di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
"Rasa ini,.. hiks... Daniel apa kamu juga ingat dengan rasa ini?!" tanya Bi Nami sambil menangis terisak
"Sudah lebih dari 23 tahun yang lalu, saat itu adalah terakhir kalinya aku memakan pangsit kuah dengan rasa seperti ini, tapi aku masih mengingatnya Bu, dulu almarhum mama sering membuatkan nya untuk ku" kata Daniel sambil menahan diri untuk tidak menangis dan sesekali menyuapkan makanan itu ke mulutnya
POV Alea
Melihat ekspresi dari kedua orang yang ada di depan ku saat ini, aku merasa bingung, perasaan ku menjadi tak karuan, aku tidak tau apa ada yang salah dengan masakan yang ku buat, jika iya lantas mengapa mereka terus memakannya
Aku takut tapi aku tidak berani bertanya, apalagi keduanya saat ini sedang menangis, ku pikir mereka sedang dalam suasana hati yang tidak enak, tapi lagi-lagi rasa penasaran ku melonjak, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya
"Ibu, mas Daniel, kalian jangan membuatku takut!" katamu dengan suara lirih
Daniel beralih menatap ku tanpa berkedip, aku terlonjak ketika dan merasakan tubuhku mulai dingin, bahkan rasanya seluruh ruangan itu tiba-tiba berubah menjadi dingin dan mencekam, ku lihat dia perlahan bangkit dari duduknya dan berjalan perlahan ke arahku
Aku yang memang sudah takut sedari tadi, tidak bisa lagi menahan diriku untuk mundur beberapa langkah, namun tiba-tiba satu hal terjadi dan itu membuatku kaget
'GREB' Daniel langsung menghambur memeluk ku, aku Sangat terkejut dengan perlakuan nya itu, namun aku tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah karna melihat dia yang memelukku sambil di sertai deraian air mata nya, untuk beberapa saat aku membiarkannya sampai ia merasa lebih tenang, walaupun dalam hati aku merasa bersalah pada kak Nira, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa,! Daniel memeluk ku bukan karna dia menginginkan wanita lain, melainkan karna ia tau, Yunira adalah istri nya sementara aku adalah Alea
Beberapa saat kemudian ia pun melepaskan pelukannya dariku
"Nira..." panggilnya dengan suara yang serak
"Um" jawabku cepat dan singkat
"Terimakasih!" ucapnya sambil menatapku dengan memegang bahuku
"untuk apa?!" tanya ku dengan tampang sok polos
"Terimakasih karna kamu sudah membantuku mengurangi rasa rinduku pada almarhum mama" kata Daniel dengan tulus
Aku yang masih tak mengerti dengan apa yang di maksudnya, dia bilang aku sudah membantu nya tapi apa yang sebenarnya aku lakukan, bahkan aku datang ke rumah ini baru beberapa jam yang lalu
"Maksud kamu apa, aku tidak mengerti?!" tanyaku
"Nira...!" panggil bi Nami dan akupun menoleh ke arahnya
"Pangsit kuah yang kamu buat, rasanya sangat mirip dengan pangsit kuah yang pernah di buat oleh almarhum nyonya Maria ibunya Daniel, itu sebabnya tadi saat aku mencicipi nya, aku jadi tidak bisa menahan diri"
"tapi Bu... Bukankah pangsit itu bu Nami yang buat, dan aku hanya menambahkan beberapa bumbu saja kedalam nya, ku pikir aku telah membuat kesalahan, maafkan aku!" kataku yang bicara apa adanya
"Tidak Nira,. Kamu sudah melakukan hal yang benar!" kata bi Nami lagi
"Benar yang di katakan Bu Nami, kamu tidak salah sama sekali, aku justru sangat berterima kasih pada mu, berkat kamu aku jadi bisa merasakan pangsit kuah yang sama persis dengan yang pernah di buat oleh almarhum mama" kata Daniel
Setelah mendengarkan penjelasan dari kedua orang itu, akupun akhirnya merasa lega dan kami pun akhirnya melanjutkan makan malam yang sempat tertunda,
ku lihat Daniel sangat lahap saat menyantap makanan yang ku buat, beberapa saat kemudian setelah makan malam akupun kembali ke kamar dan bermaksud untuk istirahat, karna menurutku hari ini adalah hari yang cukup melelahkan, rasanya aku sudah tidak sabar lagi ingin menghabiskan malam pertamaku dengan bantal dan guling serta tempat tidur yang mewah itu
Baru saja saat aku akan merebahkan diriku di atas kasur, seseorang tiba-tiba mengetuk pintu
"Astaga... Siapa lagi sih yang ngetuk-ngetuk, baru aja aku mau istirahat udah di gangguin aja" kata ku sambil bergumam sebal
'Klek!' aku kaget saat mengetahui siapa yang berdiri di depan pintu kamar ku
"Mas Daniel, ngapain kamu di sini?!" tanyaku gugup
"Emang gak boleh ya, aku mau ke kamar istriku sendiri?!"
