1095 DAYS BEFORE THE APOCALYPSE

Saat ini Zhara sedang mengikuti pelajaran sama seperti biasanya. Pelajaran yang diikutinya sama sekali tidak terlalu sulit bagi Zhara dan sebenarnya Zhara itu adalah orang yang sangat pintar, hanya saja karena salah pergaulan di masa lalu membuatnya menjadi siswa nakal.

Tapi sekarang Zhara akan mengubah hal itu sembari merencanakan Apocalypse...

"Anak-anak, kelas ini kedatangan siswa baru hari ini, jadi mohon jaga sikap kalian dan bersikap ramahlah dengannya nanti." ujar seorang guru ketika memasuki kelas Zhara.

'Murid baru?' batin Zhara.

Sepertinya Zhara tidak pernah mengingat ada murid baru sebelumnya, atau karena Zhara tidak pernah datang ke sekolah di masa lalu yang membuatnya tidak mengetahui hal itu...

Ketika Zhara masih sibuk dengan pikirannya, siswa baru yang disebutkan memasuki kelas dan membuat semua siswa laki-laki menjadi sangat heboh.

Bahkan Zhara sedikit tertegun melihat siswa baru yang disebutkan itu....

Bagaimana tidak, siswa baru yang disebutkan itu adalah-

"Perkenalkan, namaku Evalina, umur 16 tahun, aku baru saja pindah ke sekolah ini dan belum memiliki teman, jadi aku berharap kita bisa berteman dengan baik, khususnya untukmu, Zhara....."

Benar! Siswa baru itu adalah Evalina! Gadis kecil cantik berbody sek.si yang membuat Zhara sangat ingin mencicipinya!

Penampilan Evalina saat ini sangat berbeda dengan penampilannya yang terbuka sebelumnya, dia mengenakan seragam sekolah seperti halnya siswi biasa tapi dengan rok yang diatas lutut dan baju yang terlihat tidak sanggup untuk menampung kedua gunung besarnya itu.

Pokoknya penampilan Evalina saat ini benar-benar sangat memikat hati dan mata para siswa laki-laki yang melihatnya, tapi sayangnya ekspetasi para laki-laki dibanting hingga hancur berkeping keping oleh perkataan Evalina yang terdengar sangat menggoda ketika menyebut nama Zhara.

Seketika tatapan semua orang langsung tertuju pada Zhara termasuk Amelia yang mengeluarkan hawa membunuh yang pesat kepada remaja polos tidak besalah itu....

"Ekhem! Baiklah, karena siswa baru telah memperkenalkan dirinya maka bersikap baiklah padanya..." ujar guru sebelumnya memecah keheningan semua orang kemudian membiarkan Evalina untuk duduk di kursi kosong.

Evalina berjalan dan duduk di kursi samping Zhara yang berada di baris paling belakang.

"Aku menyetujuinya....." bisik Evalina yang hanya didengar oleh Zhara.

"Kau serius?" bisik Zhara dengan menaikan alisnya.

Menurut Zhara tidak mungkin seorang gadis akan menyetujui di duakan oleh seorang laki-laki, apalagi orang seperti Zhara yang akan memiliki banyak gadis.

Jadi dia sedikit terkejut dengan perkataan Evalina yang mengatakan jika dia setuju....

"Itu benar..... Selama seminggu ini aku telah memikirkan tentang hal ini..... Aku percaya jika kau tidak terlalu jahat ataupun playboy karena jika kau orang seperti itu kau pasti akan memanfaatkanku melalui pertaruhan itu....." bisik Evalina dengan pipi yang memerah.

Ketika mendengar perkataan tulus Evalina, hanya satu yang ada di benak Zhara....

'Bodoh sekali....'

Sejak awal Zhara memang sudah memanfaatkan gadis kecil itu..... Hadiah yang di dapatkan Zhara jauh lebih banyak daripada Evalina..... Dan yang lebih penting adalah fakta jika Zhara memang sudah memikat hati gadis kecil itu dari awal.

Semua hal dan sikap yang ditunjukkan kepada Evalina semuanya hanyalah untuk persetujuannya hari ini.

Seperti dikatakan sebelumnya, Zhara akan memanfaatkan apapun untuk tujuannya.....

Zhara hanya menganguk dan sedikit tersenyum untuk membalas kebodohan Evalina yang melah membuat gadis naif itu menjadi gembira. Tapi tanpa mereka sadari seseorang sedang memperhatikan mereka dari tadi.

'Zhara..... Dasar laki-laki brengsek!' batin Amelia dengan kesal.

...----------------...

