NovelToon NovelToon
Istri Dari Ketua Geng Motor

Istri Dari Ketua Geng Motor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:18.7k
Nilai: 5
Nama Author: Laura Putri Lestari

Air mata terus mengalir dari sepasang bola mata abu-abu yang redup itu. Di dalam kamar sempit yang terasa semakin menyesakkan, Aria meringkuk, meratapi nasib yang menjeratnya dalam belenggu takdir yang tak pernah diinginkannya. Aria, gadis polos nan culun, begitu pendiam dan penurut. Orang tuanya memaksanya untuk menikah dengan anak dari bos ayahnya, sebagai jalan keluar dari kejahatan sang ayah yang telah menggelapkan uang perusahaan. Aria tidak berani menolak, tidak berani melawan. Ia hanya bisa mengangguk, menerima nasib pahit yang seolah tak ada ujungnya.

Tanpa pernah ia duga, calon suaminya adalah Bagastya Adimanta Pratama, lelaki yang namanya selalu dibicarakan di sekolah. Bagastya, si ketua geng motor paling ditakuti se-Jakarta, pemimpin SSH yang tak kenal ampun. Wajahnya tampan, sorot matanya dingin, auranya menakutkan. Dan kini, lelaki yang dikenal kejam dan berbahaya itu akan menjadi suami dari seorang gadis culun sepertinya. Perbedaan mereka bagaikan langit dan bumi—mustahi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laura Putri Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penampilan Yang memukau

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba—hari pensi. Suasana sekolah dipenuhi semangat dan kegembiraan, dengan para siswa berlalu-lalang mengenakan kostum dan dandanan sesuai dengan peran yang akan mereka mainkan di atas panggung. Aria, yang sejak pagi sudah sibuk dengan persiapan untuk penampilan duetnya dengan Vernon, tak bisa menyembunyikan kegugupannya. Meskipun sudah berlatih keras, tetap saja ada rasa cemas yang menggelayuti pikirannya.

Aria yang biasanya tampak sederhana, kini tampil sangat berbeda. Mamanya Vernon ikut campur dalam hal penampilan mereka berdua, sehingga Aria dan Vernon terlihat seperti pasangan couple yang serasi.

Aria berdandan cantik dengan make up ala-ala Korea. Wajahnya yang biasanya polos kini tampak lebih bersinar dengan sentuhan foundation tipis, blush on pink lembut di pipinya, dan lipstik berwarna peach yang natural. Matanya dihiasi dengan eyeshadow warna cokelat muda dan eyeliner yang membuat matanya tampak lebih besar dan bercahaya. Rambutnya diikat sebagian dengan pita putih yang manis, sementara sisanya dibiarkan tergerai hingga melewati bahunya. Aria mengenakan dress putih selutut yang sederhana namun elegan, membuatnya terlihat anggun dan mempesona.

Vernon, yang berdiri di sebelahnya, juga terlihat tak kalah menarik. Dia mengenakan kaos putih yang senada dengan dress Aria, memberikan kesan pasangan yang serasi. Rambut Vernon ditata rapi, dan penampilannya yang kasual namun stylish membuat mereka berdua tampak seperti pasangan idaman. Bahkan Saat mereka berjalan berdua, banyak mata yang tertuju pada mereka, mengagumi keserasian mereka.

"You look so beautiful, Aria (kamu terlihat cantik aria)" puji Vernon sambil tersenyum.

Aria merasa pipinya memerah mendengar pujian itu. "Thanks, Vernon. Kamu juga terlihat keren banget kok. Kita kayak couple beneran ya?"

Vernon terkekeh. "Iya, thanks to my mom. Dia yang ribet mau ambil adil dalam penampilan kita."

Aria tersenyum. "Aku gak keberatan kok. Malah seneng bisa tampil beda hari ini." Aria lalu menunduk meremat erat ujung gaunnya.

"Kamu masih gugup, Aria?" tanya Vernon, melihat kelakuan Aria. Mereka sekarang berada di ruang persiapan, menunggu giliran mereka tampil.

