NovelToon NovelToon
1/2

1/2

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: sahidainun

Cinta atau benci?!
Rehan Alevando Pratama. Rehan itu hanya ada satu, tapi sifat nya bisa menjadi dua. Kadang baik, kadang kejam. Bukan kah Rehan sama seperti bunglon, beda tempat beda sifat!!!
Ini adalah perjodohan yang dipaksa olh 3 keadaan, keadaan lah yang memaksa agar Rehan terus mau untuk menjaga Naumi, bahkan tamat SMA pun Rehan sudah berniat untuk menikahi nya.
Awalnya Rehan berjanji, kalau ia akan mencoba untuk menyayangi dan mencintai Naumi. Namun, mengapa disaat Rehan mulai jatuh cinta. Naumi malah merusak kepercayaan, dan berkhianat dibelakangnya.
Apakah Rehan dan Naumi akan terus bersama hingga menikah? Atau akan berakhir sampai disini saja?

Ayo yang penasaran sama kisah nya Rehan dan Naumi, buruan baca! Capcusss!!!
~

Didalam cerita ini mungkin akan ada mengandung sedikit bahasa kasar. Jadi dimohonkan untuk para readers, harus bijaklah dalam membaca!

Jangan jadikan bahasa bahasa kasar di cerita ini sebagai contoh untuk kalian mengucapkan nya.
Cuzzz bacaaaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sahidainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Twenty two. Anak Haram?

Hii Bestiee 👋

.....🌺.....

"Naumi." panggil Reyy.

"Eh Rey ada apa?"

Rey langsung merangkul pundak Naumi, "Sendiri aja lo, Zera sama Imey mana?"

"Gatau." balas Naumi cuek.

"Mending sekarang kita ke kantin, gue traktir lo." tawar Rey.

"Gaus,"

"Lo gak boleh nolak!" potong Rey, lalu Rey langsung saja membawa Naumi menuju kantin, tanpa berbicara lagi, akhirnya Naumi mengikuti langkah Rey.

"Mbak Din." panggil Rey setiba dikantin.

"Eh Rey, mau pesan apa?" tanya Mbak Dini.

"Nau lo mau pesen apa?" tanya Rey pada Naumi. Saat Naumi hendak menjawab, mata nya tak sengaja menatap ke arah Imey dan Zera yang sedang berjalan menuju kantin.

"Zera, Imey!" panggil Naumi.

"Eh Nau, lo disini. Sama Rey." sahut Imey.

"Eh Zera, mau beli apa?" tanya Rey lembut. Zera hanya memutar bola mata nya malas.

"Bukan urusan lo." jawab Zera ketus.

"Mau gue traktir gak? Eh Mey lo ambil aja apa yang lo mau sama Mbak Din gue yang bayar." ujar Rey, dan mata Imey langsung berbinar saat mendengar nya, tidak lupa dengan senyuman yang ada di bibir Imey.

"Makasih Rey." ucap Imey.

"Zera, lo pesan apa?" tanya Naumi.

"Gak jadi, gak selera gue." jawab Zera.

"Kok gitu sih Zer, lo gak selera karena ada Rey ya." tebak Imey.

"Apaan sih lo, gue emang lagi gak selera makan!." bentak Zera.

"Mbak Din uang gue masih ada disini kan, potong aja berapa pun yang mereka habisin." ucap Rey pada mbak Dini. Lalu ia mendekat ke arah Zera.

"Kalau karena ada gue lo jadi gamau makan, gue bakal pergi. Lo harus makan, nanti sakit gue bisa khawatir." ujar Rey lembut seraya mengacak rambut Zera, setelah itu ia tersenyum dan pergi meninggalkan kantin.

"Kalian ambil aja sepuas yang kalian mau!" teriak Rey sebelum menjauh.

"Cie cie, gilak lo yang digituin sama Rey, gue yang baper anjirrr." oceh Imey heboh.

Zera memutar bola mata nya malas, ia sangat malas meladeni si Imey yang tingkah nya sangat ke kanak-kanakan.

"Nau, gue baperrr." lanjut Imey berbicara dengan Naumi, sambil memegangi jantung nya yang sedang menggebu.

Naumi tertawa, "Aneh kamu Mey, Zera yang digituin aja biasa aja. Kok kamu yang baper sih." balas Naumi.

"Lo yakin Zera gak baper, gue yakin pasti hati nya udah berbunga-bunga, cuma dia masih gengsi aja." bisik Imey dan Naumi hanya tertawa mendengar nya.

