"brengsek"-Nagara Rajeski, "jadi selama ini elo cuman jadiin gue selingkuhan ?" tanya nya.
"kenapa ? bukan kah kita sama ?"-Aleta Serarindita. "gue juga cuman selingkuhan elo kan ?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yani Yuranah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
apartemen Nagara
Leta baru saja duduk kembali setelah dari toilet, di samping nya gara terlihat tenang seperti tidak terjadi apa apa.
"Emang kurang ajar tuh cowok, habis bikin jantung gue maraton, sekarang dia muka nya biasa ajja, umpat leta dalam hati menahan geram.
Leta melihat gara yang bersiul siul sok tampan, lalu tiba tiba ide jahil terbesit dalam benak nya
Leta menginjak kali Leo dengan sengaja.
"Awww," ringis gara tiba tiba mengusap kaki nya, lalu gara menoleh pada leta yang membuang muka masa bodoh.
"Kenapa ?" tanya Arel heran, membuat gara menggeleng .
"Nggakk," cuman semut doang, jawab gara sambil menoleh pada leta.
Leta memicingkan mata sinis, namun gara justru mengumbar senyum manis.
"Ini mitting nya udah kelar kan ?" tanya leta, "soal nya saya masih ada keperluan lain nya."
"Sudah," jawab Arel mengangguk, "nanti kita ketemu lagi dua hari sebelum acara nya berlangsung,"
Leta mengangguk ,
"Ya udah ta kita pulang bareng ," ajak Rena, "gue juga mau ke butik Lo dulu."
Leta mengangguk.
"Nggak bisa," jawab gara tiba tiba, "leta masih ada urusan dengan saya" ucap gara membuat leta menoleh terkejut.
Belum sempat leta menjawab, gara sudah lebih dulu menarik lengan nya, membuat leta meronta ronta minta di lepas kan.
"Lepasin gue," ucap leta mencoba melepaskan cekalan tangan gara
Namun gara justru merangkul leta lalu berbisik.
"Mau kejadian di toilet tadi gue ulang disini ?" ancam gara sambil tersenyum, membuat leta menggeleng cepat.
"Sekarang ikut sama gue," ucap gara membuat leta mengangguk cepat.
"Good girl," ucap gara terkekeh melihat leta menjadi gadis penurut.
Nagara pun merangkul leta dan berjalan beriringan menuju mobil nya.
Sedangkan Arel dan Rena masih terbengong melihat gara dan leta yang sudah berjalan jauh di depan sana.
"Lahh gue pulang nya gimana ?" teriak Arel, baru ingat kalau dia kesini sama gara.
Namun gara tidak memperdulikan nya, dia tetap berjalan dengan tangan yang merangkul leta.
"Emang setan tuh anak," umpat Arel, "gue di tinggal sialan."
Rena tertawa mendengar umpatan Arel, membuat Arel menoleh.
"Ketawa Lo," sewot Arel menahan geram.
"Suka suka gue lah," jawab Rena sambil berdiri dari duduk nya.
"Gue duluan," pamit Rena, membuat Arel ikut berdiri.
"Elo juga mau ninggalin gue ?" tanya Arel , membuat Rena tersenyum.
"Ya iyalah, gue juga masih banyak urusan," jawab Rena santai, dah ya papayyy pak Arel,
"Gue nebeng elo deh," pinta Arel, yang di tolak mentah mentah oleh Rena.
"Sorry, gue masih harus ke lokasi shooting," jawab Rena sambil berlalu.
"Ah elaah," umpat Arel, melihat Rena pun sudah berjalan jauh.
"Gue jadi penasaran , si gara punya hubungan apa sih sama si leta, kok si gara bisa sampe kaya gitu."
"Ahh bodo amat lah, yang pasti sekarang gue pulang nya gimana ?" rengek Arel sambil berjalan ke luar dari dalam cafe.
"Kok gue rasa, si gara suka sama si leta" batin Arel yang penasaran.
***
Nagara tengah menyetir mobil nya, sedangkan leta duduk di kursi samping kemudi.
"Elo bawa gue kemana sih ?" tanya leta, "gue masih harus nyelessain busana gue," sewot leta.
Nagara menoleh, "ka apartemen gue," jawab nya santai.
Leta membelalak.
"Ngapain ?" tanya leta ngegas, "elo gak usah macem macem ya," ancam leta.
Nagara tertawa sambil mengusap puncuk kepala leta gemas.
"Kenapa si ?Hm, muka nya takut kaya gitu ?" tanya gara terkekeh.
"Ya elo ngapain ngajak gue ke apartemen elo segala ?" tanya leta, "mending anterin gue balik ajja."
"Ya pengen aja," jawab gara santai, "biar elo tau apartemen gue."
"Udah mending elo diem aja" ucap gara "bentar lagi juga nyampe."
"Terserah Lo," jawab leta bodo amat.
Mobil pun berhenti di sebuah apartemen mewah, tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam nya.
Nagara langsung memarkir kan mobil mewah nya, lalu dia turun dari mobil nya.
Nagara berputar untuk membuka kan pintu untuk leta,
"Turun," titah gara pada leta, namun leta tidak menanggapi nya.
