Lingga Sari tercipta sebagai makluk dalam dua wujud, bisa menjelma menjadi perempuan yang cantik jelita namun juga dalam wujud kera putih yang besar.
Lingga Sari jatuh hati pada Wanandi, pemuda desa manusia biasa, cinta terbalas, kebahagiaan mereka lengkap dengan hadirnya sang buah hati..
Akan tetapi kebahagiaan itu sirna saat Wanandi mulai tidak kerasan tinggal di kerajaan alam astral.
Kehancuran Lingga Sari semakin parah di saat dia dijadikan abdi oleh dukun sakti..
Suatu ketika Lingga Sari berhasil lepas dari dukun sakti dia lari sembunyi di hutan yang lebat dan bertemu dengan seseorang di hutan lebat itu, siapa dia akan mencelakakan atau membantu Lingga Sari?
Bagaimana perjuangan Lingga Sari untuk meraih lagi kebahagiaan nya, apakah dia bisa bersatu lagi dengan suami dan buah hatinya di alam astral atau di alam nyata????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 8.
“Hmmm punya maksud apa orang yang sudah meracun Kakak Wanandi? Dengan membuat racun yang bisa mengawetkan tubuh Kakak Wanandi..” gumam Lingga Sari lalu dia menoleh ke belakang dan selanjutnya menggendong tubuh mungil Windy lalu dia baringkan di atas tempat tidur..
“Biar Windy tidur dulu nanti tengah malam aku bangunkan dia aku ajak ke makam untuk mengambil tubuh Ayahnya.. aku sangat berharap Kakak Wanandi bisa diselamatkan setidaknya bisa berkumpul di kerajaan Sang Ratu..” gumam Lingga Sari, lalu dia menyalakan pelita di dalam kamar itu karena hari sudah mulai gelap.
Lingga Sari keluar dari kamar untuk menyalakan pelita yang ada di ruang depan..
Akan tetapi tiba tiba terdengar banyak orang di luar rumah.. sambil berteriak teriak..
“Hei.. perempuan siluman pergi dari rumah ini! Pergi dari desa kami!”
“Iya pergi dari desa kami, kami tidak ingin desa kami mendapat sial karena ada manusia jadi jadian, manusia jin, iblis, setan dan anak keturunannya!” teriak suara seorang laki laki yang lain.
“Iya kami tidak ingin anak anak kami hilang digondol makluk jadi jadian.. cepat pergi sekarang juga!” teriak suara yang beda lagj
“Kalau tidak pergi rumah ini akan kami bakar !” teriak suara laki laki pertama
“Iya iya iya.. bakar saja rumah ini!” teriak banyak orang.
Lingga Sari yang ada di ruang depan belum juga menyala kan pelita berdebar debar jantung nya, kaget luar biasa.. Dia melangkah ke arah pintu mengintip dari lobang celah kecil antara papan papan kayu..
Terlihat banyak orang laki laki bertubuh kekar dengan membawa obor menyala nyala di tangan mereka..
Lingga Sari semakin gemetaran..
“Bagai mana ini?” Gumam Lingga Sari terlihat bingung .. Dia cepat cepat berlari masuk ke dalam kamar untuk membangunkan Windy. Orang orang masih terus saja berteriak teriak..
“Windy bangun Nak, orang orang mengusir kita.” Ucap lembut Lingga Sari sambil menggoyang goyang pelan kaki mungil Windy, agar Windy tidak kaget.
Windy pun membukakan kedua matanya dan telinga nya langsung mendengar suara orang orang berteriak teriak.
“Ibu kenapa mereka berteriak teriak?” suara imut Windy tampak ekspresi wajah nya terlihat bingung.
“Mereka mengusir kita, sekarang pergi lah kamu ke kerajaan Sang Ratu dengan kekuatan kamu. Ibu akan menyelesaikan masalah di sini dulu.” Ucap Lingga Sari sambil membantu Windy bangun dari terbaring nya..
“Baik Ibu, nanti kita bertemu di kerajaan Sang Ratu ya jangan lupa bawa Ayah juga ya Ibu..” suara imut Windy..
Terdengar suara pintu pun sudah digedor gedor oleh orang orang.
Windy pun memejamkan matanya.. Dan ..
CLING
Tubuh mungil Windy pun telah hilang lenyap..
Lingga Sari cepat cepat membungkus satu bantal dengan kain selimut dan dia gendong untuk menipu orang orang agar dikira dia menggendong Windy.. Lingga Sari membetulkan letak kerudung kain putih sutera nya.. Dia melangkah keluar dari kamar.
BRRRAAAKKK
Pintu rumah itu terbuka lebar karena didobrak orang orang dari luar..
“Cepat kamu dan anak kamu itu pergi dari sini! Awas kalau kamu hanya sembunyi saja!” teriak seorang laki laki yang ada di barisan terdepan.
