NovelToon NovelToon
Istri Di Atas Kertas

Istri Di Atas Kertas

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahkontrak / Patahhati / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Nikah Kontrak
Popularitas:877.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Riendiany

Estsaffa ahiara, gadis yatim piatu yang diadopsi oleh kedua orangtua angkatnya. Terpaksa menikah untuk membayar hutang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riendiany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Posesif

"Lusa dia ada makan siang denganku bertemu klien" suara Adrian menginterupsi. Memandang sepupunya dengan kedua tangan menyilang di dada. Membuat Akio menghentikan langkahnya. Berbalik, mencoba tersenyum walaupun sangat terlihat jika dipaksakan. Senyum miring penuh makna.

"Sehabis makan siang denganmu kalau begitu" sahut lelaki blasteran Jepang itu santai. 'Kena kau Adrian' dalam hati Akio berkata.

"Tidak bisa, ada tugas menunggunya" demi apa sepupunya itu sangat menyebalkan, pasti itu hanya alasan Adrian saja. Tapi bukan Akio kalau ia hanya berhenti sampai disitu saja. Dia sangat senang, bahkan baru juga hari pertama di Indonesia, namun lelaki ini sudah cukup pintar membaca pikiran sepupunya yang duda itu.

"Baiklah kalau begitu, kau kujemput untuk makan malam saja ya cantik" ucapnya penuh penekanan, namun bukan Ara yang dilihatinya, ia malah asyik memperhatikan ekspresi Adrian yang menatap tajam kepadanya.

"Dia tidak boleh keluar semalam itu, berbahaya seorang gadis malam-malam berkeliaran" tidak diduga, Adrian malah menunjukkan keposesifannya. Sisi memiliki Adrian yang hanya muncul untuk orang yang dianggapnya spesial.

Dan apa kabar Ara, dia hanya diam melihati dua pria yang tengah adu argumen di hadapannya. Ingin beranjak dari ruangan itu, namun ia takut hal itu tidak sopan.

"Kau sudah seperti bapaknya saja Ad, lagipula apa urusanmu dengan gadis ini. Dia memang bawahanmu di kantor ini, tapi selepas jam kerja dia bebas dengan privasinya" Akio berkata lantang dengan menyilangkan tangan di dadanya. Dan seharusnya memang benar apa yang diungkapkan Akio. Ditempat kerja Adrian adalah bos, tapi dalam kehidupan pribadi, mereka tidak berurusan.

"Tentu saja urusanku, itu karena dia tinggal_" Adrian menyadari telah kelepasan bicara. Dibuangnya wajahnya kesamping.

"Bapak-bapak ini sudah jam pulang kantor, apa tidak sebaiknya kita ber_" Ara menyela, demi melerai maksudnya.

"Ssstt diam dulu sayang, dia tinggal dimana Ad?" Akio mengalihkan matanya pada sepupunya yang tampak sedikit tidak nyaman setelah perkataannya sebelumnya.

'di apartemenku' dan tentu saja Adrian hanya nenjawab dalam hati. "Dia tinggal di dekat apartemenku" Adrian mencoba menetralisir suasana.

"Berarti tidak masalah kan?" pertanyaan ini ditujukan untuk dua orang itu namun Akio malah meluruskan pandangan matanya pada gadis itu.

"Tidak pak, hanya saja tidak boleh pulang terlalu malam, itu pesan ayah saya" jawab Ara berbohong. Sungguh ini pasti akan bertahan sampai nanti malam kalau tidak segera diambil tindakan.

"Baiklah cantik, lusa sepulang kerja kau akan dijemput sopirku" Ara mengangguk, dan Akio bergegas ke luar ruangan diikuti asistennya.

Wajah Adrian tampak menegang, tidak ada senyuman ataupun ucapan lagi yang keluar dari bibirnya. Ara yang menyadari segera menghampiri dan mengambil alih berkas-berkas yang masih ada di atas meja.

Tatapan sinis dan dingin muncul di wajah Adrian. Ara menyadarinya namun tidak ingin membuat masalah lebih pelik, hingga membuat dirinya berpura-pura tidak tahu. Ia hanya berani menatap Adrian lewat ekor matanya. Dan berpikir untuk segera menyelesaikan pekerjaannya kemudian pulang.

