NovelToon NovelToon
Ikatan Diatas Kertas

Ikatan Diatas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:123.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Ditengah keterpurukannya atas pengkhianatan calon suami dan sahabatnya sendiri, Arumi dipertemukan dengan Bara, seorang CEO muda yang tengah mencari calon istri yang sesuai dengan kriteria sang kakek.

Bara yang menawarkan misi untuk balas dendam membuat Arumi tergiur, hingga sebuah ikatan diatas kertas harus Arumi jalani demi bisa membalaskan dendam pada dua orang yang telah mengkhianatinya.

"Menjadi wanitaku selama enam bulan, maka aku akan membantumu untuk balas dendam."_ Bara Alvarendra.

Simak dan kepoin ceritanya disini yuk 👇👇👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 : Ikatan Diatas Kertas.

Setelah menempuh perjalanan selama hampir satu jam, akhirnya mobil telah sampai di halaman kediaman keluarga Alvarendra. Sepanjang perjalanan tadi, tidak ada obrolan diantara pasangan suami istri itu, keduanya memilih untuk tetap diam dengan pikiran mereka masing-masing.

Asisten Roy segera turun dari dalam mobil, namun dia tidak segera membukakan pintu mobil untuk tuannya, lelaki itu memilih pergi masuk ke dalam rumah melalui pintu samping dan membiarkan tuan mudanya itu untuk mengobrol lebih dulu dengan sang istri.

"Tadi itu apa, Mas?"

Sempat hening beberapa saat setelah ditinggal oleh asisten Roy, akhirnya Arumi berani buka suara. Gadis itu menoleh ke arah Bara yang masih diam dengan pandangan lurus ke depan.

"Tadi itu hanya..."

"Akting?" Potong Arumi cepat, Bara menoleh, menatap istrinya sebentar sebelum akhirnya mengangguk.

"Tapi kok kelihatannya kamu sangat mendalami sekali akting kamu, minimal kasih tau dulu sebelumnya biar aku bisa ancer-ancer juga. Memangnya kamu tidak takut apa jika foto-foto ciuman kita tadi akan tersebar dan pacar kamu lihat?"

Sejenak, Bara memang sempat dibuat lupa akan adanya Monica didalam hidupnya. Dan apa yang terjadi tadi sebenarnya tidak direncanakan sama sekali olehnya, semuanya terjadi dengan begitu saja dan hanya mengikuti naluri saja.

"Kan biar totalitas Rum, biar orang-orang percaya. Khususnya mantan kamu itu," tekannya saat menyebut nama 'mantan' disana.

Arumi mengulas senyum tipis, wajahnya tertunduk sebentar lalu kembali mendongak, "Percaya sih percaya, tapi gak harus cium bibir juga kan Mas. Terus, pacar Mas gimana? Yakin dia gak bakal marah dan ngamuk-ngamuk kalau sampai lihat foto-foto kita tadi?"

"Itu biar jadi urusan Mas. Kamu sendiri, marah karena Mas cium tadi? Mas minta maaf," ucapnya, ada sedikit penyesalan karena tadi dia tidak bisa mengontrol dirinya untuk tidak mencium bibir ranum milik istrinya itu.

Arumi mengangguk pelan, kemudian dia menoleh ke samping, matanya menerawang keluar kaca dan melihat bangunan rumah yang sudah sangat sepi dan gelap, padahal ini baru jam sepuluh malam dan tidak biasanya lampu ruangan depan dimatikan tanpa menunggu mereka pulang.

"Kok tumben sudah sepi, apa mbak Mirna dan mbak Susi sudah pada tidur ya?" Gumam Arumi.

Pintu mobil dibuka, Arumi turun dan melangkahkan kakinya perlahan sampai ke depan pintu rumah. Bara mengikuti di belakang dan berhenti disamping sang istri. Satu tangan Arumi terulur dan menyentuh gagang pintu, ternyata pintunya tidak dikunci. Arumi sempat menoleh ke arah Bara sebentar sebelum melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah yang nampak sangat gelap itu.

"Surprise....!"

Lampu ruangan depan menyala bersamaan dengan suara tawa dari beberapa orang yang berdiri di depan sana. Arumi menutup mulutnya dengan kedua tangannya, matanya sampai berkaca-kaca melihat ruangan itu sudah dihias dengan banyak pita dan balon. Kini semua orang dirumah sudah berkumpul untuk menyambutnya, ada Tante Sherly yang memegang kue ulang tahun disana, kakek Abian, Cia, mbak Mirna dan mbak Susi. Tak lupa asisten Roy juga sudah bergabung bersama dengan mereka.

Sherly memindahkan kue ditangannya ke tangan mbak Mirna, wanita itu berjalan mendekat ke arah Arumi dan memeluknya erat.

"Selamat ulang tahun ya, Rum. Sehat selalu dan semoga Bara tambah sayang dan tambah cinta sama kamu," Sherly melepaskan pelukannya dan mengusap air mata yang menetes di pipi Arumi dengan jempol tangannya.

"Makasih Tan," Arumi yang memang haus akan kasih sayang sebuah keluarga utuh jelas tidak bisa menyembunyikan rasa terharunya.

"Makasihnya jangan sama Tante, tapi sama suami kamu yang sudah meminta kami untuk membuat kejutan untuk kamu," Sherly menunjuk ke arah Bara yang berdiri tidak jauh di belakang Arumi.

Perlahan, Arumi kembalikan tubuhnya dan menatap wajah suaminya.

"Makasih ya Mas!"

Bara mengangguk.