"Elo mau turun sendiri , apa mau gue gendong ?" ancam gara membuat leta buru buru turun.
Pria ity terkekeh melihat leta yang langsung buru buru turun.
"Gue heran," ucap gara sambil menutup pintu mobil nya, "di saat cewek cewek lain di luaran sana ngantri buat bisa di gendong sama gue, elo justru nggak mau ?"
"Karna gue bukan mereka" , jawab leta ketus.
Mereka berjalan memasuki apartemen itu, gara berjalan di depan, sedang kan leta berjalan di belakang dengan jarak yang cukup renggang.
Leo memencet password pintu kamar nya.
Ceklek
Pintu pun terbuka, gara langsung masuk ke dalam kamar nya dan langsung membuka jas kantor nya.
Leta berjalan pelan memasuki kamar gara, dia celingak celinguk memperhatikan isi dari ruangan mewah itu.
"Duduk," titah gara pada leta yang masih berdiri di dekat pintu.
Sedang gara, dia berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman.
Leta duduk di sopa yang berada dekat dengan televisi besar, lalu leta mengambil remote untuk menyalakan nya.
Nagara berjalan menghampiri aleta, lalu dia memberikan satu kaleng soda yang langsung di terima leta.
"Elo sendirian disini ?" tanya leta,
"Hm" jawab gara mengangguk, "kenapa ?" tanya balik gara.
"Kelihatan banget soal nya," jawab leta, melihat keadaan apartemen gara yang cukup berantakan,
"Nama nya juga cowok," jawab gara santai, sambil ikut duduk di samping leta, lalu dia menyender kan kepala nya di bahu leta.
Leta menoleh , dia pandangi wajah tampan lelah laki laki yang Ahir Ahir ini mengacau kan hidup nya.
"Gue laper," ucap gara, namun mata nya terpejam membuat leta terkekeh.
"Elo mau makan apa ?" tanya leta,"bahan masakan nya lengkap nggak ?"
Nagara mendongkak.
"Terserah elo, tapi gue lagi pengen ramen," jawab gara tersenyum.
"Ya udah awas," leta mendorong tubuh gara yang memeluk nya dari samping.
"Bentar duluuu" ucap gara menahan lengan leta yang akan beranjak.
"Gue masih butuh energi" ucap gara membuat leta menoleh bingung.
Gara tersenyum dengan mata terpejam.
"Dengan meluk elo kaya gini" ucap gara sambil mengeratkan pelukan nya, "energi gue menjadi full lagi" lanjut nya.
Aleta terkekeh geli mendengar nya.
"Apaan coba ? geli gue denger nya" jawab leta geleng geleng kecil.
"Bodo amat" ucap gara masih memeluk leta.
"Kalau gue nya di peluk terus kaya gini, kapan masak nya ?" tanya leta lembut.
Gara malah sengaja menarik leta agar rebahan , di ikuti oleh nya dengan pelukan yang tak di lepaskan nya.
Cup cup
Cup cuupp
Dengan geregetan, gara menciumi semua bagian di wajah leta, membuat leta tertawa menahan geli.
"Nagara udahhh" ucap leta meronta kegelian, membuat pria itu terkekeh gemas.
Lalu tanpa permisi langsung mencium bibir leta membuat wanita itu tersenyum, setelah nya dia membalas ciuman pria itu.
Leta mengalungkan kedua tangan nya di leher gara, menjambak Jambak kecil rambut nya.
"Udaahhhh" ucap leta sambil melepaskan ciuman nya, "awas ah" ucap leta lagi sambil mendorong gara.
Nagara tersenyum kecil, dengan tangan yang mengusap sudut bibir nya.
Leta pun beranjak dari duduk nya, untuk pergi ke dapur, dia akan memasak untuk gara juga untuk dirinya.
Leta melihat isi kulkas, lalu dia mengambil sayuran , sosis , juga telor, untuk topping ramen nya nanti.
Leta mulai mengambil peralatan memasak nya, lalu dia mulai mencuci sayuran nya, juga memotong motong sosis nya.
Nagara yang tengah tengkurap di atas sopa memperhatikan itu semua dengan senyum yang mengembang, melihat leta yang begitu cekatan dengan alat alat masak nya.
"Kaya nya, gue makin suka sama elo," gumam gara, "dan itu akan membuat elo semakin susah buat keluar dari hidup gue".
"Gue pastikan elo selama nya ada dalam genggaman gue, Aleta Sein Anindita".
Setelah nya pria itu tertidur dengan tangan yang memeluk bantal, seperti nya laki laki ini kelelahan.
Leta menoleh, dia melihat gara yang sudah tertidur , lalu dia menghentikan dahulu acara memasak nya.
Dia berjalan mendekati gara, lalu dia menyelimuti tubuh gara yang tengah tertidur.
"Nanti kalau udah beres, gue bangunin elo," gumam leta sambil mengusap pipi gara.
"Elo cowok nyebelin yang pernah gue temui, tapi gue suka" gumam nya sambil menatap gara.
"kaya nya yang jatuh cinta bukan cuman elo doang, tapi gue juga" batin Aleta terkekeh sendiri.