"Kau lupa kesepakatan kita hmm..!?" kata-katanya menekan dan tubuh Adrian mendekat, mencekal pergelangan tangan Ara.

"Kesepakatan?" Ara mengerjap, mencoba mengingat. Oh Tuhan, ia lupa bahwa Adrian memiliki hak untuk mencampuri semua urusannya. Tanpa terkecuali.

"Kau tahu apa yang harus kau lakukan! atau ingin campurtanganku?" Adrian menggertak, cekalan tangannya pada pergelangan Ara mengerat, hingga buku-buku jarinya tampak memutih.

Gadis itu meringis, menahan sakit, mengintip tangannya yang juga memutih akibat tekanan, namun tidak ingin pula dipandang lemah. Maka yang dilakukannya hanyalah menunduk, menahan butiran airmata yang sudah mendesak ingin keluar. "Iya mas, aku tahu" suaranya melemah.

Dilepaskanlah cekalan Adrian dari tangan Ara. Dan nampak bekas cekalan di pergelangan Ara, merah dan membentuk jari.

Adrian melenggang keluar ruangan, namun tepat di depan meja Ara, Adrian malah sempat menghantam meja dengan tangan kirinya.

Brakkk!!!

Mengagetkan Ara yang kemudian menoleh dan menggelengkan kepalanya. Sungguh baru kali ini gadis itu melihat sisi lain Adrian yang arogan yang siap meledak.

Airmatanya tidak bisa keluar, tertahan dan malah membuat panas dan sesak di dadanya. Sungguh ia ingin segera sampai di apartemen, mengguyur tubuhnya dengan air dingin dan menenggelamkan kepalanya di kasur.

\=\=\=\=\=\=

ceklek

Dipindainya seluruh ruangan, sebelum memasukkan dirinya ke dalam apartemen. Mendadak ia berdoa semoga lelaki itu pulang kerumahnya untuk waktu yang lama, sehingga dirinya tidak canggung ketika bertemu ataupun berpapasan. Namun bukankah itu hal yang tidak mungkin, mengingat kembali bahwa dirinyalah yang menumpang.

"Fuhh..." Ara mendengkus, melangkahkan kakinya yang seakan mengangkat beban berat menuju dapur. Membuka kulkas, kemudian mengambil air dingin kedalam gelas. Sungguh hari ini hari tersial menurutnya, bahkan Ara enggan membayangkan hari-hari setelahnya yang pastinya akan semakin melelahkan.

Dia mencoba mendinginkan kepalanya, ditempelkanlah gelas berisi air dingin itu ke keningnya, janggut, mata, bahkan memutar di seluruh bagian kepala dan wajahnya. Dengan mata memejam menikmati, pun rasanya merambat mendamaikan hatinya.

Setelah itu segera Ara masuk kedalam kamar. Dilakukannya semua ritual membersihkan dirinya. Dan disinilah dia sekarang, di depan tv menatap intens layar lcd yang sudah seperti bioskop itu dengan sesekali menutup wajahnya dengan bantal. Melihat drama horor sambil ketakutan, yang akhirnya membuat cacing diperutnya berontak.

ceklek

Ara menatap pintu masuk apartemen. Didapatinya Adrian berjalan dengan gontai tanpa melihatnya sama sekali, ia bagai makhluk kasat mata. Padahal Ara rela berdiri dari sofa tempatnya duduk untuk menyapa Adrian, sekedar mengucapkan selamat malam. Namun gadis itu berakhir dengan bergeming mendapati Adrian melewatinya begitu saja masuk ke dalam kamarnya.

Gadis itu menuju dapur, memasak dua mie instan ditambah sayuran,cabe dan bakso. Setelah matang, dimasukkannya dalam dua mangkok dengan porsi berbeda.

Diambilnya ponsel, kemudian di ambilnya gambar dua mangkok mie buatannya dengan membubuhkan sedikit tulisan ' please eat me Mr. Add' dikirimkannya pesan kepada lelaki yang tidak juga keluar setelah beberapa saat lalu masuk ke kamarnya.

Berhasil, sudah dibaca namun tidak dibalas. Perut laparnya sudah tidak bisa ditahan, akhirnya dia menghabiskan satu mangkok bagiannya, dan melihati dengan miris mangkok yang lebih besar yang ingin ia berikan pada Adrian. Mengapa juga ia harus memikirkan perut lelaki itu, mungkin saja ia sudah makan diluar. Apa saja bisa dibelinya bukan.