.....🌺.....

"Makasih." ucap Naumi, sekarang ia sudah berada di depan rumah nya di antar oleh Rehan.

"Lo istirahat, gue mau ke basecamp kalau lo butuh sesuatu langsung telpon gue!" ujar Rehan.

"Sip." balas Naumi tersenyum manis. Rehan pun lanjut menyalakan motor nya dan pergi dari perkarangan rumah Naumi.

Sedangkan Naumi, ia langsung masuk ke dalam rumah.

Saat Naumi hendak istirahat, tiba-tiba saja handphone nya berdering, tanpa melihat siapa yang menelepon Naumi langsung saja mengangkat nya.

"Halo?"

"Hai anak haram."

Glek. Naumi menelan saliva nya, siapa yang telah kembali menghina nya dengan hinaan itu. Ketika sudah lama tidak mendengar nya kenapa harus kembali lagi.

"Kamu siapa?" tanya Naumi kepada penelepon.

"Lo gak kenal sama gue?"

Naumi mencoba mengingat ngingat suara nya, ia mengenal nya. Seperti suara Rindy. Apa benar suara Rindy?

"Kamu Rindy?" tanya Naumi langsung.

Bukan nya menjawab, si penelepon itu malah tertawa.

Mendengar tawa nya Naumi semangkin yakin kalau Rindy lah yang menelepon nya. Dan tiba-tiba saja telepon nya sudah dimatikan di seberang sana.

Naumi menggigit bibir bawah nya, tubuh nya sudah bergetar, bagiamana mungkin Rindy bisa tau kalau ia seorang anak haram. "Dia itu Rindy? Atau orang lain, tapi suara nya mirip." gerutu Naumi cemas, ia takut jika itu benar-benar Rindy. Dan bagaimana jika Rindy membully nya disekolah maka kejadian di sekolah lama nya akan terulang kembali.

Naumi mengambil kotak kecil yang terisi foto nya dengan foto foto Aska.

"Aska." lirih nya.

"Gimana kalau ada yang ngehina atau ngebully aku lagi. Oh iya kan ada Rehan yang jagain aku."

Naumi tertawa, gila bisa-bisa ia bertanya ia juga yang menjawab sendiri. Aneh!

"Aska, gimana suatu saat nanti Rehan tau kalau kamu pergi karena aku, apa Rehan bakalan marah sama aku?" tanya Naumi memandangi foto-foto yang ia pegang.

"Aku harus jujur ka, aku gak mau terlalu lama terus-terusan menyimpan kebohongan ini. Aku takut suatu saat nanti Rehan tau tapi tau nya bukan dari aku."

Naumi menarik nafas nya dalam-dalam, ia tak mau terlalu memikirkan hal ini yang ada nanti akan bisa membuat nya stres. Maka Naumi memilih untuk langsung saja merebahkan dirinya di kasur dan memejamkan mata nya untuk menghilangkan rasa cemas.

Dilain tempat.

Di basecamp Agramatha, Rehan dan teman-teman yang lain sudah mengumpul. Bahkan sekarang anggota-anggota Agramatha juga banyak yang ikut mengumpul.

"Satu disini, satu kesini, satu kesana." tutur Rehan memberi perintah untuk anggota nya.

"Kita harus tegas, harus cepat! Kita gak boleh terlalu lama untuk menemukan pembunuhan nya kak Aska. Dan satu lagi, karena semalam Aden sudah ada mencurigai satu geng motor maka kita harus cepat menyelidiki nya!" tegas Rehan.

"Han tadi siang gue udah ngikutin geng motor itu, dan kalau gak salah nama ketua mereka Rio, dan nama geng motor mereka adalah Redroz." ucap salah satu anggota Agramatha.

"Redroz? Gue baru dengar nama geng motor itu." sambung Lintang berbicara.

"Gue tau, kalau gak salah Redroz itu temenan sama geng motor nya Arions." lanjut Bima.

"Bukan nya geng motor Arions itu anggota nya pada nakal-nakal ya?" tanya Devan.

"Berarti kalau Redroz temenan sama Arions, artinya Redroz itu, geng motor jahat juga, dan gue semangkin yakin kalau mereka pelaku nya." titah Rey.

"Kita harus cari tau, nuduh sembarangan tanpa bukti juga gak bisa. Kita harus tegas, mulai besok kita harus menyelidiki di setiap geng motor!" ucap Rehan dengan nada tinggi.