“Ambil saja itu selendang putih sutera nya itu agar dia tidak bisa menghilang dan selendang sutranya itu kita potong potong kita bagi bagi bisa buat jimat kita.” Suara seorang laki laki yang lain.
“Benar , ayo kita tarik selendang sutra itu.”
“Ayo.. ayo.. ayo. “ ucap orang orang tampak setuju dan semakin bergerak masuk ke dalam rumah untuk mendekati Lingga Sari akan merebut selendang putih sutera milik Lingga Sari.
“Gawat aku harus segera menghilang agar aku tidak celaka.” Gumam Lingga Sari, dan sesaat kemudian..
CLING
Sosok Lingga Sari sudah berubah menjadi kera putih yang tidak terlihat oleh kebanyakan orang. Tetapi sial diantara rombongan orang orang itu ada yang memiliki kemampuan lebih atau indera ke enam .
“Hah! Perempuan siluman itu sudah berubah menjadi kera! Ayo kita bakar dia!” Teriak seorang laki laki membawa obor sambil mendekat i Lingga Sari yang masih berdiri.
“Sial masih ada yang melihat aku, aku harus cepat cepat berlari dari sini.” Gumam Lingga Sari.. Dan..
WEEEZZZZZZZZZ
Lingga Sari berlari menerobos orang orang yang berdiri di pintu dan di depan rumah nya.. Lingga Sari yang dalam wujud kera putih besar itu terus berlari menuju ke makam suaminya , dia bertekad untuk mengambil jasad suaminya sebelum diambil oleh orang lain. Karena Lingga Sari curiga orang yang meracuni suami nya berniat menginginkan jasad suaminya yang sudah diawetkan oleh efek racun.
Orang yang bisa melihat Lingga Sari pun terus mengejar Lingga Sari, orang orang yang lain juga mengikuti di belakang nya..
Akan tetapi karena hari telah gelap dan terus fokus pada Lingga Sari yang berlari kencang, orang yang bisa melihat Lingga Sari itu tidak melihat ada lobang di jalan.. dan..
BRRRUUUUKKKK
Orang itu terjatuh..
“Aduh.. aduhh sakit sekali kakiku ini, terkilir kaki ku ini , tidak bisa digerakkan..” ucap laki laki yang terjatuh itu.. dan orang orang itu pun menolongnya dan tidak lagi mengejar Lingga Sari.
“Sudah biar saja pasti dia sudah ketakutan tinggal di sini. Desa kita aman, Anak anak kita tidak takut kalau bermain main di luar.” Ucap seorang pemimpin mereka.
Sementara itu Lingga Sari tampak lega karena tidak ada lagi yang mengejarnya..
“Hmmm aman orang orang itu sudah tidak mengejar ku lagi.” Gumam Lingga Sari yang sudah tidak berlari..
“Kalau ada orang yang bisa melihat tubuhku dan membakar aku, mampus aku bulu bulu terbakar dan aku akan lumpuh tak punya kekuatan lagi..” gumam Lingga Sari di dalam hati..
Namun baru saja sedikit lega hatinya, Lingga Sari tampak kaget saat dia mendengar suara seorang laki laki tertawa terbahak bahak..
“Ha... ha... ha... ha... ha...”
Lingga Sari menoleh ke belakang ke arah suara orang tertawa terbahak bahak sangat keras itu. Mata Lingga Sari membulat saat melihat seorang laki laki paruh baya tampak tubuhnya masih gagah dengan kumis melintang di atas bibir nya.. laki laki itu memakai baju dan celana panjang berwarna hitam, tampak di salah satu jarinya ada cincin batu akik yang besar.. cincin itu tampak berkilau kilau di keremangan malam.
Sorot mata tajam laki laki itu tertuju ke arah Lingga Sari ..
“Orang itu juga bisa melihat aku.” Gumam Lingga Sari dan cepat cepat kembali menghadap ke depan dan lari..
WEEZZZZ
“Hai mau lari ke mana kamu!” teriak laki laki paruh baya itu.. dan mengepalkan tangannya, mengarahkan cincin akik besar yang dia pakai di jari tangannya ke tubuh Lingga Sari yang berlari ..
“Aaaaaaaaaaaaaaa...” teriak Lingga Sari sangat keras, dia merasa tubuh nya sangat berat untuk berlari bahkan tubuh terasa tertarik ke belakang dan semakin mengecil dan mengecil dan seterusnya menghilang..
Tubuh Lingga Sari tersedot oleh batu akik yang memiliki kekuatan mistis..
“Ha... ha ha.. tidak sia sia aku jauh jauh datang ke gunung ini, aku dapat oleh oleh ha ha ha.. “ suara laki laki itu sambil tertawa terbahak bahak dan menatap batu akik di cincin nya, tadi batu akik yang berwarna hitam pekat kini ada sulur sulur berwarna putih membentuk gambar kera di dalam akik itu.. Ya.. Lingga Sari terperangkap masuk di dalam batu akik itu...