Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sidang pertama
Hari ini sudah masuk sidang pertama perceraian Melani dan Raka, tetapi Raka tidak menghadiri sidang. Melani datang dengan di temani pengacara nya. Dengan ketidak hadiran Raka dalam sidang selanjut nya justru membuat proses perceraian semakin mudah.
"Bu melani, sidang minggu depan jadwal nya untuk mediasi. Jika Pak Raka tidak hadir justru akan mempercepat proses perceraian nya" Ucap pengacara Melani.
"Iya Pak, sepertinya saat mediasi saya juga tidak akan hadir. Biar proses perceraian ini semakin cepat, karena memang tidak perlu mediasi lagi" Ucap melani kepada pengacara nya.
"Baik Bu semua akan saya urus" Jawab pengacara melani.
Melani dan pengacara nya meninggalkan gedung pengadilan agama menaiki mobil nya masing masing. Melani melajukan mobil nya ke butik, setelah perjalanan satu jam melani sampai di butik nya.
Hari ini sudah 2 minggu pesanan Bu Linda di kerjakan oleh para penjahit butik melani.
Saat sudah sampai di butik , butik tampak ramai dengan para pelanggan. Lalu melani melajukan langkah nya ke bagia gedung belakang tempat proses pembuatan baju baju yang di jual di butik.
"Ehh mbak melani " Sapa para penjahit yang sedang sibuk mengerjakan pekerjaan nya masing masing.
"Kalau capek istirahat dulu, jangan di paksakan untuk tetap menjahit." Seru melani kepada para pekerja nya.
"Iya mbak " Seru mereka bersamaan.
"Ani, bagaimana gaun pesanan bu Linda? " Tanya melani kepada Ani, salah satu penjahit yang dia percaya untuk mengerjakan gaun pesanan Bu Linda.
"Sesuai arahan dan keterangan yang mbak melani berikan gaun yang sudah jadi insya Allah semua berkualitas sama , Sepertinya seminggu lagi selesai mbak. " Jawab Ani .
"Bagus , gaun gaun ini sudah OK semua nanti kalau sudah selesai semua langsung kita kirim ke alamat bu Lidia saja" ucap melani sambil memeriksa gaun gaun yang sudah selesai di jahit .
"Iya mbak" Jawab Ani singkat dan langsung meneruskan kerjaan nya.
Pesanan gaun Bu Linda,Melani percayakan kepada dua penjahit nya, Ani dan Rudi. Rudi walaupun laki laki tetapi dia mahir dalam menjahit tak jarang dia juga membuat baju dengan desain nya sendiri.
Dan untuk penjahit yang lain Melani tugaskan untuk menjahit pakaian pesanan yang lain dan menjahit baju untuk mengisi butik.
Melani memeperhatikan para pekerjaa nya, Melani sangat puas dengan cara kerja para pekerja nya.
*****
#Tempat kerja Vera
"Vera, kamu di panggil sama pimpinan" Ucap salah satu teman kerja Vera.
"Ada apa ya kok aku di panggil pimpinan? Jangan jangan aku mau naik gajih?" Seru melani dengan percaya diri nya.
"Gak usah menebak nebak gitu, lebih baik sudah sana buruan kamu temui dulu pimpinan kita" Ucap teman kerja Vera
Vera pun langsung pergi menuju ruangan sang pimpinan tempat dia bekerja.
Tok tok tok
"Masuk" Seru seseorang dari dalam.
"Bapak memanggil saya?" Tanya Vera saat sudah berada di ruangan sang pimpinan atau direktur tempat dia kerja.
"Oh iya Vera, silahkan duduk dulu" Ucap direktur tersebut.
Vera pun duduk di kursi yang ada di sebrang meja kerja pak direktur ny.
"Emm.. Begini Vera, tak perlu basa basi lagi saya langsung saja ke permasalahan nya. " Ucap pak direktur.
"Saya dapat laporan dari beberapa nasabah kalau kamu ini dalam melayani mereka sangat tidak baik, sikap kamu terlalu sombong dan arogant. Bahkan saya juga dapat laporan kamu sering datang terlambat dan pekerjaan kamu banyak yang salah" Ucap pak direktur dengan sangat tenang dan lancar.
"Maaf pak, saya akhir akhir ini memang lagi ada masalah. Jadi saya tidak fokus kerja. Sekali lagi maaf pK" Seru Vera sambil mengatupkan ke dua tangan ny.
"Maaf Vera , sepertinya kamu harus saya pecat " Ucap pak direktur dengan berat hati.
Degh
"Pak apa tidak ada jalan lain selain memecat saya? saya bisa perbaiki semua nya pak?" Ucap Vera menyakinkan.
"Maaf vera saya sudah tidak bisa mentolerir nya lagi, karena beberapa nasabah yang berurusan melalui mu semua mengadukan sikap buruk mu, saya tidak mau semua itu berdampak bagi kelangsungan Bank ini." Jelas pak direktur.
"Ini gaji terakhir mu, walaupun belum saat nya gajian. Gaji mu saya berikan full. " Ucap pak direktur sambil menyodorkan amplop berwarna coklat di hadapan Vera.
