Bagaimana jika awalnya cowok yang mencintaimu secara ugal-ugalan, Tiba-tiba seperti orang yang asing, seperti keindahan senja yang hilang ditelan gelapnya malam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon My. dark, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cari Perhatian ke Langit
"Langiitttt, boleh ngomong sebentar..??" Ucap Aura memohon, yaa siang ini Aura memberanikan diri datang ke kelas Langit, mengikuti ide dari kedua sahabat nya, untuk menemui dan meminta maaf kepada Langit.
Kini Langit menoleh dan tersenyum kearah Aura, dengan senyuman yang mempesona, yang ujungnya malah membuat Aura salah tingkah.
"Gue sibuk, bisa kapan kapan nggak ngomongnya" Ucap Langit santai sambil menunjukkan tumpukan buku, buku pelajaran yang dia kejar selama ketinggalan pelajaran.
"Tapi ini penting Langit, emb... Gimana kalo aku bantu ngerjain tugasnya nanti" Ucap Aura antusias, dengan harapan siapa tau Langit mau maafin.
"No... Thank... " Singkat Langit lalu fokus kembali ke buku yang dia salin.
"Langit dengerin gue dulu, please...!!! Gue..." Ucap Aura dengan nada memohon, terpotong begitu saja saat melihat mata elang Langit menatap dengan tajam ke arah Aura.
"Raaa....bisa nggak gerti, gue nggak mau diganggu.!!!" Jawab Langit dengan nada kesal.
Kini Aura menundukkan kepalanya, menyimpan muka kecewanya agar tidak terlihat oleh Langit.
"Hemmbbb... Oke....jangan pernah nyesel yaa, udah nyuekin aku..."!!! Jawab singkat Aura dengan senyuman yang dibuat semanis mungkin di depan Langit.
Mendengar perkataan Aura, Langit mengernyitkan dahinya dan mengendikan bahunya,lalu memandang Aura yang menurut Langit sangat aneh. Lalu fokus kembali ketugasnya saat Aura berjalan pergi meninggalkan nya.
.
.
"Gimana Raa? " Ucap Jessica, yang dari tadi ikut deg deg kan menunggu hasil ide yang di beri oleh Amel.
"Zonk.... Gue di cuekin parah, malah di usir sama dia, pengen gue jambak dan gue congkel itu mata sok coolnya. " Gerutu Aura dengan muka cemberut.
"Summppaahhh Lo...., masak Langit bisa Cuekin Lo sih" Ucap Amel yang masih nggak percaya dengan perkataan Aura, karena yang mereka tau dulu Langit paling nggk bisa nolak apapun tentang Aura.
Kini Aura hanya lemah tak berdaya, menyandarkan kepala ke meja yang ada didepannya. "Gue harus ngapain yaa biar di maafin".
Datengin ke Apartemen dia aja, bawain dia makanan kesukaannya, kan cuma berdua pasti dia meleleh, rayu dan gombal'in dia terus, pepett terus jangan sampai kendor" Ucap Jesica dengan semangat.
"Bunuh diri nggak sih, datang ke apartemen nya Langit sendirian, terus makanan kesukaan dia apa coba, gue nggak tau" Ucap Aura sambil memikirkan sesuatu.
"Kenapa emang? " Tanya Amel penasaran dengan perubahan sikap Aura. Kini Aura bukannya menjawab malah bergidik ngerii.
"Ya' udah ayoo ke kantin mumpung masih banyak waktu, siapa tau ketemu Langit disana" Ajak Jesica Antusias.
Saat ini mereka bertiga berjalan kearah kantin sambil bercanda gurau, mengabaikan banyak sorot mata dan bisikan bisikan dari para murid Cakrawala tentang hubungan Aura dengan Langit saat ini.
.
.
"Lihat Raa beneran kan ada Langit, apa kata Gue" Ucap Jesica sambil menunjuk ke arah Langit dan teman-temannya sedang menunggu pesanan mereka.
"Yaa udah kalian duduk aja, biar Gue yang pesenin yaa." Ucap Aura pada kedua sahabat nya. Aura berjalan menuju tempat Langit berada dengan percaya diri, senyuman yang dia buat semanis mungkin untuk Langit.
"Lang, cewe Lo kesini" Bisik Natan pada Langit. Kini mata Langit pun menoleh kearah Aura dan langsung direspon lambaian tanggan oleh Aura, tapi tepat saat itu juga Langit memutuskan kontak mata dengan Aura lalu fokus lagi ke Hp yang dia pegang.
"Hay Langit... " Sapa Aura meski saat ini nyali nya sudah sangat menciut takut dicuekin lagi. Langit hanya menoleh sesaat lalu fokus dengan hpnya kembali. "Ahhhh benerkan" Batin Aura dengan tarikan nafas yang berat.
