Arkana Mahendra.Badboy tampan yg menikahi gadis cantik bernama Kartika Putri
Sama2 ingin berjuang untuk saling menyayangi satu Sama lain...Lantas apakah hidup mereka berjalan penuh kebahagiaan??..
baca cerita selengkapnya di bawah ini🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEEN ika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab11
Arkana serta yang lainnya, berjalan masuk ke dalam markas yang bercat abu tua itu! bangunan ini terlihat mewah dan juga besar namun tidak berlebihan.
Abel tidak menyangka, jika black eagles memiliki markas sebagus ini! ya kira markasnya itu kecil! kumuh, dan berantakan, ternyata sangat jauh dari prediksinya.
" ada orang di dalam?"tanya Abel menoleh ke arah teman-teman suaminya.
"ada! tapi nggak rame-rame amat, karena sebagiannya sekolah"sahut Kevin.
Abel mengerjap matanya polos,"Mereka sekolah juga?"
barat tertawas kecil saat mendengar pertanyaan Abel"sekolah kok! semuanya sekolah, walaupun ke sekolahnya cuma buat bolos, dan bikin guru naik tensi,"kata bara.
"woahh keren! gua kira anak-anak yang kayak kalian itu nggak sekolah loh, ternyata ada"seru Abel menepuk tangannya heboh.
buat inti black eagles gemas dibuatnya.
"bini lo gemesin banget, sumpah! boleh gue karungin nggak?"celetukk Alfarizi.
baru aja dia hendak mencubit pipi Abel, namun pisang kasar dari suaminya membuat Alfarizi mengesan saja.
Arka merengkuh pinggang Abel posesif, menariknya jauh dari empat buaya itu,"nggak usah deketan sama mereka"katanya memperingati.
Ceklekk
pintu markas dibuka, membuat anggota eagles yang ada di dalam menoleh begitu saja.
saat ini mereka sedang duduk santai, sambil menikmati kopinya dengan keadaan bertelanjang dada, menampilkan badan kekarnya yang menggoda, tidak semua, karena ada sebagian yang lainnya memakai kaos.
mereka baru bangun tidur jadi tidak heran jika pakaian mereka seperti itu.
" CK! tutup tubuh kalian, sialan"umpat Arka geram saat melihat mereka yang diam saja tanpa ada niat untuk memakai bajunya.
lagi saat melihat tatapan istrinya yang mengarah kan ke arah mereka menatapnya dengan tatapan lumu.
Arka menghimpit kepala Abel dalam ketiaknya membuat gadis itu meronta,"gak usah lihat"ucap Arka.
tabel tertawa kecil"lepasin ar, be mau lihat. rugi dong kalau diabaikan, baik buat kesehatan mata"ucap Abel membuat Arka melotot.
"AbeLivina"tegurnya tak suka, semakin menutup mata Abel.
"hahaha, iya nggak! makanya suruh temannya pakai baju dulu"kata gadis itu tertawa.
"kalian tuli?"
tidak ingin membuat Arka semakin murka, mereka buru-buru memakai bajunya! bahkan yang tidak sempat membawa baju turun tadi, langsung memakai jaket anggota lain, headboard sofa.
setelah semuanya memakai baju. barulah Arka melepaskan Abel, lelaki itu mendengus, dia menarik tangan Abel agar duduk di sofa.
semua anggota black eagles menatap ke arah keduanya bingung,"istrinya Arka"ucap Adrian seakan mengerti tatapan bingung mereka.
anggota black black eagles dibuat speechless dengan ucapan Adrian,"sumpah? mereka udah nikah?"bisik Aldo salah satu anggota black eagles.
"iya, beberapa hari yang lalu mereka nikahnya"sahutnya Adrian lagi.
"cantiknya cantik banget, bening lagi"untuk Farhan
"Jangan kenceng-kenceng ngomongnya. Arka posesif banget sama bininya itu"kata Adrian diangguki mereka.
tabel menyusuri wajah suaminya lamat-lamat, menatap bekas lebam yang masih terlihat jelas di sudut bibirnya.
"bapak lo lebam, kotak p3k-nya mana? biar gue obatin?"tanyanya Abel.
"nggak usah, cuma luka kecil nanti sembuh sendiri"peta Arka, menyadarkan punggungnya di sofa, bersedekap dada menatap temannya tenang. tabel memutar bola matanya malas,"muka kalian juga lebam, mau gue obatin nggak?"tanya Abel, membawa pandangan ke arah inti black eagles.
seketika mata mereka berbinar,"mau banget"buat bara antusias.
"bentar ya gue ambil kotak obatnya dulu. wajah gue emang sakit banget, perih!"ucap bara bangkit dari duduknya.
Dia terlihat begitu semangat. membuat arca yang melihatnya ternganga melihatnya.
"ya nggak ada niatan buat nikung Arka kan?"gumam Adrian melongo.
"lo apaan sih?"protes Arka tak terima kepada istrinya.
menaikkan satu alisnya bingung,"apa? gue pengen obati Mereka emang salah?"
"suami lo mereka? harus diobatin segala? gue juga luka!"
"ya kan tadi lo yang bilang sendiri nggak mau diobatin, makanya gue mau obatin Mereka aja, lagian luka di wajah mereka lebih parah dibandingkan wajah lo"kata Abel.
"nggak usah obatin mereka! obatin gue aja, jangan kecentilan sama temen gue"
"tapi.."
"Abel, ini obatnya! nggak mau obatin gue kan? ayo batin sekarang, sakit banget muka gue sumpah"babara datang menyodorkan kotak obat.