Aria tersenyum tipis. "Aku siap, tapi tetep aja deg-degan."

Vernon menepuk pundak Aria dengan lembut. "Tenang aja, kita bakal keren di atas panggung nanti. Aku yakin kita bakal tampil luar biasa."

Aria mengangguk, mencoba menenangkan diri. Namun, pikirannya sempat teralihkan ketika melihat Bagastya yang sedang bersiap untuk tampil dalam drama bersama Vanessa dan teman-temannya. Dia tahu bahwa Bagastya akan membawakan drama bertema kerajaan, tetapi dia tak pernah menyangka bahwa tema itu akan membuat hatinya berdesir.

Panggung besar pensi itu tampak megah, dengan dekorasi yang menggambarkan suasana istana kerajaan lengkap dengan tirai merah, pilar-pilar tinggi, dan lampu-lampu yang menerangi setiap sudut panggung. Ketika Bagastya dan timnya naik ke atas panggung saat di panggil oleh MC untuk memulai pensi urutan pertama, seluruh ruangan seakan sunyi, semua mata tertuju pada mereka.

Bagastya mengenakan kostum seorang putra mahkota—jubah panjang berwarna biru tua dengan ornamen emas, pedang di pinggang, dan mahkota di kepalanya. Penampilannya begitu memukau, tampak berwibawa dan anggun. Di sampingnya, Vanessa yang berperan sebagai seorang pelayan kerajaan, mengenakan gaun sederhana berwarna krem yang kontras dengan penampilan Bagastya, namun tetap terlihat menawan.

Aria duduk di barisan tengah bersama dengan Vernon, matanya tak bisa lepas dari Bagastya. Hatinya bergetar melihat bagaimana Bagastya berperan sebagai seorang putra mahkota yang jatuh cinta pada pelayan kerajaan—Vanessa. Dalam drama itu, Bagastya menampilkan sosok yang penuh kasih sayang, namun juga terjebak dalam konflik dengan ayahnya, sang raja, yang diperankan oleh Farhan, salah satu teman Segeng Bagastya.

Ketika adegan yang dimana putra mahkota dan pelayan itu berpelukan bahkan berciuman, Disana Aria merasa dadanya sesak. Mereka bahkan melakukan itu semua di tempat umum tanpa peduli dengan orang-orang yang menonton. Bagastya memandang Vanessa dengan penuh cinta, menggenggam tangannya, seolah-olah Vanessa adalah dunia baginya. Mereka kemudian berdansa di bawah sinar lampu yang lembut, diiringi oleh musik klasik yang menggema di seluruh ruangan. Aria hanya bisa terpaku, Memandang Vanessa dan berharap bahwa dialah yang berada di posisi Vanessa, menikmati setiap momen indah itu bersama Bagastya.

Namun, momen manis itu harus berakhir ketika sang raja, Farhan, dengan tegas menolak kisah cinta antara putra mahkota dan pelayan tersebut. Farhan, dengan nada suara yang penuh otoritas, berkata, "Seorang putra mahkota tidak mungkin menikahi seorang pelayan rendahan! Ini akan menghancurkan martabat kerajaan!"

Bagastya, dengan tatapan penuh emosi, mencoba membela cintanya. "Ayah, cinta tidak memandang status. Aku mencintai dia, dan aku akan mempertahankan cintaku ini."

Adegan itu begitu menyentuh hati Aria. Dia bisa merasakan betapa besar cinta yang ditunjukkan Bagastya dalam peran itu, dan bagaimana dia berjuang untuk mempertahankan cintanya. Tapi Aria juga tahu bahwa semua itu hanyalah bagian dari drama, sebuah akting yang harus dimainkan oleh Bagastya dan Vanessa. Meski demikian, hatinya tidak bisa menolak keinginan untuk berada di tempat Vanessa, menjadi orang yang dicintai oleh Bagastya.

