Warning!!!!!!!!
ini adalah novel yang sangat menguras emosi bagi yang tahan silahkan di lanjut kalau yang tidak yah, di skip aja
kalo mental baja sih aku yakin dia baca!!
Tak bisa memberikan anak adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi seorang wanita. Hal itu bisa meruntuhkan hubungan baik yang sudah tertata rapi dalam sebuah ikatan pernikahan. Dia adalah Rika, wanita yang berhayal setinggi langit namun yang di dapatkannya tak sesuai ekspektasi.
Dirinya mandul? entahlah, selama ini Rika merasa baik-baik saja. lalu kenapa sampai sekarang ini iya masih belum punya anak?
Mungkin ada yang salah.
Yukk!! ikuti kisahnya dalam menemukan kebenaran.
Kebenaran harus diketahui bukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrena Rhafani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10
Rika tentu saja marah mendengar pernyataan karyawannya. Iya hanya bisa menepuk jidatnya seraya menggeleng kepalanya. Jika saja gaun-gaun itu dipakai untuknya, mungkin Rika ikhlas saja. Tapi ibu mertuanya itu mengambil itu semua untuk madu baru Rika. Itu sama saja memupuk peperangan antaranya. Bisa bangkrut butiknya jika ini terus berlanjut.
"Dengar semua!!"panggil Rika meminta perhatian semua karyawan yang bekerja di butik nya.
"Jika ibu pak Dion datang mengambil apapun dari butik saya, jangan ada yang memberinya kecuali dia membayarnya. Apalagi jika dia membawa seorang menantu barunya. Kalau perlu, jangan biarkan mereka masuk." Perintah Rika.
Tindakannya ini bisa saja dianggap kelewatan oleh siapapun. Namun jika hal ini dibiarkan begitu saja, bisa gulung tikar butiknya. Terlebih lagi, bukan gaun murah yang diambilnya. Reta istri kedua Dion itu, mana mauh pakai gaun pasaran.
"Baik Bu."ucap semuanya serentak.
Rika kembali masuk ke dalam ruangannya. Di rumah, maupun di luar rumah sama saja. Hal yang membuatnya pusing tujuh keliling orang yang sama.
Rika menyandarkan tubuhnya di sofa ruangannya. Semua ini terjadi begitu cepat. Iya belum sanggup untuk membuka mata dan menghadapinya.
****
Di sisi lain, Reyhan ditemani Randy datang ke perusahaan Dion Sorayagrup untuk memenuhi rapat dadakan yang dilakukan para pemegang saham. Karena Reyhan memiliki 8% saham di sana, maka iya memiliki hak untuk datang mengikuti rapat itu.
"Selamat datang, Tuan Reyhan, saya tak menyangka bisa bertemu CEO dari grup Andor ini,"sapa Dion sembari menjulurkan tangannya.
Randy berbisik ke telinga atasannya.
"Dia suami Rika."
Reyhan menampakkan senyum sinisnya.
Iya tak menghiraukan jabatan tangan Dion yang mengambang di udara. Segera iya melangkah masuk dan duduk bersama para pemegang saham lain di dalam ruangan rapat itu.
Dion tak mengambil hati perlakuan Reyhan barusan. Datang ke perusahaannya pun, Dion sudah sangat bersujud terima kasih padanya. Siapa yang tak mau menjalin kerjasama dengan nya. Reyhan adalah orang yang tak bisa di singgung oleh siapapun.
Kekuasaan, dan koneksinya dapat meruntuhkan perusahaan apa saja yang menentangnya.
Rapat pun dimulai. Semua anggota dewan kecewa dengan apa yang Dion lakukan kemarin. Kritikan dari semua orang-orang di luar sana, tentu saja berdampak buruk bagi citra Soraya group. Sahamanya melonjak turun hingga terancam kebangkrutan.
"Saya minta maaf atas ketidak profesionalan yang telah saya lakukan."
"Untuk apa minta maaf? Apa anda berfikir dengan minta maaf akan mengembalikan kerugian besar yang telah anda ciptakan?"ketus pimpinan direksi.
Dion terdiam kaku mendengarnya. Seharusnya, pernikahan keduanya kemarin tidak usa diketahui oleh publik. Sekarang apa lagi? semua orang-orang di luar sana sudah mengetahui tindakan tak pantasnya.
Hal itu membawa dampak buruk bagi perusahaan. Iya dianggap sebagai pria yang tak bermartabat. Tentu saja nama SorayaGrup tercoreng karenanya.
****
Kedua orang tua rika Tuan Huda dan Bu Rossa, sedang menyaksikan salah satu stasiun televisi yang memuat informasi tentang desas desus kebangkrutan perusahaan Sorayagroup. Rasa sedih yang amat perih menyelimuti keduanya.
Iya tak menyangka perusahaan yang dulu di bawah pimpinannya terancam kebangkrutan. Tambah lagi, anak yang selama ini iya sayangi kini berstatus sebagai wanita yang memiliki madu.
