Transmigrasi Zoyya Olivia

 Tap Tap Tap..

Suara langkah kaki yang tergesa gesa memenuhi koridor rumah sakit.

Gionathan dan Nazziya datang dengan wajah panik, Nazziya tidak hanya panik matanya sudah sembab karna saking paniknya dia terus menangis di sepanjang perjalanan.

"Zoyya hiks hiks, bagaimana keadaan Zoyya ken hiks hiks" Tanya nazziya yang sudah sampai di depan Kenzo.

"zoyya masih di dalam mom, masih di tangani sama dokter" jawab Kenzo dengan sendu.

"Dad putri kita dad hiks hiks" ucap nazziya sembari memeluk sang suami.

"tenang dulu mom, kita berdoa aja putri kita gadis yang yang kuat" ucap Gio menenangkan sang istri.

"Kenzo Alvaro jelaskan apa yang sudah terjadi sehingga Zoyya harus berada di ruang IGD" Tanya gio pada kedua putranya itu.

Kenzo dan Alvaro menceritakan semuanya dari awal ziara yang berada di kantin sampai kejadian dimana Silla menusuk ziara dengan sebuah pisau kater.

Nazziya yang mendengarkan tak kuasa menahan tangisnya, putri satu satunya harus mengalami semua ini.

"Dia gadis yang kuat" ucap Kazen sembari menatap ziara dari balik pintu.

"princes kamu kuat Daddy yakin itu" gumam gionathan.

Tak lama kemudian lampu IGD pun berganti dengan warna hijau, lalu pintu pun terbuka dan dokter pun keluar.

"dok bagaimana keadaan putri saya" tanya nazziya.

"iya dok bagaimana keadaan putri kami." tanya Gionathan.

Semua orang mengangguk menunggu jawaban dari sang dokter.

"keadaanya cukup baik, dan luka tusuknya juga tidak terlalu dalam" jelas sang dokter, mereka semua bernafas lega karena ziara tidak terlalu parah.

"kalian boleh menjenguk nya setelah kami memindahkan nya ke ruang inap" jelasnya lagi.

"baik dok, terimakasih dokter." ucap nazziya, dokter itupun mengangguk dan tersenyum.

"tuan muda ada yang harus saya bicarakan dengan tuan" ucap dokter itu pada Kazen, Kazen mengangguk.

Lalu kazen pergi di ikuti oleh dokter itu menuju ruangan bertuliskan Direktur.

Kazen masuk ke dalam ruangan itu lalu ia mendudukkan dirinya di kursi kebesaran nya.

"bicaralah" ucapnya.

"maaf tuan, kami menjait luka nona muda, karna bukan tusukan saja mungkin setelah menusuk nya dia melebarkan luka nona muda sehingga kami harus menjait nya dengan 8 jaitan." jelas dokter itu.

Kazen mengepalkan tangan nya tatapan nya menajam raganya mengeras, berani sekali dia sudah melukai gadisnya itu.

"baiklah, kau boleh keluar" ucap Kazen dingin.

Hawa di dalam ruangan itu sudah berbeda, dokter itu merasakan aura yang sangat menakutkan, dokter itu pun pergi dengan membungkuk sopan pada Kazen lalu dia keluar.

"Kau sudah mengusik ku gadis sialan" ucap Kazen dengan tatapan tajam nya itu.

...----------------...

Saat ini ziara sudah berada di ruangan vip, Kazen menyuruh dokter untuk menempatkan ziara diruangan VIP.

"sayang bangun nak" ucap nazziya memandang sendu putrinya.

"kamu gadis yang kuat sayang" ucap gionathan.

'dek maafin Abang ya, Abang gagal jagain kamu" batin Kenzo.

'princes bangun dong, jangan lama lama tidurnya' batin Alvaro.

Mereka semua menunggu di di dalam ruangan ziara, pintu terbuka dan memperlihatkan Kazen yang datang, laki dia duduk dan memegang tangan ziara.

"baby ayo bangun" ucapnya dengan menatap lembut ziara yang sedang tertidur dengan wajah yang pucat.

ceklek..

Pintu terbuka memperlihatkan Danisa dan Edgar yang kemudian menghampiri ziara.

"bagaimana keadaan dia nak" tanya Danisa pada putranya.

"baik mom, tapi dia masih belum mau buka matanya" ucap Kazen menatap sang ibu dengan sendu.

"dia akan baik baik saja nak" ucap Danisa dengan tersenyum pada putranya itu.

Edgar mengerutkan keningnya saat melihat keluarga Bexter itu kemudian Edgar membulatkan matanya saat tahu siapa keluarga itu.

"Gio? Lo ngapain disini" ucap Edgar, Sedangkan gio dan nazziya saling pandang dan tersadar.

"Edgar, Danisa? Apa kabar" ucap nazziya.

Danisa dan nazziya saling berpelukan sudah lama mereka tidak bertemu.

"ya seperti kamu lihat jeng, kami baik, dan kalian apa kabar?" ucap Danisa.

"ngomong ngomong kalian kenapa ada disini?" tanya Edgar, dia masih heran dengan keberadaan keluarga Bexter yang berada di ruangan ziara.

Lalu gionathan menceritakan semuanya tentang siapa ziara dan tentang siapa jiwa yang berada di tubuh ziara, Edgar dan danisa terkejut dengan fakta itu.

"jadi jiwa yang ada di tubuh itu jiwa gadis kecil yang nakal itu" tanya Edgar, dia tahu dengan Zoyya karna dulu saat gio bertemu dengan nya gio akan selalu membawa Zoyya.

"ya dia princes gue" ucap gionathan.

"kalo gitu jadi dong kita besanan" ucap Edgar membuat kedua wanita set baya itu terkekeh kecil.

"adikku belum sadar udah main jodoh jodohin ajaa" ucap Alvaro kesal.

"hahaha putramu yang satu ini ternyata tidak berubah gio" ucap Edgar dengan tertawa.

Sedangkan Alvaro dia hanya mengerucutkan bibirnya membuat semua orang tertawa.