Aruna dan Melvin yang kembali di pertemukan setelah 8 tahun. Mereka dulu 1 sekolah dengan Melvin adalah senior Aruna.
Setelah 8 tahun mereka kembali di pertemukan dengan keadaan yang berbeda. Melvin menjadi seorang aktris terkenal dan Aruna yang menjadi sutradara.
Tetapi ada scandal masa lalu dalam hubungan mereka yang belum selesai. Tentang kedekatan mereka dulu dan kenapa berpisah. Setelah sekian lama di pertemuan kembali dan Aruna yang sudah bersama seorang anak laki-laki berusia 8 tahun.
Bagaimana kah cerita di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33 Dia Cantik
Karina hanya mendengarkan semua yang dikatakan Melvin. Dia sangat memperhatikan ekspresi wajah putranya itu yang begitu sangat membela Aruna dan bahkan memberikan penegasan dan juga peringatan pada dia.
Melvin yang tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung pergi dari hadapan Karina, setelah merasa cukup untuk berbicara.
"Jika sudah sudah berurusan dengan wanita itu dan maka kau akan seperti ini Melvin. Kau akan menjadi anak pembangkang, melawan dan selalu merasa benar, kau akan tidak terkendali, ketika sudah bersangkut paut dengan wanita itu. Kau benar-benar kurang ajar Melvin! Kau menunjukkan dengan jelas kepadaku. Jika kau membela wanita itu!" umpat Karina dengan tangan terkepal yang semakin muak dengan Melvin.
Dia semakin marah dan penuh emosi. Melvin yang bukan menuruti semua keinginannya dan malah memberikan ancaman balik. Melvin selama ini memang hanya diam saja jika Karina selalu mengatur karirnya. Dia bahkan selalu menurut selama bekerja di dunia entertainment, bahkan dalam keadaan pemulihan, Melvin tetap menuruti apa yang diinginkan Karina.
Tetapi Karina kembali melihat sosok Melvin yang melawan jika sudah berurusan dengan Aruna dan terlihat jelas bagaimana Melvin yang melindungi Aruna dan membela Aruna mati-matian. Hal itu akan menjadi bumerang bagi Karina. Sudah sangat jelas jika dia tidak menyukai Aruna dan menginginkan Aruna untuk tidak dekat-dekat dengan Melvin.
**
Beberapa hari berikutnya.
Setelah kondisi Melvin sudah mulai membaik. Melvin yang tetap menjalankan shooting dalam film yang sudah dia tandatangani kontrak bersama dengan Perusahaan Produksi Picture. Melvin kali ini tidak menuruti permintaan Karina dan begitu juga dengan Aruna yang tidak bisa menuruti permintaan Karina karena semua keputusan ada pada Melvin.
Jadi Melvin tetap menjalankan shooting dan tidak membatalkan kontrak seperti keinginan Karina. Aruna memang tidak bisa melakukan apa-apa dan dari awal dia memang tidak menginginkan mesin berada dalam film itu. Jadi percuma saja jika Karina meminta dia untuk menyuruh Melvin untuk mundur. Karena semua keinginan Melvin sendiri.
Seperti biasa para kru yang sudah menyiapkan set syuting hari ini dengan mereka yang akan melakukan banyak adegan syuting. Aruna juga sudah ada di sana yang sejak tadi berdiskusi dengan Gisele.
Sama dengan Melvin yang berada di lokasi yang mana Boni sedang memperbaiki make up Melvin agar terlihat lebih baik di kamera.
Sesekali mata Melvin menoleh ke arah Aruna yang sibuk dan bahkan tidak melihat dirinya sejak tadi.
"Kenapa terus saja melihat sutradara itu bos!" tegur Boni yang ternyata menyadari hal itu.
"Siapa juga yang melihat dia," sahut Melvin mengelak.
"Jadi bos sama sekali tidak melihat sutradara itu?" tanya Boni memastikan dengan menatap penuh selidik.
Melvin terdiam yang mengangkat kedua bahu dan melihat ponselnya.
"Bos banyak aktris terkenal yang cantik-cantik. Kenapa bos sama sekali tidak punya keinginan untuk berkencan dengan salah satu dari mereka. Masa iya sudah bertahun-tahun menjadi selebritis dan tidak ada satupun pemberitaan tentang wanita yang resmi berkencan dengan bos," ucap Boni.
"Jika aku berkencan dengan seseorang, maka itu sama saja aku akan menyakiti para penggemar ku Mereka akan sakit hati padaku dan merasa aku telah mengkhianati mereka. Jadi aku harus menjaga perasaan para penggemar ku," jawab Melvin dengan santai.
"Astaga Bos! masa iya Bos ingin diatur oleh penggemar dan tidak boleh memiliki seorang kekasih. Memangnya bos nanti bakalan menikah dengan penggemar apa," sahut Boni.
"Jika ada yang membuatku tertarik kenapa tidak," sahut Melvin dengan santai.
"Huhhh dasar aneh," sahut Boni.
"Aku benar-benar sangat heran dengan bos. Aku tidak tahu sebenarnya kriteria Bos itu wanita yang seperti apa. Kenapa tidak ingin mencari pasangan," sahut Boni yang berbicara terus saja dengan nada kemayu.
"Sebenarnya bos pernah berpacaran apa tidak sih?" tanya Boni
"Perna lah Kau pikir aku tidak normal," sahut Melvin.
"Jangan-jangan wanita yang terakhir berpacaran dengan Bos yang membuat Bos tidak tertarik dengan wanita manapun karena dia begitu spesial. Atau bisa dikatakan sebagai mantan terindah!" tebak Boni.
"Mungkin!" sahut Melvin dengan santai yang kembali melihat Aruna yang tetap pada pekerjaannya. Aruna jika sudah serius seperti itu dengan mulutnya yang merasa akan terlihat sangat cantik.
"Dia sangat cantik, dia juga berbicara dengan lembut, aku pikir dia sudah cantik jika berbicara dengan lembut. Tetapi saat marah-marah dia justru jauh lebih cantik," ucap Melvin yang tersenyum dengan mata yang terus melihat Aruna.
Melvin seolah menggambarkan ciri-ciri Aruna, dia sepertinya memang tidak bisa jatuh hati pada wanita lain karena sudah mentok di Aruna.
"Huhhh....Aku tidak tahu wanita cantik apa yang Bos maksud. Aku jadi penasaran dengan mantan Bos," sahut Boni.
"Boni bagaimana cara mendekati wanita yang sudah memiliki anak?" tanya Melvin tiba-tiba.
"What!" pekik Boni yang begitu sangat terkejut.
"Kau jangan berteriak seperti itu membuat telingaku sakit," tegur Melvin yang memang cukup mengagetkan Melvin dengan suara Boni yang sedikit berisik.
"Bos barusan mengatakan apa?" Boni kembali memastikan yang sangat berharap jika dia salah dengar.
"Aku bertanya bagaimana caranya mendekati wanita yang sudah memiliki anak!" tegas Melvin sekali lagi yang seperti serius dengan yang dia ucapkan.
"Bos suka dengan janda!" pekik Boni yang merasa hal itu tidak terduga begitu tampannya Melvin dan bisa-bisanya kepikiran untuk mendekati seorang janda.
"Memang kenapa? Apa itu sebuah kesalahan. Janda juga kalau lebih cantik dari gadis apa yang salah," sahut Melvin begitu santai dan malah Boni yang geleng-geleng kepala yang merasa tidak yakin.
Dia melihat Melvin dengan tatapan aneh yang merasa sepertinya Melvin sedang tidak baik-baik saja. Mungkin saja Melvin sedang sakit sehingga kepikiran untuk mendekati seorang janda. Apa mungkin janda yang dimaksud adalah Aruna. Semakin Aruna memberi peringatan dan menegaskan untuk tidak mendekati dia dan Melvin malah semakin mengejar.
Begitulah! jika semakin dilarang maka akan semakin dilakukan.
"Ok kita mulai syuting," sahut kru. Melvin menghela nafas yang berdiri dari tempat duduknya dan langsung menghampiri set untuk melakukan shooting.
"Apa serius seorang Melvin aktris terkenal memiliki wajah tampan dan tubuh proporsional suka pada seorang yang sudah memiliki anak," gumam Boni yang masih kepikiran dengan apa yang dikatakan Melvin. Dia sama sekali tidak bisa membedakan apakah yang dikatakan Melvin candaan, tetapi dari ekspresi wajah Melvin. Melvin yang terlihat begitu serius.
**
"Aku pulang!" sapa Aruna yang membuka pintu rumah. Seperti biasa Aruna yang sama sekali tidak pernah semangat dan pasti sudah terlihat lelah dan apalagi pulang pada malam hari. Wajahnya sudah kucel.
"Mama!" Rain yang keluar dari kamar yang langsung menghampiri Aruna. Dia begitu sangat ceria kalau sang mama sudah pulang. Rasa lelah Aruna juga akan hilang kalau sudah mendengar suara Rain dan bahkan senyum Rain yang sangat indah.
"Mama capek?" tanya Rain.
"Lumayan sayang," jawab Aruna.
"Biar Rain pijit, sini-sini!" Rain langsung meraih tangan Aruna dan membawa Aruna ke sofa. Lihatlah Rain yang begitu sangat telaten yang langsung memijat pundak Aruna.
"Aruna kamu mau makan?" tanya Mila yang sejak tadi berada di meja makan seperti biasa sedang menyiapkan pesanan kue yang cukup banyak.
Bersambung
dikit2 bab nya flash back dr awal lagi dan lagi bikin gak nyaman baca nya 😔😔😔