" CK, sana suruh Alfa obatin! jangan nyuruh istri gue, nggak usah caper lo!!!"judes Artha membuat inti black eagles terkikik geli.
"cieeeee, si bos cembokur nihh ceritanya...."goda Alfarizi tersenyum jahil.
"mangkanya kalau ditawarin nggak usah nolak! giliran Abel mau obatin cowok lain aja langsung panik"timpal Kevin.
"bos, nggak bisa gitu dong! orang tadi Abel yang bilang sendiri mau obatin luka Kita, parah sih lo"
Arka berdecak, cowok itu menendang betis bara agar menjauh,"sana?" kata Arka datar.
dia menarik kotak obat dari tangan bara, lalu menyerahkannya kepada Abel."obatin luka gue"suruhnya.
"tadi aja nggak mau"cibir Abel malas, namun tetap melakukan suruhan sang suami.
barang mengumpat tertahan, ketuanya ini kayaknya emang minta dipenggal kepalanya! agar tidak suka berbuat semena-mena.
cowok itu pun kembali duduk di tempatnya dengan muka masam.
Tangan Abel mulai mengobati lebam di wajah Arka dengan telaten. wajah gadis itu terlihat begitu fokus saat sedang mengobatinya Dengan iseng, Arka mendekatkan wajahnya ke wajah Abel, sehingga membuat wajah keduanya nyaris bersentuhan! hanya tertinggal beberapa senti saja.
tabel melotot melototkan matanya," Arka!! Jangan gitu. kalau diobatin itu diam"omelnya geram membuat arca terkekeh.
"tadi kenapa nangis?"
nyanyian apa yang seakan meledaknya, membuat Abel menatapnya sejenak,"siapa yang nangis? nggak ada tuh!"gadis itu tidak ingin mengakuinya
lebih tepatnya, malu, karena di sini ada banyak anggota black eagles. dia tidak mau dikira cengeng.
" Dih ngelak? tadi siapa juga yang nangis-nangis sama Arka biar nggak berantem lagi?.... jangan berantem lagi, please! gue nggak mau, takut!!"dedek Kevin membuat mereka semua tertawa.
dia sempat mendengar rengekan gadis itu tadi.
Arkana tersenyum miring,"cengeng!"ejeknya menarik kidung Abel gemas.
Abel mengerucutkan bibirnya sebal,"habisnya takut! gue nggak mau lagi lihat tawuran kayak gitu, serem tahu, Untung tadi kalian nggak ada yang bawa-bawa senjata tajam."
"coba ajak kalau ada yang bawa? bukan nangis lagi gue, udah pingsan di tempat! lagian kalian kenapa suka banget sih berantem? kalian pikir keren? enggak!! yang ada malah nyakitin diri sendiri tahu nggak?"ngomel Abel begitu cerewet.
"tapi mereka duluan yang mancing emosi bel, mau nggak lihat tadi mereka ngomong apa? yang ngatain lo, kita harus diam aja gitu?"Adrian membuat tabel terdiam ,bener juga.
"ya udah deh, tawuran aja!"ucap tabel membuat mereka meledakkan tawanya.
dengan sikap plin-plannya sangat lucu.
"tapi ya, jangan di depan gue! jangan ajak cowok gue juga... saya nggak mau dia terluka soalnya"kata Abel membuat pipi Arka seketika memanas, sial! dia salting.
*"cieee... di khawatirin"Jodha Alfarizi dibarengi jeritan hebohnya.
"si bos blushing.si bos blushing! lihat tuh pipinya warnanya merah anjir"seru barang membuat Arka mengumpat tertahan.
"cielah, baru gitu aja udah salting luar! efek nggak pernah pacaran sih"
tabel tidak bisa untuk tidak tertawa, gadis itu terkekeh geli saat melihat wajah Arka yang seperti salah tingkah.
"Jangan godain Arka terus!"meraihnya
"di sini ada toilet nggak?"tanya Abel membuat tawa mereka terhenti.
"ada, jalan aja lorong itu, nanti ketemu kok"ucap Alfarizi diangguki oleh Abel.
"mau ditemenin?"tanya Arka
"nggak usah! nggak angker kan?
"angker buat cewek penakut kayak lo! hantunya suka gangguin orang-orang penakut, biasanya"kata Arka.
"Arkaaa"Abel merengek kesal membuat Arka tersenyum kecil.
"enggak! udah sana, jangan lama-lama"ucap Arka lembut
setelah itu, barulah Abel pergi dari sana.
"lo kalau sama Abel lembut bener! mana nggak cuek lagi, beda sama kita"sindir bara
Arka mendengus"urusan gue"balas Arkana mulai mengeluarkan rokok.
lelaki itu menyalakan pemantik apinya, kamu mulai membakar ujungnya.
"kalau udah jarang banget ke markas ar, kenapa? karena ada Abel ya?"tanya Adrian serius.
"hmmm... dia takut sendirian, apalagi rumah gue nggak ada orang."jawab Arka tenang sambil terus menghisap nikotinnya.
"terus gimana? lo nggak bakal keluar malam lagi dong berarti?"tanya Kevin menimpa di.
"tunggu sampai dia nggak takut lagi beradaptasi di rumah gue! di manapun juga dia masih baru"kata-kata membuat mereka mengangguk mengerti.
"nanti malam kita ke rumah lo boleh nggak? udah lama kita nggak main ke sana"kata Adrian.
"wahhhh..., bener tuh! ide bagus"seru bara heboh.
"datang aja"balas Arka
"oke, nanti malam kita ke sana"
***
aku update-nya sekalian ya guys..
jangan lupa di like dan dikomen komen