Bukan madu manis melainkan madu yang rasanya pasti pahit. Gara-gara ingin cepat mempunyai anak, Dion tega menikah lagi. Bagaimana nasib anak semata wayang tuan Huda dan Bu Rossa sekarang ini.
"Mah, telepon Rika sekarang,"pinta tuan Huda pada sang istri. Sebenarnya tuan Huda telah sembuh dari penyakit stroke yang dideritanya.
Hanya saja, iya masih merahasiakan kesembuhannya, termasuk dari Rika dan suaminya.
Bu Rossa mengangguk sembari menitiskan air mata.
Tak lama kemudian panggilan pun tersambung.
"Halo sayang,"sapanya dengan nada lembut.
Bu Rossa kini mengubah suaranya yang tadinya terdengar sedang menangis sesenggukan menjadi seperti biasanya.
Iya tak mau jika anaknya itu tahu bahwa iya sangat terpukul atas masalah rumah tangga yang kini menimpa anaknya.
"Iya, halo mah?" Jawab Rika. Setelah mendengar suara sang mama dari balik telepon.
"Sayang, ibu dan ayahmu rindu. Kapan kamu dan suamimu mampir ke sini?"
Rika terhentak mendengar pertanyaan ibunya.
Meskipun Rika tak menceritakan tentang apa yang baru saja terjadi, namun iya yakin, kedua orangtuanya pasti sudah tau mengenai hal itu.
"Rika, apa kau masi mendengar mama?"
Panggilnya karena tak mendengar suara anaknya lagi.
"Iya, mah. Rika dengar kok. Nanti Rika pasti akan mampir."
"Oh baguslah. Suamimu, apa dia ikut?" Tanyanya lagi. Rika kembali terdiam oleh pertanyaan mamanya.
Iya menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan.
"Iya mah, dia ikut."
"Bagus kalau begitu. Yasudah, sampai nanti,"Kata Bu Rossa mengakhiri panggilannya.
Wanita yang terlihat sudah tak mudah itu perlahan duduk di sofa sembari meletakkan ponselnya di meja.
Tuan Huda yang tadinya sedang duduk di atas kursi roda pun bangkit dan langsung duduk di samping istrinya yang kembali meneteskan air mata.
"Sabar Mah, sabar." Ucap tuan Huda sembari memeluk ibu Rossa. Tangannya mengelus pundak wanita yang menjabat sebagai istrinya itu.
"Hiikkss ...!! Hiikkkss ...!! Hiikkkss ...!!" Tangis Bu Rossa sesegukan.
"Sampai kapan pah? Sampai kapan? Mama cape, jika terus berpura-pura begini." Keluh Bu Rossa.
"Mah, papa juga cape, papa juga tidak ingin jika harus berpura-pura sakit di depan semua orang. Mah, mama ingat kan, rencana kita untuk ngebongkar sifat busuk yang dimiliki suami rika dan mamanya. Sampai sekarang, kita belum punya cukup bukti. Dengan cara berpura-pura inilah jalan satu-satunya."jelas tuan Huda. Matanya kini berkaca-kaca melihat keresahan istrinya.
Tuan Huda ingin membongkar sifat asli menantunya dengan berpura-pura masih sakit stroke. Iya telah mengetahui niat jahat Dion yang ingin menguasai harta kekayaan nya.
Termasuk properti dan perusahaan Sorayagroup yang dipimpinnya. Surat wasiat yang menyatakan bahwa tuan Huda mewariskan posisi dan jabatannya kepada Dion tidaklah ada.
Itu semua ulah Dion dan mamanya. Mereka rela membuat surat wasiat palsu untuk mencapai keinginannya.
"Baik pah,"ucapnya pasrah. Ibu dari rika itu hanya bisa mengiyakan dan mengikuti rencana suaminya.
Meskipun hatinya perih melihat anak semata wayangnya disakiti dan diperlakukan kasar terhadap suami dan mertuanya.
Tapi iya harus tetap kuat, iya harus bisa menemukan bukti bahwa Dion menantunya itu orang jahat. Iya menikahi Rika karena harta bukan cinta. Bodohnya mereka karena dulu sempat mempercayai dan memberi restu kepada keluarga yang tak tau diuntung itu.
****
Reyhan baru saja tiba di perusahaannya Andorgroup. Perusahan yang menjadi minat nomor satu seluruh orang itu sudah melebarkan sayapnya di pasar Eropa dan masuk ke internasional.
Memiliki cabang di berbagai tempat dan selalu mendapat pujian dari semua orang. Menjadi karyawan magangnya saja sudah menjadi kebanggaan terbesar dalam hidup.
"Bos! Bagaimana? Apa kita akan tetap menanamkan saham kita ke perusahaan Sorayagroup?"
Reyhan langsung masuk ke ruangannya dan duduk di kursi keagungannya.
"Kembali ke ruangannmu dan lacak dimana keberadaan Rika, wanita menarik itu."
....... happy reading.....
skip lah.. bosan