Ara bangkit dari meja makan, meninggalkan semangkok mie yang dingin dan menyusut kuahnya. Masuk kedalam ruang kerja, tempat ia menghabiskan malam indahnya beberapa minggu ini. Tanpa ia sadari, tepat setelah ia menutup rapat pintu ruang kerja, lelaki menawan dengan celana panjang piyama dan dada bidangnya yang terbungkus kaos hitam keluar dari kamar.

Membawa kakinya menuju meja makan, Adrian menghabiskan semangkok mie yang ditinggalkan di atas meja. Menikmati hingga kuah yang hanya tinggal sedikit pun diseruputnya hingga tandas. Dia lapar, perselisihan dengan sepupunya sore tadi membuat buruk moodnya. Ditambah lagi gadis tawanannya itu menerima ajakan sepupunya.

"Aku tak tahu kau ternyata gampangan Ara!" geram Adrian.

1
Idasesoega
sangat mengharukan, sangat cerdas secara psikolog, sangat menyenangkan dan membahagiakan siapan cerita ini, khususnya ban ini. 👍👍👍👍👍

terima kasih othorku🤣🤣🤣💯💯💯👏👏👏
melting_harmony
Luar biasa
Widati Dati
1 vote n 19 ikat mawar bwt mu thor... trs semangat thor.. dg crta yg brkualitas
Riendiany: Terima kasih🥰
total 1 replies
Bun Yian Cu Dumpit
happy ending,, KK lanjut cerita k elang SM Mala, Dani dan merra jg yh Thor plisss
Bun Yian Cu Dumpit
cerita KK SM Uda ak ikut terharu jg KK smoga kakak sllu d lindungi dn d bri kesehatan amin
Bun Yian Cu Dumpit
semua nya ja lah aku mau Thor ceritanya sungguh menarik dlm hidupku
Bun Yian Cu Dumpit
smoga elang SM Mela jadian, ngk sabar ak liat mereka semua bahagia untuk othor ny smoga sehat slalu😃
Bun Yian Cu Dumpit
ohh rupanya Akio masih hdup, drama selanjutnya ak mau dngar crita Tomy SM Laura yh Thor
Bun Yian Cu Dumpit
ohh rupanya Akio masih hdup, drama selanjutnya ak mau dngar crita Tomy SM Laura yh thor
Bun Yian Cu Dumpit
senanggggg nya ak melihat keluarga mereka berkumpul
Bun Yian Cu Dumpit
senanggggg nya ak melihat keluarga mereka berkumpul
Bun Yian Cu Dumpit
akhirnya keluarga Ardian bersatu jga stelah sekian lma berpisah dn ak yg BCA ikut bahagia jg, Dani sudah mengetahui kesalahpahaman yg bertahun² tertutup
Bun Yian Cu Dumpit
terharu aku, bnyak mengandung bawang😭😭😭😭 menurut ak
Bun Yian Cu Dumpit
siapa yh org yg d maksud Dani rahasia, atw jngn² adiknya si merra🤔
Bun Yian Cu Dumpit
semoga jg cpat ketemu Dani SMA ibu sambung ny lewat adek ny merra
Bun Yian Cu Dumpit
Ara SM keluarga angkatnya udh ketemu, tinggal nunggu jalur Thor untuk mempertemukan Ara dn Ardian jdi satu
Bun Yian Cu Dumpit
penasaran SMA org yg d telpon dokter ORI yg d sebut kakak tuh siapa ya?? penasaran EMG ak hehe
Bun Yian Cu Dumpit
semoga lh dinding es Dani bisa d cairkan, smoga jga secepatnya Ara d pertemukn kembali dngn Ardian keluarga kecilnya, ngomong² Thor org tua angkatnya Ara kok ngk muncul lagi yah
Bun Yian Cu Dumpit
kira² siapa yh org misterius itu ad ninggalin surat lagi, ap mungkin Ardian yh, ah jdi penasaran nc akunya
Bun Yian Cu Dumpit
kok ak jdi nangiss sih BCA d bab😭😭😭 ini,,tlg dong KK Thor sruh Dani cepat Thu kejadian Omanya dlu itu biar dia ngk nyalahin Ara trus,,dn biar dia Thu yg menyebab Omanya dlu meninggal ibu kandung ny sndiri si ardina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!