perkenalkan namaku Amalia Ayunda Damanik biasa di panggil Ayunda aku mengalami kecelakaan yng sangat hebat hingga menyebabkan ke butaaan dia saat keadaan ku sedang tidak baik baik saja ternyata aku orang orang terdekat ku berusaha menyingkirkan aku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arieella Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keputusan pemegang saham
Kini para pemegang saham sedang melakukan meeting dadakan dan mereka tidak bisa membuat keputusan karena bagiamana pun Ayunda merupakan pemegang saham terbesar
“bagiamana ini apa kita harus menghubungi nyonya ayunda”tanya salah satu pemegang saham
“tentu saja agar masalah ini cepat selesai kamu bisa lihat sendiri kan baru saja tiga puluh menit video perselingkuhan itu sudah tersebar dan hal itu membuat saham di perusahaan ini turun”
Anton pun segera di hubungi oleh salah satu pemilik pemegang saham agar Ayunda ikut bergabung dengan pemagang saham yang lain
“nyonya ,nyonya sudah di tunggu oleh pemilik pemegang saham yang lain”
“yaudah ayo”
Ayunda pun berjalan menuju ke ruangan meeting sesampainya di depan ruangan meeting Ayunda segera masuk kedalam ruangan
“maaf saya baru bergabung”ucap Ayunda begitu masuk kedalam ruangan meeting
“tidak masalah nyonya maafkan saya nyonya telah berpihak dengan suami anda”
“tidak masalah pak jadi bagaimana keputusan final nya”
Disitu para pemilik saham memutuskan untuk memecat edwin karena hal ini saham perusahan turun dengan cepat
“baiklah jika begitu maka saya ikut saja”
“baik lah jika keputusan nya begitu biar saya yang menemui edwin di temani oleh anton"
ucap salah satu pemilik pemegang saham
Sesampainya di ruangan edwin Anton dan salah satu pemegang saham saling pandang karena ruangan edwin terkunci kembali dari dalam
“bagiamana anton apa edwin pergi”
“sepertinya tidak tuan karena mobilnya ada di luar”
Tanpa banyak bicara pemegang saham pun mengetuk kembali ruangan edwin sekitar sepuluh menit akhirnya di buka juga
“tuan ada apa”tanya edwin”
“seharusnya aku yang tanya kamu kenapa membuka pintunya cukup lama apa kamu melanjutkan aktifitas mu yang tertunda lagi benar benar tidak tahu malu kamu bagiamana jiak tuan luis damanik mengetahui hal ini”
Di situ edwin hanya diam dan fika pun mulai merasa ketakutan dengan perkataan salah satu pemegang saham
“edwin setelah melakukan pertemuan dengan para pemilik pemegang saham kami memutuskan kamu tidak lagi bisa mengurusi perusahaan ini apapun alasannya “
“bagiamana bisa begitu bukan kah istri ku pemegang saham terbesar di perusahaan ini”
“ya walaupun begitu ini mutlak keputusan bersama tetapi jika kamu memaksa ingin tetap di sini kamu harus melakukan jumpa pers untuk meluruskan semuanya bagaimana apa kamu bisa”
Edwin melihat ke araf fika fika menggelengkan kepala tetapi edwin tidak mau kehilangan semuanya dia pun menyetujui dengan permintaan pemegang saham
“untuk lebih meyakinkan kepada semua masyarakat dan pemegang saham kalian berdua harus mengajak nyonya ayunda” ucap pemegang saham memberikan ide tersebut
Tentu saja hal itu membuat fika semakin emosi dengan Ayunda
“bagaimana”
“kami akan melakukannya”
“baiklah besok kita harus jumpa pers”
Kini edwin dan fika di tinggalkan oleh anton dan pemegang saham mereka berdua segera menuju ke ruangan meeting
“bagiamana”tanya Ayunda begitu anton dan salah satu pemegang saham masuk kedalam ruangan
“mereka mau melakukan jumpa pers nyonya “
“baiklah aku akan kembali ke ruangan ku aku yakin mereka berdua akan datang ke ruangan ku “
Ayunda pun segera menuju ke ruangan nya dan benar saja sekitar sepuluh menit ruangan Ayunda di ketuk oleh seseorang
“masuk”
Edwin dan fika masuk kedalam ruangan ayunda
“siapa”
“sayank ini aku”
“ada apalagi”
“sayank maafkan aku aku benar benar menyesal atas perbuatan ku”
“kak maafkan aku kak temani aku kak untuk melakukan jumpa pers besok bagaimana pun kita adalah adek kakak apa kakak tidak kasihan dengan papa”
Di situ Ayunda diam sejenak kemudian dia pun tersenyum mendengarkan pernyataan fika
“baiklah aku kan membantu mu”
“terimakasih kak maafkan aku kak aku janji tidak akan melakukan kebodohan lagi “
“iya “
Kemudian Ayunda dan fika berpelukan di situ edwin dan fika saling tersenyum merasakan kemenangan