NovelToon NovelToon
Patah Tumbuh

Patah Tumbuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Sistem / Berbaikan / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Matri

Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang perempuan setelah berpisah dari orang yang dicintainya. Namun, takdir berkata lain karena ada kisah lain yang muncul setelah mereka berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 15

Tengah malam, Senja tersadar dan melihat bahwa Hazel sudah tidak lagi ada di sana.

"Syukurlah dia sudah keluar." Ucap Senja kembali tidur.

.

.

Keesokan paginya, Senja dan teman-temannya sudah berada di sebuah lapangan. Kegiatan hari ini cukup full dari pagi sampai malam.

Sepanjang kegiatan, Hazel terus memperhatikan Senja. Dia terlihat khawatir karena dia tahu Senja sedang sakit. Senja juga sering melihat ke arah Hazel. Keduanya tidak saling berbicara. Saat ini, mereka sedang melakukan penjelajahan hutan.

 Kegiatan kali ini, mereka diwajibkan untuk mengumpulkan harta karun yang ada di beberapa titik di dalam hutan. Harta karun itu berupa bendera kecil yang sudah disiapkan dan disembunyikan di beberapa titik. Kelompok siapa yang mendapat bendera itu paling banyak, maka mereka akan mendapat hadiah dari panitia.

Mereka mulai tersebar di area hutan yang cukup luas itu, kerjasama dan saling tolong menolong dibutuhkan untuk bisa saling mecapai tujuan dari perlombaan yang ada.

Lokasi tersebut mencakup beberapa bukit dan kali kecil serta berada juga beberapa tebing yang cukup dalam.

"Senja kamu baik-baik aja?" Tanya Cleo terlihat khawatir karena Senja terlihat lelah.

"Ngga. Aku ngga apa-apa kak. Cuma kelelahan aja." Senja berdalih.

"Ayo guys. Semangat." Leon menyemangati.

Saat ini mereka sudah memiliki 25 bendera dari total 120 bendera yang disebar. Karena panas terik matahari dan sakit perut Senja yang semakin menjadi-jadi, membuat Senja akhirnya menyerah di tengah jalan.

"Eh Senja, lo tu kenapa sih? Kalo emang sakit ya ngga usah dipaksain dong. Gimana sih. Bikin repot aja." Keluh Raisa.

"Ma... Maaf. Ini perut aku sakit banget." Senja berusaha menahan sakit perutnya.

"Kalo gini kan ngga mungkin bisa menang. Nyusahin aja." Senja yang dari kelas 2 itu merasa kesal.

"Ka Cleo kalian bisa ngga lanjutin perjalanan kalian aja. Biar aku kembali ke titik awal. Aku ngga kuat lagi karena sakit perutku. Maaf aku sudah membebani kalian." Senja merasa bersalah.

"Masih bisa jalan ngga lo?" Tanya Cleo memastikan.

"Aku masih bisa. Pelan-pelan."

"Ya udah. Lo balik sana. Biar kita yang lanjutin. Toh ini juga sebagian besar benderanya tadi lo yang temuin. Biar kita yang selesaiin sisanya." Sam memberi saran.

"Gue antar pulang." Hazel menawarkan diri.

Seketika semua terkejut. Hazel yang hanya diam tiba-tiba menawarkan diri.

"Lo yakin?" Tanya Cleo memastikan.

"Daripada dia nyasar. Toh ini juga jauh banget dari titik awal. Gue kan hafal daerah sini."

"Menurut gue itu lebih masuk akal sih. Senja juga kondisinya ngga memungkinkan. Buat jaga-jaga biar ngga terjadi hal yang ngga kita inginkan." Leon membuka suara tanda setuju.

"Iya juga ya. Ya udah Zel, lo temani Senja turun. Biar kita yang lanjutin pencariannya." Cleo akhirnya setuju.

Senja dan Hazel kemudian berjalan kembali ke arah titik awal, sedangkan Raisa, Cleo, Sam dan Leon kembali melanjutkan pencarian mereka.

"Ouchhh" Senja merintih menahan sakit.

"Kenapa?" Hazel yang dari belakang mendekati.