"Bener lo Han." balas Lintang.

"Agramatha harus bersatu. AGRAMATHA RISES." teriak Rehan.

"Agramatha bangkit!!!" teriak anggota anggota Agramatha.

.....🌺.....

Apakah Naumi begitu sangat mengantuk, hingga tadi malam ia sama sekali tidak ada terbangun atau pun tersentak. Bayangkan dari pulang sekolah sore semalam, Naumi tertidur dan baru terbangun di pagi hari yang cerah ini. Itupun karena ada alarm yang membangun kan nya. Gila berapa jam lama nya Naumi sudah tertidur.

Perasaan takut Naumi saat hendak pergi sekolah sangat menghantui nya, bagaimana semalam benar-benar Rindy yang menelepon dan akan menghina nya nanti.

Kini Naumi sudah berada di gerbang sekolah, pagi ini ia tak berangkat dengan Rehan, karena Rehan juga sedang ada halangan, ia harus singgah ke basecamp nya terlebih dahulu.

Udara yang segar, mekar nya bunga-bunga di taman sekolah telah menambah semangat Naumi untuk mencari ilmu di SMA Sultan Anjaya ini. Tetapi tiba-tiba saja datang pengganggu, perusak suasana hati Naumi.

"Hai Nau, selamat pagi." sapa Rindy.

Tidak menjawab, Naumi langsung saja pergi melangkah hendak meninggalkan Rindy, namun sebelum Naumi melanjutkan langkah nya, Rindy terlebih dahulu menarik ujung baju Naumi.

"Kok pergi sih, kenapa takut ya sama gue." ketus Rindy.

"Yaiyalah takut, di sekolah ini mana ada yang berani sama Rindy." sambung Arlen.

"Mau kamu apa sih Rin?" tanya Naumi jengah.

"Gue mau bicara sesuatu ke lo."

"Yaudah apa, aku gak punya banyak waktu untuk dengerin kamu." ucap Naumi pasrah.

Rindy menutup mulutnya, "UPS sesibuk apasih emang nya lo? Oh iya gue lupa lo kan anak haram, pasti sibuk nyari Om om buat di,"

"Diam kamu!" potong Naumi masih bersikap sabar.

"Apa lo suruh gue diam? Gak salah? Hello Naumi, lo sadar gak sih lo itu anak haram!" jawab Rindi dengan nada yang sangat keras.

Plak.

Naumi menampar Rindy. Ia sudah cukup sabar dari tadi menghadapi sikap Rindy yang banyak tingkah ini. Naumi sendiri juga hampir tidak percaya dengan apa yang sudah ia lakukan, mengapa sekarang Naumi menjadi seberani ini? Sementara Rindy, ia langsung memegangi pipi nya yang mulai memerah. Kini Rindy benar-benar dalam amarah yang besar.

"Kamu kan yang semalam nelpon aku, aku itu gak pernah ganggu hidup kamu, tapi kenapa Rind, kenapa kamu kelihatan benci banget sama aku?" tanya Naumi.

"Lo," ucap Rindy menunjuk dada Naumi. "Berani banget lo nampar gue, lo itu siapa, lo itu cuma anak haram dan mama lo perusak rumah tangga orang!" murka Rindy.

Naumi membelanga kan mata nya mendengar nya, jadi benar Rindy yang menelepon nya semalam, tetapi mengapa Rindy bisa mengetahui rahasia nya ini?

"Itu semua ga benerr!!! ucap Naumi

Rindu meludah, cuihhh.. "Ga bener lo bilang?" Rindy menaikan sebelah alisnya, "Kenapa lo takut, lo takut kalau satu sekolah ini tau ha? Lo takut di bully kaya di sekolah lama lo, haha lihat aja Nau, mulai detik ini juga hidup lo gak bakalan pernah tenang!" ancam Rindy.

Naumi terdiam, sementara Rindy, ia pergi meninggalkan Naumi yang terus terdiam kaku di tempat nya.

Mata nya mulai mengeluarkan satu tetesan, tetapi dengan cepat dan sigap di hapus oleh Naumi, Naumi tidak mau terlihat lemah. Ia harus kuat menghadapi ini semua.

"Kamu bukan anak haram Naumi!" ucap Naumi pelan.

1
fujoshi_uwu1234
Mantap banget thor, tetap semangat ya!
Alexo. ID
Hati-hati ketagihan membaca! Ceritanya sungguh menghibur 👏
Jeremiah Jade Bertos Baldon
Bikin baper nih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!