"Hayy.... Cantik apa kabar.. " Sapa Digo yang prihatin lihat muka melas Aura, dan hanya dibalas dengan senyuman oleh Aura.
"Mang... Mie ayam 3 sama jus jeruknya 3 yaa" Ucap Aura kepada Mang Soleh penjual makanan di Kantin.
"Siap Neng... Tunggu sebentar yaa. " Ucap Mang Soleh.
Beberapa saat kemudian pesenan mereka telah selesai di tata dinampan untuk dibawa ke meja yang mereka duduki, begitu juga dengan pesanan Langit berserta teman temannya juga baru saja selesai.
"Langit.... Beraaatttt....bisaaa tolongin nggak? " Kini tiba-tiba ide manja Aura datang begitu saja dalam otaknya.
"Yaaa... Hallo, okey nanti aku kabarin lagi, bisaa kog nanti habis pulang sekolah gue free," Jawab Langit saat menekan tombol hijau di layar hpnya lalu menempelkan benda pipih tersebut dekat telinga. Ya... bukannya menolong Aura, kini dia malah sibuk dengan seseorang yang menelfon nya.
"Sini Gue bawain kamu duluan aja Raa... "!!! Ucap Rafa yang kasian melihat muka kecewa Aura,lalu mengambil nampan Aura dan membawa kemeja dimana mereka mau makan bareng.
"Makasih Rafa.. " Ucap Aura lalu mengekor dibelakangnya.
"Is'ok... Lagian kenapa sih kamu mau jadi kacung temen temen mu itu, mereka kan bawa sendiri, " Protes Raka.
"Gue yang mau tadi, niatnya sih mau cari perhatian ke Langit tapi dicuekin" Bisik Aura sambil memanyunkan bibirnya. Mendengar ucapan Aura barusan membuat Rafa terkekeh atas pernyataan Aura yang begitu polos.
Dan tanpa Aura sadari Langit pun mendengar pernyataan nya barusan, membuat wajahnya yang datar sejak tadi ada tarikan kecil untuk tersenyum walau sangat sedikit dan hampir tak terlihat.
Kini mereka semua makan dalam diam, nggak ada bercanda bahkan ngobrol, suasananya sangat canggung, yaa Rafa meletakkan nampan Aura di meja biasanya mereka makan, jadi mau nggak mau mereka gabung, hanya Jesica dan Digo aja yang saling lempar senyuman dan lirikan mata.
Udah beberapa bulan ini mereka lagi Pdkt tanpa sepengetahuan Galaxy dan teman-temannya. Saling chat, jalan bareng saat weekend jika Jesica nggak ada acara dengan kedua sahabat nya atau keluarga mereka selalu sempatin jalan berdua.
"Hay Raaa.... Gue cariin Lo dari tadi, ternyata disini..." Ucap Seorang cowo yang tiba-tiba datang menghampiri Aura.
"Ada apa? " Tanya Aura bingung dengan kedatangan kevin teman sekelasnya.
"Nihhh tadi bekal kamu sama Lyan tadi di titipkan ke Pak Satpam sama mamamu," Ucap Kevin sambil menyerah kan paper bag punya Aura ke atas mejanya.
"Makan aja vin, Gue kenyang nih masih belum abis" Ucap Aura sambil menunjukkan mangkok mie ayam pada Kevin.
"Beneran, terus punya Lyan gimana" Ucap Kevin dengan nada riang.
"Kasihkan dia lah. " Ucap Aura lalu di setujui oleh kevin.
Kini mood Langit sudah mulai rusak, rahangnya mengeras, mukanya merah padam cengkraman tangannya sudah sangat kuat, serasa ingin meninju seseorang.
"Langit, kamu kepedesan yaa, kog muka kamu merah banget,minum gih" Ucap Aura polos, padahal dalam hatinya dia tau kalau Langit lagi cemburu, dan dia emang mau ngetes perasaan Langit saat ini.
Kini semua mata yang ada di sebelah mereka tertuju pada Langit, dan mereka baru menyadari bahwa suasana saat ini sedang tidak baik baik saja.
"Ngapain Lo disini, bukannya jadwal makan siang bareng cowo Lo yaa" Ucap Langit sarkas.
"Embbb... Muka kamu merah, karena cemburu yaa, sama Lyan" Goda Aura dengan senyuman yang sumringah.
"NO...!! " Singkat Langit.
"Nggak usah Jaim gitu Lah, kita bisa balikan mulai dari awal lagi Langit, dan kamu nggk perlu cemburu gitu" Ucap Aura dengan kepedean yang maximal.
Tapi langit hanya tersenyum smirk menunjukkan kepada Aura bahwa dirinya lelaki yang cool.
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, SUBSCRIBE DAN VOTE YA READERS, ANYEONG!!