"Ng.. Ngga. Ngga apa-apa." Senja berbohong.

Seketika Hazel menunduk membelakangi Senja.

"Naik."

"Ha..? " Senja kaget.

"Lo mau cepat sampe ngga? Gue ngga mau ya lo pingsan di jalan dan gue dituduh yang ngga-ngga." Hazel mengomel.

Karena sudah tidak bisa menahan sakit, Senja akhirnya menuruti perkataan Hazel. Dia kemudian naik ke belakang Hazel dan Hazel menggendongnya.

Di jalan turun, mereka bertemu dengan beberapa kelompok yang sangat terkejut dan penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Hazel terlihat tidak peduli dan Senja merasa sangat malu dan tidak enak.

Beberapa saat kemudian, mereka tiba di titik awal dan Hazel segera melapor keadaan pada Bimo. Bimo dan para guru dengan cepat segera menolong Senja.

"Sebenarnya siapa ya anak perempuan ini? Kenapa Tuan Muda sangat memperhatikannya? Semalam juga dia tiba-tiba memberi perintah yang cukup membuatku terkejut. Rupanya dia memberi perhatian lebih pada anak perempuan ini. " Batin Bimo dalam hati. Dia mengingat kejadian malam tadi saat hendal tidur dan Hazel tiba-tiba mengirim pesan untuk membelikan beberapa barang.

Kegiatan tersebut sudah usai dan Senja baru saja tersadar. Dia ternyata sempat pingsan beberapa saat karena rasa sakit yang teramat sangat.

"Kamu sudah bangun?" Tanya Mba Sinta yang ada di sampingnya.

"Hai Mba." Senja sungkan.

"Syukurlah kamu sudah sadar."

Senja segera bangun. Ingatan terakhirnya adalah saat dia sedang digendong oleh Hazel. Kemudian ingatannya tiba-tiba memudar.

"Sebaiknya kamu makan dulu ya, abis kamu istirahat." Sinta menyodorkan makanan untuk Senja.

"Makasih Mba." Senja segera melahap makanan yang disediakan.

"Ahhh.. Kenapa aku harus merepotkan semua orang seperti ini sih? " Kesalnya dalam hati.

Setelah makan, Senja kembali ke kamarnya dan beristirahat.

.

.

Sorenya, mereka semua diberitahu untuk berkumpul di aula untuk mengumumkan hasil lomba pagi ini. Senja sudah berkumpul bersama teman kelompoknya.

"Senja gimana?" Cleo bertanya pada Senja.

"Ah. Aku udah mendingan kak. "

"Syukurlah."

Hazel yang mendengar itu juga merasa lega.

Bimo kemudian mengumumkan hasil kegiatan serta beberapa lomba yang hari ini mereka lakukan bersama.

"Teman-teman semua. Kegiatan puncak malam ini adalah malam api unggun. Esok adalah hari terakhir kalian di sini dan kita akan mengunjungi sebuah pantai indah yang letaknya tidak jauh dari sini sebelum kalian kembali ke Kota." Bimo menjelaskan dengan penuh semangat.

Anak-anak yang mendengar itu bersorak gembira.

Senja hendak pergi ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi, Senja tiba-tiba mendapat sebuah pesan dari nomor baru.

"Senja. Bisakah kamu temui aku di taman belakang gedung ini ? Ini aku Hazel. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu." Isi pesan itu.

"Hazel? Darimana dia dapat nomorku? Dan kenapa dia tidak langsung saja memberitahuku saat kami bersama tadi?" Senja menerka-nerka.

Senja masih ragu, apakah dia harus pergi atau tidak.

"Tapi kalau aku ngga pergi, Hazel bisa saja marah. Dan lagi aku kan belum sempat bilang terimakasih ke dia." Senja mendua.

Namun akhirnya, dia memutuskan untuk pergi menemui Hazel di taman belakang gedung. Dia melangkah kaki perlahan ke tempat yang cukup jauh dari keramaian itu. Dari jauh, seseorang sedang memperhatikannya sambil tersenyum senang.

