Bara harus bernasib sial, dia terus diikuti oleh arwah cantik karena hanya Bara yang bisa melihat dan menyentuhnya. Tubuh Gadis itu sedang terbaring koma di rumah sakit.
Bara adalah seorang ahli waris Neo Grup, dia bisa mendapatkan warisan jika dia sudah menikah, sementara dia orangnya tertutup karena itu dia terpaksa menikahi gadis koma itu, Karin Juliana. Gadis cantik dan berasal dari keluarga kaya.
Karin akan memiliki kesempatan untuk bangun jika ada pria yang mencintainya dengan tulus.
Apakah Karin akan mengenalinya jika dia bangun atau dia akan tetap mencintai kekasihnya, Revan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagaimana Jika Tidak Mengingatku
Bara sudah sampai di rumahnya yang megah itu, padahal tadinya dia keluar sebentar untuk membeli sesuatu tapi malah bertemu arwah cantik yang terus mengikutinya.
"Wah rumah mu besar sekali, tapi sepertinya sangat sepi, apa mungkin kamu tinggal sendirian?" Mata Karin beredar memperhatikan ke setiap sudut rumah itu.
Memang ada security di luar sana tapi Bara tidak mengizinkannya masuk ke dalam rumah, Bara menyediakan tempat khusus untuk beberapa security yang bekerja disana.
"Sudah ku bilang jangan menyapaku dan mengajak ku bicara untuk sementara, aku merasa aneh dengan kehadiranmu di rumah ini. Aku selalu terbiasa hidup sendirian." ketus Bara.
"Bersikaplah seperti hantu pada umumnya, diam di tempat dan jangan menampakan dirimu!" Bara menambahkan perkataannya.
"Aku tidak memiliki kekuatan untuk itu, aku begini adanya, orang lain tidak bisa melihatku, tapi kau bisa melihatku. Bahkan kau bisa menyentuhku. Jika aku memiliki kekuatan untuk menampakkan diri kepada siapa saja, aku pasti akan memilih cowok keren."
Bara meminjat kepalanya yang terasa pusing, dia belum terbiasa tinggal dengan orang asing, apalagi wanita. Tapi dia berpikir lagi, lagi pula di hadapannya itu bukan wanita melainkan hantu, jadi dia seharusnya tidak mempermasalahkan itu.
Karin berpikir sejenak "Aneh sekali orang sepertimu tidak suka membawa orang asing ke rumah, kau bahkan tinggal sendirian. Kebanyakan orang sepertimu pasti akan menjadi seorang casanova, kau tampan dan tajir. Apalagi kau tinggal sendirian, sangat bebas!"
"Hhhh... apa aku berurusan dengan hantu mesum?" Bara mendeliki Karin.
"Astaga, hanya bicara begitu saja disebut mesum." Karin memandangi Bara dengan mensipitkan matanya, "Aku curiga apa mungkin kamu BL? Tidak tertarik pada wanita?"
Tenggorakan Bara terasa kering mendengar ucapan dari arwah cantik itu, dia merasa tersinggung. Dia berjalan mendekati Karin sampai jarak mereka sangat dekat dan Karin replek mundur ke belakang, "Berani sekali kamu bilang BL padaku? Aku pria normal, memiliki hasrat seperti pria pada umumnya. Tapi aku belum memiliki ketertarikan untuk menjalin hubungan dengan seseorang!"
Bara menarik tangan Karin agar tubuh mereka semakin dekat.
"Kau kan wanita, mau aku membuktikannya sekarang?" tantang Bara.
"Kau lupa ya, aku arwah bukan manusia!" Karin sangat grogi karena jarak Bara begitu dekat dengannya.
"Tapi aku bisa menyentuhmu, kau seperti manusia bagiku."
Karin langsung menendang kaki Bara, mengangkat lengan dan punggungnya , hingga dia berhasil membanting tubuh Bara ke lantai.
BUUKKK...
"Aaarghhh... " Bara memegang punggungnya yang sakit. Dia terkapar di lantai. Padahal dia hanya bercanda, dia tidak menyangka bahwa hantu yang sedang bersamanya itu sangat sensitif.
"Padahal aku hanya bercanda. Mana mungkin aku menyerahkan keperjakaanku pada seorang hantu, kau bisa bela diri ternyata?" Bara mengatakan itu sambil bangkit dengan memegang punggungnya yang sakit.
"Sedikit, hanya untuk menjaga diri."
"Hmm ya sudah lah, aku mau istirahat. Kau kan hantu, terserah kau mau diam dimana saja asal jangan ganggu aku. Biasanya hantu suka diam di sudut rumah!"
"Tapi aku bukan hantu seperti itu, aku belum mati."
Bara terbelalak mendengarnya , mengernyitkan keningnya "Maksudnya?"
"Tubuhku masih ada di rumah sakit, sepertinya aku mengalami koma, makanya tidak ada yang menjemputku. Karena itu aku membutuhkan bantuanmu!"
"Jadi aslinya kau masih hidup?"
"Iya karena itu aku membutuhkan cintamu. Kau harus mencintaiku."
Bara menghela nafas "Cinta itu bukan perkara yang mudah, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta itu seperti apa. Jadi kau salah jika mengharapkan cinta dariku. Lagian kau kan koma, pastinya kau tidak akan pernah mengingat semua kejadian yang kau alami selama kau koma, aku pasti akan tersiksa jika mencintaimu nantinya, jadi jangan meminta itu dariku."
Bara menujuk sebuah kamar disebelah kamarnya, "Jika kau membutuhkan kamar, kamar itu saja. Rasanya aku tidak perlu memberikan kuncinya padamu." Setelah berkata begitu, Bara pun masuk ke kamarnya.
Karin masuk ke kamar yang di sebelah kamar Bara dengan menembus pintu.
Karin membaringkan tubuhnya di atas kasur, dia merasa lelah juga karena berjalan kaki dari apartemen Revan ke Klub tempat David nongkrong "Pokoknya aku harus hidup, aku sangat mengkhawatirkan papa. Aku harus membuat dia jatuh cinta padaku,"
Karin berpikir lagi "Tapi bagaimana kalau perkataannya benar jika nanti aku tersadar dari koma ternyata aku tidak mengingat semuanya termasuk pengkhianatan Revan dan kejahatan kak Elsa?"
...****************...
...Othor usahakan novel ini aman dibaca untuk yang berpuasa. Kalaupun ada adegan 21+ othor upnya malam 😁🙏...
...Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan dan selamat menikmati hari weekend untuk semuanya 🙏🙏...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...