"Ayo peluk dong, masa makasih doang," ledek Sherly.

Sempat ragu, perlahan Arumi mendekat dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang suaminya, kepalanya menyender di dada lelaki itu. Bara membalas pelukan Arumi dan mengusap-usap lembut kepalanya.

Sherly mengambil alih kembali kue ulang tahun dari tangan mbak Mirna. Arumi melepaskan pelukannya dari Bara dan membuat permohonan lebih dulu sebelum meniup lilinnya.

Potongan kue pertama Arumi berikan pada kakek Abian.

"Selamat ulang tahun, Nak. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu. Dan jangan lupa, lahirkan anak sebagai penerus keluarga Alvarendra."

"Ehm, Kek, jangan bahas masalah itu sekarang kenapa sih Kek." protes Bara sambil berkacak pinggang.

"Kakek kan mintanya sama istri kamu, bukan sama kamu. Kamu bagian bikinnya aja!" jawab Kakek Abian tak mau kalah.

"Bikin, bikin, dikira gampang apa bikin!"

"Sudah, sudah... Kalian ini cucu dan kakek selalu saja tidak ada akurnya," ucap Sherly menengahi.

Cia ikut membantu memotong kue ulang tahunnya dan membagi-bagikannya pada semua orang yang ada disana. Senyum bahagia tak lepas dari wajah Arumi, membuat mata Bara sampai dibuat tak berkedip melihatnya.

"Selamat ulang tahun, Rum... Hanya ini yang bisa aku berikan untuk kamu, sebuah keluarga,"

_

_

_

Jam sudah menunjukkan pukul satu dinihari. Arumi membuka pintu kamar mandi dan sudah mengganti pakaiannya dengan piyama. Badannya terasa sangat lelah dan pegal, karena seharian ini dia memang belum beristirahat sama sekali.

Diatas ranjang, Bara tengah duduk bersandar pada headboard dan sedang berpura-pura sibuk dengan ponselnya. Tak langsung berbaring, Arumi mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan seperti sedang mencari sesuatu.

"Mas!"

Bara menoleh, "Iya kenapa?"

"Bantal gulingnya mana? Kok gak ada?" tanya Arumi saat dirinya tidak melihat keberadaan bantal guling yang biasa dipakai sebagai sekat untuk mereka ditengah-tengah ranjang.

"Oh, udah Mas buang, udah jelek soalnya,"

"Hah! Dibuang? Seriusan?"

"Ya serius lah Rum, masa bohongan," jawabnya enteng bagai tak berdosa, padahal dia yang sudah berniat untuk menyingkirkan bantal guling itu supaya tidurnya bisa dekat-dekat dengan istrinya itu.

"Dibuangnya kemana Mas?" tanya Arumi berniat untuk mengambil bantal itu kembali.

"Udah dibuang jauh Rum, ke planet Mars,"

"Ihh seriusan Mas, malah becanda,"

"Serius Rum, udah tidur sini udah malam, kamu pasti capek kan?" Bara menepuk ranjang sebelahnya yang biasa ditiduri sang istri.

Sempat terdiam sejenak, akhirnya Arumi merebahkan tubuhnya di atas ranjang, matanya sudah sangat berat dan tidak bisa diajak berkompromi lagi. Bara meletakkan ponselnya di atas nakas dan menoleh ke arah Arumi yang sudah berbaring miring dengan mata terpejam.

"Rum?" panggil Bara dengan suara selembut mungkin.

"Hmmm," jawabnya singkat tanpa berniat membuka matanya kembali.

Sangat gugup, Bara menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya pelan-pelan. Padahal dulu saat dia menyatakan cinta pada Monica tidak sampai segugup ini, tapi mengapa sekarang berbeda?

"Kriteria pria idaman kamu seperti apa?"

...🌼🌼🌼...

1
Phecekkk
Khonflik Apalagi nichh jangan sampek dechh bikin ruwet rumh tangga arumi udh cukup kemaren2 udh huru haranya..
F.T Zira
aku pengen ngemburrrr lagii/Curse//Curse//Coffee/
F.T Zira
monica
F.T Zira
jadi nasib nya smaa sama di usir?? cocok... ehhh🤭🤭🤭
F.T Zira
berarti disengaja dong🤧🤧
F.T Zira
popcornnnn
......
siap nontonnn💃💃💃🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Siti Zaid
Alamak!!!siapakah gerangan itu..apa pun..jangan ada lagi yang ingin mengangu rumahtangga Bara dan Arumi..pls ya author🙏🏻apa pun rintangan sama ada berat atau ringan..bantu mereka ya author😔
Mrs.Riozelino Fernandez
apakah Monica???
Mrs.Riozelino Fernandez
kapan sih ke bongkar klo janin itu bukan anak Randy...
MyDream...
/Smile//Rose/
MyDream...
Najis, kepedean lo Mon mon
F.T Zira
si uler lagi😩..
sembur aja semburrr☕️
F.T Zira
yakin higenis... plus bisa nambah stamina juga ...🤭
F.T Zira
citarasa kaki lima itu beda lho bar🤭🤭
F.T Zira
engak. mereka dah ngantuk berat alnya.. mau kangen kangenan dulu, plus tengokin kecebong... ehhh🤭🤭
F.T Zira
serius ini sudah sadar??👏😳
F.T Zira
aduh.. bakal di karungin.. terus di lempar ...haummmm/Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
moga aja monica ini gak ngeyel yaa/Slight//Slight/
F.T Zira
kok jadi berantemnya gini sih/Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
beda arumi sama luna ya.. coba luna, sinetron nomor 1😆😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!