Saat drama itu mencapai klimaksnya, Aria hampir tak bisa menahan air mata. Namun, dia tetap berusaha untuk tidak menampakkannya, khawatir Vernon atau yang lain akan menyadarinya. Pada akhirnya, drama itu berakhir dengan putra mahkota yang harus melepaskan cintanya demi kerajaan, sebuah akhir yang pahit namun mengena di hati penonton.

Tepuk tangan riuh mengiringi akhir pertunjukan, dan Aria ikut berdiri, memberikan aplaus untuk Bagastya dan teman-temannya. Meskipun hatinya masih terasa perih, Aria tahu bahwa Bagastya telah melakukan pekerjaan yang luar biasa.

Setelah drama selesai, dilanjutkan dengan berbagai pensi lang lain dari teman-teman seangkatanya. Hingga tiba lah giliran Aria dan Vernon untuk naik ke panggung. Meskipun hatinya masih terpukul oleh apa yang baru saja dilihatnya, Aria berusaha untuk fokus pada penampilannya. Bersama Vernon, dia melangkah ke tengah panggung, menatap siswa yang menonton yang menunggu dengan antusias ingin melihat gadis yang terkenal cupu itu bernyanyi. Bahkan di sana terdapat Bagatya dan Vanessa yang duduk di barisan paling depan.

Lampu sorot mulai menyorot mereka, dan musik "Rewrite The Stars" mulai mengalun. Aria mengambil napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan kekuatan.

[Vernon]

You know I want you

It's not a secret I try to hide

You know you want me

So don't keep sayin' our hands are tied

You claim it's not in the cards

And fate is pullin' you miles away and out of a reach from me

But you're hearin' my heart

So who can stop me if I decide that you're my destiny?

What if we rewrite the stars?

Say you were made to be mine

Nothin' could keep us apart

You'll be the one I was meant to find

It's up to you, and it's up to me

No one could say what we get to be

So why don't we rewrite the stars?

And maybe the world could be ours, tonight

Saat bagian awal lagu dinyanyikan oleh Vernon, Aria merasa sedikit tenang dari kegugupannya.

[Aria]

You think it's easy

You think I don't wanna run to you, yeah

But there are mountains (but there are mountains)

And there are doors that we can't walk through

I know you're wondering why

Because we're able to be just you and me within these walls

But when we go outside

You're gonna wake up and see that it was hopeless after all

No one can rewrite the stars

How can you say you'll be mine?

Everythin' keeps us apart

And I'm not the one you were meant to find (the one you were meant to find)

It's not up to you, it's not up to me (yeah)

When everyone tells us what we can be

And how can we rewrite the stars?

Say that the world can be ours, tonight

Kemudian giliran Aria untuk bernyanyi, suaranya yang lembut dan penuh emosi menyebar ke seluruh ruangan.

[Vernon and Aria]

All I want is to fly with you

All I want is to fall with you

So just give me all of you

It feels impossible (it's not impossible)

Is it impossible?

Say that it's possible

And how do we rewrite the stars?

Say you were made to be mine

And nothin' could keep us apart

'Cause you are the one I was meant to find

It's up to you, and it's up to me

No one could say what we get to be

And why don't we rewrite the stars?

Changin' the world to be ours

Hingga tiba lah di mana klimas dari lagu itu yang mengelegarkan panggung dengan higt note yang Aria dan Vernon keluarkan. Aria dan Vernon saling berpandangan, mencoba menyampaikan setiap lirik dengan penuh perasaan. Aria merasa bahwa lagu ini seolah-olah menceritakan kisahnya sendiri—sebuah cinta yang terhalang oleh takdir, sebuah cinta yang tak mungkin bersatu.

You know I want you

It's not a secret I try to hide

But I can't have you

We're bound to break and my hands are tied

--

1
JoddyRizka Permana Putra
baik
Retno Harningsih
up
Neneng Dwi Nurhayati
kak buat Aria pergi jauh dari Bagas,kasian
Nabila
jangan berharap dengan orang yang gak mengerti dengan perasaanmu aria, carilah orang yg benar benar sayang kamu , bagastya pasti akan menyesal menyakiti cewek sebaik kamu
Erma Triwiyatmi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!