"Terimakasih pak" Ucap Vera singkat.
Vera keluar dari ruangan direktur dan menuju ke meja kerja nya.
"Bagaimana ver, jadi naik gaji nya?" tanya salah satu teman Vera.
"Diam kalian" Bentak Vera dengan menahan marah.
"Kenapa si Ver, kamu di pecat? makanya Ver kalau kerja itu yang bener, sama nasabah saja kamu jutek banget. Rubah dong sikap kamu itu" Seru teman kerja Vera.
"Gue mau seperti apa bukan urusan kalian!! Gue bakal bisa kerja di tempat yang lebih bagus dari ini" Seru Vera sambil membereskan barang barang nya.
Vera pun pergi dari tempat kerja nya dengan menaiki taksi online yang dia pesan.
Satu jam akhirnya Vera sampai di tempat tinggal nya, Vera langsung masuk tanpa permisi. Padahal ada ibu Lasmini dan Nina yang sedang duduk di ruang keluarga.
"Loh Ver kok kamu jam segini sudah pulang? kamu sakit?" Tanya bu Lasmini khawatir.
"Haduh aku harus bicara ap sama ibu, tidak mungkin dong aku bilang kalau aku baru saja di pecat." gumam Vera dalam hati.
"Ehh ini bu Vera risain dari tempat kerja Vera, karena Vera mau kerja kantoran saja bu. Pusing bu kerja di bank berhadapan sama nasabah nasabah yang ribet" Ucap Bera berbohong .
"Oh ya sudah lebih baik kamu memang kerja di kantoran saja Ver. Kerja kantoran lebih cocok untuk mu" Ucap Bu Lasmini menyetujui ucapan Vera.
" Kak Ini ada lowongan pekerjaan di Global Property, sebagai Staff keuangan sesuai kan sama ijazah kakak?Besok kakak masukin lamaran saja siapa tahu keterima kak." Ucap Nina sambil menunjukan lowongan kerja yang dia baca di salah satu berita online.
"Wah bener Nina baiklah besok kakak akan masukin lamaran ke perusahaan itu" Jawab Vera dengan antusius.
"Semoga keterima ya Ver" ucap bu Lasmini sambil memeluk Vera.
"Denger denger gaji di global property itu besar kak, walaupun perusahaan nya tidak terlalu besar, tetapi perusahaan itu mampu bekerja sama dengan beberapa negara asing salah satu nya Jerman kak. Dan selalu di percaya perusahaan perusahaan lain untuk mengerjakan proyek pembangunan Hotel, Mall dan yang lain nya kak." Nina menjelaskan tentang Global property.
" Benerkah Nin?" Ucap Vera seakan tak percaya.
Vera pun menyiapkan syarat syarat untuk melamar kerja di Global property. Dia sangat berharap bisa di terima di perusahaan itu.
*****
Keesokan hari nya Vera datang ke perusahaan Global property dengan di antar oleh Raka. Raka pun sangat berharap Vera bisa di terima kerja di Global property.
"Sayang kamu tau gak, kalau perusahaan tempat mas kerja juga menjalin kerja sama dengan global property." Ucap Raka dengan tetap fokus menyetir.
"Benarkah mas? Berarti apa yang Nina benar tentang Global property, perusahaan yang tak terlalu besar tapi jangkauan kerja sama nya sangat luas" Seru Vera dengan antusius nya.
"Baru sekitar 2 minggu yang lalu perusahaan itu tanda tangan kontrak dengan perusahaan tempat mas bekerja" Ucap Raka.
"Semoga aku keterima ya mas?" seru Vera.
Raka hanya mengangguk kan kepala nya, Vera sibuk membetulkan riasan nya. Padahal riasan nya tidak ada yang rusak. Bahkan bedak dan lipstik yang dia pakai terlihat sangat tebal, tapi Vera sudah terbiasa dengan riasan tebal.
Tepat jam delapan pagi mobil Raka sampai di depan kantor Global property. Setelah Vera turun dari mobil Raka langsung melajukan mobil nya ke tempat kerjanya. Tempat kerja Raka tidak terlalu jauh dari Global property, sekitar 30 menit Raka sudah sampai di tempat nya bekerja.
"Maaf Mbak saya mau melamar kerja di sini apakah lowongan pekerjaan nya masih ada?" Tanya Vera ke resepsionis dengan senyum ramah.
Kalau tidak ramah nanti bakal langsung di usir. Vera memang cerdik.
"Ohh iya mbak lowongan nya masih ada, mbak silahkan tunggu di ruangan itu nanti bisa langsung tes mbak." Ucap sang resepsionis sambil menunjuk ke arah ruangan yang akan di jadikan tes para pelamar kerja.
"Terimakasih mbak" Ucap Vera tersenyum ramah .
Vera pun menuju ruangan yang di tunjukan oleh resepsionis tadi. Di ruangan itu sudah ada dua orang yang sepertinya juga akan melamar kerja seperti Vera.
*******
Maaf ya baru bisa update
Mau lanjut tidak? Seperti biasa jangan lupa Like,Komen, Vote nya.
aina,mantan ipar jadi sahabat yg baek,
👍👍👍💪💪💪