NovelToon NovelToon
Hot Duda Dan Perawan Tua

Hot Duda Dan Perawan Tua

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan / Duda
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Reetha

Bagaimana jika perawan tua dan seorang duda tampan dipertemukan dalam perjodohan?

Megan Berlian yang tajir melintir harus mengakhiri kebebasanya di usia 34 tahun dengan menikahi Morgan Erlangga, seorang dokter bedah tulang
yang sudah berusia 42 tahun dan memiliki dua anak remaja laki-laki.

Megan, gadis itu tidak membutuhkan sebuah pernikahan dikarenakan tidak ingin hamil dan melahirkan anak. Sama dengan itu, Morgan juga tidak mau menambah anak lagi.

Tidak hanya mereka, kedua anak Morgan yang tidak menyambut baik kehadiran ibu sambungnya juga melarang keras pasangan itu menghasilkan anak.

Megan yang serakah rupanya menginginkan kedua anak Morgan untuk menjadi penerusnya kelak. Tidak peduli jika keduanya tidak menganggapnya sama sekali.

Ikuti kisah mereka, semoga kalian suka ya...🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reetha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayo, Menikah

"Agh!"

Reyhan kembali berhasil mendapatkan Megan. bahkan sebelum wanita itu berhasil membuka pintu.

"Kau pikir aku akan membiarkanmu lolos, sayang?"

Dengan kasar Reyhan menyeret Megan dan dalam sekejap tubuh keduanya jatuh bersama di atas sofa.

"Tolong, jangan begini. Reyhan, lep-"

Reyhan menggeleng. Ia bekap mulut Megan dengan satu tangan, dan tangan yang lain menahan dua tangan wanita itu.

"Sssuuuut, jangan ribut, sayang. Ikuti saja apa mauku, okey?"

Megan menggeleng dan terus meronta dan itu membuat gairah Rayhan semakin terpancing untuk menuntaskan apa maunya. Namun ia akan membujuk Megan dengan perlahan dan wanita itu harus melakukannya dengan rasa cinta terhadap dirinya.

Megan hanya bisa berharap dalam hati, dokter Morgan segera tiba untuk menyeret pria ini ke penjara.

Pintu terbuka dan tidak membuat Reyhan menyadarinya dengan fokus penuh ia sedang menekan tubuh Megan sambil terus mengatakan berbagai hal.

"Biad*ab! Rupanya kau di sini, ya..."

Bugh!

Morgan menarik kerah baju pria itu menyerang dengan buah gennggaman.

Reyhan tampak mengusap bibirnya yang terasa menghangat.

Tak ingin memberi cela untuk pria ini kabur, Morgan membuat Reyhan jatuh tak sadarkan diri tanpa sempat melawan.

Bruk, pingsan.

"Nona Megan,"

"Pak Dokter,"

Didorong dengan rasa khawatir, Morgan segera menghampiri Megan yang kini sedang meringkuk di atas sofa.

Dipeluknya wanita itu dan mengatakan bahwa tidak perlu takut lagi. "Aku disini, jangan takut."

Megan tidak bereaksi apa-apa. Dia hanya diam dengan wajah datar, merasakan debaran jantungnya yang masih berdetak kencang karena rasa takut. Membiarkan pria itu memeluknya, hangat, hangat dan sangat menenangkan sekali.

Tak lama polisi tiba dan Morgan mengendur pelukannya.

"Silahkan bawa orang ini, Pak. Kami akan menyusul sebagai korban dan saksi." pinta Morgan. Ia tahu, bahwa Megan terus menatap Reyhan yang sedang pingsan, entah apa yang perawan tua, oh tidak, wanita kacau ini pikirkan tentang Reyhan.

Petugas polisi pun berterima kasih dan pergi membawa Reyhan.

"Kau tidak apa-apa? Apa kau terluka?" Morgan kembali memberi perhatian.

Megan menggeleng. Kedua tangannya sibuk membaiki tampilan kemejanya yang terbuka.

"Kau sangat hebat, Nona Megan. Kau bahkan tidak menangis."

Morgan berusaha menghibur hati Megan agar ketakutannya segera pergi.

"Sejak kapan Dokter suka memuji? Bukankah Dokter masih marah padaku?"

"Aku tidak marah untuk saat ini karena kondisi Nona Megan membuatku merasa iba."

Megan mengangguk seraya menghembuskan napas legah.

"Dok, terima kasih. Anda datang tepat waktu."