Jam pelajaran telah berakhir dan Zhara bersama Evalina langsung menuju kantin untuk menghindari keributan dari para siswa laki-laki.

Amelia yang masih ada di kelas terlihat cemberut dan ekpresinya itu dilihat dengan jelas oleh teman baiknya Rina.

"Amelia, kenapa kamu cemberut seperti itu?" ujar Rina dengan penasaran karena Amelia tidak akan cemberut seperti itu tanpa alasan yang jelas.

"Tidak masalah..... Aku baik-baik saja." jawab Amelia dengan senyuman yang dipaksakan.

Rina tahu betul sifat teman baiknya itu, jika dia mengatakan baik-baik saja maka itu adalah sebaliknya.

"Amelia, kita telah berteman sejak SD, jadi kamu tidak perlu menyembunyikan apapun dariku." kata Rina.

"........"

Amelia tidak menjawabnya, setiap dirinya memiliki masalah pasti Rina akan menjadi teman curhatnya dan Rina akan selalu memberikan saran dan mendukungnya apapun masalahnya itu.

Tapi Amelia sedikit tidak berani untuk membicarakan masalahnya kali ini..... Dia bahkan tidak tahu pasti apa masalah yang dihadapinya.

'Ini semua karena orang itu.....' batin Amelia.

Semenjak Zhara menyatakan keiinginannya untuk memiliki Amelia waktu itu, Amelia selalu memikirkan tentang Zhara dimanapun dan kapanpun.

Perkataan Zhara selalu terngiang-ngiang dalam pikirannya dan bahkan membuatnya sulit untuk berkonsentrasi saat belajar.

Dan hari ini ada siswi baru yang datang dan terlihat sangat dekat dengan Zhara yang entah kenapa membuat Amelia menjadi sangat kesal dan risih.

Amelia tahu jika hal tersebut termasuk dalam ciri-ciri cinta yang sudah sering dia baca di novel romantis, tapi dirinya masih tidak menerimanya begitu saja walaupun hatinya sudah sepenuhnya terpikat.....

"...... Lupakan itu, ayo kita segera makan siang." kata Amelia mengalihkan perhatian.

Rina hanya menganguk dan mengambil bekalnya untuk makan siang bersama, dia tahu jika tidak ada gunanya untuk memaksa Amelia mengatakan hal yang tidak ingin dia katakan....

...----------------...

...[1083 Days Before The Apocalypse]...

Tiga hari telah berlalu dan keseharian Zhara hanyalah berisi aktivitas biasa dan tidak terlalu spesial seperti perjudian dan balapan mobil sebelumnya.

Walaupun Zhara tidak melakukan hal seperti itu tapi perusahaan Futuristik Generation miliknya telah berkembang cukup pesat dan sudah mulai terkenal.

Populernya Futuristik Generation Itu adalah berkat sebuah teknologi yang berhasil diciptakan oleh Aurel yang bernama Advanced Smartphone Assistant atau disingkat menjadi A.S.A.

A.S.A adalah sebuah software kecerdasan buatan yang hanya bisa diterapkan di teknologi smartphone versi 4.0. Seperti namanya yaitu asisten, fungsi dari teknologi A.S.A adalah untuk mempermudah manusia dalam segi teknologi khususnya smartphone.

A.S.A dapat mengakses segala informasi dan sistem smarphone sesuai dengan perintah si pengguna, seperti memanggil atau menerima panggilan yang di perintahkan.

Bukan hanya itu tapi masih banyak lagi hal yang dapat dilakukan oleh kecerdasan buatan dari perusahaan Futuristik Generation itu.

Namun sayangnya teknologi canggih itu belum diluncurkan pada publik oleh Futuristik Generation karena menurut Aurel selaku salah satu petinggi Futuristik Generation mengatakan jika A.S.A belum siap diluncurkan karena masih ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan.

Selain itu Aurel mengatakan tujuannya untuk membuat A.S.A mampu diterapkan di semua versi smartphone dan bukan hanya semarphone tapi di software lainnya seperti laptop dan komputer.

(Advanced Smartphone Assistant atau A.S.A mirip dengan Asistant Google)

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑀𝑒𝑛𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑇𝑦𝑝𝑜 𝐴𝑡𝑎𝑢 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎𝒉𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑙𝑖𝑠𝑎𝑛, 𝑇𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎𝒉𝑢 𝐴𝑢𝑡𝒉𝑜𝑟 𝐿𝑒𝑤𝑎𝑡 𝐾𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑃𝑎𝑟𝑎𝑔𝑟𝑎𝑓 𝐴𝑔𝑎𝑟 𝐶𝑒𝑝𝑎𝑡 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑣𝑖𝑠𝑖...