang kara dengan harta berlimpah peninggalan orangtuanya. Tapi meski begitu dia hidup dalam kesepian. Beruntungnya ada keluarga sekretaris ayahnya yang selalu ada untuknya.

"Nikahi Aku, Kak!"

"Ambillah semua milikku, lalu nikahi aku! Aku ingin jadi istrimu bukan adikmu."

Bagaimana cara Arin mendapatkan hati Nathan, laki-laki yang tidak menyukai Arin karena menganggap gadis itu merepotkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Three Ono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Jihan menautkan kedua alisnya heran, mendengar apa yang dikatakan oleh Nathan baru saja. Apa mungkin dia salah dengar atau laki-laki itu sedang bercanda dengannya.

"Hahaha ... lucu sekali, apa kau bercanda? Bagaimana bisa kau jadi anak tunggal sedangkan kau punya adik. Nathan, Nathan, ternyata kamu bisa bercanda juga." Jihan terkekeh lalu meletakkan kembali foto itu pada temannya yang semula. Kembali menyusuri tiap sudut ruangan.

"Aku tidak bercanda," lontar Nathan membantah perkataan Jihan. Kenapa juga dia harus menjelaskan, bukankah dia sendiri yang mengatakan kalau Arin adalah adiknya, jadi wajar saja kalau Jihan atau bahkan orang lain menganggap Arin adalah adiknya.

Tapi kenapa tiba-tiba dia ingin menjelaskan kalau hubungannya dengan Arin bukan dalam hubungan yang seperti itu. Lalu apa yang mau ia jelaskan pada orang-orang.

Jihan kembali dibuat bingung, kenapa Nathan terus mengatakan kalau dia anak tunggal. Bukankah gadis bernama Arin adalah adiknya. Apa maksudnya adalah anak laki-laki satu-satunya. "Kalau kau anak tunggal lalu adikmu anak siapa? Kau ini aneh sekali, ya aku paham kalau kau anak laki-laki satu-satunya di keluargamu karena adikmu perempuan," ujar Jihan.

Nathan menghentikan aktivitas nya, kepalanya terangkat dan melihat Jihan. Mulutnya sudah terbuka mau menjelaskan kalau ia dan Arin tidak punya hubungan darah yang artinya bukan kakak adik sungguhan. "Arin ... dia ... ," ragu Nathan, tapi bagaimana kalau Jihan malah banyak bertanya mengenai identitas Arin, tidak boleh. Tidak ada yang boleh mencari tau lebih banyak tentang Arin.

"Arin kenapa?" Jihan masih menunggu apa yang mau Nathan katakan.

"Dia ..."

Tok tok tok.

Beruntungnya seseorang mengetuk pintu, dan membuat Nathan bisa lolos dari pertanyaan Jihan.

"Tuan lima belas menit lagi ada rapat." Ternyata assisten Jodi yang masuk dan datang tepat waktu.

"Baiklah, ohh iya Jod. Tolong kamu bawa nona Jihan ke ruangannya," perintah Nathan pada Jodi. "Jihan, kau bisa mengikuti Jodi. Kalau kau butuh apapun bisa minta tolong padanya." Beralih pada Jihan.

"Hmm ya baiklah. Terimakasih Nat."

Jihan keluar dari ruangan Nathan mengekor di belakang Jodi yang membawanya ke ruangan sementara yang sudah disediakan untuknya selama memantau perkembangan proyek. Dia diam dengan pikirannya sendiri yang masih bertanya-tanya akan maksud perkataan Nathan barusan. Sampai Jihan tidak sadar kalau dia sudah sampai di ruangan yang di maksud dan hidungnya menabrak punggung keras Jodi.

"Aaww ... sakit," keluh Jihan sambil mengusap hidungnya yang mancung itu sampai memerah.

"Apa anda tidak apa-apa nona?" Jodi merasa kasihan, tapi bukan salahnya bukan dia yang menabrak.

"Kenapa kau berhenti mendadak, tidak bisakah memberi tahu lebih dulu sebelum berhenti."

Lagi-lagi Jodi kena marah atas apa yang bukan ia perbuat. Entah sedang kenapa dengan semua orang yang sedang gampang sekali marah hari ini. "Maaf nona, saya tidak sengaja."

Jihan masih kesal karena belum juga dapat jawaban sekarang ditambah dengan hidung mancungnya terpentok punggung Jodi. Untung saja tidak patah, akan sangat mahal kalau sampai hidung palsunya patah.

"Nona, kita sudah sampai ini raungan anda. Apa sudah sesuai dengan permintaan anda? Kalau ada yang kurang, anda bisa mengatakannya pada saya," ujar Jodi.

Jihan berkeliling ruangan itu sambil memegangi hidungnya. Cukup bagus sesuai seleranya. Ternyata Nathan cukup perhatian juga sampai secara khusus menyiapkan ruangan yang nyaman untuk ia tempati. "Bagus, aku suka. Aku bisa betah tinggal lama di Indonesia kalau begini," gumamnya.

"Kalau begitu saya permisi nona, saya ada di ruangan itu kalau nona butuh sesuatu bisa menggunakan telepon kantor untuk menghubungi saya," kata Jodi, sedikit membungkuk lalu mau pergi.

"Tunggu assisten Jodi, ada yang mau aku tanyakan padamu," cegat Jihan.

"Ada apa nona?"

"Apa kau kenal Arin? Adiknya Nathan?" tanya Jihan dengan hati-hati.