Morgan tersenyum, dan ini untuk pertama kalinya Megan melihat senyum sang dokter. Cukup mendebarkan membuat Megan sejenak melupakan rasa tak sukanya.

"Baiklah, ayo tinggalkan tempat ini."

"Dok, bisa tunggu sebentar? Aku akan mandi dan ganti pakaian."

"Tentu saja, Nona Megan."

Keduanya kini masuk ke dalam lift. Saling diam.

Tiba di basmen, Morgan lagi-lagi menunjukkan perhatiannya. "Ayo ikut mobilku saja. Menyetir sendiri berbahaya saat hati sedang kacau."

Megan mengangguk setelah berpikir sejenak, tak ada salahnya menghargai niat baik seseorang.

Baik Megan maupun Morgan, keduanya merasa sama-sama canggung saat ini. Entah mengapa.

"Apa mungkin Kau merasa sedih, nona Megan?"

"Ya?"

Memangnya mengapa aku bersedih?

"Mungkinkah Kau sedih karena kekasihmu berubah jadi tersangka?" Morgan yang biasa tidak terlalu banyak bicara, ebtah pagi ini ada energi apa yang membuatnya tidak berhenti bertanya. Megan merasa sedikit heran, tapi Morgan sedang mengusir kecanggungan diantara mereka.

"Aku sama sekali tidak sedih." Megan kembali ke mode jutek.

Menyadari ketidaksukaan Megan dengan pertanyaannya, Morgan sengaja terus berkata usil. "Ataukah sudah move on dan telah mendapatkan penggantinya?"

Hah! Pengganti kepalamu! Aku tidak akan menikah!

"Dok, apa Anda merasa senang melihatku dalam keadaan kacau? Aku curiga Pak Dokter sedang menertawaiku dalam hati. iya, kan?"

Kecanggungan benar-benar telah pergi. Megan bahkan berani menatap Pak Dokter dengan wajah kesalnya. Hilang sudah rasa canggung tadi. Sayangnya sang dokter menatap lurus ke jalanan di depannya.

Keduanya mendatangi rumah sakit terlebih dulu sebelum ke kantor polisi.

"Megan, kau sudah datang lagi, sayang?" Nenek menyambut kedatangan cucunya dengan wajah sumringah, apalagi saat melihat dokter Morgan juga datang.

Nenek sama sekali tidak tahu apa yang telah dialami oleh cucu yang selalu ia khawatirkan ini.

Megan duduk di sisi kanan sang Nenek, sementara Morgan berdiri di sisi kiri nyonya tua itu.

"Nek, apa Nenek sudah sehat?"

"Aku lebih sehat jika pulang sayang, nenek ingin beristirahat di kamar nenek saja."

Megan mengangguk pasti beberapa kali. "Iya, kita akan pulang. Aku berjanji akan pulang dan tinggal bersama Nenek." dielusnya tangan keriput sang nenek.

Sungguh nenek merasa legah mendengarnya. Nyonya tua itu menggeser pandangannya menatap Morgan.

"Dokter Morgan, maafkan nenek karena sempat membuatmu bingung atas perjodohan yang tiba-tiba. Nenek sangat malu melihatmu."

Morgan menarik dan menghembuskan napasnya perlahan. "Saya akan menikahi Nona Megan, Nyonya."

Morgan mengatakan itu sambil menatap wajah si perawan tua yang tentu saja sangat terkejut. Lihat saja wajah cantiknya yang terlihat semakin cantik dengan matanya yang melotot.

"Morgan, apa nenek tidak salah dengar?" Senyuman nenek kembali merekah. "Dengar, Megan, Morgan sudah setuju untuk menikahimu, sayang.."

Tak menghiraukan tatapan terkejut sang cucu, nenek tetap tersenyum dan mengambil satu tangan Morgan, membuat kedua tangan itu saling bertumpuh dalam genggamannya.

"Dok, apa kau sedang kehilangan akal?" Megan pun tak peduli betapa bahagianya sang nenek. Ia terus menancapkan sinar laser dari matanya menatap Morgan dengan berani.

Namun, perlahan pandangan tajam itu beralih ketika merasa tangan pria itu menggenggam jemarinya. Nenek merasa semakin bahagia saat menyadari kedua tangan yang baru ia satukan kini saling berpegangan.

Nenek ahirnya melepas tangannya untuk mengelus dada. "Kalau begini Nenek akan cepat sehat."