"Lagian itu kenapa pipimu memerah, kamu sakit?!" sambung Daniel
Astaga, apa yang terjadi pada diriku, Daniel bilang pipi ku memerah, aku sangat malu di buatnya "A-hah,.. Mana ada pipi aku merah, ini cuma pakai perona aja kok" kilah ku
"Perona?! Ngapain pakek perona malam-malam begini, emang kamu mau kemana?!" tanya Daniel dengan nada menyelidik
"A- i itu, aku gak kemana-mana kok, cu-cuma iseng aja nyobain perona yang tadi baru aku beli" kataku beralasan
(Mampus... Akhirnya yang namanya sekali bohong pasti bakal keterusan kan,) aku bergumam sendiri dalam hati merutuki kebodohan ku
"Oh jadi gitu!" sahut Daniel dengan santai
Namun tak menunggu lama Aku di buat lebih kaget lagi dengan apa yang dilakukan Daniel, dia menerobos masuk ke kamarku tanpa menunggu persetujuan dariku
"Eh, kamu ngapain masuk?!" sergahku
Namun bukannya menjawab ku, dia malah dengan santainya berbaring di tempat tidurku, aku menjadi panik melihat apa yang di lakukan nya
"Mas Daniel ngapain tiduran di situ, menjauh dari tempat tidur ku" protesku dengan nada kesal
Dia masih tak bicara, namun ia malah bangkit dan berjalan-jalan melihat sekeliling isi kamar seolah sedang mencari sesuatu, aku benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang di lakukan oleh pria ini
"Daniel!!" ucapku dengan suara nyaring, namun bukannya terkejut dia justru hanya menoleh sekilas dan tersenyum, aku benar-benar semakin kesal di buatnya
"Sebenarnya kamu mau ngapain sih, mending cepetan keluar dari kamar aku, aku mau tidur"
Belum lagi Daniel yang ku lihat ingin menghampiri ku, tiba-tiba kami di kagetkan dengan suara Dita yang berteriak memanggil -manggil manaku
"Nira!!"
"Yunira dama kamu!!"
"Yunira!!"
Mendengar itu Daniel pun buru-buru keluar dari kamar dan aku mengikutinya dari belakang dan menghampiri Dita yang ada di ruang tamu
"Dita... Kenapa?!" tanya Daniel lebih dulu
"Bang, jangan coba-coba untuk melindungi istrimu itu ya, kali ini aku mau kasih dia pelajaran" kata Dita sambil menahan emosi
Sejujurnya mendengar itu aku jadi merasa takut, ini adalah pertama kalinya aku berhadapan dengan adiknya mas Daniel, dan dia kelihatan nya sedang marah besar, tapi aku tidak tau apakah dia marah pada kak Nira atau padaku
(Ah bego banget sih, mana mungkin dia marah sama aku, orang kita aja gak saling kenal)
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea