NovelToon NovelToon
BERBAGI CINTA : MENJADI ISTRI KEDUA BOSKU

BERBAGI CINTA : MENJADI ISTRI KEDUA BOSKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: senja_90

Mencintai seseorang merupakan suatu fitrah yang berasal dari diri sendiri. Bentuk ungkapan kasih sayang terhadap lingkungan, benda maupun antar manusia. Tidak ada yang melarang jika kita mencintai orang lain, namun apa jadinya jika perasaan itu bersemi dan melabuhkan hati kepada seseorang yang sudah memiliki pasangan?

Ameera Chantika, seorang mahasiswa semester akhir berusia 21 tahun harus terjebak cinta segitiga dimana ia menjadi orang ketiga dalam sebuah hubungan rumah tangga. Ia mencintai seorang pria bernama Mark Pieter.

Akibat sebuah kecelakaan, memaksa gadis itu menerima pertanggung jawaban dari Mark seorang pria yang sudah merenggut kesuciannya. Hingga suatu hari Ameera mendapati sebuah kenyataan pahit yang membuatnya harus ikhlas menjadi istri kedua tanpa dicintai suami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja_90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERTENGKARAN HEBAT

Keesokan harinya, Stevanie berencana mengunjungi suami tercinta di kantor tempat pria itu mencari nafkah. Wanita itu tengah menunggu sesi pemotretan, ia didapuk oleh perusahaan minuman untuk mempromosikan sebuah produk minuman kesehatan yang sedang hit di kalangan anak muda bahkan sudah banyak dikonsumsi oleh kalangan artis papan atas.

Stevanie berprofesi sebagai seorang model, sejak usia lima belas tahun, ia sudah terbiasa berpose di depan kamera dan berlenggak lenggok di runaway. Bakatnya mulai terlihat saat wanita itu duduk dibangku sekolah menengah pertama. Orang pertama yang melihat bakat Stevanie adalah Tuan Ibrahim Pieter sehingga pria paruh baya itu memberikan dukungan penuh agar wanita itu terjun ke dunia modelling. Tuan Ibrahim Pieter bahkan menyekolahkan Stevanie ke sekolah model dan tepat menginjak usia enam belas tahun, wanita itu mencoba peruntungan mengikuti ajang pencarian model berbakat dan Stevanie kecil menyabet gelar juara pertama. Mulai saat itu, tawaran bermunculan. Banyak agency yang ingin berkerjasama dengan wanita itu sehingga ia menjadi terkenal dan namanya meroket di dunia model hingga sekarang.

"Sin, setelah ini aku mau ke kantor suamiku," ucap Stevanie.

Wanita itu tengah bersantai menunggu giliran pemotretan. Ia bersama asistennya bernama Sindi duduk di sebuah ruangan khusus yang biasa digunakan oleh para model saat menunggu giliran pengambilan foto.

"Baik nyonya, nanti saya minta pak supir mengantarkan anda."

"Ya, secepatnya kamu hubungi supir itu. Aku tidak mau menunggu!"

Kemudian seorang pria berprofesi sebagai fotografer menghampiri Stevanie.

"Nyonya, kini giliran anda," ucap seorang fotografer yang bertugas mengambil gambar.

Stevanie beranjak dari duduknya dan berjalan dengan anggun ke depan kamera, ia duduk disebuah kursi yang sudah disediakan. Hari ini Stevanie mengenakan pakaian model off sholder yang memperlihatkan bagian pundak dengan rambut digerai dan tangannya mengangkat sebuah botol minuman kesehatan serta tak lupa ia tersenyum manis ke arah kamera.

Pose Stevanie, anggap saja ia sedang memegang sebuah botol minuman kesehatan. 😊

Tanpa malu dan penuh percaya diri, Stevanie berpose di depan kamera. Banyak foto yang sudah diambil dan hampir seluruh gambar hasilnya sangat memuaskan.

"Anda memang sangat handal nyonya, kami senang bisa bekerjasama dengan anda," ucap Adrian seorang fotografer yang bertugas mengambil gambar Stevanie.

"Terima kasih Tuan Adrian, saya juga senang bisa bekerjasama dengan anda," kemudian Stevanie dan Adrian saling berjabat tangan.

"Bagaimana jika kita minum kopi?" Tawar Adrian.

"Mungkin lain kali, soalnya saya ingin bertemu seseorang," Stevanie menyelipkan rambut ke belakang.

Sesaat Adrian tampak terpesona akan kecantikan wanita didepannya.

"Permisi, mobil sudah siap nyonya," ujar Sindi membuat Adrian menggelengkan kepala.

"Ya sudah tuan, kalau begitu saya permisi dulu. Selamat siang," Stevanie melangkah keluar ruang pemotretan namun sebelumnya ia pergi ke ruang ganti dulu mengganti pakaian dengan pakaian casual.

***

|| PT Indah Sentosa ||

"Selamat siang nyonya bos," sapa pak security berseragam putih dan biru dongker.

"Hu'um," Stevanie hanya menjawab singkat. Ia memang paling malas menjawab sapaan karyawan perusahaan.

Kini wanita itu sudah berada di depan meja resepsionis.

"Aku mau ketemu suamiku, apakah ada di ruangan?" Tanya Stevanie tanpa basa basi.

"Tuan sedang rapat dengan klien nyonya, tapi anda bisa menunggunya diruangan."

"Tunggu!" Ucap Stevanie sebelum meninggalkan lobi kantor.

"Kenapa kalian yang berjaga, dimana Susi dan Silvi?" Stevanie mengernyitkan alis.

"Mereka berdua sudah dipecat nyonya karena sudah menyebarkan sebuah gosip tentang salah satu mahasiswa magang," ucap wanita itu panjang lebar.

"Jadi maksudmu, mereka dipecat karena menggosipkan Ameera?"

Wanita itu hanya mengangguk.

"Sialan!" Maki Stevanie.

Dengan langkah panjang, Stevanie berlari menuju ruang rapat padahal seorang resepsionis sudah meminta wanita itu menunggu suaminya di ruangan namun ia tak menghiraukan. Stevanie malah nekad menghampiri Mark di ruang rapat.

Ceklek

Tanpa mengetuk pintu, Stevanie menerobos masuk dan kini wanita itu berdiri diambang pintu.

Semua peserta rapat termasuk Mark dan Ameera kaget karena pintu tiba-tiba terbuka padahal mereka tengah mengadakan rapat penting.

"Vanie," ucap Mark lirih namun suaranya masih bisa didengar oleh panca indera semua orang yang hadir diruang rapat.

"Aku ingin bicara sekarang!" Stevanie melirik sinis ke arah Ameera. Gadis itu duduk disamping Mark.

"Ehm, untuk rapat kali ini kita sudahi saja. Besok atau lusa dilanjutkan kembali."

Akhirnya semua peserta rapat termasuk klien penting undur diri, di dalam ruangan hanya menyisakan Mark, Ameera dan Stevanie.

Ameera melihat Stevanie dipenuhi kabut emosi segera undur diri, membiarkan suami dan istri pertamanya menyelesaikan permasalahan yang terjadi diantara keduanya.

"Mas, maksudmu apa memecat kedua resepsionis itu?" Bentak Stevanie.

Wanita itu meluapkan semua kemarahannya pada pria jangkung berdarah Amerika-Indonesia.

"Karena menyebarkan rumor tak baik di kantorku!" Mark masih bersikap lemah lembut.

"Rumor tentang j*lang itu?"

"Cih, memang kenyataannya dia mengandung ANAK HARAM!" Teriak Stevanie.

Teriakan wanita itu memenuhi seluruh ruangan, untung saja ruangan itu memiliki kemampuan meredam suara sehingga tidak memantulkan suara keluar.

"Shut up!" Bentak Mark.

Pria itu kehabisan kesabaran karena sejak tadi Stevanie selalu menghina ibu dari anaknya, ditambah ia mengatakan calon anaknya adalah anak haram.

"Sekarang kamu sudah berani membentakku, Mark. Demi wanita sialan itu kamu tega menyakitiku!"

Kali ini Stevanie menendang kursi dan melemparkan semua benda yang ada di atas meja, wanita itu sudah seperti orang kesurupan.

"Stevanie, jaga mulutmu!"

Mark sudah berada dihadapan Stevanie. Ia sudah bersiap mendaratkan sebuah tamparan untuk istri pertamanya.

"Lakukan!"

Stevanie menyodorkan pipi mulusnya.

"Ayo tampar!"

Mark menurunkan tangannya dan mendudukan tubuhnya di atas kursi guna meredam emosi yang sudah sampai diubun-ubun. Ia khawatir tidak bisa mengontrol emosi jika terus berdiri dihadapan istrinya.

"Aku curiga, jangan-jangan kamu sudah diguna-guna oleh wanita j*lang itu!" Ucap Stevanie sinis.

"Cukup Vanie, jangan pernah kamu menghina gadis itu lagi!"

Mark mengusap rambutnya dengan kasar. Pria itu begitu frustasi karena ini pertama kalinya mereka bertengkar hebat selama membina rumah tangga. Tiga tahun mengarungi bahtera rumah tangga, Mark dan Stevanie tidak pernah bertengkar hebat seperti ini bahkan hampir saja ia menampar istrinya.

Setiap pasangan suami istri pernah mengalami persoalan dalam rumah tangga dan pertengkaran merupakan hal wajar bagi pria dan wanita yang sudah menikah. Mark dan Stevanie juga pernah mengalaminya namun untuk kali ini mereka sama-sama tersulut emosi dan merasa paling benar sehingga pertengkaran hebat tak terhindari.

"Kenapa kamu membelanya? Apakah kamu sudah mencintai gadis itu?" Tanya Stevanie penuh selidik saat keduanya terdiam.

"Jawab Mark, jangan diam saja!"

"Sudah Vanie, jangan lagi pancing emosiku. Lebih baik kamu pulang dan jangan menggangguku lagi."

"Baik, aku akan pergi dari sini!"

Setelah mengucapkan kalimat itu, Stevanie pergi meninggalkan ruang rapat dalam keadaan murka. Ia bersumpah akan membalas semua perlakuan Mark dengan cara yang tak terduga.

1
Safa Almira
bagus
Jetty Eva
knapa org yg ditindas yg mati..knapa bukan yg menindas yg sekarat..hidup enggan mati tak mau..??
Jetty Eva
CEO koq watak aneh...
Jetty Eva
aq pilih pasangan..krn dia adalah org yg akan tetus bersama kita..sdgkan ortu yg sakit parah kita awasi saza n jagain...jika meninggalkan paaangan demi ortu maka kita akan mengalami byk kerugian...ini berlaku pada pasangan yg setia n ortu yg egois...beda jika pasangan zolim maka t4 bersandar kita adalah ortu( ortu yg peduli anak)..
endang triasmoro
semakin baik ceritanya
Aqella Lindi
aq gk suka karakter ceo kyak gni plin plan
Aqella Lindi
bodoh kok di pihara
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
aca
gladis tolol lu cm di jdiin cadangan saat BNI nya g punya rahim mending cerai lah bodoh wanita murahan
aca
heleh bangkrut sok ngasih isi dunia
Ifa Ruff
suaminya menye menye
novianti suryani
Luar biasa
Agni amrin
🙂
MFay
ceritanya bagus, 👍 perempuan kuat😘
MFay
Terimakasih Stevani, yah walau awal jahat bagus klo mau ending tobat 👍
MFay
Saya cuma mau komen
"Selamat Menikmati"
MFay
Lah memang si aamera madu Stevani khn 🤭
Ana Wahyuningtyas
siiip karya author
guntur 1609
betul tu joe. buat mark menderita duku. biar nyaho
guntur 1609
betul tu joe. buat mark menderita duku. biar nyaho
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!