Devanya Putri Erlangga adalah putri dari pengusaha kaya yang bernama Danu Erlangga. Saat ini dia masih kuliah semester lima dan dia sangat populer di Kampusnya karena kepintaran dan kecantikannya. Namun dia tidak mengetahui jika dirinya adalah anak dari istri kedua Danu Erlangga.Orangtuanya merahasiakan itu darinya.Hingga ibunya meninggal dan papanya pun kembali tinggal dengan istri pertamanya di Kota lain.Karena merasa papanya sudah tidak sayang lagi, Devanya pun berubah drastis.Dia tidak lagi fokus dengan kuliahnya, hari-hari di laluinya dengan bersenang-senang dengan pacar dan juga sahabatnya.Setiap malam mereka selalu pergi ke Club dan menghabiskan waktu di sana.Sehingga papanya pun tidak tau lagi bagaimana cara mendidik anak gadisnya tersebut, hingga akhirnya diapun di jodohkan dengan anak pembantunya yang seorang polisi. Penasaran?? baca yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natalia Okan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
"Nyak... Tunggu! dengerin penjelasan aku dulu Nyak.." ucap Niko sambil berjalan mengejar Anya.
Namun tiba-tiba Audry memanggil Niko. "Niko, kita di tunggu kakek di ruangannya.." ucap Audry.
"Kamu aja yang pergi sendiri.." jawab Niko ketus.
Namun hp Niko tiba-tiba berdering, dan yang memanggilnya adalah kakeknya. Dengan terpaksa Niko mengangkat telpon kakeknya.
" Iya kek.."
"Keruangan kakek sekarang juga, bawa Audry sekalian.."
"Ngapain sih kek??" gusar Niko.
"Nggak usah banyak tanya, pokoknya ke ruangan kakek sekarang juga.." ucap kakek Bagio lalu memutuskan sambungan telpon.
"Arrrrrgggghhh..." Niko sangat kesal. Dengan terpaksa dia langsung menuju ruangan kakeknya dan di ikuti oleh Audry.
Anya menoleh kebelakang dan dia melihat Niko yang pergi bersama Audry. Seketika hati Anya terasa sakit, ini kali pertama Niko meninggalkannya dan lebih memilih pergi dengan wanita lain.
"Niko, kamu bener-bener berubah Nik. Kamu nggak kayak Niko yang aku kenal dulu. Sekarang kamu lebih memilih wanita itu dari pada aku kekasihmu.." Tak terasa air mata Anya menetes di sudut pipinya.
Sementara di ruangan kakek Bagio, kakek tua itu tersenyum senang menyambut kedatangan cucu kesayangannya dan juga calon cucu mantu pilihannya.
"Ada apa sih kek??" tanya Niko kesal.
Bukannya menjawab pertanyaan Niko, kakek Bagio malah asyik mengobrol dengan Audry.
"Bagaimana dengan Kampusnya Audry, apakah kamu suka??"
"Suka banget kek. Kampusnya bagus banget, nggak kalah sama Kampus Audry yang di Jerman.." sahut Audry dengan senyum manisnya.
"Oh ya..?" kakek Bagio begitu tersanjung karna kampusnya di samakan dengan kampus yang ada di luar Negeri.
"Niko, kamu bawa Audry berkeliling kampus supaya dia bisa mengenal dan mengetahui lebih jauh lagi tentang Kampus kita.." perintah kakek Bagio.
"Kek... Kenapa harus aku sih? kan dia bisa keliling sendiri, punya mata dan punya kaki. Nggak penting banget..!" sinis Niko.
"Nggak penting gimana? kamu adalah penerus dari Yayasan ini dan Audry adalah calon istri kamu, dia berhak tau.."
"Bukan calon istri aku kek, aku udah punya calon istri pilihan aku sendiri.." sahut Niko.
"Berani-beraninya kamu menentang kakek. Ingat, kamu tidak akan mendapatkan apa-apa jika kamu memilih gadis itu. Kamu pikir kakek tidak tau siapa gadis itu, kakek bisa berbuat sesuka hati kakek..! ucap kakek Bagio dengan nada tinggi dan penuh penekanan.
"Aku tidak peduli kek, aku tetap pada pendirianku..!" ucap Niko sambil berlalu meninggalkan kakeknya dan Audry.
"Niko...Niko... Berhenti.." teriak kakek Bagio.
Namun Niko tidak menghiraukan kakeknya dan langsung bergegas menuju ke kelas mencari Anya.
Sesampainya di kelas, Niko tidak melihat Anya di sana. Hanya ada Adel dan juga Meysa yang sedang sibuk mengobrol.
"Adel, Meysa kalian liat Anya nggak??" tanya Niko sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.
"Nggak Nik, kita juga dari tadi nungguin Anya.." jawab Meysa.
"Ya udah gua cari Anya dulu ya.." ucap Niko sambil berlalu meninggalkan Adel dan Meysa.
Niko mencari Anya di setiap sudut kampus, di tempat biasa mereka nongkrong, tapi dia tidak menemukan pujaan hatinya itu. Berulang kali Niko mencoba menghubungi nomor Anya, tapi tidak tersambung juga.
'kamu dimana sih Nyak??'
Niko kemudian mengambil motornya di tempat parkiran, dan menancapkan gasnya dengan kecepatan tinggi. Dia yakin Anya belum pergi terlalu jauh, karena Niko melihat mobil Anya masih terparkir di parkiran kampus. Benar saja tak lama kemudian Niko melihat Anya sedang duduk sendiri di taman yang tidak terlalu jauh dari kampus. Niko pun langsung memarkirkan motornya dan bergegas menghampiri Anya.
"Anya..."