Apa-apaan ini? Dia sangat mencurigakan. Ada angin apa ini? Megan menarik tangannya.

"Nek, sepertinya kami harus bicara empat mata."

Di ruang rawat Erick. Tempat ini adalah yang teraman dari semua tempat di rumah sakit ini untuk bicara serius.

"Dok, apa maksudmu? Apa kau tuli? Aku bilang tidak ingin menikah!"

Keduanya kini duduk bersebelahan.

"Aku juga tidak ingin menikah. Tapi entah, aku merasa bahwa aku harus menikahimu." dengan datar Morgan menatap. Hanya dialah yang tahu alasannya menikahi Megan.

"Iya, tapi kenapa? Apa Dokter berpikir kita bisa menikah dan hidup bersama?"

"Apa susahnya hidup bersama? Jalani hubungan dengan status menikah." Morgan kembali membuang pandangan.

Megan memikirkan perkataan ini dengan setengah mati.

"Jangan khawatir, kita tidak perlu melahirkan anak seperti yang kau takutkan."

Degh.

Dari mana dokter Morgan mengetahui tentang rahasia ini?

"Jangan kaget begitu. Aku tak sengaja mendengar mantan kekasih kadalmu itu mengatakannya tadi pagi." Morgan tampak santai tapi terdengar serius. "Aku juga tidak berpikir memiliki anak lagi." sambungnya.

Lagi-lagi Megan harus menahan malu di hadapan pria ini.

Ini terasa seperti dia sedang menelanjangiku pelan-pelan. Memalukan.

"Oke, tapi bagaimana kalau aku memberi syarat. Dokter harus setuju jika nekad mengajakku menikah."

"Apa itu?" Morgan menoleh datar. Jika boleh jujur, pikirannya pun terasa sangat kacau.

"Izinkan aku mengirim Erick ke Miami." Megan berucap mantap dengan nada tenang. Kembali ia mengambil kesempatan ini untuk Erick bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit yang lebih baik menurutnya.

Entah apa yang dirasakan oleh Morgan, wajahnya tampak kecewa namun ia mengangguk.

.

Sekian dulu, guys...

Jangan lupa dukung Megan Morgan yaaa.🙏

1
Oom 1
Buruk
Oom 1
Kecewa
ahyuun.e
owh mau di jadikan mantu biar numpang hidup yah? pinter juga mama mu rana wkwkwkwk ya gaappa yg penting gak niat jahat aja ku rasa fine" aja
Mega Rusdiana
Kecewa
Mus Zuliaka
hadehh hadiah dr babang David ngk kalah mngenaskan dr babang erick 😂😂😂😂😂
Mus Zuliaka
David klo ngmong serius tp bercanda 😂😂😂
Mus Zuliaka
baby M cwek lho rick masa beli mainan mu wktu bocil siih, 35k lagi 😂😂😂
Mus Zuliaka
lahhh random amat yakk ngidamnya si Baby M 😂😂😂😂
Mus Zuliaka
si ratu serakah sedang memberi titah anak gadisnya 😂😂😂
Mus Zuliaka
si raja hemat sedang ngedumel 😂😂😂
Mus Zuliaka
spertinya akan ada kejutan ultah deh, 😂
Mus Zuliaka
hadeh msh embrio aja udh cemburu, gmna klo udh jd gadis cilik menggemaskan coba 😂😂
Mus Zuliaka
ebuset si raja hemat 😂😂,,, psti tdk mau uang sakunya dibagi ke adik kan 😅😅
Mus Zuliaka
nenek buyut memang hebat 😂😂😂
Laela Pombang
Luar biasa
Mus Zuliaka
kabur Morgan binimu ngamuk krn tekdung😂😂😂
ahyuun.e
gak tau diri bnget si megan, gitu kok kekeh mau jdi ibu yg baik, ada janin yg tumbuh dan gak berdosa aja mau dibunuh dan disalah"kan blum lahir udah di nistakan sampe ibu kandungnya aja gak mau ksian kmu jabang bayi, giliran buat desahnya pleng kenceng pas hadir malah disia"in dluar sana bnyak orang yg pngin punya keturunan megan
Reetha: 🫣🫣🫣🫣😌😌😌
total 1 replies
Mus Zuliaka
mulut David emng mengandung bon cabe level 50 ,,,, 😂😂😂😂
Reetha: 😀😀😀😀🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Cipaa
/Heart//Heart//Heart/
Mus Zuliaka
nnti kebobolan pulak😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!