"Kena lo." Ucap lirih orang itu.

Senja semakin dekat dengan taman di belakang gedung. Ada sedikit rasa takut, karena keadaan sekitar terlihat sepi dan hanya ada beberapa lampu taman yang suram menerangi.

"Ha.. Hazel. "Panggil Senja lirih.

" Hazel.." Sekali lagi Senja memanggil untuk memastikan.

Untuk kesekian kalinya Senja memanggil, namun tidak ada jawabannya.

"Waahhhh rupanya Hazel ngga ada ya? Hahahahahha. " Tiba-tiba Virgin muncul dari belakang Senja dan tertawa.

"Nyari siapa neng?" Boby ikut-ikutan mengejek.

"Ka.. Kalian? Kenapa kalian ada di sini?" Tanya Senja panik.

"Menurut lo?" Virgin menghampirinya dengan tatapan tajam.

"Apasih yang lo harapin? Lo berharap Hazel bakalan muncul gitu? Dasar pencari perhatian." Boby menimpali.

"Enak ya diperhatiin, digendong pula. Rupanya lo pintar juga ya ngegoda cowok." Virgin menarik rambut Senja.

"Pegang dia." Perintah Boby pada 2 orang teman lainnya.

Dengan segera, keduanya memegang tangan Senja dan Virgin kemudian menutup kedua matanya dan menyumpal mulutnya.

"Bawa dia." Perintah Virgin.

Senja ditarik paksa dengan mata tertutup. Dia tidak bisa melihat apa-apa dan tidak bisa berteriak.

"Ya Tuhan. Tolonglah aku," jerit Senja dalam hatinya.

Setelah cukup lama. Mereka kemudian berhenti di sebuah tempat yang sangat sepi dan jauh dari orang-orang.

"Ikat tangannya." Boby memerintah kedua temannya untuk mengikat Senja.

"Selamat bersenang-senang Senja. Ini biar jadi pelajaran buat lo biar tahu diri dan tempat." Virgin mengolok.

"Rasain lo cewek sialan. Mampus lo di sini." Boby ikut mengolok.

"Ayo pergi dari sini. " Virgin mengajak dan pergi mereka berempat kemudian pergi meninggalkan Senja sendirian di tempat gelap, sepi dan jauh.

Senja hanya bisa menangis dan merintih. Dia berusaha membuka ikatan di tangannya dengan susah payah.

Hazel nampak gelisah. Ia terus melihat ke arah belakang. Rupanya dia mencari Senja yang tadi pergi, namun belum juga kembali.

"Mungkin dia sudah kembali ke kamarnya." Gumam Hazel dalam hati.

.

.

BERSAMBUNG...

1
FDIAMV_
done saya mampir
Dante's: maksih ya kak udah mampir
total 1 replies
YunHuaJing
semangat yaa
Dante's: makasih ya
total 1 replies
Dante's
semoga suka ya kak 🤗
Yg ptg manusia
baru baca 2 eps aja dh nagih lohh, serius ga boong...
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
terus yang masih berteduh menunggu hujan reda itu siapa orang nya🧐
Dante's: itu Senja
total 1 replies
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
awas jangan tarik-tarikan orang sebentar orang nya pusing
Dante's: hahhaha. hampir pusing kak 🤣
total 1 replies
authorpisces
hai kak aku mampir yaa
Dante's: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Allamanda Cathartica
Niceee 👌
Semangat berkarya yaa... 💕
Dante's: terimakasih
total 1 replies
Manik🌼
2 kuntum🌹🌹bunga mawar untuk kamu😍
Manik🌼: sama sama
Dante's: thanks ya
total 2 replies
Manik🌼
aku mampir ya
Manik🌼: sama sama
Dante's: maksih kak
total 2 replies
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
novel nya bagus kak/Smile/ tapi di kasih space ya tulisan nya/Ok/ semangat update untuk episode berikutnya😉
Dante's: makasih sudah mampir ya
total 1 replies
SECRET AUTHOR
sematawayang=semata wayang
dikasih space kak
SECRET AUTHOR: sama-sama kak
Dante's: thanks kak masukannya🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!