Anya pun menoleh mencari sumber suara yang memanggilnya. Dan ketika Anya melihat Niko, dia langsung bangkit dari tempat duduknya dan hendak meninggalkan tempat itu. Lalu dengan cepat Niko meraih tangan Anya.
"Nyak tunggu.. Aku ingin menjelaskan semuanya Nyak.."
"Jelasin apa lagi Nik? kamu mau bilang kalau cewek itu calon istri kamu, aku udah tau kok.."
"Kamu salah paham Nyak. Aku sama sekali tidak menyukai dia, aku hanya mencintaimu Nyak dan sangat mencintaimu. Oke, keluarga aku memang menjodohkan aku dengan Audry, tapi aku menolaknya Nyak. Aku rela kehilangan segalanya, asal aku bisa terus bersamamu.." ucap Niko sambil menatap kedua mata Anya.
Lagi-lagi air mata Anya jatuh membasahi pipinya. Namun kali ini dia menangis terharu mendengar ucapan Niko.
"Aku juga sangat mencintaimu Nik.." ucap Anya lalu menghambur ke dalam pelukan Niko.
"Nyak, aku janji nggak bakal ninggalin kamu. Kita akan sama-sama terus Nyak, apapun yang terjadi.." ucap Niko lagi sambil mempererat pelukannya.
"Ummmp.." jawab Anya sambil menyeka air matanya.
"Oh ya Nyak, hp kamu mana? kok nggak pernah aktif??" tanya Niko sambil melepas pelukannya.
"Hp ku hilang Nik.." ucap Anya berbohong.
"Hilang? kok bisa..?"
Anya hanya diam.
"ya udah, kalau gitu ikut aku.."
"Kemana??"
"Ada deh.. Nanti juga bakalan tau.." ucap Niko sambil menggandeng tangan Anya menuju ke motornya. Lalu memasangkan helm di kepala Anya.
Anya lalu naik ke motor Niko dan memeluk laki-laki yang sangat di cintainya itu dengan erat. Niko memang lebih suka naik motor sportnya itu daripada mobil, apalagi saat pergi ke kampus. Dan itulah yang membuat Anya maupun cewek-cewek di kampus itu sangat tergila-gila padanya.
Tak lama kemudian, Niko menghentikan motornya di sebuah toko hp terbesar di Kota itu.
"Ngapain sayang? " tanya Anya
"Mau belikan hp buat kamu. Biar aku nggak repot-repot lagi nyariin kamu.." ujar Niko sambil mencubit hidung Anya.
Niko kemudian menggandeng tangan Anya membawanya masuk kedalam toko hp tersebut.
"Mbak, tolong carikan hp termahal dan tercanggih di toko ini.." ucap Niko pada pelayan toko itu.
"Baik mas.. " sahut pelayan itu sambil tersenyum ramah.
Lalu pelayan itu menerangkan berbagai macam merek hp termahal beserta harganya pada Niko dan Anya. Dan Niko pun memilih salah satunya dengan harga yang paling tinggi di toko itu, lalu memberikannya kepada Anya.
"Makasih sayang.." ucap Anya sambil memeluk Niko. Tak peduli begitu banyak mata yang dari tadi memperhatikan mereka. Karena mereka merupakan pasangan serasi dan sangat romantis. Apalagi dari tadi tangan Niko tak pernah lepas menggenggam erat tangan Anya.
Setelah membayar, mereka pun segera meninggalkan toko itu dan menuju ke sebuah Caffe yang bernuansa vintage di samping toko hp tersebut. Walaupun masih jam 9 pagi, tapi pengunjung Caffe itu sudah ramai, apalagi Caffe itu berdekatan dengan kantor Polisi sudah pasti banyak polisi yang sarapan dan nongkrong di sana. Tanpa menghiraukan pengunjung lainnya, Niko dan Anya langsung mengambil tempat dan memesan makanan.
"Nyak, aku ke toilet bentar ya..." ucap Niko.
"Oke sayang.."
Sambil menunggu makanannya datang, Anya sibuk memainkan hp barunya. Dia tidak menyadari jika di sana juga ada Adit, Bima dan rekan-rekannya yang sedang sarapan bareng.
"Pagi-pagi bukannya langsung berangkat ke Kampus, malah pacaran." batin Adit sambil memandang sinis ke arah Anya.
Sedangkan Bima yang juga melihatnya langsung patah semangat, dia tidak menyangka jika Anya ternyata sudah punya pacar. Padahal dia beneran suka pada Anya.
"Kenapa lu Bim, kok dari tadi ngeliatin cewek itu terus? naksir ya?" goda Adi. "Sayangnya dia udah punya pacar tu.." Adit menahan tawanya.
"Apaan sih lo.." ucap Bima sewot lalu menyeruput kopi di tangannya.
"Tapi dia memang kelewat cantik sih, jangankan Bima gua aja nggak berkedip dari tadi.." sahut Yuda
"Embat aja bang, selagi janur kuning belum melengkung masih milik bersama lo.." ucap Lani memberi semangat. Lani satu-satunya perempuan di meja itu dan dia adalah junior Adit dan kawan-kawannya.
"Eehh mas Adit kok diam aja sih?? jangan bilang mas Adit nggak tertarik ya??" Lani menggoda Adit.
"Adit orangnya setia Lan, mana berani dia berpaling dari Ayu.." ucap Adi yang di sambut gelak tawa oleh rekan-rekannya.
Sementara Anya tidak menyadari kalau dari tadi ada orang yang membahas dirinya, karna dia terlalu fokus dengan hp barunya..
******
ma'af ya agak lama up nya, karena ada kesibukan lain. Jangan lupa like, komen dan jadikan favorit ya. tq😘
SI AUDREY NYA KMANA...???