"Tentu saya kenal dengan nona Arin, ada apa nona?" Gadis yang selalu menempel pada Nathan, siapa yang tidak kenal. Bahkan seluruh karyawan kantor mungkin mengenalnya karena dulu Arin sering datang ke perusahaan.

"Ohh tidak, apa kau tau sesuatu mengenai Arin dan Nathan? Apa mereka benar adik kakak, maksudku mereka tidak terlihat mirip dan hubungan mereka tidak seperti adik kakak tapi terlihat seperti pasangan," ujar Jihan berharap mendapatkan informasi dari Jodi. Sang asisten pasti tau segalanya tentang atasannya kan.

"Maaf nona, saya tidak bisa membicarakan tentang urusan pribadi tuan Nathan. Kalau anda ada pertanyaan bisa langsung tanyakan padanya."

"Bukankah hanya menjawab ya atau tidak, kau hanya perlu menjawab ya atau tidak, bisakan?" Jihan menatap penuh harap.

"Tergantung pertanyaannya nona, kalau saya bisa jawab akan saya jawab, jika tidak anda tidak bisa memaksa," jelas Jodi.

"Baiklah, kau memang orang yang setia. Apa Nathan dan Arin itu adik kakak?" tanya Jihan.

"Ya."

"Emm ... maksudku apa mereka adik kakak kandung, ada hubungan darah?" sebenarnya Jihan ragu untuk bertanya dan berharap Jodi akan menjawab tidak.

"Maaf, saya tidak bisa menjawab."

"Apa susahnya menjawab pertanyaan itu. Kau tau sesuatu kan Jod, tolong beritahu aku," pinta Jihan.

"Kenapa anda sangat ingin tau nona, apa hubungan diantara mereka itu penting untuk diketahui?"

"Tentu Jod, sangat penting untukku karena aku menyukai Nathan. Kalau Arin adalah adik kandungnya maka aku tidak perlu cemas akan posisinya di hati Nathan tapi kalau diantara mereka tidak ada hubungan darah sudah pasti aku tidak punya kesempatan. Melihat bagaimana kedekatan mereka."

Ya Jodi paham akan hal itu, tapi dia tidak bisa berkata apa-apa. Jika menyangkut nona Arin maka dia tidak hanya akan berhadapan dengan Nathan tapi juga tuan Mike mantan mafia kejam di masa lalunya. Jodi sendiri tau identitas Arin itu siapa dan bukan gadis sembarangan.

"Maaf nona, saya tidak bisa membantu. Lebih baik anda tanyakan saja pada tuan." Jodi langsung pergi dari sana.

Jihan menggeram kesal, melempar tumpukan map yang ada di atas meja. "Sialaaan! Pasti ada sesuatu dengan gadis itu. Hubungan Nathan dengan gadis itu pasti bukan hanya adik kakak biasa."

Sikap Jodi yang terus menutupi dan tidak mau menjawab pertanyaan, membuat Jihan semakin curiga.

Ponsel Jihan berbunyi, ada sebuah panggilan masuk Daddy nya.

"Daddy menelpon," gumamnya.

"Hallo Dad."

📞"Hallo nak, apa kau sudah mulai bekerja di perusahaan Nathan? Ingat manfaat kesempatan dengan baik. Jarang sekali ada perempuan yang bisa bekerja dekat dengan pria itu. Kalau kau berhasil mendekatinya dan menikah dengannya maka masa depanmu pasti terjamin."

"Aku tau Dad, tapi ada masalah. Sepertinya Nathan sudah dekat dengan seorang gadis."

📞"Tidak mungkin nak, tidak ada media mana pun yang memberitakan hal itu. Jika Nathan dekat dengan seseorang sudah pasti akan tercium oleh media."

"Seseorang itu sangat dekat dengannya dan mungkin orang-orang tidak sadar Dad."

📞"Tidak masalah, bukankah hanya dekat. Kau masih punya banyak kesempatan. Putri Daddy sangat cantik, siapa yang bisa menolaknya."

Setidaknya setelah mendengar perkataan ayahnya, Jihan merasa lebih percaya diri. Masih banyak cara dan kesempatan untuk merebut hati Nathan.

1
marti 123
Kecewa
marti 123
Buruk
💗vanilla💗🎶
ijin mampir ya thor
Safa Almira
yey
Edah J
terimakasih atas karyanya yang sangat bagus 👍👍 semoga makin sukses terus😉
Edah J
ikut senang melihat kalian bahagia 😉🤗😘
Edah J
semoga kamu bahagia Dinda bukan hanya Arin saja yaa🤗
Edah J
duhh yg lagi kasmaran🥰🥰🥰huhuyyy
Edah J
he..he..he...si posesif on😁✌️
Edah J
yeyyy....Arin dilamar 👏🤗😘🥰
Edah J
cerita yg okk👍👍👍
Edah J
Dinda jd detektif dulu😉
Edah J
Itu ulah si boss Rezza😁😁😁
Edah J
wihhh berbunga"hati neng Abanggg😁😁😁
Edah J
Arin dan Dinda punya kesedihan yg sama ditinggal orang tua walau dgn cara yg berbeda😭
Edah J
hahayyy... Rezza nihh 😁😁😁
Edah J
sedih bangett 😭😭🤧
Edah J
semoga kebahagiaan segera menghampirimu Dinda😉
Edah J
Rin jangan memancing kasian Nathan nya😁
Edah J
pada akhirnya yg dibawah yg mengalah🙁dan itu jg terjadi di dunia nyata🙁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!